Anak Sultan Super - Bab 9 Perkenalan Singkat
Erwin Gu sambil tersenyum berkata: “Semua ayo kita main sebentar lagi, aku sudah membayarnya, jika minuman ini tidak habis, kalian bisa membawanya pulang, aku adda sedikit urusan, jadi aku pamit dulu, jika nanti terlalu malam aku tidak bisa menaiki bis, aku itu tidak rela naik taksi.”
Bagi Sally Su kata ini seperti sedang mengejeknya, semua itu sengaja dilakukan Erwin Gu, seperti agar bisa didengar oleh Sally Su
Nicholas Ren memandangi minuman yang ada di atas meja, dia berpikir dalam hatinya, saat ini Erwin Gu sudah pergi, dan minuman yang ada di atas meja ini ada 10 botol dan baru saja dibuka 1 botol, sisanya bisa dibawa pulang dan dijual dengan rumah.
“Kak Nicholas, ayo pergi, kita?”
Tapi Nicholas Ren, seperti tidak ingin pergi, dan berkata “Sally Su, masih ingin main sebentar lagi kan Sally Su.” Nicholas Ren dengan muka tebal berkata.
Rekan kerja yang lain melihat Nicholas seakan sudah mengerti. Nicholas Ren ingin memakannya sendiri, awalnya Doni Li berniat untuk membawa satu botol, tapi melihat kondisi saat ini dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya, siapa suruh dia adalah supervisor!
Semua orang dengan terpaksa meninggalkan ruangan itu, sedangkan Nicholas Ren yang berada di sana saat ini tertanya dengan puas.
Di sisi lain, setelah Erwin Gu keluar, dia langsung menuju warnet, dan Erwin Gu juga sering mengunjungi warnet itu. Biasanya hanya untuk bermain game, dan menonton film.
Tapi kali, Erwin Gu datang bukuan untuk bermain game. Dia sedang melihat, apakah ada yang bisa dia ubah dari mobilnya. Waktu dia membeli mobil, salesnya berkata, jika masih banyak tempat yang bisa dia tingkatkan di mobil ini.
Setelah memasuki warnet, Erwin Gu mencari sudut yang terlihat sedikit lebih tenang, baru saja dia membuka komputer, dia telah memperhatikan perempuan yang berada di sampingnya, dalam hati berkata, perempuan ini lumayan cantik juga.
Baru saja dan belum sempat ingin mencari informasi tentang mobilnya, tiba-tiba dia mendengar suara wanita ini berbicara, ternyata suaranya sangatlah manis.
Erwin Gu menolehkan kepalanya, wanita cantik ini sedang menonton drama. “Huh! Dasar wanita jahat! Huh! Memanglah wanita yang jahat! Biarkan kamu tersedak! Huh! Biarkan kamu mati tersedak.”
Melihat adegan yang sedang berhenti di layar komputer, terlihat seorang wanita sedang memberontak di dalam air.
Erwin Gu terkejut, jangan bilang wanita cantik ini adalah orang bodoh?
Tiba-tiba dengan emosi wanita ini menoleh menghadapat Erwin Gu dan berkata: “Kamu tidak mungkin bilang aku orang bodohkan?”
“Bagaimana mungkin, tidak mungkin.” Apa yang Erwin Gu pikirkan tidak mungkin langsung diucapkan!
“Benarkah? Coba kamu lihat apakah wanita ini terlihat kasihan? Wanita ini, karena ingin mendapatkan posisi ratu, dengan kejam mengkhianati laki-laki yang bertahun-tahun mencintainya. Huh, pantas saja dia hanya bisa menjadi pemeran pembantu, menurut kamu benar kan?”
“Benar-benar, kadang kala jika aku sedang melihat film dan drama, aku juga bisa terbawa suasana, jadi aku bisa mengerti.” Erwin Gu langsung berkata pada wanita itu.
“Oh ya! Benarkah? Ternyata bertemu dengan orang yang berhobi sama, kamu lihat aku sedang menghentikan framenya, agar membiarkan wanita ini mati tenggelam.”
“Kamu bisa memutarnya berulang kali, bukankah dengan begitu lebih menyiksanya?” Dalam hati, Erwin Gu tertawa, wanita ini memang benar-benar berbeda.
“Terimakasih ganteng, ide kamu ini sangatlah bagus.” Kata wanita itu, kemudian melihat wanita itu memilih waktu putar video, agar wanita yang berada di dalam video tersebut, berkali-kali mati tenggelam. Erwin Gu juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena pada awalnya dia ingin mengajak wanita ini berbicara, tapi siapa sangka, wanita ini begitu menghayati dramanya.
Tiba-tiba wanita ini menghentikan pergerakan tangannya, dan langsung memutar kepalanya menghadap Erwin Gu, tatapan mata ini, membuat mata Erwin Gu yang awalnya melihat wanita ini sedikit malu.
“Kamu baik sekali, bagaimana kalau kita menjadi teman! Halo, namaku Lily Lin. Kalau kamu? Nama kamu siapa?”. Tanya wanita itu sambil dengan mata yang berkedip memandangi Erwin Gu. Sambil mengulurkan tangannya.
Erwin Gu berpikir, kenapa nama ini terdengar begitu familiar.
“Halo, namaku Erwin Gu.” Kata Erwin Gu dan dengan hati-hati bersamalaman dengan Lily Lin, terasa lembut namun sedikit dingin.
"Aku ini si imut, aku adalah si imut...” Setelah berkata ponsel Lily Lin pun berbunyi, ringtone ini sangat cocok untuk gadis sepertinya.
Tapi seketika, setelah gadis ini melihat ponselnya wajahnya berubah menjadi terlihat sedikit sedih, dan akhirnya setelah mengambil ponselnya dia langsung keluar.
Seketika bibir Erwin Gu sedikit terbuka. Dia lebih baik dengan cepat melakukan tugas awal dia datang, lebih baik menunda untuk berkenalan dengan gadis ini terlebih dulu. Kemudian dia membuka browser untuk mencari informasi terkain modifikasi mobil, terlihat sangat serius.
Selang beberapa waktu, Lily Lin kembali untuk mengambil barangnya dan mematikan komputernya lalu pergi.
Erwin Gu dengan serius larut di dalam informasi yang dia cari, setelah satu jam lebih, dia baru bisa menemukan cara awal untuk memodifikasinya, setelah itu dia baru mematikan komputernya.
Saat keluar dari warnet, Erwin Gu berniat untuk pergi ke bengkel mobil, tapi karena hari sudah malam, dan sepertinya sudah waktunya beristirahat.
Baru saja meninggalkan warnet, Erwin Gu melihat seseorang yang sedang menangis di depan minimarket, terlihat sangat kasihan. Erwin Gu langsung mengenalinya, jika orang itu adalah Lily Lin, bukankah rambut bermodel ekor kuda itu adalah dia?
Pertemuan yang terlihat seperti takdir, Erwin Gu akhirnya turun dari mobilnya, dan berjalan menuju tubuh yang sedikit bergetar itu.
“Apakah kamu tidak apa-apa?” Tanya Erwin Gu yang berdiri di sampingnya.
Lily Lin mengangkat kepalanya, dan terlihat wajah memerah yang berada di bawah cahaya lampu jalan, dan juga terlihat air mata yang sedikit bersinar tersisa di matanya. Meskipun riasan wajah Lily Lin telah luntur, masih kecantikannya masih sangat mempesona.
Hanya melihat Lily Lin yang mengedipkan matanya dengan air mata, sambil berkata pada Erwin Gu: “Apakah kamu berani menjadi pacarku?”
Seketika Erwin Gu terdiam. Dia baru saja mengenal orang ini, dan hanya berbicara beberapa patah kata, dan sekarang dia ingin aku menjadi pacarnya? Meskipun aku ganteng, kaya, sopan dan ramah, tapi tidak harus seperti ini juga, bisa membuat seorang wanita yang baru beberapa jam lalu saling kenal jatuh ke dalam pelukannya?
Apakah dewa jodoh melihat aku terlalu hebat? Sehingga memberikan wanita cantik ini untukku agar dia menjadi pacarku? Apakah dewa asmara nakal itu yang tidak mendengarkan omongan orangtuanya, saat ingin memanah malah memanah miring? Dan kebetulan aku yang terkena panahan itu?
Aku melihat wajah Lily Lin yang penuh dengan air mata ini, ternyata aku memiliki niat untuk menjaganya!
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoMr. Ceo's Woman
Rebecca WangTen Years
VivianTakdir Raja Perang
Brama aditioBretta’s Diary
DanielleMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat