Anak Sultan Super - Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
Segerombolan orang-orang itu pun bersiap untuk pergi, Doni Li salah satu karyawan kecil disana, dengan wajah yang seperti teringat sesuatu bertanya: “Kakak Ren, karena semuanya pergi dan hanya tinggal Erwin Gu yang tidak pergi, kalau begitu bagaimana menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita yang belum selesai, tuan muda Gu yang begitu baiknya pasti akan membantu kita bukan?” setelah berkata seperti itu dia pun menatap Erwin Gu.
“Boleh juga! Erwin, lagipula kamu sedang kosong, tidak ada pesta dan juga tidak ada pacar yang menemani, kalau begitu kamu lembur saja di sini!” belum sempat Erwin merespon, Nicholas pun sudah menarik tangan Sally untuk pergi.
Sebenarnya dalam hati Erwin sangat keberatan dan tidak bersedia, tetapi mau bagaimana lagi, dia hanya bisa mengingat satu persatu perbuatan mereka kepadanya.
Semakin dipikir semakin kesal, semakin dipikir semakin stres.
Kata-kata Sally Su selalu bermunculan dalam telinga Erwin: “Aku tidak ingin lagi bekerja bersama denganmu lagi, jika teringat kita dulu, rasanya aku sangat menyesal dan terasa sangat menjijikkan.”
“Kenapa?”
“Masih berani lagi tanya aku kenapa? Hari ini aku beritahu kamu, semuanya karena uang! Karena kamu tidak punya uang, dan di dalam kehidupan ini, uang itu sangat penting, apakah kamu tahu? Kamu boleh membenciku karena aku materialistis, aku gila kehormatan, dan aku adalah wanita yang jahat. Tidak apa-apa, hanya orang bodoh yang percaya hidup ini hanya cukup makan dan minum!”
Memikirkan hal itu, Erwin pun berkata kepada dirinya sendiri: “Dasar jahanam! Hanya tinggal beberapa hari hidup susah, setelah aku berhasil melewati semua ini, aku pasti akan membuat kalian semua menyesal, tidak, membuat kalian memohon padaku!”
Walaupun Erwin berkata demikian, tetapi pekerjaan yang berada di tangannya pun tidak berhenti karena dia tahu, jika dia mau mengembalikan identitasnya, maka dia harus menurut dan sabar dalam waktu ini, dan juga tidak boleh sedikit pun melakukan kesalahan.
“Halo, tuan muda, tuan besar Gu mencari anda untuk mengobrol.”
“Si tua Gu itu ada urusan apa mencariku? Aku tidak berbuat kesalahankan?” seketika Erwin pun bertanya dengan panik.
“Sepertinya tuan besar Gu mau pergi jauh, dan mungkin dia belum bisa kembali untuk sementara waktu, jadi dia ingin mencari tuan muda, untuk membahas perjanjian empat tahun yang lalu itu.”
Mendengar kabar itu, Erwin Gu merasa sangat senang sekali, bagaimana pun juga, dia sudah setiap hari ditindas sebagai orang miskin oleh orang-orang, setelah pontang-panting akhirnya dia bisa mengembalikan identitas dirinya yang sebenarnya, lalu dia segera ingin memberitahukan ke orang-orang, terutama kepada Sally Su, wanita yang gila kehormatan itu bahwa aku adalah sultan!!!
Erwin Gu segera pergi dan tidak mempedulikan lagi pekerjaan yang diberikan oleh Nicholas Ren, begitu keluar dari pintu, tangannya pun memberhentikan sebuah taksi, dan sudah lama sekali tidak menikmati hal ini.
Melihat kota yang begitu modern, kelap-kelip lampu pun memenuhi jalanan. Taksi itu mengarah ke sebuah daerah villa yang sangat besar, lingkungan di sini sangatlah hening, yang bisa Erwin dengar pun adalah suara detak jantungnya sendiri.
Sudah empat tahun, empat tahun berkeliaran di luar dan tidak pernah pulang ke rumah, dan kali ini pun akhirnya berhasil.
“Si tua Gu itu, ada urusan apa mencariku? Apakah dia mempercepat waktu perjanjianku?” begitu masuk pintu rumah Erwin Gu pun berteriak dengan senang, benar-benar ayah ini, selama empat tahun ini dia selalu menaati peraturan, tetapi tidak pernah sekali pun dia membantunya.
Walaupun itu adalah peraturan yang dibuat oleh kakek, dan ayah dulunya juga seperti itu, tetapi dia masih tidak mengerti dengan kata-kata “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
“Dasar bocah ini, malah sampai tidak memanggilku ayah.” Tuan besar Gu melihat anaknya yang senang dan berkata: “Beberapa tahun ini kamu sudah menderita, tetapi kamu harus merasakan penderitaan dulu, baru bisa merasakan kenikmatan. Besok aku akan pergi ke luar negeri, pacarku memaksaku untuk berlibur, jadi kebetulan sekali batas waktumu sudah mau sampai, dengan begitu perusahaanku dan beberapa bisnis akan kuberikan kepadamu, kamu harus melakukannya dengan benar, jangan tidak bertanggung jawab, dan ingat untuk menjaga diri sendiri!”
Erwin Gu pun merasa sangat senang sekali, akhirnya berhasil!!!
“Anda yang sudah tua begini tenanglah, sudah bertahun-tahun aku menjaga diriku sendiri, kalau mau pergi, pergilah dengan tenang, tetapi kamu harus meninggalkan uang padaku, dan juga ini semua adalah warisan dari jerih payah kakek, aku tidak akan seperti kamu yang menyia-nyiakannya, dan kamu sekarang sudah bertambah tua, jadi jagalah kesehatanmu, perempuan tidak ada satu pun yang baik.”
“Kamu yang masih bocah berani sekali mengajariku, ini adalah VVIP Member Card Klub Sky kota A, kartu ini selain kamu, aku dan kakek juga punya, kamu boleh menggunakan seluruh data-data itu.”
Wajah Erwin Gu pun terkejut dan berkata: “Hebat sekali kamu, sampai-sampai bisa membuat kartu VVIP Card ini. boleh juga kamu.”
Klub Sky adalah tempat yang hanya didatangi oleh orang-orang berada dan orang-orang penting di kota A, pembuatan kartu ini juga sangat ketat, semuanya berdasarkan posisi kamu di kota A dan pemasukannya. Dan kartu ini pun bisa dibuat oleh si tua itu.
“Uang di dalam di dalam kartu ini ada 50 juta RMB (Sekitar 100 miliar rupiah), cobalah kamu membuat bisnis sendiri, dan ini adalah sebuah kartu kredit, nominalnya tidak terbatas, kartu ini aku berikan untukmu, jika ada apa-apa boleh digunakan, tetapi jangan berfoya-foya, kamu harus melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri......”
“Baiklah, baiklah, aku sudah tahu, kamu tenanglah, aku sudah perencanaan bisnis sendiri, jadi kamu jangan khawatir!”
Erwin Gu sudah bisa melepaskan semua penderitaannya sekarang, dalam hatinya pun berpikir: “Sudah menderita beberapa tahun, akhirnya kesempatan untuk mengembalikan diri pun tiba, dan sekarang sudah saatnya memperlihatkan ke orang-orang.”
Dan sekarang uang Erwin Gu pun tidak terhitung nilainya, lalu dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Hotel Grand, dia memberitahukan kepada manajer hotel tersebut bahwa dia yang akan membayar seluruh tagihan Nicholas Ren, begitu manajer mendengar perintah dari tuan muda Gu, dia pun dengan segera menjalankannya, serta menyuruhnya untuk mengantarkan kue tar, setelah menyelesaikan masalah ini, akhirnya hati Erwin Gu pun merasa tenang.
Di sisi lainnya, Nicholas Ren yang sedang asyik makan bersama dengan rekan-rekan kerjanya, tiba-tiba saja “Selamat malam, kue tar ini adalah pemberian dari tuan muda Gu kepada seorang nona yang bernama Sally Su, dan juga, tagihan hari ini sudah dibayar oleh tuan muda Gu, dia memerintahkan untuk tidak segan-segan memesan makanan yang ingin dimakan, dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada nona Su!”
“Tuan muda Gu? Tuan muda Gu yang mana?” wajah Nicholas Ren bertanya dengan tidak senang kepada Sally Su.
“Tidak tahu, aku tidak mengenal tuan muda Gu, apa jangan-jangan dia salah mengirimkannya!” Sally Su pun melihat kue tar empat tingkat itu, dalam pikirannya dia mencari siapa sebenarnya orang yang bermarga Gu dan kaya itu. Dia takut kalau Nicholas Ren marah karena kue tar yang tidak jelas ini.
“Tuan muda Gu, apakah itu Erwin Gu? Tidak mungkin, tidak mungkin.”setelah Doni Li berkata seperti itu, dia pun memukul wajahnya berkali-kali. “Bagaimana mungkin? Dia hanyalah seorang yang miskin.”
“Itu tidak mungkin, aku sudah mengenal Erwin Gu selama tiga tahun, dan selama mengenalnya, dia hanyalah orang miskin, bagaimana mungkin dia bisa memberikan kue tar yang sebesar ini dan membayar tagihan kita.” Kata Sally Su dengan yakin.
Nicholas Ren saat ini seperti sudah kehilangan mukanya, pacar sendiri yang berulang tahun, tetapi malah dibayar oleh orang lain, dan orang ini juga tidak jelas siapa. Awalnya Nicholas Ren merasa takut apakah benar si brengsek Erwin Gu itu, tetapi mendengar kata-kata yang begitu yakin dari Sally Su, dia pun menjadi tenang.
Demi menjaga kesenangan semua orang, Nicholas Ren pun berpura-pura datar dan berkata: “Semuanya silakan makan dengan santai, tidak tahu siapa orang sial itu yang sudah membayar tagihan kita, lain kali aku yang akan mentraktir kalian makan.”
Semuanya juga tidak percaya jika ini dilakukan oleh Erwin Gu, bagaimana pun juga, dalam pikiran mereka Erwin Gu adalah seseorang yang tidak punya uang alias miskin.
Setelah pesta selesai, Sally Su masih bertanya kepada pelayan di restoran itu siapa sebenarnya tuan muda Gu, pelayan pun hanya berkata dia adalah anak dari tuan besar Gu, keluarga sultan di kota A.
Setelah itu Nicholas pun mengantar Sally pulang ke rumah, dengan masih tidak tenang bertanya: “Benar-benar bukan Erwin Gu kan? Kamu pernah cerita padaku tentang keadaannya.”
“Tidak mungkin, bagaimana mungkin, kalau pun memang dia, pasti seluruh hasil jerih payahnya sudah terkuras habis.” Kata Sally Su dengan nada mengejek.
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangThe Sixth Sense
AlexanderCinta Seorang CEO Arogan
MedellinePria Misteriusku
LylyThe Richest man
AfradenBretta’s Diary
DanielleAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat