Anak Sultan Super - Bab 43 Kuda Perang
Tetapi pemuda di depannya ini, ternyata dapat menarik atau memberi keanggotaan dengan satu kata saja. Bisa dilihat betapa kuatnya itu. Oleh karena itu, reaksi Gedo Cao terhadap pemuda ini sangat-sangat wajar.
“Presdir Cao, sebelum aku datang, aku ingin bermain denganmu.” Setelah berbicara, dia sengaja berhenti. Hal ini membuat hati Gedo Cao kembali tegang. Setelah jeda yang lama, Erwin Gu berbicara perlahan lagi. Mengatakan: "Tapi melihat sikap kamu hari ini begitu baik, aku memberi kamu kesempatan."
“Terima kasih, Tuan Gu, terima kasih, Tuan Gu !!!” Gedo Cao akhirnya merasa lega, dan tiba-tiba gelombang ombak muncul di dalam hatinya. Di usia yang begitu tua, dia bahkan menangis.
Erwin Gu memandang orang tua itu dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Karena dia begitu berani dan berani melakukan hal-hal yang merugikan, dia mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Cao: "Kamu hanya perlu memberikan lebih banyak kontribusi untuk kota A di masa depan. Ke depannya tidak hanya tidak kehilangan kartu keanggotaan Klub Sky, tapi kamu bisa juga akan naik pangkat. "
Ketika Gedo Cao mendengar ini, dia memandang Erwin Gu dengan tidak percaya. Dia tidak menyangka bahwa Erwin Gu tidak hanya akan melepaskannya, tapi juga akan menaikan jabatannya. Bukankah ini berkah dari bencana? ? ?
“Baik, Tuan Gu, jangan khawatir, aku tidak akan pernah mengecewakan anda ke depannya, aku akan menjadi orang yang baik !!” Setelah berbicara, Gedo Cao tiba-tiba merasakan batu di tubuhnya, hilang dalam sekejap, dan merasa punggunya bisa berdiri dengan tegap.
“Oke, Tuan Cao, bagaimanapun juga kamu seorang Presdir, selain itu, kamu juga jauh lebih tua dariku, jadi jangan begini padaku di sini.” Erwin Gu melihat ke kepala Gedo Cao yang berdarah dan berkata: "Aku tadi itu sangat gegabah, kamu cepat pergi ke rumah sakit dan mendapatkan perban !!"
"Cedera kecil ini tidak ada apa-apanya! Apakah tanganmu kesakitan?"
Erwin Gu merinding dalam sekejap, orang tua ini benar-benar penjilat, benar-benar tidak sanggup untuk melihatnya.
Kristin Guo merasa tidak nyaman saat mendengarkannya, dan Gedo Cao sering kali disanjung orang-orang, tetapi dia tidak belajar sedikit pun. Sanjungan ini benar-benar membuat orang merasa jijik. Seorang lelaki tua, bagaimana dia bisa mengatakan ini.
Ketika Kristin Guo melihat bahwa masalahnya sudah selesai, dia berani melangkah maju dan berkata: “Presdir Cao, aku akan membawamu ke rumah sakit !!” Kristin Guo berjalan ke Gedo Cao dan dengan sengaja melihat ke arah Erwin Gu, tetapi dia tidak menyangka Erwin Gu tidak melihatnya sama sekali. Dia berpikir dalam hatinya, apakah kancingnya belum dibuka cukup rendah? ?
Saat ini, Ricky yang sedang menunggu di kantor tua Kakak King sangat khawatir. Kakak King tidak mengucapkan sepatah kata pun, membuat dia semakin takut. Selain itu, Kakak King tidak berbicara padanya juga, tetapi dia terus menunggu di kantor bersamanya. Ini pastinya bukan masalah kecil.
Dan Kakak King merupakan orang yang sibuk, orang besar hebat mana yang bisa membuat Kakak King menunggu begini saja. Ricky tidak bisa memikirkan orang seperti itu di dalam hatinya.
Dia sangat ingin tahu karena alasan apa memanggilnya, tetapi melihat wajah Kakak King sepertinya benar-benar tidak baik, bagaimana bisa Ricky dengan sengaja membangunkan seorang harimau.
Apakah ini adalah orang yang lebih hebat dari padanya? ? Tidak peduli seberapa hebatnya Ricky, di depan Kakak King, dia benar-benar mati kutu.
Setelah menunggu lama, akhirnya terdengar pergerakan di luar pintu kantor. Ricky tahu bahwa orang yang ingin menemuinya telah tiba.
Pintu didorong terbuka, dan Erwin Gu masuk dengan tenang Ketika Ricky melihat Erwin Gu saat ini, dia tampak aneh. Mengapa si sampah ini datang? ? Apakah salah masuk ruangan? ?
Kemudian Ricky melihat pemandangan yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya.
Begitu anak ini masuk, Kakak King segera bangkit, menghampirinya dan berkata dengan hormat: "Tuan Gu, Anda telah datang!"
Pandangan Ricky telah runtuh seketika, orang macam apa Kakak King, tapi dia masih memberi hormat pada orang lain? ? ?
Orang besar di seluruh Kota A, bahkan para pemimpin tingkat kota, setara dengan Kakak King. Tapi sekarang, dia benar-benar membungkuk di depan pria muda ini.
Sial! !
Kali ini benar-benar berakhir! ! ! ! ! !
Ricky tiba-tiba memikirkan dia berlagak sok hebat di depan Erwin Gu, posturnya seperti seorang yang sangat kuat.
Ricky sampai mati juga tidak bisa menebak bahwa anak ini dapat membuat Kakak King menghormatinya.
Erwin Gu masuk ke kantor dan duduk di meja Kakak King. Jari-jari menepuk meja secara ritmis.
Meskipun Erwin Gu tidak mengucapkan sepatah kata pun, Ricky sudah berkeringat dingin.
Ada banyak orang yang sombong! ! !
Ada banyak orang dengan status tinggi dan hak kuat! !
Tapi orang-orang ini tidak bisa menandingi kata-kata Erwin Gu! ! !
Setelah Erwin Gu begitu menunjukkan taringnya seperti para tuan lainnya, ada berapa banyak dari kota A yang berani berhadapan dengannya? ? ?
"Ricky Li" Erwin Gu berkata dengan pelan.
Ricky sangat takut hingga dia gemetar.
“Tuan Gu, Gedo Cao benar-benar memintaku melakukan itu.” Ricky berkata dengan gemetar.
“Gedo Cao ?? Dia telah aku pukuli dan masuk ke rumah sakit olehku, bagaimana denganmu ??? Apakah kamu ingin pergi ke kamar mayat atau krematorium ???” kata Erwin Gu dengan dingin ! !
Ricky kakinya langsung menjadi lemas dan berjongkok di tanah. Tuan Gu ini terlalu menakutkan untuk berbicara, kamar mayat? Krematorium "? Semuanya mati.
"Tuan Erwin Gu, aku benar-benar berani mencari masalah denganmu karena aku benar-benar buta. Tolong lepaskan aku kali ini saja. Mulai sekarang, aku Ricky Li akan mendengar semua perkataanmu, kamu ingin aku menjadi anjing ataupun kuda semuanya terserah padamu. Selama Anda mengampuni aku sekali, hidupku adalah milikmu!!"
“Hanya kamu saja berani berkata begitu?? Apa gunanya aku menggunakan makhluk yang tidak berguna sepertimu???” kata Erwin Gu dingin.
Ricky langsung berkeringat dingin, dan melanjutkan: "Tuan Gu, pembunuhan itu ilegal, kenapa kamu harus melanggar hukum hanya karena aku?"
Wajah Erwin Gu menjadi lebih dingin.
"Oh? Ricky, apakah kamu sedang mengancamku ???"
Ricky tercengang, menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah, dan mengangkat tangannya ke mulut, tampar dan tamparan! "Tuan Gu, mulut sampah ku ini memang kurang ajar, aku tidak bermaksud begitu."
"Kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan pada diriku, selama kamu memberikan aku kesempatan untuk hidup! ! "
Erwin Gu berjalan di depan Ricky dengan sebuah tendangan, yang mengenai dada Ricky dengan keras. "Kamu bajingan, aku awalnya ingin membunuhmu dan meletakkan mayatmu di alam liar, tapi bajingan! Kamu telah meninggalkan pengaruh besar pada psikologi anak-anak."
Jika Erwin Gu hanya peduli dengan keinginannya sendiri, dia pasti akan memberikan Ricky kepada Kakak King, dan tidak akan perlu berlama-lama lagi, Ricky bisa menghilang dari dunia dalam sekejap saja.
Tapi Erwin Gu memikirkannya lagi-lagi, orang-orang ini telah menyebabkan pengaruh besar di hati anak-anak panti asuhan, dan bayangan kelam ini harus dihapus agar anak-anak dapat tumbuh dengan sehat.
“Ya, ya. Tuan Gu, tolong beri aku kesempatan untuk berbuat kebaikan. Aku pasti akan mendengarkanmu.” Ricky sepertinya memiliki secercah harapan di dalam hatinya.
Erwin Gu terdiam beberapa saat, dan tiba-tiba senyum muncul di wajahnya.
"Kamu, bawa orang-orangmu, ikuti aku !!!"
Ketika Ricky mendengar ini, dia segera berdiri.
Setengah jam kemudian, di sebuah sekolah terlantar di pinggiran kota ini, anak-anak tertawa gembira, anak-anak dengan senang hati bermain permainan menunggang kuda, dan setiap anak memiliki kuda perang. Kuda tersebut adalah Ricky dan para anak buahnya sendiri.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyYour Ignorance
YayaCEO Daddy
TantoMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHei Gadis jangan Lari
SandrakoThis Isn't Love
YuyuAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat