Anak Sultan Super - Bab 60 Sadar Juga
Setelah setengah bulan berlalu, Erwin Gu akhirnya perlahan membuka matanya.
Lily Lin melihat Erwin Gu sedang membuka matanya, lalu mencubit dirinya dengan keras, dia ingin segera memastikan, bahwa ini semua benar, bukan mimpinya sendiri.
Ketika Lily Lin merasakan sakit di lengannya, dia menutup mulutnya dan meneteskan air mata.
Erwin Gu memandang Lily Lin, berpura-pura menjadi kuat dan tersenyum: "Aku tumbuh sangat tampan, Raja Iblis Yama tidak akan membawaku pergi, dia takut aku akan naik dan mengganggu wilayahnya."
Lily Lin hendak mengangkat tinjunya, dan ketika dia melihat wajah pucat Erwin Gu, dengan cepat melepaskannya. Di saat seperti ini, pria ini masih tega membuat lelucon.
“Kamu tahu tidak kamu telah koma selama setengah bulan.” Lily Lin tidak bisa menahan tangis lagi begitu dia berbicara.
“Aduh, jangan menangis, Lily Lin cantik, aku sudah lama tidak tidur begitu nyenyak!!” Erwin Gu masih merasa sakit, tapi demi membuat Lily Lin tenang, masih berusaha membuat dirinya terlihat baik-baik saja.
“Hmm, kamu bajingan, kamu tidur dengan nyaman, tapi air mataku sudah kering karenamu, bagaimanapun kamu sudah bangun sekarang, kamu harus menebusku!!” nada suara Lily Lin mengeluh dan bahkan sedikit centil. .
Lily Lin berada di rumah sakit akhir-akhir ini, tanpa merias wajah, tetapi dalam pandangan Erwin Gu, Lily Lin seperti ini lebih murni dan cantik.
“Wah, Nona Lin kita sangat peduli padaku, tidak mungkin karena benar-benar jatuh cinta padaku kan?” Kata Erwin Gu dan tersenyum, tiba-tiba mempengaruhi lukanya, lalu mengambil nafas.
Lily Lin baru saja ingin membantah, lalu melihat Erwin Gu seperti ini, langsung menenangkannya, “Apa kamu baik-baik saja ?? Sakit di mana?? Aku akan memanggil dokter.” Setelah berbicara, dia langsung berbalik.
Erwin Gu meraih pergelangan tangan Lily Lin dan berkata: "Aku Erwin Gu tidak mungkin begitu lemah, aku sangat kuat, kali ini, jika bukan karena orang mereka banyak, bagaimana aku bisa dipukuli."
Anak tidak berguna seperti Banu Mo, Erwin Gu satu lawan tiga masih bisa. Tapi ia benar-benar tidak berdaya, bajingan itu membawa terlalu banyak orang.
"Erwin Gu, Banu Mo, sekarang berlutut di depan pintu ruangan."
Erwin Gu sebenarnya sudah memikirkannya sejak lama, dia tertidur selama setengah bulan, jika King tidak bisa menyelidikinya, itu berarti sangat tidak punya kemampuan.
Tapi, dengan kondisi fisik Erwin Gu saat ini, ingin bangkit dan memberinya tendangan juga tidak bisa, meski dia sudah bangun, tapi masih butuh waktu lama untuk pulih.
Erwin Gu berkata dengan dingin: "Biarkan dia berlutut, berlutut sampai aku memiliki kekuatan untuk memukulnya."
“Apakah ingin memberitahu King?? Beberapa hari ini dia juga tetap di luar pintu setiap hari.” Lily Lin bertanya.
Tentu saja King tidak berani pergi, karena kondisi Erwin Gu, menentukan hidup dan matinya juga. Beberapa hari ini, bagi King, adalah saat yang menyakitkan, hidupnya terikat dengan Erwin Gu, selain itu, jika Erwin Gu tidak bisa bangun, anggap saja jika dia ingin mati, juga tidak akan mati dengan mudah. Tidak hanya dirinya, bahkan Leopard pun tidak bisa melarikan diri.
Lily Lin membuka pintu ruangan, memberitahu King bahwa Erwin Gu sudah bangun, perasaan gusar King, seketika tenang. Erwin Gu sudah bangun, dan setidaknya hidupnya terselamatkan.
“Lalu bagaimana dengan mereka?? Bagaimana mengurusnya?” King bertanya pada Lily Lin.
“Terus berlutut sepanjang waktu.” Setelah Lily Lin mengatakan empat kata ini, dia berbalik dan memasuki ruangan.
King buru-buru menghubungi Leopard, batu di hati semua orang, akhirnya bisa dilepaskan.
Leopard mendengar berita bahwa Erwin Gu sudah bangun, baru berani menelepon Tuan Gu. Ketika Leopard menelepon nomor Tuan Gu, Tuan Gu hanya menjawab: "Kamu boleh enyah!!"
Kecuali Tuan Gu, siapa yang berani berbicara dengan Leopard seperti ini? ? Tapi justru kalimat inilah, yang membuat Leopard seperti terlahir kembali.
Leopard meninggalkan Kota A, dan menyebabkan sensasi lagi di antara semua orang di Kota A, semua orang tidak tahu kedatangan Leopard kali ini, sebenarnya karena apa, Leopard yang sudah lama tidak meninggalkan Kota Linchuan, sebenarnya karena masalah besar apa??
Pasti bukan untuk kunjungan pribadi di WeChat, apalagi bepergian.
Tidak ada yang berani bertanya secara terbuka, juga tidak ada yang berani berbicara secara terbuka.
Di rumah sakit, meskipun Erwin Gu terbangun, tapi Lily Lin tidak berniat untuk pergi, dia tahu bahwa meskipun dia pulang, juga akan mengkhawatirkan pria ini.
Erwin Gu melihat dengan matanya, mengingatnya di dalam hatinya, dia tahu, kali ini dia telah menakuti wanita ini dengan petir dan guntur.
”Nona besar Lin, aku ingin pergi ke kamar mandi, cepat papah aku ke kamar mandi!!” Erwin Gu sebenarnya baru saja pergi ke sana sepuluh menit yang lalu, untuk mempercepat pemulihannya, di satu sisi dapat bangun dari tempat tidur dan berolahraga lebih banyak, di sisi lain dapat bercanda dengan Lily Lin.
Lily Lin buru-buru berjalan ke sisi Erwin Gu dan mengangkat Erwin Gu dari ranjang rumah sakit, Erwin Gu sengaja meletakkan sebagian besar tubuhnya di tubuh Lily Lin.
"Hei! Erwin Gu, bisakah kamu berhenti bergerak!" Lily Lin bergumam dengan marah.
Begitu menopang tubuh Erwin Gu memasuki kamar mandi, terdengar suara: "Ah!!"
“Ada apa? ada apa? kamu jatuh ???” Lily Lin menempelkan telinganya di pintu dan bertanya dengan cemas.
"Oh ... sangat nyaman !!"
"Erwin Gu, kamu bajingan !!!"
Erwin Gu membuka pintu dengan wajah puas.
Tapi berhenti di depan pintu kamar mandi. "Papah aku!!"
Wajah kecil Lily Lin yang marah memerah, tapi masih berjalan untuk memapah Erwin Gu, dan membiarkan dia di ruangan itu, untuk melakukan latihan rehabilitasi..
"Erwin Gu, kamu sengaja menyentuhku, aku akan membuangmu."
"Hei, Erwin Gu, kamu brengsek, kamu sudah menyentuh dadaku!!!"
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengJalan Kembali Hidupku
Devan HardiDewa Perang Greget
Budi MaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat