Anak Sultan Super - Bab 62 Keberanian dan Harapan
Dengan kondisi ini Erwin Gu dalam pertengkaran dengan Lily Lin, dan pulih secara bertahap.
Ketika Erwin Gu didorong keluar dari ruangan oleh Lily Lin, hal pertama yang dia lihat, adalah tiga orang keluarga Mo yang berlutut di depan pintu. Di matanya, api akan meledak seketika, jika bukan karena idiot ini, bagaimana bisa Erwin Gu tinggal di rumah sakit ini begitu lama.
Erwin Gu melihat Banu Mo yang gemetar, berkata dengan nada dingin, "Selain mati, apa lagi yang bisa kamu lakukan agar aku mengampunimu?"
Banu Mo tidak berani mengangkat kepalanya, dan ketika dia mendengar kata-kata Erwin Gu, seketika langsung panik, dan bersujud pada Erwin Gu dengan tergesa-gesa.
"Tuan muda Gu, tolong beri aku kesempatan untuk berubah, aku pasti akan menjadi lebih baik dan patuh untuk menebus dosa-dosa padamu, aku benar-benar tidak ingin mati!! Kumohon padamu !!"
Husson Mo dan Lucy Wu melihat putra mereka yang telah dimanjakan sejak kecil, begitu rendah, merasa sakit hati, tapi apa gunanya sakit hati?
Berlutut di sini beberapa hari, mereka sudah mengerti, Banu Mo yang sekarang, benar-benar memalukan. Sebelumnya merasa tinggi dan sekarang hanya sebuah lelucon. Keluarga Mo mereka sebenarnya bukan apa-apa di Kota A, tetapi orang yang rendah hati di depan mereka, baru adalah orang yang sangat hebat.
Husson Mo yang sekarang telah dipaksa oleh kenyataan dan tidak memiliki kesombongan lagi, dia tahu, bahwa latar belakang dan status Erwin Gu jauh lebih tinggi dari dirinya, dan putranya telah melakukan sesuatu yang salah, jadi dia menundukkan kepalanya dan berkata kepada Erwin Gu: "Erwin Gu, aku tahu bahwa Banu Mo melakukan kesalahan besar kali ini, tidak peduli hukuman apa yang kamu berikan kepada kami, kami akan menerimanya, hanya berharap kamu akan memberi kami bertiga jalan untuk hidup. "
Erwin Gu memandangi ketiga orang ini yang melakukan banyak kejahatan di hari-harinya, dan gigi mereka digelitik oleh kebencian.
"Kamu bilang kalian tidak ingin mati?? Berapa banyak orang yang diintimidasi di bawah tanganmu dan seluruh tubuhnya memar, sekarang kamu katakan padaku bahwa kamu tidak ingin mati???" Erwin Gu tidak perlu dengan repot bertanya, dia bisa menebak berapa banyak orang di kota A yang diintimidasi oleh keluarga Mo, sampai seperti ini, apa gunanya membiarkannya hidup???
"Tuan muda Gu, orang besar sepertimu tidak akan mengingat kesalahan orang kecil sperti kami, mohon padamu untuk mengampuniku, Banu Mo benar-benar telah dibutakan, mohon padamu untuk melepaskanku, selama bisa membiarkan kami hidup, aku bersedia menjadi anjingmu, aku mohon padamu!!" Banu Mo benar-benar takut kehilangan kewarasannya, dan melihat Erwin Gu tidak berbicara, dia benar-benar menjulurkan lidahnya dan menjilat sepatu Erwin Gu.
”Erwin Gu Melihat penampilan Banu Mo, dan menendangnya pergi dengan jijik, dan berkata, "Aku tidak memiliki hobi khusus seperti kamu, juga tidak suka memperlakukan orang lain sebagai binatang buas, jika kamu sangat ingin bertahan hidup, maka aku akan memberikan kalian satu kesempatan. Mulai hari ini, keluarga kalian yang terdiri dari tiga orang, akan menjadi pengemis di bawah jembatan selama dua tahun. Selama dua tahun ini, kalian tidak diizinkan untuk menghubungi siapapun, atau mendapatkan bantuan dari siapapun, semuanya bergantung pada kalian sendiri, untuk hidup selama dua tahun. Rasakan kehidupan orang miskin, dan alami bagaimana rasanya dipandang rendah. Jika kalian benar-benar bertahan, sejak saat itu, semua masalah ini akan disingkirkan. "
Setelah berbicara dia melirik ke King, dan King mengangguk, dan membawa tiga orang keluarga itu pergi.
Sebenarnya Erwin Gu memang tidak pernah berpikir untuk membiarkan mereka mati, bagaimanapun, masyarakat saat ini adalah masyarakat di bawah aturan hukum, dan tidak ada yang mau menyentuh hukum, Erwin Gu tidak akan melakukan hal seperti itu, kecuali dia dipaksa untuk melakukannya.
Tentu saja, apakah mereka dapat mempertahankannya atau tidak, harus tergantung pada mereka sendiri, Ini bukan urusan Erwin Gu.
Erwin Gu menghela napas lega, beberapa hari-hari ini, hal-hal terus berjalan. Sekarang Banu Mo sudah dibersihkan, itu bisa dianggap sebagai solusi untuk kekacauan itu.
Ketika masalah terselesaikan, dia tiba-tiba teringat pada Leticia Zhao.
Leticia Zhao dan Erwin Gu tinggal di rumah sakit yang sama, tetapi karena Erwin Gu dan Leticia Zhao tidak mudah untuk dikunjungi, mereka berdua tidak pernah bertemu.
"Ayo, pergi melihat Leticia Zhao."
Setelah sekian lama, tubuh Leticia Zhao perlahan pulih, setelah meninggalkan bengkel mobil, tidak ada yang mengira, keduanya akan bertemu dengan cara sekarang. Dua orang yang baru saja melewati hidup dan mati, saling memandang, dengan emosi di mata mereka.
“Anak muda, sudah pulih dengan baik, aku masih berpikir, setelah aku sembuh akan pergi menyapamu, sepertinya tidak perlu pergi lagi, kita berdua bisa pergi balapan lagi.” Leticia Zhao sengaja mengganti topik, tidak ingin membiarkan air matanya mengalir turun.
"Meskipun ini kursi roda, tapi bagaimanapun juga ini adalah dua roda, jadi bisa balapan."
Erwin Gu memandang Leticia Zhao dengan penuh arti, baru saja datang, dia telah memikirkan Leticia Zhao menangis, memikirkan berbagai adegan, tetapi dia benar-benar tidak menyangka, bahwa wanita kuat ini, akan menggunakan kalimat seperti itu sebagai kata sambutan.
Tapi hati Erwin Gu juga tenang, dia benar-benar takut karena masalah ini Leticia Zhao, akan memiliki trauma di balap mobil, jadi dia akan melepaskan mimpinya, tetapi sekarang tampaknya, wanita ini jauh lebih kuat dari yang dia kira.
"Adik Leticia, jangan aneh-aneh lagi, kita ini adalah saudara seperjuangan dalam menghadapi hidup dan mati." kata Erwin Gu sambil tersenyum.
Erwin Gu melanjutkan:"Si Banu Mo, aku meminta mereka bertiga, untuk menjadi pengemis selama dua tahun, jika mereka bisa bertahan, maka akan dianggap selesai. Apakah kamu punya ide lain?" Erwin Gu menutup wajahnya dan bertanya dengan hati-hati.
”Leticia Zhao, menggelengkan kepalanya dan berkata,“Keinginanku hanya ingin masih bisa kembali ke landasan, bagi aku, mereka bukan apa-apa.” Leticia Zhao berkata dengan tenang, dan kemudian ekspresinya secara bertahap menjadi dingin, dan melanjutkan: “Jika, aku tidak bisa, maka dia, Banu Mo tidak akan melihat harapan lagi seumur hidup. "
Leticia Zhao menggeser kursi rodanya, dan datang ke sisi Erwin Gu dan berkata, "Kalau begitu kamu berjanji padaku, ketika kita sembuh, jika aku bisa kembali ke landasan balapan lagi, kamu harus berada di mobilku sekali."
Erwin Gu ada di tatapan mata Leticia Zhao, tapi itu penuh dengan harapan. Erwin Gu tahu, jika saat ini, dia menolak Leticia Zhao, dia akan kecewa. Jika dirinya setuju, itu akan memberi Leticia Zhao lebih banyak keberanian dan harapan.
"Adik Leticia, kalau begitu aku akan berdiskusi sesuatu denganmu, dengar, saat kamu balapan mobil, kamu sendiri punya dua airbag besar yang menggembung dari pada milikku, lalu saat kamu mengemudi, bisakah pelan sedikit.”
Begitu kalimat ini keluar, Leticia Zhao belum menanggapi, Lily Lin segera menatap dirinya.
Leticia Zhao berkata kepada Erwin Gu bahwa airbag tidak banyak merespon, tapi sekali lagi mendengar Erwin Gu memanggilnya adik Leticia, dia benar-benar tidak tahan lagi, dan berkata dengan kejam: "Kamu bajingan kecil, cepat panggil kakak, atau aku akan memukulmu sampai mati."
"Adik Letiicia, jangan marah, adik Letiicia" Erwin Gu sengaja berteriak beberapa kali lagi.
Leticia Zhao, mengambil bantal dengan marah dan memanggil Erwin Gu mendekat, berteriak keras: "Kamu bajingan, aku akan memukulmu sampai mati!"
Ketika Erwin Gu melihat ini, dia memandang Lily Lin dengan panik dan berkata, "Apa yang kamu lakukan dengan berdiam diri? Cepat dorong aku dengan pergi, lukaku sangat menyakitkan ... Ah ... cepat lari!"
Ketika Lily Lin mendengar, luka Erwin Gu sakit, lalu mendorong Erwin Gu kembali ke ruangannya dengan panik.
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyIstri ke-7
Sweety GirlThe Great Guy
Vivi HuangMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMore Than Words
HannyBehind The Lie
Fiona LeeCEO Daddy
TantoDemanding Husband
MarshallAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat