1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 4 Filan Sudah Mati

Sudah hampir malam, angin dan ombak laut semakin besar, suara ombak laut yang sangat besar bercampur dengan angin laut yang berbau garam, sepertinya juga membawa sedikit bau darah.

Laura gemetaran dan berkata: “ki..... kita lebih baik kembali dulu, apapun yang terjadi pada Filan, se, sekarang pasti tidak akan bisa menemukannya, kita tidak perlu membahayakan nyawa sendiri demi dia.”

Aku tadinya ingin membujuk Yuri karena takut dia tidak bisa menerimanya, siapa tahu dia mengulurkan tangan dan mengelap air mata di wajahnya, membungkus pakaiannya sambil merespon sambil meninggalkan pantai duluan.

Kembali ke dalam goa, Yuri memeluk kakinya dan menangis diam-diam, Laura tidak mengucapkan satu katapun, suara gerakan api unggun menjadi lebih jelas.

“menurut kalian, apa Filan mati ya.”

Laura baru membuka mulut untuk bertanya setelah sekian lama.

“aku rasa dia tidak mungkin stress dan melompat ke laut.”

“tentu saja tidak akan, dia itu orang yang menyayangi nyawa.” Yuri berkata: “saat kecelakaan pesawat aku duduk di sampingnya, rupanya itu, hmph.”

Yuri lanjut bicara menghina: “hanya membutuhkan kira-kira berapa menit, dia sudah melakukan semua perlindungan yang bisa dilakukan, kalau tidak kami berdua juga tidak akan selamat dari kecelakaan pesawat itu.”

“iya, kalian lihat baju ini, kalau dia melompat ke laut, bajunya seharusnya masih utuh, tidak akan seperti ini, ini jelas sekali bekas terkoyak oleh tenaga yang kuat.”

“tapi bagaimana juga kita sudah memutari seluruh pulau, di pulau tidak ada orang kok.”

“tidak mungkin..... tidak mungkin ada binatang buas kan.”

Ucapan Laura ini membuat Yuri ikutan menjadi panik, dua perempuan itu hanya kurang berteriak di dalam goa.

“mungkin saja, berikutnya sebaiknya kita lebih berhati-hati.”

Siapa yang bisa mengira, malam ini akan muncul masalah.

Suhu udara tengah malam di pulau ini sangat rendah, semuanya tidur dengan pulas, tapi malah dibuat kaget oleh teriakan Laura.

Aku menggunakan bantuan cahaya api dan cahaya senter, melihat dibawah tubuh Laura ada seekor ular besar berukuran hampir dua meter, ular itu sama sekali tidak terganggu oleh Laura, tidurnya sangat enak.

“sst, jangan gerak.” Aku berbisik pada Laura.

Aku tumbuh besar di desa, sudah pernah bertemu ular seperti ini, melihat bagian kepalanya dan motifnya, seharusnya seekor ular berbisa.

Mungkin karena udara di luar terlalu dingin, ular ini juga takut dingin, di dalam goa ada api unggun dan di bawah tubuh Laura juga hangat, jadi mungkin dia juga kesini untuk tidur.

“aduh gimana ini, cepat pikirkan jalan keluarnya!” Laura juga tidak berani bergerak karena takut membangunkan ularnya, bicara mendesak dengan suara kecil.

Aku bangun pelan-pelan dan mengambil tongkat kayu, Laura mengetahui maksudku lalu berkata: “kamu bukannya ingin menggunakan tongkat kayu ini untuk membunuhnya kan.”

“usir dia keluar saja, kenapa harus dibunuh.”

“bukannya katamu ini ular berbisa? Kalau kamu keluarkan dia pasti akan masuk lagi, kamu cepat ambil pisau dan belek dia!”

Hari itu kami memang menemukan sebuah pisau militer swiss di dalam koper, tapi kalau membelek ular ini sekarang, mungkin goa ini tidak akan bisa ditempati lagi.

Kalau tidak dibelek, bukannya tidak mungkin juga kalau ular ini akan kembali dengan mengikuti cahaya, kalau dia marah dan kembali lagi, kami yang sial.

Aku sedang merenung, ular itu mulai bergerak, Laura tidak bisa menahannya dan langsung melompat sambil teriak.

Suara teriakannya membangunkan ularnya, dia bangun dengan cepat dan memuntahkan lidahnya ke arah Laura.

Binatang seperti ular ini tidak bisa mendengar suara teriakan, ini akan membuat mereka merasa terancam, dalam hatiku berpikir ‘habislah’.

Dalam sekejap, aku belum turun tangan ular itu sudah membuka mulutnya kearah Laura, antitesis taring beracun semakin aneh dibawah api unggun.

“awas.” Aku mengambil pisau dan menyerangnya.

Ular merasakan adanya bahaya, langsung memutar kepala dengan cepat, menggigit pergelangan kakiku, aku juga memanfaatkan kesempatan untuk mendaratkan pisau militer, menusuk di bagian jantungnya mengikuti pergelangan kakiku.

Melihat ularnya mati, aku juga melempar pisau militernya, lalu terjatuh ke tanah.

Dua lubang kecil yang digigit taring ular masih bercucuran darah hitam.

Laura yang tadi jelas-jelas masih ketakutan malah reflek duluan: “Yuri kamu keluar tampung air laut, lalu siapkan sedikit air tawar lagi!”

Selesai bicara dia duduk di sampingku dan menundukkan kepala untuk mengisap keluar darah beracunnya.

“eh, kamu hati-hati, bisa kena racunnya.....” aku masih belum sempat reflek dia sudah mengisapnya, hanya bisa melihatnya membantuku mengisap keluar racunnya dengan terbengong.

Setelah lima belas menit, Yuri membawa air laut dan air tawar dari luar, darah beracunnya juga sudah dibersihkan.

“kamu cepat kumur mulutmu!”

Setelah Laura kumur mulutnya, dia mengambil sebuah kain dan mencelupnya ke air laut, sambil mengelap lukaku dan berkata: “tidak apa, aku dulu pernah belajar spesialisasi ini, tidak akan kena racunnya.”

“tapi kamu harus tahan sedikit, akan sedikit menyakitkan, walaupun sains membuktikan menggunakan air laut untuk mengelap luka bukanlah cara terbaik, tapi saat ini yang bisa kita gunakan untuk menetralisir luka hanya ini, nanti aku ambil air bersih lagi untuk kamu cuci, besok saat ke pantai sekalian cari beberapa tanaman hijau yang dikenali untuk dioleskan padamu untuk meredakan peradangan dan bengkak, mungkin akan sedikit lebih baik.”

“ya, baik, terima kasih.”

“akulah yang harus berterima kasih, kamu yang membantuku menerima gigitan ini.”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu