1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 89 Sumber Latihan Master
Berhubungan sepanjang malam, budaya aborigin ini memang spesial, tidak perlu bilang si cantik Gina sangat hebat di bidang itu, bahkan pelayan perempuan sekalipun kemampuannya kuat, kemampuan diatas kasurnya sangat bagus.
Pagi hari, aku dibangunkan dengan oleh pelayan Nora dengan dada menariknya yang lembut dan bergejolak, walaupun kurang tidur semalaman tapi juga cukup bersemangat, tapi teteap tidak bisa menghindar dari rasa pegal tangan dan kaki.
“kita pergi kemana?”
Nora membantuku memakai pakaian orang aborigin, menjawab: “hari ini anda akan dibawa untuk menemui master sada yang paling dihormati dan dipuja orang-orang disini, saat anda bertemu dengannya harus merendahkan diri, walaupun anda adalah orang yang dipanggil Raja Mor, tapi master sada sama sekali tidak pernah memperhatikan hal-hal ini, mereka semua punya kekuatan dalam yang dalam, dan orangnya sombong, kali ini kalau bukan kepala desa Gina yang turun tangan sendiri, mereka tidak akan setuju untuk membantu mengajarkan anda bela diri cara kultivasi mental tingkat tinggi pada anda.”,
Ucapan Nora padaku ini, semua fokusku langsung terpusat pada kalimat kepala desa Gina yang turun tangan sendiri.
Karena sifat orang-orang itu sangat sombong, Gina pasti turun tangan sendiri untuk melayani orang-orang itu sehingga di.....
He, aku malah ingin melihat mereka orang seperti apa, segitu hebatnya.
Aku ikut Nora keluar kamar dengan sombong, kelihatannya Gina memang mementingkan pertandingan ini, baju yang dipilihkan untukku harusnya merupakan baju terbaik di desa ini, gayanya agak sedikit mirip dengan pakaian yang Gina kenakan hari itu, luarnya adalah gaun yang lebar, di dalamnya ada pakaian dalam, seperti baju Dinasti Tang kuno di negaraku.
Baju ini sangat ribet dipakai, rasanya bahkan bukan ukuranku, karena lebar dan besar jadi waktu berjalan harus diangkat, rasanya kalau menyentuh gaun luarnya mungkin akan tergelincir.
Yasudahlah, dibandingkan rok rumput dan celana kulit mereka, punyaku ini sudah terhitung bagus.
Nora membawaku naik kereta kuda, tadinya aku ingin melihat keluar saat perjalanan, sejak datang kemari masih belum pernah melihat pemandangan pagi hari disini seperti apa, siapa sanga jendela kecil di kereta kuda ini semuanya ditutup rapat.
Nora menjelaskan akrena melihat wajahku yang bingung: “tempat tinggal master sada adalah tempat berkumpulnya energi, yang pertama adalah mereka tidak berharap orang mengintip, lalu kalau menghirup eneergi dengan tidak benar juga akan berdampak pada kesehatan tubuh, jadi sekarang anda tidak bisa melihat keluar.”
“baiklah.” Aku menganggukan kepala dan tidak banyak bicara lagi, tunggu sampai di tempat baru mengeceknya.
Kereta kuda tampaknya sudah berjalan ke tempat yang sangat jauh, jalanannya agak bergoncang, mungkin berhubungan dengan energi yang dibilang Nora tadi, aku merasa energi ini malah seperti reaksi ketinggian, aku perlahan merasa dadaku agak sesak dan kekurangan udara, ditambah lagi kemarin malam agak melelahkan, sehingga tertidur di dalam kereta kuda dengan miring ke atas dada Nora yang lembut.
“tuan kita sudah sampai.”
Saat Nora menggoyangkanku untuk membangunkanku, aku malah tidak merasa sesak dan kekurangan udara lagi, malah seluruh tubuhku terasa nyaman, santai dan ringan, tidak tahu apakah mungkin karena tadi ada wanita cantik dalam pelukan.
Setelah dia turun dari kereta, di sekitar semuanya berkabut dan tidak terlihat apa-apa, hanya merasa diriku kebingungan, seperti muncul diantara awan.
Pantas saja Nora bilang di tempat ini ada energi, udara ini bercampur dengan aroma kayu yang segar, memang membuat orang tenang dan senang.
Tidak ada orang yang menyambut kami, Nora melihat sekitar, seperti mengenali tempatnya, menuntunku lanjut berjalan ke depan.
Beginilah, kami melakukannya dengan sangat lama lagi.
“kenapa tidak langsung naik kereta kuda ke tempatnya?”
Nora menggelengkan kepala menyuruhku mengecilkan suara, dia bicara dengan suara kecil: “disini seharusnya tidak mengizinkan kereta kuda lewat, sebenarnya dulu aku juga tidak beruntung untuk bisa datang kesini, pergi ke mana semuanya sudah diatur oleh nona Gina, sekarang Nora sudah tahu ada di mana, anda jangan panik dan ikuti aku.”
Mendengar wanita cantikku berkata seperti itu, aku juga tidak enak untuk bilang apa-apa lagi, hanya mengikutinya jalan dengan diam.
“hati-hati!” baru jalan tidak sampai dua langkah, aku langsung mendengar sepertinya ada sesuatu di tempat yang tidak jauh.
Disini memang benar tempat yang menghasilkan orang luar biasa, orang bisa latihan bertapa disini, kalau begitu kebanyakan hewan, binatang buas lah, monster lah juga bisa latihan disini.
Kita baru berjalan tidak sampai dua langkah, aku langsung merasakan di tempat yang tidak jauh sepertinya ada indikasi gempa kecil, dan mendengar sedikit suara.
Sesuatu yang bisa membuat pergerakan besar sampai gempa ini sepertinya bukan manusia, jadi aku langsung menarik Nora, tidak membiarkannya lanjut jalan ke depan.
Kenyataan menjelaskan tindakanku benar, dalam sekejap, kira-kira tiga detik setelah aku menarik Nora, pohon besar di hadapannya langsung mengeluarkan suara dan tumbang, kalau bukan karena aku menariknya, dia tadi sudah berjalan ketempat itu dan mati tertimpa.
“ya ampun, tuan anda.....” Nora terkejut dengan reflekku yang sensitif, lalu menepuk-nepuk dada, masih belum tersadar karena kejadian yang menakutkan tadi.
“tuan, bagaimana anda bisa tahu?”
“sst..... jangan bicara dulu.....” aku mengisyaratkan Nora untuk diam, dan menunjuk ke tanah, saat ini dia juga menyadari tanahnya agak bergetar, menunjukkan di dekat sini ada bahaya.
Kita berdua langsung mundur beberapa langkah, setelah mengumpat di belakang sebuah batu besar, tidak lama kemudia melihat satu monster yang berlari sempoyongan kemari.
Monster itu setinggi pohon besar, seperti sebuah gunung kecil yang berlari kecil dengan gundukan, setiap langkahnya akan membuat tanah bergetar.
“tuan, aku lihat sepertinya monster itu terluka.”
“kita jangan bergerak, lihat siapa yang begitu hebat bisa melukai monster yang begitu besar.”
Aku dan Nora menggulung di sudut yang tidak bisa dilihat monster, tidak lama setelahnya di belakang monster datang beberapa monster lagi yang mengejar.
“pantas saja, aku pikir siapa yang bisa mengalahkan monster sebesar ini, ternyata monster lainnya yang lebih banyak lagi.”
Ternyata aku yang berpikir berlebihan, aku kira orang apa, ternyata hanya monster.
tidak disangka Nora malah langsung mendorongku dengan reaksi yang aneh, langsung membuatku berguling keluar dari batu, menarik perhatian semua orang.
"kamu ngapain sih nona kecilku!"
semua fokus monster besar itu dan monster-monster dibelakangnya tertuju padaku, saking kesalnya aku menampar Nora dua kali.
"kamu ngapain sih!"
lagipula sekarang semua monster sudah melihatku, aku bersembunyi lagi pun tidak ada gunanya, jadi aku tidak peduli lagi dan beteriak pada Nora.
"tuan!" Nora sepertinya juga panik, menunjuk belakang monster besar dan berkata: "mereka adalah orang yang kita cari! Pejuang sada! sebelumnya aku pernah meluhat lukisannya! ternyata mereka sedang berburu monster untuk berlatih."
dua kalimat Nora yang singkat ini bagiku bisa dibilang sangat mengherankan dan membingungkan.
kamu lihat, aku perlu memahami kalimat Nora ini di sisi ini.
beberapa monster dibelakang monster besar itu, mereka adalah master yang dicari Gina untuk melatihku.
tapi, apa mereka buta?
apa mereka semua buta?
apa itu orang?
wajah manusia ekor ular, dilihat dari tanah, tubuh mereka saat berdiri sama tingginya dengan monster setinggi pohon itu.
itu orang kah?
memberikanku pada monster, apa mereka juga bisa tenang?
tidak takut suatu hari tidak melihatku lagi karena dimakan oleh monster ini?
lalu, tadi Nora bilang apa? berburu monster untuk latihan?
kamu sedang bermain World of Warcraft ya? naik level dengan berburu monster?
kalau begitu aku disuruh datang latihan, apa aku juga akan naik level dengan berburu monster?
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaDark Love
Angel VeronicaBlooming at that time
White RoseUnperfect Wedding
Agnes YuCutie Mom
AlexiaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCinta Yang Terlarang
Minnie1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita