1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 34 Pindah rumah

"Memang tidak dekat , tapi di dekat sana ada gunung dan sungai , lagipula juga sangat aman , Julio punya sebuah pondok di sana dan dia sudah lama tinggal di sana . Yuri , besok kita pindah , dan... Kami akan duluan membawa kamu dan barang-barangmu ke sana , kemudian kamu hanya perlu menunggu kami di sana , sisanya biar kami yang urus . "

"Itu benar , Yuri . Memang perlu waktu untuk membangun rumah , tapi kita punya Julio dan Albert . Mereka berdua sangat bisa diandalkan dan juga sangat terampil , jadi dua hari ini mungkin kita agak kesulitan dan sibuk , tapi setelah itu kita akan jauh lebih nyaman . "

Aku dan Laura bersusah payah untuk menjelaskannya dan Yuri merasa tidak enakan .

"Jangan , jangan seperti itu , Ini semua salahku karena kakiku yang terluka ini , aku sudah membuat kalian semua capek , besok aku akan berusaha sebaik mungkin ."

Keesokan harinya , kami mulai pindah .

Meskipun tidak perlu membongkar rumah yang di sini , tapi waktu itu aku juga menghabiskan banyak tenaga untuk membangun rumah kecil ini dan aku hanya memakai kayu yang paling bagus untuk membangun rumah kecil ini .

Pagi-pagi sekali Orang hutan ini sudah datang untuk berkomunikasi denganku , dia meminta aku untuk mengambil beberapa potong kayu yang bagus dari sini , lalu dibawa ke sana dan ini bisa menghemat banyak waktu .

Aku langsung setuju , pagi-pagi kami sudah mulai sibuk , Laura dan Yuri juga sibuk merapikan pakaian milik semua orang . Di pulau tak berpenghuni ini untuk mendapatkan bahan untuk membuat baju sangatlah sedikit , jadi kami tidak boleh meninggalkan satu pakaianpun .

Pada perjalanan pertama , aku dan orang hutan memegang kayu , Yuri dan Laura membawa pakaian kami semua .

Pada perjalanan kedua , rasa sakit di kaki Yuri mulai kambuh , setelah dirawat , kami biarkan dia beristirahat . Aku dan Julio memegang kayu dan Laura memegang peralatan masak.

Sebenarnya peralatan masak yang kami pakai dan kami buat ini mempunyai bentuk yang aneh .

Ini juga karena Laura . orang ini tertarik dengan keramik dan pernah belajar tentang cara membuat keramik . Setelah dia membuat untuk dirinya sendiri , dia membuatkannya untuk kita semua , lagipula bahan baku untuk membuatnya semuanya dari alam dan tidak akan habis .

Pada perjalanan ketiga , aku dan orang hutan pergi mencari bahan lainnya yang mungkin bisa untuk membangun rumah , Laura ingin membantu mereka tapi dia dihentikan oleh Yuri.

"Laura , kalian mau pergi kemana ? “

" Kami mau cari bahan baku untuk bangun rumah nanti , tidak apa-apa , kamu istirahat saja ."

"Laura , aku juga ingin pergi bersama dengan kalian , apa masih ada barang yang belum kita ambil di rumah kita ?"

"Ada , barang-barang yang kecil itu , seperti koper dan teropong yang sebelumnya dikutip oleh Albert , aku berencana untuk mengambil semuanya nanti dan menyimpannya , mungkin saja suatu saat nanti dibutuhkan ."

"Yang kakak bilang benar , aku ingin pergi denganmu ..."

"Tidak , tidak perlu , kamu lebih baik jaga kakimu ."

Yuri mengabaikannya , dia langsung berdiri dan memegangi Laura .

“Kak Laura , aku baik-baik saja , rasa sakit tadi hanya sebentar saja , jika aku pergi denganmu mengambil barang-barang yang ada di rumah , Albert dan Julio pergi mencari bahan untuk membangun rumah , bukankah pekerjaan kita akan lebih cepat selesai . "

Aku mendengar jelas pembicaraan mereka dua , Laura terlihat sangat ragu apa akan membawa Yuri bersamanya.

"Yuri , kakimu terluka ..."

"Tidak apa-apa , Albert . Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku , aku orang yang centil , kalau aku benar-benar berada dalam masalah , aku pasti akan menangis."

"Yasudah kalau begitu , apa kamu tahu jalannya ?"

"Jangan khawatir, kita sudah berjalan begitu lama , bagaimana mungkin aku tidak mengingatnya ."

"Baiklah , kalian berdua pergi , aku dan Julio akan mencari bahan untuk membangun rumah kita nanti . Laura , kamu masih ingat jalannya kan ?

"Tentu saja , kamu tidak perlu khawatir."

Siapa sangka sebelum aku dan Julio pergi begitu jauh , suara jeritan kedua wanita ini terdengar keras .

Sepertinya aku mendengar mereka memanggil namaku dan namanya Julio .

"Julio , mereka mungkin dalam bahaya , ayo cepat pergi ke sana ."

Sial , sekarang aku baru menyesal , seharusnya aku tidak boleh membiarkan kedua gadis itu pergi sendirian .

Terutama Yuri yang kakinya masih terluka , aku takut dia tidak bisa berlari .

Aku mempercepat langkah kakiku dan aku sama sekali tidak memperhatikan orang hutan itu mengikuti aku atau tidak .

Puji Tuhan , kali ini aku menemukan lokasi Laura dan Yuri berada dan aku datang di saat yang sangat tepat .

Ternyata mereka bertemu seekor harimau.

Tampaknya mereka sudah mencoba untuk lari , luka yang ada di Kaki Yuri sudah berdarah dan mengotori perbannya .

Saat ini Yuri sedang terbaring di tanah , Laura berdiri di depan dan melindunginya.

Wanita sialan ini ternyata bisa diandalkan di kondisi seperti ini .

"Albert , cepat kemari !" Sebenarnya dia juga sangat ketakutan .

Aku langsung berlari ke arahnya dan menarik perhatian harimau itu .

Hanya saja....

Terakhir kali aku membawa Pisau Militer Swiss , tapi kali ini , aku pergi mencari bahan bersama Julio dengan tangan kosong .

Mereka meminta bantuanku tapi kayu yang ada di tanganku sudahku buang .

Julio , dimana ?

Aku sudah meneriakinya , tapi dia tidak mengikuti aku .

Melihat harimau itu sedang menatap ke arahku dengan tajam , aku tidak bisa menahan keringatku .

Aku sama sekali tidak bergerak , aku terus melihat pergerakan harimau itu , binatang ini pasti sebentar lagi ingin menerjang aku .

Harimau ini tampaknya memahami pikiranku , dia sudah tahu aku sudah setengah ketakutan , dia sudah mulai menggeram di depanku dan dia terlihat sangat mengiginkan tubuhku ini .

"Laura ! Cepat bawa Yuri lari dari sini !”

Sebelumnya Laura pernah melihatku berduel dengan singa , tapi dia tidak begitu mengkhawatirkan aku , dia mendengarkan kata-kataku dan membawa Yuri pergi dari situ .

Tepat setelah Laura membawa Yuri pergi dari situ , harimau itu langsung menerjang ke arahku .

Aku melihat Laura dan Yuri dengan terburu-buru ingin lari dari situ .

Harimau itu menerjang dari atas dan aku harus melewatinya dari bawah .

Aku menggunakan satu tanganku untuk menopang tubuhku , lalu dengan satu tangan lainnya memegang salah satu kaki dari harimau itu .

Aku serasa seperti Popeye lagi , aku bisa melempar harimau itu hanya dengan satu tangan sejauh lima meter.

Harimau itu jatuh sampai mengeluarkan suara kesakitan , dia melihat ke arah aku , lalu melihat ke arah Yuri dan Laura lagi .

Sial !

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu