1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 22 Menjelajah Alam
Mungkin karena pengaruhku, Laura dan Hesti benar-benar menyeret seekor singa itu kembali ke pondok kecil.
Tentu saja, aku menyeret seekor singa sendirian jelas bukan sedikit masalah yang tanpa usaha.
Aku juga tidak tahu apakah aku makan makanan enak atau istirahat dengan baik, beberapa hari ini aku merasa aku mempunyai kekuatan yang berlimpah dan tak ada habisnya, dan pertarungan dengan singa barusan juga terkonfirmasi dengan ini.
Yuri Mu dan Jesse sangat senang melihat kami menyeret dua ekor singa besar kembali ke pondok.
Kedua gadis itu duduk di tanah dan beristirahat sejenak, kemudian mulai mempelajari bagaimana cara mengupas kulit singa untuk dibuat menjadi pakaian.
Jesse pria berkulit putih juga mulai menyiapkan barang untuk memanggang lebih banyak daging kaki singa untuk dimakan malam ini.
“Aku pernah sekali pergi ke sebuah tempat yang menyeramkan bersama tim penjelajah nasional, di sana ada sekelompok singa dan harimau, anggota penjelajah nasional kita sangat terampil, tetapi saat itu kami hanyalah sebuah kelas dan hanya membunuh satu ekor untuk dipelajari.”
“Aku ingat pada hari itu kami makan daging singa panggang dan harimau panggang, dan rasanya enak sekali……” kata Jesse dengan kenangannya yang bahagia.
Semua orang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan tidak ada yang mempedulikannya.
Jesse sepertinya tidak peduli, kemudian berbicara dengan terus terang : “Pada saat itu kami membunuh seekor singa hanya untuk melindungi lingkungan hidup, sekarang kita terdampar di pulau terpencil, makhluk semacam ini bukanlah yang bisa dibunuh berapa banyak yang kita inginkan, kenapa tidak membunuh lebih banyak lagi dan bisa menyimpan dagingnya untuk dimakan.”
Aku sedikit merasa marah, tidak mengerti apa maksud perkataannya itu, tapi aku tidak ingin mengerti dan bertengkar dengannya tanpa alasan.
Setelah bergaul dalam beberapa hari ini, meskipun aku dan Jesse tidak banyak berbicara, namun aku menyadari jika Jesse juga tidak kalah dibandingkan dengan Filan Wang.
Filan Wang tahu dirinya sendiri tidak memiliki kemampuan, jadi dia tidak banyak berbicara omong kosong, tetapi tidak dengan Jesse, Jesse mengira dirinya tahu sedikit tentang astronomi dan geografi dan merasa dirinya sangat hebat serta suka berbicara atau mengkritik secara berlebihan.
Ini juga tidak masalah, masalahnya dia tidak mempunyai keterampilan nyata, dan biasanya juga sangat mesum, bahkan orang sepertiku yang tidak selalu berada di pondok tidak hanya sekali melihatnya meraba para gadis, dan pada saat itu Laura pernah menamparnya karena hal ini.
“Bunuh dua ekor lagi, apakah kamu pergi?”
Akhirnya setelah mendengar perkataan Jesse, Laura adalah orang pertama yang tidak senang dan keberatan.
Jesse tetap tidak bergerak, tanpa rasa malu sedikit pun, sebaliknya dia biasa saja dan berkata : “Aku tidak memiliki kemampuan untuk menang mengandalkan kekuatan, aku adalah orang yang berbakat dari institusi tertinggi, yang dipelajari adalah ilmu bertahan hidup di alam liar, dan itu adalah pekerjaan pejuang.”
Bahkan Hesti tidak bisa mendengarkan perkataan Jesse lagi, dia mendongak dan berkata dengan marah : “Kenapa kamu berkata seperti itu! Kami tidak berpendidikan tinggi sepertimu, tapi kami masing-masing memiliki peran yang penting, dan pada saat itu jika bukan karena kami, aku khawatir kamu tidak akan bisa hidup!”
“Heh, kalian tidak perlu menakut-nakutiku.”
Aku mendongakkan kepala dan memberikan isyarat kepada Hesti dan Laura untuk tidak bertengkar dengannya lagi, dan yang terpenting untuk melakukan pekerjaan sendiri terlebih dahulu.
Meskipun Laura marah tapi dia tidak berkata apa-apa lagi, bagaimanapun membuat pakaian dan makanan adalah hal yang paling penting saat ini, sebentar lagi langit akan gelap.
Tapi tak diduga Jesse masih tidak ingin mengabaikannya, dan beberapa saat kemudian dia mengutuk dengan nyaring.
Kali ini bahkan Yuri Mu yang selalu bersamanya juga tidak bisa menahan lagi, ketika baru saja ingin berbicara, dia melihat Jesse langsung melemparkan sepotong daging hitam ke tanah di depanku.
Tadi aku menundukkan kepala dan sibuk membantu Hesti untuk menguliti singa, dan tidak memperhatikan apa yang telah dilakukan Jesse, dan pada saat ini aku semakin tidak mengerti dari mana dia mendapatkan daging hitam itu.
Sebelum aku bertanya, hanya terdengar Jesse marah dan berteriak : “Kalian adalah kelompok babi China, sial, kalian membuat daging singa ini dengan sepenuh hati apakah tidak ingin memberikannya kepadaku? Atau kamu ingin meracuniku?”
Daging singa bagaimana bisa berubah menjadi hitam.
Dua ekor singa dibawa pulang, satu ekor adalah tanggung jawab Yuri Mu dan Jesse, dan kami bertiga bertanggung jawab untuk satu ekornya lagi.
Tadi kami bertiga semuanya sedang sibuk menguliti singa……
Reaksi Hesti paling cepat, langsung membalikkan singanya dan membiarkan lukanya menghadap ke atas.
Ternyata gas hitam yang menyebar dari lukanya, pada saat ini separuh singa itu bahkan dagingnya berubah menjadi hitam.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Pisau militer Swiss tidak ada racunnya.” Pikiranku tertuju pada daging singa, dan tidak peduli dengan kutukan dan omong kosong dari Jesse.
Sebaliknya Laura langsung melemparkan pisau yang ada di tangannya, berdiri dan menunjuk hidung Jesse dan memarahinya balik : “Barusan siapa yang kamu marah? Kami semua adalah babi China kan, babi China seperti kami yang menyelamatkanmu, memberimu makan, coba kamu katakan bukankah kamu adalah sesuatu barang yang lebih rendah dari babi dan anjing!”
“Dasar bocah busuk, siapa yang kamu bicarakan?”
Jesse melangkah ke depan dan ingin memukul Laura, Laura membelalakan matanya dan mundur ke belakang beberapa langkah, dan masih berbicara tanpa ampun.
“Dasar sampah, coba saja jika kamu berani menyentuhku hari ini!”
Melihat situasi ini, aku segera menghalangi Jesse dan Laura : “Sekarang yang terpenting adalah mencari tahu apa yang terjadi dengan dagingnya, berhentilah membuat masalah.”
“Aku membuat masalah? Bukankah kamu membunuh singa ini untuk dimakan, sekarang bagaimana bisa memakannya jika tidak jelas seperti ini?”
“Aku juga tidak tahu apa yang terjadi dengan daging ini, namun pertama, kami tidak memiliki obat racun apa pun, kedua, meskipun ada aku juga tidak mungkin mengolesinya ke pisau militer Swiss.”
“Kakak Albert, apakah menurutmu itu karena kita menyentuh sesuatu yang beracun ketika kita menyeret singa itu pulang?
“Dilihat dari sekarang kemungkinan iya.”
“Heh, dasar sampah kalian!” Jesse melototiku dan Laura yang ada di belakang, berbalik badan dan memanggil Yuri Mu : “Ayo kita pergi, barang busuk ini sudah tidak bisa dimakan lagi, biarkan mereka sendiri yang membereskannya!”
“Jesse, kamu jangan seperti ini, dan juga mungkin setengah daging singa ini masih bisa dimakan, meskipun tidak bisa dimakan, kita masih mempunyai bulu singa untuk dijadikan pakaian.” Kata Yuri Mu menghibur.
Laura tidak bisa menahan amarahnya lagi, dia mendorongku, kemudian menunjuk hidung Yuri Mu dan mengutuk : “Siapa kamu, parasit ! Albert mempertaruhkan nyawanya untuk membawa pulang singa ini, sudah bagus membagi sedikit daging untuk kalian makan, siapa yang bilang bulu singa ini akan diberikan kepada kalian!”
“Laura, aku……” mata Yuri Mu langsung berlinang air mata ketika dimarahi oleh Laura.
Melihat air mata Yuri Mu, aku merasa sakit kepala, aku sangat familiar dengan penampilannya yang seperti ini, saat kami bersama-sama masuk ke persatuan pelajar sebelumnya.
Aku ingat pada waktu itu Yuri Mu sendiri yang salah membuat dokumen, dan menunda waktu rapat semua orang, pada akhirnya diceramahi oleh kakak senior.
Awalnya dia hanya mendengar dengan tenang, tetapi kemudian setelah melihat semua teman sekelasnya tiba, dia mulai menangis, kemudian dia banyak menjelaskan di depan semua orang, pada saat itu karena semua orang melihatnya menangis dengan sangat menyedihkan, jadi semua orang pergi menghiburnya, bahkan ada orang yang mengatakan bahwa kakak senior itu keterlaluan.
Air mata selalu hanya menjadi senjata yang digunakan Yuri Mu untuk melawan orang lain, karena hanya dengan dia berpenampilan menyedihkan, akan ada orang yang bersimpati dengannya.
Mengingat penampilan Jesse tadi, meskipun aku tidak ingin bertengkar dengannya sekarang, tetapi penyakitnya ini memang seharusnya disembuhkan.
“Aku setuju dengan apa yang dikatakan Laura, sekarang kita begitu ramai, dan harus ada prioritas, lagipula tadi Jesse juga sudah menyerah untuk bekerja bersama dengan semuanya, jadi secara alami tidak ada hak untuk mendapatkan keuntungan apa pun.”
Yuri Mu jelas melihat Jesse telah memprovokasi kemarahan semua orang, dan sekarang semua orang sedikit menentangnya, dan dia buru-buru bersikap tidak bersalah, kemudian menatapku dengan air mata yang berlinang : “Aku……Albert, tapi aku tidak, aku ingin membantu semua orang.”
“Yuri Mu, aku bertanya kepadamu!” Laura takut aku akan luluh melihat Yuri Mu seperti ini, dan langsung menghalangi di antara kami berdua, “Ikut dengan Jesse atau dengan kami, sekarang kamu pilih salah satu!”
“Aku……semuanya baik-baik saja kenapa harus seperti ini.”
Sebenarnya aku juga merasa pertanyaan Laura ini sangat beracun, namun melihat Yuri Mu ikut dengan Jesse keluar masuk bersama dalam beberapa hari ini, dan kembali dengan wajah yang tersipu, aku juga merasa tidak nyaman.
Semua orang tahu mereka telah melakukan sesuatu, tentu saja sekarang aku tidak memiliki sedikit perasaan apa pun dengan Yuri Mu lagi, dia bersedia tidur dengan siapapun itu adalah kebebasannya, tapi aku tidak bisa membiarkan dua orang dewasa untuk bergairah setiap harinya di pulau terpencil ini, dan membuat kami kesulitan untuk menghidupi mereka berdua.
Jadi aku memutuskan untuk tidak berbicara dan menunggu jawaban Yuri Mu, jika dia setuju, jadi waktu tepat untuk memisahkan Jesse dalam waktu ini dan mengencangkan kesombongannya.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaStep by Step
LeksPergilah Suamiku
DanisAwesome Guy
RobinJalan Kembali Hidupku
Devan HardiAkibat Pernikahan Dini
CintiaIstri Yang Sombong
Jessica1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita