1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 65 Menjebak

Robert!

Hatiku menggeram kesal, tapi tubuhku terjatuh ke tanah tanpa kendali.

Hanya dalam sekejap, Robert telah kabur jauh dan Hugez sudah berada di dekatku!

Binatang buas tidak akan peduli dengan siapa orang yang mempermainkannya. Robert melarikan diri, otomatis sasarannya pun berubah menjadi aku.

Melihat Hugez yang membuka mulut dan berekspresi mengerikan, pertama kali aku merasa menyesal dengan niat baikku untuk buru-buru balik menolong Robert.

Robert ini memanglah seorang yang tidak tahu untuk berterima kasih!

Ketika berpikir, mulut besar Hugez telah menggantung diatas kepalaku. Aku pun segera berguling ke tanah dan menghindarinya dengan menyedihkan.

Hugez yang tidak memperoleh apapun, sehingga ia menjadi semakin marah.

Ia menengkurap menggosok cakarnya, sembari mengangkat kepalanya dan menggeram. Aku buru-buru menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri kearah hutan terdalam yang memilki anatomi rumit. Hugez pun mengikut dari belakang.

Seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan aku pun sulit bernapas.

Meskipun kemampuan daya tahanku jauh lebih kuat dari orang biasa. Tetapi saat menghadapi Hugez yang penuh tenaga, tentu ada waktu dimana tenagaku bisa habis.

Aku berlari-lari di sekitar hutan sambil mengatur napasku sendiri. Otakku pun terus bergerak dengan cepat.

Jika terus seperti ini lagi pasti tidak akan berhasil, aku harus memikirkan cara lain!

Tiba-tiba jebakan hewan yang dibuat oleh penduduk Aborigin itu muncul di pikiranku. Sebuah ide terlintas, hatiku pun merasa senang.

Betul, aku bisa membawa Hugez kesana!

Aku menoleh melihat Hugez yang terus mengejar, lalu berubah arah secara mendadak dan berjalan kearah tempat jebakan hewan.

Seperti yang kuharapkan, Hugez pun tertipu, dan berbalik arah mengejarku tanpa memikirkan apapun yang akan terjadi.

Mulutnya yang terbuka besar itu mengeluarkan bau amis di udara. Gigi taring yang menonjol ke depan, sehingga sinar perak ini melintas cepat.

Aku pun tercengang dan di bagian tenggorokanku perlahan-lahan muncul rasa besi. Untung saja tempat jebakan hewan sudah berada didepan, aku pun berlari kesana dengan sekuat tenaga sambil menunduk kepala.

Hugez tidak ada waktu untuk memikirkan hal lain dan langsung mengejarku sambil menggeram.

Aku melambatkan langkahku dan menoleh ke belakang.

Saat jarak antara aku dengannya hanya tersisa sekitar satu meter, sebuah jaring besar pun terangkat dan menjebak Hugez di dalam dengan erat.

Seketika aku merasa lega dan menghentikan langkah, sambil tertawa terbahak-bahak dengan sombong.

"Kejar lah, apakah kamu masih ingin kejar?"

Hugez tampak mengerti kata-kataku. Ia terus mencoba berjuang dengan tubuhnya yang besar. Suara geramnya tidak pernah berhenti, sangat jelas ia sangat marah.

Tapi aku yang sekarang sama sekali tidak merasa takut.

Setelah menarik napas berat banyak kali, aku pun mengeluarkan pistol yang kutemukan sebelumnya dari tas dan berencana untuk membunuh Hugez dengan sekali tembak.

Tapi yang bikin tak terduga adalah cakar tajam Hugez berhasil mencarik jaring tersebut. Tubuhnya yang bagaikan gunung kecil terjatuh dari atas. Aku pun merasa bingung dan berusaha memanjat pohon besar yang berada disamping.

"Ahwuuu---"

Suara geram yang mengerikan itu berbahana.

Melihat Hugez yang berada dibawah pohon dan sudah mau memanjat keatas, aku pun segera menarik pelatuk pistol untuk menyerangnya terlebih dahulu.

"Bang!"

Peluru tersebut mendarat dengan kecepatan tinggi. Namun di detik selanjutnya, aku dengan tidak percaya melotot dengan kedua mataku.

Padahal ia memiliki tubuh yang begitu besar, tetapi Hugez malah tidak terkena peluru.

Malah suasana hati Hugez menjadi semakin buruk karena suara pistol ini. Matanya yang besar itu penuh dengan amarah.

Satu pukulan dari cakarnya telah menjatuhkan pohon besar yang kutempatkan.

Seiring suara besar tersebut, jarak aku dan mulut besar Hugez pun menjadi semakin dekat.

Sialan!

Tanpa sadar, aku mengejap kedua mataku, namun aku malah merasakan angin kencang yang melewati wajahku.

Itu adalah sebuah ranting pohon biasa, akan tetapi bisa menghalangi aku dan Hugez.

Sebuah kesempatan untuk hidup!

Aku tiba-tiba meledak dan menonjok kearah mata Hugez.

Jika tidak bisa menghindarinya, maka kita melawannya saja!

Hugez berbahana dengan penuh amarah, lalu ekornya yang bagaikan cambuk besi itu melecut kearah tulang dahiku.

Sesosok bayangan kurus dan tinggi bagai raksasa muncul di sebelahku. Tangannya muncul sekilas sinar perak, seketika darah pun menyembur kemana-mana.

Suzy hanya memotong ekor Hugez dengan menggunakan sebuah ranting pohon!

Aku dengan terkejut dan penasaran melihat kearahnya, namun aku melihat ranting pohon ditangannya terlambai dengan kuat dan berani.

Bagaimana mungkin itu adalah sebuah ranting pohon? Jelas-jelas itulah pedang yang tajam!

Suzy menghadapi Hugez dengan berani, sehingga Hugez mundur beberapa ke belakang.

Ia meraung kesal dan ketakutan berkali-kali. Akhirnya ia pun membawa ekornya yang terluka mundur beberapa langkah, seketika langsung menghilang di hutan bagian terdalam.

khirnya sebuah krisis telah mereda.

Aku tertegun di tempat dan tidak bisa menjelaskan perasaan yang kurasakan sekarang.

Sebelumnya aku ditolong oleh Hesti dan kali ini ditolong lagi oleh Suzy. Apakah wanita di jaman sekarang menjadi begitu hebat? Pertama kalinya aku merasa ragu dengan kemampuan diriku sendiri.

Udara pun hening seketika, tapi kata terima kasih juga harus diungkapkan.

Aku menutup mulut, pada akhirnya maju dan berterima kasih, "Kapten, terima kasih kamu telah balik untuk menolongku."

Suzy sama sekali tidak bereaksi, hanya melihat ke bawah dan mengelap darah pada ranting pohon di tangannya.

Tak lama, ia baru berkata, "Ayo jalan."

Jalan? Jalan kemana?

Sekarang orang-orang yang tadi datang bersama itu sudah memencar dan entah kemana mereka berlari.

Aku melihat kearahnya tidak nyaman sambil bertanya, "Kapten, kamu bilang sekarang kita harus berjalan ke arah yang mana? Apakah pergi mencari Alex mereka terlebih dahulu?"

Suzy mengangkat matanya.

Ia melihatku dengan tatapan aneh dan bertanya dengan nada dingin seperti biasanya, "Albert, apakah kamu tidak membenci si Robert itu?"

'Robert' Seketika nama ini membuatku terungkit kembali kenanganku.

Mataku terkedip pelan, lalu hatiku seketika muncul rasa dendam.

Jika ia tidak sengaja menyandungku, sekarang aku juga tidak akan menjadi seperti ini.

Sangat jelas ia ingin aku mati, saat ini diriku sangat mengertinya!

Tapi Suzy juga tidak bisa dipercaya.

Tidak bilang mengapa ia sekarang bisa muncul disini, bilang saja kemampuan bela dirinya. Padahal dengan kemampuan dirinya, ia bisa bertarung dengan Hugez. Tetapi ia harus menunggu saat dimana aku berada di ambang kematian, baru mulai beraksi. Jika tidak ada hal yang mencurigakan disini, aku pasti tidak akan percaya!

Aku terus berpikir dan menggelengkan kepala dengan wajah yang tidak berekspresi.

"Nanti pulang aku akan mengurus masalah Robert sendiri. Sekarang urus terlebih dahulu masalah yang berada dihadapan kita."

Suzy seperti merasa sedikit heran, tatapan mata yang biasanya tenang tampak sedikit berperasaan.

Tapi ia tetap seperti biasa tidak mengatakan apapun, hanya menyetujui sambil mengangguk kepala dan berkata, "Baik, kamu yang atur saja."

Setelah berkata, ia pun menundukkan kepala dan lanjut memainkan ranting pohon di tangannya.

Aku baru menyadari suar penentu lokasi lamanya menghilang. Secara tidak sadar, aku pun merasa curiga.

Tapi aku sama sekali tidak bertanya, hanya mengangkat kepala dan melihat sekitar. Akhirnya aku pun memutuskan untuk berkata, "Bagaimana jika kita berjalan kearah yang lebih dalam, sambil mencari Alex mereka, lalu sambil mencari Mina dan Laura."

Suzy tidak berpendapat.

Ia benar-benar seperti ketua yang suka mengatur, tetapi tidak melakukan hal apapun itu, hanya menunduk kepala sambil mengikut disebelahku dan tidak berkata sepatah kata pun.

Dalam sepanjang jalan terasa sangatlah bosan, aku terus menilai dirinya secara diam-diam, keraguan dalam hatiku pun semakin mendalam.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu