Anak Sultan Super - Bab 71 Apakah Mengenalnya?
"Sungguh, percayalah padaku. Aku akan bersembunyi dengan baik. Saat kamu membutuhkanku, aku akan langsung muncul. Saat kamu ingin aku pergi, aku akan segera pergi."
"Apakah ini karena kartu keanggotaan Sky Club?"
Evelyn Dang, mengangguk kepalanya, dulu dirinya yang menyukai David Huo. Bisa dibilang menyukai status dan uangnya David Huo. Dan Erwin Gu tidak hanya bisa memberikan apa yang Evelyn Dang inginkan, tetapi juga bisa membuat Evelyn Dang mendapatkan kartu keanggotaan Sky Club, sehingga dia bisa mendapatkan kedudukan yang tinggal di kota A.
Evelyn Dang bersedia merelakan segalanya demi mendapatkan status dan uang yang dia inginkan. Dia tidak ingin lagi menjalani kehidupan yang harus melihat wajah ekspresi orang-orang.
Erwin Gu melangkah maju, menyentuh wajah Evelyn Dang, dan berkata, "Ini mungkin pilihan terbodoh yang pernah kamu buat dalam hidupmu, dan kamu juga mungkin akan menyesalinya nanti."
“Tidak akan, aku bersedia bertaruh kali ini.” Evelyn Dang berkata dengan serius.
Setelah selesai berbicara, Evelyn Dang sudah siap mengemasi pakaiannya dan pergi keluar. Erwin Gu mengganti pakaiannya dan berbaring di tempat tidur sambil berpikir.
Saat Erwin Gu berjalan keluar rumah lagi, dia terkejut melihat pemandangan di depannya. Dia berpikir bahwa Nona besar ini pasti tidak bisa memasak, tetapi tidak diduga, mereka akan mengobrak-abrik dapur.
Erwin Gu menyeka keringat dingin di kepalanya, dalam hatinya berpikir, makan malam malam ini mungkin benar-benar akan menjadi yang tak terlupakan selamanya.
Sambil menggelengkan kepala sambil duduk di sofa menonton TV, biarlah itu berjalan sesuai takdir!! Tapi karena ada empat wanita cantik yang memasak, maka tunggu dan lihat saja.
Selama waktu ini, Evelyn Dang datang beberapa kali, mungkin bertanya pada Erwin Gu apakah dia membutuhkan sesuatu. Tentu saja, Erwin Gu tidak segan-segan padanya. Karena bagaimanapun, Evelyn Dang sendirilah yang menginginkannya. Dan alasan lainnya adalah Erwin Gu baru saja berjanji untuk memberikan kartu keanggotaan Sky Club pada Evelyn Dang di ruangan itu.
Dan semua ini, tentu saja, bukan karena Erwin Gu menyukai Evelyn Dang, apalagi menjadikan simpanan di sisinya, tetapi ini adalah sebuah kesepakatan. Evelyn Dang membutuhkan Lily Lin untuk menjadi salah satu dari bidak catur Erwin Gu.
Selain Evelyn Dang, Jolin Chu dan Dilin Du juga datang berbicara satu atau dua kali. Tentu saja, Erwin Gu tahu bahwa tujuan mereka adalah anggota Sky Club, bukan pribadi Erwin Gu.
Akhirnya, Lily Lin berteriak: "Kemarilah untuk makan!"
Erwin Gu bangkit, berjalan ke ruang makan, seketika kulit kepalanya mati rasa, di atas hanya terlihat benda hitam di piring sebelah kiri dan benda hitam di piring sebelah kanan. Sama sekali tidak tahu benda apa itu.
"Apakah ini mahakarya yang kalian kerjakan sepanjang sore???"
Keempat wanita itu menundukkan kepala, tidak berani melihat langsung ke mata Erwin Gu. Dalam hati mereka tentu saja tahu bahwa masakan ini sedikit kelewatan.
"Karena semuanya sudah selesai dimasak, maka tidak boleh disia-siakan!" Erwin Gu berkata.
Lily Lin berkata dengan penuh emosi di matanya: "Kamu bersedia makan masakanku ??"
Erwin Gu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak! Bukan aku! Karena kalian telah membuatnya, maka kalian harus menghabiskannya. Jika itu dibuang sia-sia, maka aku tidak akan memaafkan siapapun."
Lily Lin melirik Erwin Gu dengan ganas, lalu melihat ke meja lagi, seperti orang yang kehilangan selera, tiga orang ini merasa sangat cemas.
Erwin Gu mengeluarkan ponsel dan melihatnya sebentar, sambil meikmati ekspresi wajah suram dari wanita-wanita cantik yang sedang makan.
Hanya Lily Lin sendiri yang menatap Erwin Gu dengan marah dan tidak mengambil tindakan apapun.
Setelah beberapa saat, makanan pesanan Erwin Gu sudah tiba. Setelah sibuk sepanjang sore, mereka berempat sudah lapar sejak tadi. Saat ini, mereka melihat makanan Erwin Gu yang lezat.
Air liurnya sudah hampir mengalir keluar.
Di depan empat serigala, wanita-wanita ini, Erwin Gu makan dengan tenang, bangkit dan duduk di sofa dan menonton TV. Sebelum pergi, dia masih sempat berkata: "Setelah kalian selesai makan, ingatlah untuk membersihkan dapurku."
Empat orang merapikan dapur dengan kesal. Keempat nona besar ini, tumbuh hingga begitu dewasa, belum pernah merasa dianiaya seperti ini.
Di sisi lain, di dalam kantor, Heri Pan sedang memikirkan pembalasan dendam kepada Erwin Gu. Karena kekurangan Heri Pan membuat dirinya sangat tidak percaya diri. Yang paling membuat dia tidak nyaman adalah orang lain mengabaikannya, dan hari itu Erwin Gu mengabaikan Heri Pan dan membuat Heri Pan merasa sangat marah.
Tentu saja, temperamen Heri Pan yang arogan dan dominan itu tidak tahan dengan hal ini. Dia secara diam-diam mencetak di ambil di ring tinju hari itu, dan berencana mencari orang untuk mendapatkan Erwin Gu.
“Direktur Pan, ini adalah calon pemilihan model besok, silakan dilihat.” Sekretaris menyerahkan daftar tersebut kepada Heri Pan.
Heri Pan sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini. Melihat postur anggun sekretaris itu, dia menjadi semakin marah, wanita yang dulu menyakitinya dan menertawakannya memiliki pesona dewasa yang sama dengannya.
“Viona Han, apakah kamu berencana merayu pria kapan saja ??” Heri Pan berkata dengan dingin.
Di mata Viona Han terlintas sedikit ketakutan, menundukkan kepalanya melihat dandanannya sendiri. Lalu berkata: "Direktur Pan, aku tidak mengerti apa yang Anda maksud!"
"Apakah tidak mengerti? Atau berpura-pura tidak mengerti? Wanita seperti dirimu, apakah setiap hari memikirkan trik untuk merayu orang kaya, berpikir untuk menikah dengan keluarga kaya?"
Viona Han menggertakkan gigi. Hari ini dia mengenakan seragam yang dikeluarkan oleh perusahaan. Di mata Viona Han, Heri Pan itu memang kaya. Seluruh perusahaan tahu bahwa Heri Pan bukan hanya kaya, tapi juga memiliki pendukung, tapi Viona Han tidak pernah berpikir untuk merayu siapapun.
Seandainya bukan karena paksaan kehidupan, dan belum menemukan pekerjaan yang cocok, Viona Han sudah sejak lama tidak ingin bekerja di bawah bos yang menjijikkan ini! !
Heri Pan berdiri dan berjalan ke depan Viona Han, "Viona Han, apakah wanita sepertimu benar-benar memiliki keinginan yang begitu kejam ???"
Viona Han ketakutan, karena dia melihat kepalan tangan Heri Pan semakin erat, seolah-olah hendak memukul seseorang.
Viona Han bergegas mundur, menabrak meja di belakangnya, dan beberapa kertas terjatuh. Viona Han berjongkok dengan cepat, sambil memungut barang dan berkata: "Maaf, Direktur Pan, aku akan segera memungutnya."
“Um? Bukankah ini Erwin Gu?” Viona Han terkejut dan keceplosan.
Saat mendengar kata-kata Viona Han, Heri Pan segera bertanya, "Apakah kamu kenal dia?"
"Um dia teman sekelasku waktu SMA. Direktur Pan, Anda mengenalinya?"
“Karena itu teman sekelasmu, apakah kamu tahu dimana dia berada? Apa latar belakang keluarganya?” Heri Pan bertanya dengan tidak sabar.
Viona Han tidak tahu apa yang ingin dilakukan Heri Pan, jadi berkata, "Aku juga tidak akrab dengan Erwin Gu. Dia tidak banyak bicara dengan kami saat di sekolah. Aku tidak tahu apa latar belakang keluarganya, tetapi kondisi keluarganya sepertinya tidak begitu baik. Teman sekelasnya selalu menindasnya. "
Setelah mendengar kata-kata Viona Han, suasana hati Heri Pan membaik, karena sudah ada sedikit petunjuk, maka penyelidikannya tetap dilanjutkan dan harus dapat menemukannya.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaMarriage Journey
Hyon SongAnak Sultan Super
Tristan XuPerjalanan Selingkuh
LindaTen Years
VivianCutie Mom
AlexiaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat