1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 93 Upacara
Aku baru mau membantah, langsung dipotong oleh manusia ular yang umurnya paling tua.
"Sudahlah, jangan ribut lagi, nanti bersiap-siap memulai upacara."
Mendengar manusia ular yang paling berkuasa mengatakan mau membiarkanku tinggal, aku pun tidak lanjut berdebat dengan manusia ular lainnya.
Upacara yang sangat formal yang dikatakan juga hanya membacakan sumpah, memberiku air bijaksana sebagai simbolis, lalu murid yang semalam membawakan jalan ada berpesan padaku agar melatih seni bela diri bersama mereka dengan baik, lalu juga memberitahuku untuk menukarkan kamar untukku, sejak hari ini mulai tinggal bersama semua orang.
Setelah upacara selesai, orang-orang itu langsung pergi berlatih seni bela diri, manusia ular yang paling berpengalaman itu langsung memanggilku kesana.
"Aku dengar dari juniorku bilang kalau Gina berencana mengutusmu pergi ke desa mereka untuk mengikuti pertarungan di pusat kota."
"Memang benar, Gina juga memberitahuku tentang ini." Aku menggangguk.
"Apakah kamu mempunyai pandangan lain?"
Aku malah tidak ada kesan buruk terhadap tuan paman ini, jadi mengatakan apa yang kupikirkan.
"Aku adalah orang asing, sebenarnya tidak mengerti mengenai tentang pertarungan disini, tapi Gina membawaku ke dalam desa juga sangat baik kepadaku, dan juga demi desa jadi mempunyai harapan sangat besar kepadaku, jadi aku merasa aku boleh merasakan sebentar."
"Kalau seperti itu, maka sebelum mengajarimu seni bela diri, aku merasa harus memberimu pemahaman untuk lebih memahami tentang pertarungan."
Aku duduk dengan tenang, mendengar dengan seksama seperti anak SD.
Aku malah sedang khawatir tidak ada sesi tanya jawab.
"Pertarungan ini dilaksanakan 4 tahun sekali, sangat penting bagi semua orang disini."
"Apakah maksudmu semua orang berlatih seni bela diri disini untuk bisa pergi mengikuti pertarungan?!" Aku berdiri dengan kaget, kalau begitu maka meskipun aku tidak melakukan apapun tetap akan muncul banyak musuh tanpa alasan bukan? Pantas saja tatapan mereka melihatku hari itu sangat aneh.
"Bukan, kamu jangan panik."
"Murid yang belajar seni bela diri disini semua mempunyai tujuan yang berbeda, mereka tidak sama denganmu, hasil pertarunganmu akan mempengaruhi semua orang, terutama orang disini."
"Oh, yang kamu bicarakan kejadian musim hujan bukan?"
"Karena mengenai hal ini Gina sudah memberitahumu, maka aku beritahu padamu yang lain. Bocah kecil, meskipun senjata yang kamu keluarkan semalam hebat, tapi kamu harus tau, di pusat kota ada manusia ular yang hebat, di hadapan mereka, kamu mungkin saja sudah terbunuh bahkan belum sempat mengeluarkan senjatamu............."
Meskipun aku tidak terpikir dengan perkataannya ini, tapi instingku mengatakan ini tidak hanya sekedar menakutiku saja, tapi juga karena ini makanya aku bisa kemari belajar dengan mereka, jadi aku tidak sangat khawatir.
"Jadi..........hari-hari selanjutnya aku perlu belajar apa disini?"
"Aih................" Orang itu melihatku sedikitpun tidak tergerak dan tidak takut menghadapi kesulitan, menghela nafas dan lanjut berkata, "Rencanaku adalah mengajarimu pikiran dan seni bela diri dodge, membuat dirimu bisa berubah lebih ringan dan cepat."
Aku sangat tertarik dengan perkataan orang ini, mengangguk menunjukkan aku akan berusaha belajar dengan baik.
Satu bulan selanjutnya, hidupku berubah menjadi tenang yang tidak normal, setiap hari hanya latihan keras dan lain-lain............
Hanya saja yang paling membuatku peduli adalah, sejak hari pertama latihan dimulai, setiap malam disini akan ada seorang bawahan menemukanku dan menyuruhku minum sup herbal, rasa sup herbal itu sama dengan sup herbal yang hari itu Nora beri aku minum, jujur saja aku merasa sup herbal ini sangat aneh.
Meskipun pertama kali minum malamnya langsung berhubungan intim dengan Nora, tapi aku selalu merasa, obat ini tidak sesederhana mereka katakan yang hanya untuk impotensi saja.
Malah aku merasa, impotensi ini lebih mirip dengan efek samping saja, ataupun aku sama sekali tidak merasakan obat ini adalah obat yang baik untuk tubuhku, hanya saja beberapa saat setelah makan akan ada ilusi keinginan yang kuat.
Malah dua hari ini tidurku semakin nyenyak, dan juga sering kali memimpikan jendral Wu yang merupakan bawahan Twilight God terkurung di penjara air, dan Wu memasuki dua gambaran yang palsu untuk mencari Mu.
Kecapekan di pagi hari ditambah gangguan mimpi setiap malam, berlatih seni bela diri disini selama sebulan, meskipun aku benar-benar mempelajari pikiran yang paling tinggi dan seni bela diri yang paling baik, tapi aku sendiri malah merasa sangat tidak baik.
Jelas-jelas seni bela diri sedang meningkat, tubuhku malah sedang merosot.
Aku awalnya juga ingin menolak untuk meminum obat itu, tapi menyadari diriku seperti terpaksa sama sekali tidak bisa menolak, orang yang mengantarkan obat kepadaku semuanya akan melihatku menghabiskan obat itu baru pergi, ada sekali demi tidak mau minum obat bahkan bertengkar dengannya.
Seni bela diriku yang meningkat dengan orang yang diutuskan Gina bisa-bisanya imbang, alhasil manusia ular yang mulut berbisa itu datang mengacau, membantu lawan mengalahkanku, lalu aku dipaksa minum obat itu.
Aku tau obat ini pasti bermasalah, Gina si gadis kecil itu pasti tidak akan segampang itu, siapa tau dia menyuruhku meminum obat ini agar bisa memudahkan dia mengontrolku ataupun bisa meningkatkan kendali jejak Twilight God atas diriku.
Pokoknya tidak peduli bagaimanapun sejak saat itu, setiap aku meminum habis obat itu menunggu bawahannya sudah pergi, langsung berlari ke taman di belakang altar mencari sudut yang tidak ada orang dan memuntahkan semua obat keluar.
Hari itu saat aku pergi ke taman belakang untuk muntah pun mengenal Layla.
"Aiyo, bukankah ini adalah murid yang diterima guru secara spesial, kamu ini sedang apa?"
Aku kenal dengan manusia ular wanita ini, kekuatan sihirnya sangat tinggi bisa bertukar bebas di antara bentuk manusia dan manusia ular, yang paling penting adalah malam itu aku melihat wanita yang tidur dengan pria adalah wanita ini.
Dan juga hari itu mereka berdua menggunakan bentuk tubuh manusia ular untuk kawin, gerakannya sangat aneh, tapi harus dikatakan, aku melihat wanita itu malam itu, payudara besar yang putih bergoyang mengikuti gerakannya yang lembut, benar-benar rencana yang cerdas.
Saat itu kalau bukan sangat terpesona melihatnya, aku juga tidak akan ketahuan oleh dua orang itu, sekarang tas ranselku masih ada di dalam kamar mereka.
Hanya saja setelahnya aku tidak sengaja lewat dua kali, mereka sudah meletakkannya di kompartemen rahasia lemari, dan juga tidak begitu tertarik terhadap barang yang ada di dalam tas, sama sekali tidak menyentuh tas ranselku.
Melihatku bahwa setelah pelatihan seni bela diriku selesai maka akan meninggalkan sini, sebelum pergi dari sini aku harus mengambil kembali tas ransel.
Sebulan ini aku melatih seni bela diri disini dengan baik, tidak punya waktu mengurus hal lain, sekarang melihat Layla yang tubuh indah di hadapanku, memikirkan gambaran malam itu, aku ingin sekali menekannya di atas lantai dan mempermainkannya.
Aku merasa juga masalah obat herbal itu, aku dulu tidak seperti ini, sekarang malah semakin mesum, selalu merasa ada nafsu yang tidak bisa dilampiaskan di dalam tubuhku.
Ataupun dengan kata lain juga bukan nafsu, tapi amarah, bahkan ingin sekali bertengkar dengan orang.
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonMy Goddes
Riski saputroLoving Handsome
Glen ValoraCinta Yang Dalam
Kim YongyiAku bukan menantu sampah
Stiw boy1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita