1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 90 Diskriminasi Ahli

“tuan, anda cepatlah pergi, harus memberi kesan baik pada master sada kita!”

Aku masih harus memberikan kesan baik pada mereka?

Kamu lihatlah rupa mereka, juga ekspresi beberapa monster itu melihatku, aku lihat hidung mereka saja sudah mau terbang ke langit, masih mau kesan bagus, mereka saja tidak memberikan kesan bagus padaku!

Tapi karena sudah sampai sini, sudah bertemu monster juga, tidak menunjukkan apapun juga tidak bisa.

Mereka bertiga bisa memukul monster besar ini sampai ketakutan berarti mereka memang punya kekuatan, dan lagi rupa mereka yang meremehkanku itu, aku juga harus menunjukkan kekuatanku.

Walaupun kekuatanku yang sekarang pasti tidak sebanding dengan mereka, tapi bagaimanapun diriku juga harus menunjukkan kemampuan diriku, tidak boleh membuat si cantik Gina malu.

“ehm ehm!” aku berusaha berjalan kesana dengan tenang, melihat monster raksasa dan tiga manusia ular yang disebut pejuang sada, tiba-tiba jadi agak canggung.

Nora juga, hanya menyuruhku menunjukkan, aku harus menunjukkan apa, apa ingin menyuruhku berburu monster, tapi aku harus bisa mengalahkannya!

Disaat aku sedang canggung dan tidak tahu harus berbuat apa, tiga manusia ular itu buka mulut duluan.

“kak, tampaknya ini pejuang apalah yang dibilang si Gina itu.”

“hmph, dia mana berhak disebut pejuang, aku lihat si Gina tidak tahu ditiduri siapa jadi bodoh.”

“pokoknya tidak mungkin kurcaci di depan mata ini hahahaha.”

Menganggapku orang bodoh?

Membicarakan keburukanku dengan begitu terang-terangan, dan lagi bicaranya sangat tidak mengenakan, apa aku akan tidak paham?

Sekarang mereka bertiga tampaknya sudah kembali ke kondisi normal dari mode menyerang tadi, tinggiku sekitar satu koma delapan meter, di dunia luar sudah dihitung tinggi tubuh yang normal.

Tinggi orang aborigin disini juga kurang lebih sama denganku, ada sangat banyak yang tidak lebih tinggi dariku loh, tapi tiga manusia ular ini malah berbeda dengan yang lainnya, walaupun mereka mengecil kembali ke kondisi asli juga lebih tinggi beberapa kepala dariku.

Sekarang mereka melihatku dengan sangat menghina.

Cih, orang-orang ini rupanya tidak seperti manusia ataupun hantu, siapa yang mau meladeni mereka, masih berani menertawaiku.

“hei, apa kamu sudah melayani Gina dan membuatnya nyaman, makanya dia bersedia melakukan pekerjaan lamanya yang menjual diri, memohon kami dengan murah, hanya demi kami mengajarmu?”

“kamu!”

“hmph, melayani dengan nyaman juga kemampuan, mungkin kalian ingin melayani perempuan pun, juga tidak punya alatnya.” Aku bicara sambil menghina dan melirik tubuh ular mereka sekilas.

Mereka itu apa sih?

Alasan mereka begitu melihatku langsung tidak berhenti mengungkit masalah diatas kasur, juga bukannya karena sendirinya tidak bisa.

Semakin tidak terlupakan, berarti semakin bermasalah.

Benar saja, begitu aku selesai bicara, wajah pria yang membuka mulut duluan langsung memerah, lalu mengeluarkan sebuah aura membunuh.

“jangan gegabah!”

Aku hanya melihat bentuk tubuh orang itu bergoyang pelan, tapi sama sekali tidak melihat jelas gerakannya, kakaknya sudah

Keluar suara untuk menahannya.

“sampah kuperingati kau, cepat keluar dari sini, kalau tidak walaupun kamu hebat aku jjuga bisa langsung menghabisimu, saat kamu sudah sekarat, kita lihat apa si Gina itu masih akan menganggapmu sebagai sesuatu yang berharga.”

“bagaimana Gina terhadapku, tidak perlu kamu urus. Tapi aku tetap menasehati kalian bertiga untuk memikirkannya baik-baik, kalian bertiga adalah pejuang SADA yang terkenal, sudah menyetujui Gina untuk mengajarku, kalau berani menyesal setelah bertemu, bukannya terlalu tidak sopan?”

“kamu! Hari ini aku memang tidak sopan, pergi kamu!”

“adik ketiga!” manusia ular disamping yang daritadi tidak membuka mulut, saat ini juga mengeluarkan suara untuk menahannya lagi.

Jelas sekali orang ini lebih punya kehormatan, begitu dia bersuara dua manusia ular itu langsung tidak bicara lagi.

“memang kami sudah menyetujui Gina, tapi kamu juga harus menunjukkan kemampuanmu, suku sada kami tidak akan asal mengajar orang yang tidak jelas kan.”

Kebetulan sesuai dengan pikiranku!

Aku sudah kesal dengan dua manusia ular ini sejak awal, kalau harimau tidak menunjukkan kekuatannya, kalian betulan menganggapku kucing sakit ya.

“katakanlah, kalian ingin aku bagaimana menunjukkan kekuatanku?”

“monster raksasa batu merah ini sudah kami hajar sampai luka-luka sekarat, kemampuannya hanya tinggal tiga persen, kalau kamu bisa merobohkannya, itu menandakan kamu punya sedikit kekuatan.”

“oke!” aku langsung menyetujuinya.

Walaupun saat baru bertemu aku juga takut dengan monster sial ini, tapi mendengar orang itu bicara begitu tadi, tubuh monster jelek ini sedang dalam kondisi buruk, kekuatannya juga tinggal tiga persen saja.

Apakan aku masih tidak bisa mengalahkannya?

Aku dipenuhi rasa percaya diri dan menaikkan lengan pakaianku, sedang ingin memikirkan strategi, malah mendengar Nora sedang memanggilku dengan suara kecil dari balik batu bluestione besar di belakangku.

“kenapa Nora, kenapa kamu tidak keluar?”

“tuan, dengan identitas Nora itu tidak berhak bertemu dengan pejuang SADA.”

“aduh siapa yang bicara ini denganmu, apanya yang identitas, siapa yang mempedulikan ini.”

Nora malah menggelengkan kepala dengan ngotot: “tidak boleh, berbeda status, Nora bahkan tidak berhak mati diinjak oleh pejuang sada, mana ada hak untuk kesana dan membuat para pejuang kesal.”

“yasudah yasudah, kamu panggil aku untuk apa?”

“oh iya!” Nora menepuk kepalanya, “Nora kenapa malah ngomongin diri sendiri dan melupakan hal pentingnya!”

“tuan, anda tidak seharusnya menyetujui mereka, kekuatan monster ini memang masih tersisa tiga persen, tapi tiga persen kekuatan ini bagi mereka, sama sekali bukan untuk orang biasa seperti kita.”

“dan lagi tuan, tidak tahu apakah kamu merasakannya, aura monster ini perlahan pulih, ini menjelaskan kemampuan pemulihannya sangat kuat, hanya dengan waktu anda bicara monster ini sudah memulihkan sedikit tenaga, aku rasa anda tidak bisa menang darinya, bahkan mungkin akan membahayakan hidup.....”

Walaupun begini, tapi aku masih agak tidak percaya.

Aku menenangkan Nora beberpa kalimat, lalu maju dengan langkah besar, berhadapan dengan monster itu.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu