1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
Aku membuka mata dengan perlahan, merasakan sakit di seluruh tubuh, ingin berteriak namun merasa tenggorokannya seperti kehilangan darah sehingga tidak bisa mengeluarkan suara.
Seluruh tubuh merasa terkejut diserang oleh hawa dingin, lalu perlahan aku bangun dan mendapati diriku sedang berada diatas pantai yang tidak diketahui.
Oh ya, aku dan rekan kerjaku tadinya sedang di pesawat dari Kota Rajapraha menuju Mumbai, untuk pergi menyelesaikan tugas dinas dari perusahaan, tapi siapa sangka di tengah jalan pesawatnya malah kecelakaan.....
Untung saja aku duduk di posisi tengah dan menurut untuk memakai sabuk pengaman, sedetik sebelum kehilangan kesadaran aku melihat dengan mataku sendiri kejadian rekan kerja yang kekar langsung melayang ke udara, kepalanya terbentur di bagasi diatas tempat duduk, sampai darah dagingnya terlihat.
Berpikir sampai sini aku tidak hanya merinding.
Tapi, ini dimana.....
Aku bangun dan melihat sekeliling dengan kebingungan, ini sepertinya merupakan sebuah pulau yang terpencil, udaranya juga dipenuhi dengan bau garam laut, kalau hanya aku yang terdampar diatas pulau jelek yang tidak diketahui ini, walaupun lebih baik daripada orang-orang yang mati didalam pesawat, tapi di tempat terpencil dan tidak berpenghuni seperti ini masa aku akan mati kelaparan dalam beberapa hari?
“sumpah, kenapa aku begitu sial, tadinya yang seharusnya dinas memang bukan aku, Jensen itu mengeluh keluar dinas ribet dan bukan tempat yang bagus, langsung mendorongku keluar, sekarang sudahlah, dari kecil sampai besar belum pernah keluar negeri, pertama kalinya malah pesawatnya kecelakaan!”
Aku mengoceh dengan kesal, hatiku berpikir walaupun jadi hantu juga akan mencari si Jensen itu untuk menagih utang ini.
Tiba-tiba, di pantai depan sepertinya ada orang, sepertinya samar-samar aku melihat sedikit lengan putih yang terlihat diluar.
Aku agak takut, mungkin orang itu lengannya putus lalu jatuh ke pantai, tapi masih tetap memberanikan diri dan berjalan kesana.
Yang membuatku terkejut adalah, betulan seseorang yang masih hidup.
Dan lagi seorang peremuan, perempuan itu membelakangiku, pakaian ditubuhnya sejak awal sudah sobek-sobek dan tidak bisa menutupi tubuhnya, bokong yang lembut dan berisi terbuka begitu saja di luar, membuatku melihatnya sampai membara.
Aku menggelengkan kepala dengan kencang, hatiku berpikir sudah saat seperti ini bisa-bisanya masih memikirkan hal seperti ini, lebih baik lihat dulu perempuan itu masih hidup atau tidak, kalau dia sudah mati dan dirinya memfantasikan mayat wanita kan sangat tidak baik.
Aku membalikkan perempuan itu, mengenali bahwa dia adalah pramugari yang paling cantik di pesawat, yang bertemu orang langsung tersenyum menunjukkan dua gigi taring yang imut.
Berharap dia tidak mati, aku berdoa sambil meletakkan tangan di bawah hidungnya untuk mengecek napasnya.
Bagus sekali, perempuan ini masih hidup!
Aku menekan-nekan dadanya seperti pertolongan yang dilakukan di televisi, seragam penerbagan perempuan ini sudah sobek-sobek sejak awal, dua dadanya yang putih seperti kelinci, naik turun mengikuti tekananku.
Dia memuntahkan air beberapa kali tapi malah tidak ada tanda-tanda sadar, lagipula di pulau terpencil ini hanya ada kami berdua, aku langsung memeluk pinggangnya yang langsing, satu tanganku memencet hidungnya dan mencium bibirnya yang merah.
Melihat dia tetap tidak reflek setelah diberi napas buatan beberapa kali, lalu aku agak panik ingin mencobanya sekali lagi, tiba-tiba malah melihatnya membuka mata.
“plak”
Saat wajahku merasakan sakit baru sadar dia sudah terbangun, dan menamparku.
Tidak menungguku bicara, dia langsung mendorong lenganku dan berteriak, lalu mengeluarkan ucapan yang tidak mengenakan: “dasar kamu pecundang payah, apa yang kamu lakukan, tidak pernah melihat perempuan kah, menjijikan, rendahan!”
Aku menjadi diam mendapat tamparan dan omelannya yang menamparku, mendengarnya bicara sampai selesai dengan bodohnya, otakku langsung terbakar oleh api kemarahan.
Dia kelihatannya akan memberikan senyuman indah dengan polos pada siapapun, ternyata di hatinya sebegitunya merendahkanku.
Aku tidak ingin berdebat lebih jauh dengannya, langsung berdiri dan pergi, perempuan ini tampaknya tidak menduga reflekku ini, dia merasa takut setelah melihat sekitar yang kosong, langsung mengikuti di belakangku dan berteriak “hei” dua kali, aku tetap tidak mempedulikannya.
Matahari sudah terbenam, aku yang berjalan di pantai merasa semakin lama semakin dingin, mencari goa dan mencari kayu bakar dan memantik api untuk diri sendiri dengan menggosok-gosokan kayu seperti orang kuno.
Keadaan seperti ini juga tidak tahu akan berlangsung berapa lama
Baru bisa mendapat bantuan dari tim penyelamat dari negara, juga tidak tahu yang lainnya bagaimana.
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoMy Charming Lady Boss
AndikaLoving Handsome
Glen ValoraMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMenunggumu Kembali
NovanMy Tough Bodyguard
Crystal Song1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita