1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
"Albert , orang hutan itu sudah setuju kita tinggal di sini , besok kita sudah boleh pindah ke rumahnya ." Kata Laura sambil melompat .
Sebenarnya aku juga ingin pindah , tapi mereka ternyata diam-diam merencanakan sesuatu karena itu aku menjadi tidak nyaman .
Aku melihat ke arah Laura sambil tertawa : "Hahaha , ternyata wanita itu cepat merasa bosan , jika kamu merasa itu bagus , hari ini kamu bisa tinggal bersama dengan orang hutan itu , kaki Yuri terluka parah , jadi aku tidak punya rencana untuk pindah . "
"Bukannya sudah dibilang panggil dia Julio , kenapa masih panggil dia dengan sebutan orang hutan lagi ?"
“Apa maksudmu aku tinggal dengan Julio ? Di tempatnya hanya ada satu kamar ! Kamu jangan asal bicara , kamu pasti sudah lupa bagaimana caramu memarahi Yuri dengan cara seperti ini , sekarang baru teringat ketika orangnya sudah terluka . "
"Kamu ini ! “Julio berdiri di tengah-tengah kami berdua , menunjukkan kami harus berhenti bertengkar , kemudian dia menggambarkan perbandingan ruang sekitar yang masih kosong dan menunjukkan kamar yang sudah aku bangun , gesturnya memberi arti , kami semua boleh pindah kemari dan juga dia merasa sangat terbantu bila ada mereka .
Laura menghampiri dan memegang lengannya Julio , dia dengan percaya dirinya berkata kepadaku : " Coba kamu lihat orang lain , belajarlah untuk bersikap sedikit jantan ."
Aku ternyata melihat Orang Hutan itu sedang mengelus tangannya .
Tapi Laura sama sekali tidak peduli.
Aku duluan meninggalkan kamarnya Julio , dua orang yang ada di belakangku ini sebenarnya ingin aku membantu mereka mengambil beberapa barang , tapi akhirnya aku duluan meninggalkan kamar itu .
"Albert , Kamu kenapa ? Cepat bantu aku."
Aku mengacuhkan Laura , Julio sudah menunjukkan jalan ini dua kali kepadaku , aku tidak bodoh , aku yakin bisa keluar dari sini sendirian .
Terlebih lagi , aku ingin pergi ke tempat di mana aku pernah mengambil ponsel itu dan juga aku pernah mencari gua itu , tapi aku tidak dapat menemukannya.
Kenapa aku keluar sendiri dari gua itu saat Julio membawa aku ke sana , selain itu dia sendiri yang menemukan ponselku ada di dekat gua sana dan ini pasti ada yang salah.
Selagi Julio berada di sana dan mengalihkan fokusnya Laura , aku ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi .
Anehnya aku tidak dapat menemukan gua itu , tetapi jalan yang aku ambil sama persis dengan jalan yang diambil oleh orang hutan itu sebelumnya .
Saat aku sedang berkeliaran di sekitar hutan untuk mencoba menemukan sesuatu , aku tiba-tiba teringat satu hal .
Ketika pertama kali aku dibawa ke pondok oleh Julio , jalan pergi dan jalan pulang ternyata tidak sama .
Aku ingat dengan sangat jelas , kami melintasi dua padang rumput ketika kami pergi , satu dataran tinggi dan yang satu lagi adalah dataran rendah , ketika kami pulang , kami langsung masuk ke hutan lebat yang ada di arah Timur dan menemukan sebuah gua dan juga sebuah ponsel di sana .
Tapi jika dilihat , sepertinya aku sudah berada di tempat yang benar .
"Albert , Albert , kamu lagi dimana ? Di sini sangat berbahaya !" Kata Laura yang berlari dengan terengah-engah dan diikuti oleh Julio .
Julio memperhatikan tempat ini , lalu melihat aku dengan serius , tetapi aku tidak mempedulikannya .
Ketika aku ternyata mendengar Laura masih mengkhawatirkan keselamatanku , amarah yang ada di dalam hatiku menjadi sedikit meredah : " Bukannya kamu mau tinggal bersama dengan Orang hutan itu ? Aku hanya takut akan menunda kalian , jadi aku duluan pergi . "
Setelah mendengar apa yang sudah aku katakan , ekspresi Laura langsung berubah dan ekspresinya berubah seperti seekor rubah betina , lalu marah kepadaku : "Apa kamu sudah gila ? Kapan aku bilang aku akan tinggal bersama Julio , jelas sekali kamu yang sendiri mengatakannya dan malah kamu yang marah , dasar aneh . "
"Baiklah , baiklah , ayo cepat kita pergi , langit sudah gelap ." Kata aku yang sudah tidak ingin berdebat dengan Laura lagi.
"Ngomong-ngomong , besok jika kamu pindah , kamu bisa bertanya kepada Yuri kalau sudah pulang dan tanyakan , boleh atau tidak ." Kata aku yang tersenyum sambil menyipitkan mata .
"Lihat ekspresimu yang aneh ini , tadi siapa yang khawatir dengan Yuri ? Kenapa kamu tidak tanya sendiri saja ?" Kata Laura dengan jengkelnya
Laura si gadis sialan ini ternyata mengolok-olok aku , tapi kemarahanku tadi sudah menghilang seperti ditiup oleh angin .
Kami berdua kembali ke pondok sambil tertawa-tawa , Julio hanya mengikuti kami dan tidak mengatakan apapun , Yuri ternyata mengubah rutinitasnya dan duduk di depan pintu untuk menunggu kami.
"Kalian sudah kembali , sepanjang hari ini kalian kemana saja?"
Yang lebih tidak biasa adalah sejak sebelumnya aku bertengkar dengan Yuri , setiap kali aku kembali , dia selalu berbaring di kamarnya , dia seringkali tidak ikut kami makan malam dan ini adalah pertama kalinya dia inisiatif datang untuk berbicara dengan aku setelah pertengkaran itu .
"Kami pergi ke pondok Julio , pondoknya sangat cantik , kami sudah memutuskan untuk pindah ke sana besok dan membangun rumah baru di sana , jadi masalah sumber air sudah bisa kita atasi ."
"Julio?"
"Ohh , Orang Hutan itu , ternyata Orang Hutan yang kita cari itu adalah Julio , jadi pagi ini kami sudah memutuskan untuk memanggilnya Julio , terus-terusan memanggilnya Orang Hutan juga tidak enak didengar ."
"Baiklah ."
Melihat percakapan antara Laura dan Yuri , aku rasa tidak perlu untuk menganggu percakapan mereka , jadi aku kembali ke dalam untuk menyiapkan makan malam .
Tetapi Yuri tiba-tiba memanggil aku ...
" Albert ! Laura , ada yang ingin kukatakan kepada kalian ..."
"Ada apa ? Apa ada masalah ?" Aku tidak tahu berapa lama aku akan kembali rukun dengan dia dan aku juga tidak ingin membuat hubungan ini menjadi terlalu canggung .
"Sebelumnya aku yang salah , aku harap kalian bisa memaafkanku , aku bukan mengincar Hesti , Itu semua karena Jesse dan karena aku yang terlalu egois . Albert , Laura , apa kalian bisa memaafkanku? Lain kali aku tidak akan melakukannya lagi . "
Aku masih belum membuat pernyataan , Laura sudah duluan mengiyakannya , kemudian pergi ke tempatnya untuk memegang tangannya Yuri .
" Yuri , jangan mengatakannya sampai seperti ini , setiap perkelahian semua orang tetap salah dan bukan hanya kesalahanmu sendiri , Iya kan Albert ?"
Laura , si wanita sialan ini , kalau berbicara jangan bawa-bawa nama aku , untuk apa bawa namaku !
Aku menganggukkan kepalaku tapi tidak berlebihan , lalu berkata : "Aku akan pergi buat makanan ."
"Albert , hari ini aku sudah membuat semua makanan , jadikan hal ini sebagai permintaan maafku kepada kalian semua."
Sambil makan , Laura melihat ke arah Yuri dan berkata : "Yuri , apa kakimu sudah membaik ? apa sudah bisa berjalan dengan normal ?"
"Iya , sudah jauh lebih baik dan juga karena kalian kaki saya tidak infeksi , terima kasih atas bantuan kalian semua ."
" Yuri , besok kami berencana pindah , setiap harinya terlalu sulit bagi kita untuk mendapatkan air dan makanan di tempat ini , Hari ini kami dengan Julio sudah menemukan tempat yang jauh lebih baik."
Ternyata Laura tidak berbicara dengan kasar dengan Yuri karena ini , ternyata karena dia ingin berbicara dengannya tentang masalah pindah rumah .
"ohh , jadi apa tempat itu jauh dari tempat kita ? Dan.... bagaimana dengan rumah kita ini jika kita sudah pindah ?"
Jika hanya Laura yang menjelaskan hal ini , pasti tidak akan begitu bagus , jadi aku juga membuka mulut untuk menjelaskan pertanyaan Yuri .
Novel Terkait
Mata Superman
BrickHarmless Lie
BaigeBack To You
CC LennyAku bukan menantu sampah
Stiw boyAdore You
ElinaCinta Yang Tak Biasa
Wennie1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita