1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
aku tidak menyangka kalau Tuhan juga tidak ingin menolongku. aku sudah merasa melewati hari kemarin. aku seharusnya membawa Hesti pulang ke rumah. namun aku malah tersesat di dalam hutan ini.
aku merasa sedikit pusing karena kelaparan selama satu harian. aku melihat kalau semak rumput yang ada di sekelilingku mulai bergoyang.
aku menggendong Hesti dan langsung berlutut pada lantai. matahari belum terbit, tanah masih begitu lembab dan lembek. sekeliling kami juga begitu hening.
aku tahu kalau kami sudah berhasil melarikan diri dari dua singa itu. namun aku tidak tahu dimana kami berada sekarang. tidak tahu kemana aku membawa Hesti sekarang. semalam juga merupakan hari pertama aku keluar dari rumah setelah aku jatuh sakit. aku benar-benar sangat sial.
semenjak kami tiba di pulau terpencil ini, semua berjalan dengan lancar. namun secara perlahan, nasib kami tidak lagi begitu baik.
sejak aku kecil hingga sekarang, aku belum pernah merasakan perasaan antara hidup dan mati. tubuh Hesti yang ada dipelukanku sekarang semakin panas. aku merasa begitu panik dan tetap saja tidak menemukan jalan untuk pulang.
tidak boleh, bagaimana pun aku harus menolong gadis kecil ini.
aku tidak lagi memperdulikan kondisi hutan tersebut. aku lalu membawa Hesti ke dalam goa dan mencari sejumlah rumput, lalu meletakkannya di atas tubuh Hesti.
gadis kecil ini tidak lagi menyadarkan diri, aku segera berlari keluar untuk mencari kayu kering dan mulai membuat api unggun di samping Hesti. aku lalu berjalan bolak-balik di dalam goa itu.
jika di lihat dari rute perjalanan ketika kami keluar, meskipun aku tidak bisa mengingat secara keseluruhan tentang rute tersebut, namun aku seharusnya bisa untuk berjalan pulang. tetapi, kenapa aku tidak bisa berjalan keluar dari area ini?
jika bisa kembali ke rumah, Jesse memiliki begitu banyak obat yang bisa menolong Hesti. namun sekarang kondisi Hesti begitu parah, aku harus segera memikirkan ide lain.
aku menolehkan kepala ke arah Hesti yang berada tidak jauh dariku. gadis kecil itu telah tertidur sambil mengerutkan kening.
aku mengambil salah satu kayu obor dan mulai berjalan ke dalam goa.
karena penasaran, aku tidak lagi merasa lapar dan juga lelah. aku merasa di dalam goa tersebut terdapat cahaya dan aku sangat ingin menelusurinya.
bagian dalam goa itu sangatlah lembab, terdengar juga suara tetesan air dari dalam goa tersebut. aku mengangkat kepalaku dan melihat batu stalaktit transparan di atas goa yang tengah membiaskan cahaya dari luar.
goa ini pastilah sudah berumur, aku lalu menggerakkan obor yang aku bawa ke arah depan dan terus berjalan karena aku merasa ada sesuatu di dalam sana.
setelah melangkah beberapa langkah, kakiku pun masuk ke dalam genangan air.
aku lalu mengarahkan oborku ke arah bawah dan genangan air itu merupakan sebuah aliran air. anehnya adalah air ini memiliki aroma tersendiri.
ketika aku sedang berjalan ke dalam goa, aku memanglah mencium aroma harum dari dalam goa ini. awalnya aku mengira kalau itu merupakan aroma tumbuhan. namun setelah tiba di sini, aku yakin kalau aroma itu berasal dari air ini.
aliran sungai ini terlihat begitu panjang, aku juga tidak bisa melihat apa yang ada di bagian dalam sana. aku hanya bisa terus berjalan sesuai dengan aliran air tersebut.
cahaya dari obor semakin redup, mungkin karena oksigen di dalam goa ini semakin sedikit.
setelah melewati hari semalam, aku semakin berhati-hati. mungkin aku sudah terlalu lama bersama dengan Laura si nona besar yang tidak manusiawi itu dan membuat diriku menjadi begitu sombong. aku bahkan menghiraukan segala bahaya yang ada di pulau terpencil ini.
aku juga merasa sedikit takut dan berdiri di tempat yang sama untuk memikirkan apakah aku harus terus berjalan atau tidak.
ketika aku sedang berpikir, obor yang aku bawa tiba-tiba redup. aku mengaku kalau aku merasa takut sekarang. aku masuk ke dalam sini hanya karena rasa penasaranku saja. meskipun aku adalah seorang pria, namun aku hanyalah manusia biasa. ini.......
aku selalu meraa ada seseorang di belakangku, aku juga tidak mungkin terus berdiam diri di sini. oleh karena itu, aku pun membalikkan badan dan segera pergi dari sini.
ketika aku membalikkan badan, tidak ada satupun orang berada di belakangku, namun obor yang aku bawa seketika kembali terbakar. hanya saja....
api yang ada pada obor itu seketika berubah menjadi warna hijau tua.
"api hantu!" aku pun berteriak sambil membuang obor tersebut. sebelumnya aku pernah membaca ini pada buku perampok.
api berwarna hijau ini biasanya hanya berada pada peti orang mati. bagaimana mungkin......
sebelum aku membuang obor itu, tidak ada apapun yang terjadi. setelah aku membuangnya, api itu tidaklah padam dan malah menerangi seluruh goa tersebut.
batu yang ada di sekeliling aku seolah-olah terbakar dan terus bersinar.
aku pun menyadari kalau terdapat begitu banyak lukisan dinding pada batu tersebut. tidak tahu lukisan itu dilukis menggunakan apa, lukisan itu bahkan bisa mengeluarkan cahaya.
dan bagian sungai kecil itu terlihat seperti sebuah tempat penyimpanan harta karun, terdapat begitu banyak emas dan juga perak.
awalnya aku mengira suara pada goa ini berasal dari air yang menetes dari bagian atap goa. suara itu ternyata berasal dari air sungai yang menghantam emas-emas tersebut.
aku dikejutkan oleh kondisi ini. keberuntungan seperti apa yang sedang menimpa aku sekarang?
tempat apa ini? goa ini terlihat begitu misterius. apakah aku telah masuk ke goa hantu?
namun aku sekarang berada di pulau terpencil. semua perhiasan ini juga tidak ada gunanya sekarang.
tidak, aku tidak lagi memiliki waktu untuk berpikir lebih banyak. aku pun berjalan maju untuk menggapai kotak harta karun itu dan menatapnya dengan teliti.
ini bukan merupakan peninggalan nenek moyang kami. ini berasal dari india. bukan, ini....
sebagai seorang alumni jurusan Teknik, aku memanglah tidak begitu mengerti akan sejarah. aku juga tidak jelas akan asal peninggalan barang-barang ini.
aku berjalan ke sisi lain untuk mempelajari lukisan pada dinding. tidak ada tulisan apapun di sana, namun lukisan itu dilukis dengan begitu teliti. pakaian yang dikenakan oleh manusia memiliki warna yang berbeda dan setiap manusia di sana dilukis dengan begitu indah.
satu-satunya hal yang disayangkan adalah aku tidak begitu mengerti akan lukisan ini.
lukisan ini memenuhi sepanjang dinding goa ini. aku tidak tahu dimana awal lukisan ini, oleh karena itu, aku hanya bisa memilih untuk memandang lukisan terdekat dengan diriku.
aku lalu meraba lukisan tersebut, lukisan ini terlihat seperti dilukis menggunakan seni pahat, tetapi bukan.
jika dilihat dari permukaan lukisan ini, mungkin orang akan mengira kalau ini hanyalah lukisan dinding biasa. namun ketika aku merabanya, aku bisa merasakan kalau wajah semua orang pada lukisan itu tidaklah rata.
dan itulah yang membuat lukisan ini terasa begitu nyata.
aku mulai mengerti salah satu lukisan ini. lukisan ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang selingkuh dan lukisan itu begitu terbuka. sebagai seorang manusia modern, aku bahkan merasa sedikit malu ketika melihat lukisan ini.
bagaimana caraku tahu kalau mereka sedang selingkuh? ini sebenarnya hanyalah dugaanku. sepasang kekasih melakukan hubungan intim adalah hal yang wajar, namun ekspresi sepasang kekasih pada lukisan ini terlihat begitu penuh nafsu.
gaya sepasang kekasih itu juga terlihat begitu tidak senonoh. bahkan manusia modern seperti aku saja tidak begitu bisa menerima hal ini, apalagi manusia kuno......
aku terus menatap lukisan itu ke arah belakang dan sadar kalau semua lukisan ini berhubungan. lukisan di awal menggambarkan kalau begitu banyak orang sedang berlutut pada seseorang. wajah pria itu tidak terlihat jelas karena ia memakai topeng. wanita yang ada di awal lukisan merupakan orang yang sama dengan wanita yang selingkuh di akhir lukisan.
pria yang ada di akhir lukisan tidak memakai topeng dan bentuk tubuh mereka tidaklah sama. aku pun merasa semakin mudah untuk mengerti akan maksud lukisan ini.
lukisan setelah sepasang kekasih ini selingkuh adalah......
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita