Anak Sultan Super - Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
King melihat Erwin Gu dan bertanya, “Bagaimana dengan orang-orang ini?”
“Kurung Heri Pan dan bersama dengan mereka!” kata Erwin Gu. Setelah itu, dia langsung menggendong Viona Han dan pergi dengan cepat.
King melirik sekelompok pengemis itu dan bulu kuduknya pun berdiri. Para pengemis itu telah minum obat, jika mereka semua terpancing efek obatnya, maka Heri Pan…
“Berani sekali kamu!! Jika kamu melakukannya, aku akan membunuhmu!” kata Heri Pan dengan marah.
Erwin Gu telah muncul secara langsung, jadi apa yang perlu King takuti? Tentu saja, dia langsung mengabaikan kata-kata Heri Pan dan berkata, “Kurung mereka!”
Kemudian, anak buah King pun langsung mengangkat Heri Pan ke dalam kamar, lalu membawa para pengemis itu masuk. Tidak peduli bagaimana Heri Pan mengancam dan berteriak, King sama sekali tidak menghiraukannya.
Setelah meninggalkan beberapa anak buahnya untuk berjaga, King pun meninggalkan villa itu.
Viona Han yang berada di kursi penumpang depan langsung tertidur tidak lama kemudian. Beberapa hari ini, dia tidak berani menutup matanya, dan sarafnya pun terus menegang. Sementara saat ini, Erwin Gu berada di sisinya, dia merasakan rasa aman yang lebih banyak, dan akhirnya tidak bisa menahannya lagi.
Erwin Gu menoleh untuk melihat Viona Han yang kelelahan, dan hatinya merasa sangat tidak nyaman. Dia tahu jika bukan karena dirinya, Heri Pan tidak akan menangkapnya, dan dia juga tidak akan mengalami hal seperti itu.
Setelah sampai di lantai bawah rumahnya, Erwin Gu perlahan menghentikan mobilnya, kemudian berjalan ke sisi kursi penumpang depan, dan mengangkat Viona Han dengan lembut. Begitu dia menyentuhnya, Viona Han langsung terbangun dengan ketakutan, tetapi saat melihat bahwa itu adalah Erwin Gu, dia menutup matanya kembali.
Setelah naik ke lantai atas, Erwin Gu dengan lembut meletakkan Viona Han di tempat tidurnya dan menyelimutinya dengan selimut, kamudian dia sendiri duduk di kursi dekat jendela. Dia duduk sepanjang malam karena takut jika dirinya pergi, Viona Han akan ketakutan lagi saat terbangun.
Viona Han tidur nyenyak malam ini. Selama tidur, dia masih mengigau, dan Erwin Gu pun segera mendekatinya dan dengan lembut menghiburnya. Kemudian, dia pun tertidur lagi.
Keesokan paginya, reaksi pertama Viona Han begitu terbangun adalah memeluk dirinya sendiri dengan erat dan melihat sekeliling dengan ketakutan. Ketika dia melihat Erwin Gu, hatinya yang tegang akhirnya merasa lega.
Erwin Gu berjalan ke tempat tidur dan bertanya dengan lembut, “Apa kamu baik-baik saja? Apa tidurmu nyenyak?”
Viona Han seperti tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan mengerutkan keningnya. Kemudian, dia menatap Erwin Gu dengan cemas dan berkata, “Erwin Gu……kamu……bagaimana?”
Erwin Gu mengangkat tangannya dan mengelus kepala Viona Han sambil berkata, “Kenapa? Tidak percaya padaku? Apa kamu masih takut? Kenapa kamu tidak percaya padaku? Jika kamu membuka emailmu dan melihatnya, mungkin saja tidak akan terjadi hal yang begitu banyak!”
Viona Han menggelengkan kepalanya tanpa daya dan berkata, “Bagaimana mungkin orang sepertiku bisa masuk Gu Group dengan gampangnya? Jangan berkhayal!”
“Dengan membuka dan melihatnya, kamu juga tidak akan apa-apa, kan? Mungkin saja kamu beruntung?” kata Erwin Gu.
Viona Han masih khawatir apakah Heri Pan akan mencari masalah dengan Erwin Gu setelah kejadian itu atau tidak. Bagaimana mungkin dia masih memiliki suasana hati untuk melakukan hal yang tidak mungkin terjadi itu. Karena itu, dia tidak bermaksud untuk menyalakan komputer sama sekali.
Erwin Gu memandang Viona Han dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak punya pilihan lain selain menyalakan komputer sendiri dan berkata, “Kamu pasti tidak akan bekerja di perusahaan Heri Pan lagi, kan? Karena kamu tidak memiliki pekerjaan lagi, kamu juga tidak akan rugi jika melihatnya!”
“Bahkan jika aku benar-benar tidak ada pekerjaan lagi, Gu Group juga tidak akan membukakan jalan untukku!” kata Viona Han dengan tidak setuju.
Erwin Gu benar-benar tidak berdaya, “Karena memang tidak ada pekerjaan lagi, melihatnya juga bukan hal yang buruk. Kamu sudah menjadi pengangguran, meskipun tidak diterima, kamu juga tidak akan merasa semakin sedih, kan?”
Viona Han hanya bisa berjalan ke komputer setelah mendengar celotehan Erwin Gu, kemudian dia pun memasukkan akun dan kata sandinya di email. Ketika Viona Han melihat email masuk di kotak masuknya, meskipun dia tahu itu tidak mungkin, tetapi dia masih berharap ada secercah harapan.
Dia memejamkan matanya dan membuka kotak masuknya. Kemudian, dia menutupi matanya dengan kedua tangannya, dan dari celah jarinya yang sedikit terbuka, Viona Han melihat pesan yang mengejutkan!
Viona Han menggosok matanya lagi dan memastikan bahwa dia tidak salah, kemudian dia pun berseru, “Aku diterima?! Aku benar-benar dipekerjakan oleh Gu Group!! Mereka memintaku untuk pergi wawancara!! Hahaha, aku senang sekali!!”
Setelah mengatakan itu, Viona Han langsung melompat ke depan Erwin Gu, lalu tiba-tiba meloncat ke pelukan Erwin Gu, dan kakinya melilit ke pinggang Erwin Gu.
Erwin Gu yang dipeluk secara tiba-tiba tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana. Wanita ini benar-benar sangat percaya pada dirinya! Kemudian, dia pun berkata dengan tanpa daya, “Wanita cantik, postur tubuh apa ini?”
Viona Han juga tiba-tiba merasa tidak ada jarak antara dia dan Erwin Gu, dan mereka berdua sangat dekat satu sama lain. Selain itu, poin pentingnya adalah postur tubuh itu. Viona Han seperti pernah melihatnya di film di Jepang. Wajahnya langsung memerah, dan dia dengan cepat melompat turun dari tubuh Erwin Gu.
Ketika masih sekolah, teman perempuannya secara khusus mengunduh film Jepang untuk mempelajari hal antara pria dan wanita, dan Viona Han tentu juga melihatnya sedikit demi sedikit. Postur dia dan Erwin Gu barusan sama seperti dengan film yang dia tonton, dan dia pun semakin malu saat memikirkannya.
Erwin Gu juga sangat canggung saat melihat Viona Han yang tersipu dan menundukkan kepalanya, “Pemberitahuan penerimaan sudah dikirimkan kepadamu beberapa hari yang lalu. Gu Group berada di Kota Linchuan, kapan kamu berencana untuk pergi wawancara?” tanya Erwin Gu.
Pikiran Viona Han ditarik kembali oleh kata-kata Erwin Gu, dan dia menjawab dengan mengerutkan keningnya, “Sudah lewat begitu lama. Aku dengar Gu Group menerima banyak lamaran kerja setiap harinya, tetapi orang yang diterima sangatlah sedikit. Meskipun aku beruntung, tetapi itu sudah lewat beberapa hari, mereka pasti tidak menungguku lagi!”
Erwin Gu juga takut Viona Han melewatkan kesempatan ini, dan dia pun segera membujuknya, “Seharusnya tidak, baru lewat beberapa hari saja. Jika kamu pergi dengan cepat, seharusnya masih sempat. Kapan kamu berencana untuk pergi?”
Setelah mendengar kata-kata Erwin Gu, Viona Han langsung memikirkannya lagi. Bagaimanapun dia juga tidak memiliki pekerjaan, jadi sebaiknya dia mencobanya saja.
“Kalau begitu, aku berencana untuk pergi hari ini!’
Erwin Gu juga sangat setuju, dan yang dipikirkannya adalah jika Viona Han pergi ke Gu Group dan langsung memasuki lingkungan yang baru, dia seharusnya bisa dengan cepat keluar dari bayangan hitam beberapa hari ini.
Erwin Gu mengantar Viona Han pulang. Viona Han mengemas beberapa kebutuhan sehari-harinya dengan sederhana, kemudian menganti satu set pakaian yang terlihat rapi, dan bergegas ke bandara.
Sementara Erwin Gu langsung mengatur orang untuk melindungi Viona Han secara diam-diam setelah mengantarkannya ke bandara. Heri Pan pasti tidak akan menyerah, dan dia tidak akan membiarkan Viona Han mengalami hal mengerikan apa pun lagi.
Satu minggu kemudian, Viona Han secara resmi bergabung dengan Gu Group, sedangkan orang-orang yang melindungi Viona Han secara diam-diam juga tetap melanjutkan tugas penjagaan mereka, karena bagaimanapun juga, bajingan Heri Pan itu belum tersingkir sepenuhnya.
Sementara di sisi lain, selama masa pemulihan satu minggu ini, meskipun Heri Pan belum sembuh sepenuhnya, dan dokter menegaskannya bahwa dirinya tetap perlu dirawat di rumah sakit untuk di observas, tetapi Heri Pan yang ingin balas dendam tidak bisa tinggal diam di rumah sakit begitu saja.
Heri Pan keluar dari rumah sakit dan langsung pergi ke Kota Linchuan.
Di kota Linchuan terdapat pendukung belakang layar Heri Pan. Alasan mengapa Heri Pan begitu sombong adalah karena Dani Qin di Kota Linchuan.
“Heri? Apa kamu Heri? Ada apa denganmu?” kata Novy Liu saat membuka pintu dan melihat Heri Pan yang terbungkus dengan kain kasa. Saat ini, hidung Heri Pan telah benar-benar jatuh, dan seluruh kepala dan wajahnya pun dibungkus dengan kain kasa. Jika bukan karena bentuk tubuh dan suaranya, Novy Liu tidak akan mengenalinya sama sekali bahwa itu adalah putra angkatnya!
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaBehind The Lie
Fiona LeeLoving Handsome
Glen ValoraWahai Hati
JavAliusCintaku Pada Presdir
NingsiAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat