1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 30 Hidden paradise
“Hesti, Hesti!”
“Jesse! Kalian kembalilah!” Karena takut Jesse menculik Hesti, jadi ketika sedang mencari orang aku sengaja meneriak nama Jesse dan berkata bahwa kami telah memaafkannya dan berharap dia bisa membawa Hesti kembali dengan cepat.
Tapi setelah berteriak untuk waktu yang lama tidak melihat sosok apapun, orang hutan itu sangat familiar dengan hutan ini, dan yang terbaik adalah orang hutan itu bisa mengerti perkataanku, aku menggambarkan secara kasar keadaan sekitar ketika aku menemukan Laura saat malam itu, tidak lama kemudian orang hutan itu benar-benar membawaku ke sana.
Aku dan orang hutan mulai mencari-cari di sekitar hutan ini, kurasa Jesse tidak dapat pergi terlalu jauh, pergi terlalu dalam, lagipula, dia pernah dikepung oleh singa, dan dia pasti tidak ingin untuk kedua kalinya.
"Hmm! Hmm! Hu!"
Aku sedang berpikir tentang kemana Jesse akan pergi ke dedaunan, lalu mendengar orang hutan memanggilku.
Orang hutan tidak bisa berbicara, jadi aku awalnya telah bebicara dengannya jika ada keadaan darurat untuk menyuruh dia menggunakan tenggorokannya.
“Ada apa dengan orang hutan itu?” Aku segera berlari ke arahnya, dan sebelum sampai ke sisinya lalu melihatnya melambaikan kain di tanganku ke arahku.
Baju milik Hesti!
Aku mengingatnya dengan jelas bahwa baju itu adalah baju yang aku ambil sebelumnya lalu diubah Hesti untuk dirinya sendiri menjadi gaun putih, setengah dari gaun putih itu masih merupakan kain kemeja. Itu pasti benar!
"Orang hutan! Pasti terlalu terburu-buru hari itu, entah Jesse merobeknya atau tersangkut sesuatu, orang hutan, mari kita lihat secara teliti ke arah ini!"
Aku pikir telah menemukan petunjuk, hasilnya berjalan dengan orang hutan ke arah itu tidak menemukan mereka, bahkan tidak ada petunjuk sedikitpun.
”Bagaimana bisa begini......”
Aku mengingatnya dengan jelas bahwa arah ini adalah arah yang ditunjuk oleh Laura.
Tetapi..... Masalah ini Laura tidak akan sembarangan berbicara, saat itu aku bertanya dengannya apakah melihatnya dengan jelas, dia bersumpah dan berkata bahwa Jesse membawa Laura ke arah sini
Apakah, Laura sedang berbohong?
Orang hutan melihatku sedang kecewa, dia menepuk pundakku, lalu merentangkan tangannya dan menggelengkan kepalanya
Sepertinya ada pemahaman yang aneh antara aku dan orang hutan itu, dan aku bahkan bisa mengerti apa yang dia bicarakan.
Ya, jika malam itu keluar ke arah ini, mungkin bisa mengejarnya.
Tapi malam itu tanpa ada sinar bulan, dan Laura juga dipermalukan oleh Jesse hari itu, mungkin saja dia salah lihat.
"Orang hutan, mari kita ambil sesuatu dan kembali."
Aku baru berbalik untuk pergi, tetapi ditarik oleh orang hutan itu.
Dia menarikku dan menunjuk ke hutan di belakangku.
“Hari sudah mulai gelap, kita masuk lebih dalam takutnya tidak aman.” Aku menggelengkan kepala dan menolak.
Orang hutan itu tidak melepaskannya, dan mengangguk dengan tegas ke arahku, bersikeras untuk pergi jauh ke dalam hutan.
Apakah aku harus percaya dengannya?
Berpikir tentang pengalaman menyelamatkan Jesse terakhir kali, aku sedikit frustrasi dan sedikit takut.
Jika bukan karena kita menyelamatkannya dan memberinya makan serta merawatnya, Hesti tidak akan ...
Orang hutan melihat aku berdiri diam menarik pakaianku lagi, menatapku dengan tegas dan mengangguk padaku, lalu menunjuk ke pisau dan tombak di tanganku, seolah menyuruhku untuk yakin bahwa ada dia kami tidak perlu takut pada apapun.
Meskipun tidak tahu mengapa daging singa diracuni dan dikorosi terakhir kali, itu memberikanku inspirasi, setelah itu, kami menemukan beberapa tumbuhan beracun dan mengoleskannya pada pisau, selama melihat darah, mungkin itu keracunan.
Teringat Hesti membantuku menemukan ramuan beracun, teringat senyum gadis kecil itu, aku menghela napas.
“Kalau begitu dengarkan kamu, mari kita pergi.” Aku memutuskan untuk pergi bersama orang hutan untuk melihat tempat yang dia katakan.
Orang hutan telah membawaku masuk, tetapi kali ini kami sangat beruntung dan tidak bertemu singa atau harimau.
Hei, tapi pikirkanlah, orang hutan masih belum tahu sejarah kejayaan pertarunganku dengan singa dan harimau, jadi dia berani membawaku ke gunung yang dalam dan hutan tua ini dengan begitu berani.
Berbicara tentang ini, aku melirik luka di lengan orang hutan itu, hei, tidak tahu hewan apa yang melukainya.
Tunggu....
Dia tidak akan membawaku kembali mencari mereka untuk membalas dendam ...
Biarpun aku bisa bertarung melawan singa dan harimau, bukankah hanya sebuah keberuntungan.
Jika kamu membawaku ke dalam untuk menemui banyak singa, maka itu mengantar mati!
"Tunggu orang hutan!" Aku berpikir ini untuk mengulurkan tangan untuk menangkap orang hutan itu, "Kamu, kamu bukankah ingin aku membalas dendam untukmu ..."
Orang hutan itu menggelengkan kepalanya dengan serius padaku, lalu mengulurkan jarinya ke depan, memberi isyarat padaku untuk melanjutkan.
Lupakan, sudah datangpun, karena telah memilih untuk percaya, harus percaya sampai akhir.
Anehnya, aku berpikir bahwa hutan akan menjadi semakin lebat karena semakin dalam, meskipun kami tidak pernah benar-benar masuk ke dalam, kami dapat melihat gunung di depannya dari kejauhan.
Melalui pohon yang tinggi, tentu aku tidak tahu pohon apa itu ...
Kemudian kami tiba di suatu tempat yang mirip dengan dataran, di mana ada banyak kawanan domba, zebra, jerapah, dan makhluk lainnya.
Aku tebak.....
Hari itu, sekelompok singa sedang makan jerapah melihat bahwa ada keteraturan antara mereka, jadi merasa mederita.
"Apakah kita akan menlanjutkan perjalanan?"
Orang hutan itu mengangguk, dan menunjuk ke kanan untuk menyuruh aku mengikutinya, yang sepertinya akan segera tiba.
Yang mengejutkan buatku adalah setelah berjalan ke arah timur untuk beberapa saat, bentuk lahan berubah lagi.
Tadi ada kawanan zebra adalah padang rumput datar, tetapi rumput setidaknya setinggi beberapa kaki, tetapi tempat ini sangat baru.
Rerumputannya hijau muda dan tidak tinggi, tidak ada kelompok hewan di tanah, apalagi kotoran hewan itu, tidak jauh ada bunga matahari, dan kadang-kadang satu atau dua kupu-kupu terbang.
Adegan ini begitu abadi, bahkan lelaku seperti aku hampir mabuk.
Seandainya bukan karena orang hutan mengingatkanku, aku belum melihat kabin tidak jauh dari situ.
Aku mengikuti arah yang ditunjuk oleh orang hutan ...
“Wow! Orang hutan, kamu yang membangun rumah ini?” Aku menatapnya dengan heran.
Dia mengangguk dan memberi isyarat agar aku pergi.
Rumah ini dibuat dengan sangat baik, dibandingkan dengan milliku bahkan tidak mempunyai pintu, setiap hari "Vila kecil" yang mengandalkan batu untuk menahan angin sangat tidak menarik..
"Orang hutan, kamu sangat hebat!"
Aku masuk dan melihat semua peralatan sangat lengkap, yang paling membuatku tertarik adalah orang hutan membuat sesuatu yang mirip dengan penjernih air di luar untuk menjernihkan sumber air.
Dan di belakang rumahnya ada aliran sungai yang jernih.
”Orang hutan, kamu sangat hebat!” Orang hutan merentangkan tangannya dan tersenyum padaku, menunjukkan bahwa aku telah mengucapkan kalimat ini untuk kedua kalinya.
"Oh Tuhan, bagaimana kamu melakukan ini. Hei, waktu kita hidup di pulau terpencil ini tidaklah singkat, tetapi tidak ada makanan yang stabil dan air bersih setiap hari, sebenarnya, aku merasa bahwa bahaya umum adalah karena kita setiap hari keluar mencari makanan dan air. "
"Oh ya orang hutan, kamu masih tidak tahu, di depan pintu ruangan itu terletak singa besar bahwa terakhir kali kami datang ke hutan bertemu dengan sekelompok singa yang sedang memakan zebra, hasilnya kami terlihat, dan kami berkelahi dengan mereka dan membunuh mereka, telah mati dua ekor dan mereka membawanya kembali.”
Setelah mendengar apa yang aku katakan, orang hutan itu memberi isyarat kepadaku dengan cemas untuk waktu yang lama., kali ini aku benar-benar tidak mengerti, tetapi mendengarkan apa yang dia maksud.
Aku melihat dia menunjuk ke matahari dan kemudian ke langit, sepertinya mengatakan bahwa hewan keluar untuk mencari makan seiring waktu dan musim.
Ya, aku tidak memikirkan ini, tetapi benar-benar tidak dapat menyalahkan aku, tempat ini sangat aneh, aku tidak dapat memahaminya musim ini bahkan setelah tinggal disini.
Setelah itu, orang hutan itu menunjukkan jalan yang kami lalui, aku mengerti ini, yang dia maksud adalah bahwa peluang untuk menghadapi rute yang salah akan lebih besar.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Tapi Diam-Diam
RossieStep by Step
LeksMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Goddes
Riski saputro1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita