Anak Sultan Super - Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
Nicholas Ren sudah sangat kesal, Erwin Gu ini beraninya tidak menganggap aku.
"Sally Su, datang ke kantor aku." Katanya, lalu dengan sengaja melihai Erwin Gu yang duduk di tempatnya. Nicholas Ren dalam hati berpikir, setidaknya Sally Su adalah milikku, dalam hal ini kamu kalah.
Erwin Gu dalam hati sangat jelas, Nicholas Ren sengaja lakukan itu untuk dia melihatnya, sungguh kekanak-kanakan.
Sally Su mendengar Nicholas Ren memanggil dirinya, langsung berjalan ke arah Nicholas Ren. Menggoyangkan pinggang, terlihat seperti sangat senang, dan jalan melewati samping Erwin Gu.
Erwin Gu pun tidak tahan dan berkata: " Dasar bodoh, kekanak-kanakan."
Sally Su mendengar perkataan Erwin Gu, memutar balik kepala, "Kamu mengatakan siapa bodoh?" Dan menatapi Erwin Gu.
Erwin Gu juga tidak mengelak, dia pun tertawa dan berkata: "Siapa yang menjawab ya berarti mengatakan orang itu, tidak sebut nama dan marga, tapi ada saja orang yang mau dikatakan!"
Sally Su kesal sampai kehabisan kata, dengan kesal dia mengikuti Nicholas Ren ke kantor.
Baru masuk tidak lama, "Ding, ding, ding." Langsung mendapatkan 3 pesan. Erwin Gu pun mengambil ponselnya dan lihat, layar ponselnya menunjukkan nama "Nicholas Ren"! Erwin sebenarnya dalam hati sudah bisa menebak orang yang kekanak-kanakan ini, ingin lakukan apa.
Memang seperti yang diduga, Erwin Gu membuka pesan, muncul 3 foto, semuanya Nicholas Ren memeluk Sally Su, Sally Su duduk di paha Nicholas Ren, ekspresinya menawan, Nicholas Ren juga meletakkan tangan di kaki Sally Su.
Sungguh menjijikkan, dan kekanak-kanakan, bagaimanapun dia seorang supervisor, suatu hari nanti, orang seperti kamu harus pergi.
Erwin Gu tanpa berpikir mengirim pesan ke Nicholas Ren, "Apakah seru? Senangkah? Yang pernah aku mainkan, apakah lebih enak?"
Nicholas Ren sedang kesenangan, berpikir apakah Erwin Gu sudah meledak. Saat dia mengambil hp dan melihat balasan Erwin Gu itu, dia langsung mendorong Sally Su, lalu mengambil gelas di meja dan melemparnya.
Erwin Gu di luar mendengar suara itu pun tertawa, memang kekanak-kanakan. Permainan seperti ini, masih mau dipamerkan depan aku, sungguh lucu.
Erwin Gu saat ini sudah tidak peduli apa yang terjadi dengan Sally Su dan Nicholas Ren, karena mereka tidak pantas.
Erwin Gu mengambil ponsel, melihat ada yang menambah dia di Wechat. Foto profilnya merupakan wanita cantik, dalam kondisi biasa, Erwin Gu kalau melihat orang yang tidak dikenal pasti abaikan, karena mereka pasti menjual barang.
Baru saja mau keluar, Erwin Gu melihat Nama Siska Ran, familiar sekali, seperti pernah lihat di suatu tempat? Setelah dia berpikir berkali-kali, akhirnya dia ingat, itu di toko 4s, dengan gila memberi hadiah ke seorang influencer wanita, bukannya itu Siska Ran?
"Saat itu aku memenuhi ruangan livenya, dia suruh aku tinggalkan nama Wechat, saat itu tidak berpikir apa-apa, kejadian itu sudah beberapa hari, tidak sangka dia benar-benar menambah aku!" Erwin Gu dengan penasaran melihat ponselnya.
Erwin Gu baru saja menerima, tidak sampai setengah menit, sudah ada suara dari hpnya: "Kakak Gu, terima kasih atas hadiahnya." Lalu ditambahkan emoji lucu dan malu.
"Sama-sama, beberapa hari ini sibuk, tidak ke ruangan live kamu." Erwin Gu pun menjelaskan, karena, Erwin Gu lumayan suka gadis yang suka bernyanyi ini. Seorang gadis, pakaiannya polos, dan juga tidak menggoda di layar.
Erwin Gu dan Siska Ran pun berbicara sebentar, dan selesai, sama sekali tidak anggap ada apa-apa. Karena, walaupun dia berikan Siska Ran banyak hadiah, dia tidak berpikir mau sesuatu, uang sejumlah itu juga bukan masalah untuknya, dia juga bukan orang yang akan berpikir seperti itu.
Erwin Gu saat ini, setelah mengalami hal menjijikkan yang dilakukan Nicholas Ren tadi, juga tidak ingin diam di kantor, dia pun mengendarai mobilnya, berencana untuk pergi ke tempat yang ditemukannya di internet, ingin memodifikasi mobilnya. Mobil kecil ini masih banyak tempat yang bisa dibuat lebih bagus, dia sendiri juga tidak kekurangan uang, jadi ingin bermain sedikit.
Erwin Gu mengikuti GPS, sudah dipastikan berkali-kali, setiap kali dia meragukan apakah dia salah arah. Pada akhirnya semakin aneh, sampailah di tempat hancur di pinggir kota. Dia pun turun mobil untuk melihat, papan yang tertulis Tempat Modifikasi pun sudah miring, tempat itu tidak ada orang, di jalanan juga banyak rumput liar, kelihatannya sudah ditinggal sangat lama. Lalu dia naik mobil, dan putar balik, sambil mengoceh: "GPS ini, mengarahkan ke tempat apa."
"Kamu mengapa datang?"
Erwin Gu buru-buru rem mobil, "Gila, itu orang atau hantu, sejak kapan naik mobil aku?" Buru-buru hentikan mobil, dan membalikkan kepala, yang terlihat dulu adalah kaki panjang yang putih, memakai jeans pendek, kaos putih, bentuk tubuhnya sangat bagus.
Wanita ini, dengan dandanan polos, tapi kelihatannya lebih tua dari Erwin Gu sedikit.
Erwin Gu sangat kaget, tadinya ingin lanjut marah, tetapi saat melihat hantu yang cantik, "Kamu ingin lakukan apa?"
"Apakah kamu pernah melihat hantu secantik aku? Kamu sedang apa di depan rumahku, dan juga begitu misterius? Aku yang mau menanyakan kamu! Kamu ingin lakukan apa?"
Detak jantung Erwin Gu menjadi sangat cepat, tempat ini ternyata rumah dia, jangan-jangan wanita ini benar-benar hantu? "Kamu pergilah, siapapun itu yang mencelakai kamu, tapi kan tetap harus cari orang yang tepat. Kamu bebaskan aku, aku ini tidak ada salah!"
Wanita ini bernama Leticia Zhao, tempat modifikasi mobil ini adalah milik ayahnya, saat ini dia melihat Erwin Gu begitu kasihan, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, dasar bodoh, benaran menganggap dirinya hantu.
Erwin Gu melihat hantu wanita itu tertawa dan ada sesuatu yang terlihat, dia pun sampai bingung.
Wanita ini sungguh berisi, kalau memang dia hantu, seharusnya kalau aku sentuh kan tidak melanggar hukum! Dalam hati berpikir seperti itu, tangan Erwin Gu pun tanpa sadar menyentuhnya.
Perasaan ini, sungguh tidak buruk, memang benar berisi, yang terpenting adalah, nyaman sekali.
Di saat Erwin Gu sedang menikmati itu, "Plak", tamparan keras terkena ke wajahnya.
"Dasar preman, apa yang sedang kamu lakukan!
Erwin Gu langsung menarik tangannya, menutupi wajahnya dan menatapi Leticia Zhao: "Kamu bukannya hantu wanita?"
Leticia Zhao pun sangat kesal: "Kamu yang hantu, tidak sangka kamu selain cacat mental, juga mesum, kamu tunggu saja." Setelah berkata itu, Leticia Zhao mengeluarkan ponselnya, dengan cepat ada beberapa pria keluar dari tempat modifikasi itu.
Erwin Gu dalam hati berpikir, wanita ini benar-benar menganggap dia preman, mati lah. Beberapa pria keluar, dan mengangkat Erwin Gu di pundak, sampai dia ketakutan.
Beberapa pria itu, mengikat Erwin Gu di tiang yang ada di halaman. Setelah masuk halaman, Erwin Gu mau menangis juga tidak ada air mata, ini benaran tempat modifikasi mobil!
"Maaf wanita cantik, aku benar-nemar tidak sengaja. Aku hanya ingin lihat apakah kamu manusia atau hantu, aku benar-benar tidak sengaja." Erwin Gu sendiri saja tidak tahu, mengapa dia mengeluarkan tangannya. Mungkin, karena terlalu menggoda, tentu omongan ini tidak bisa dikatakan, kalau tidak di tempat seperti ini, dia sendiri pun tidak tahu bagaimana dia mati.
Seorang pria yang memegang papan, dengan galak jalan ke depan Erwin Gu. "Kamu si brengsek itu?" Kelvin Zhao dengan kesal menatapi Erwin Gu, Erwin Gu tiba-tiba mencium bau oli, "Kamu berani menyentuh anak perempuan aku?"
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyWahai Hati
JavAliusThe Sixth Sense
AlexanderGet Back To You
LexyCinta Tak Biasa
SusantiMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaBeautiful Lady
ElsaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat