1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi

"Albert , ayo kita berdua pergi pindahin barang yang tersisa di rumah sebelumnya ." Pagi-pagi , Laura sudah datang mengajakku pergi bersamanya untuk memindahkan barang yang tersisa di rumah sebelumnya .

Aku masih melihat Julio dan Yuri masih tidur nyenyak , setelah aku menganggukan kepala , kami berdua berangkat tanpa menganggu mereka .

"Aku tahu kamu pasti akan sangat capek karena hari ini akan bangun rumah baru bersama dengan Julio , tapi aku takut pergi sendirian dan juga aku tidak bisa bawa Yuri bersamaku lagi , jadi aku hanya bisa meminta tolong kepadamu ."

"Tidak apa-apa , kebetulan mereka masih tidur , ketika kita berdua sudah balik , waktu kita sama sekali tidak tertunda ."

"Ngomong-ngomong ..." Laura melirik lenganku yang sudah sembuh , lalu dengan aneh berkata : " Kemarin malam tanpa diperban dan tanpa dioleskan obat , tanganmu bisa sembuh sendiri , kenapa bisa seperti itu ?"

"Aku juga tidak tahu ..."

"Albert , aku adalah orang pertama yang bertemu kamu di pulau tak berpenghuni ini , jika memang ada masalah , kamu bisa katakan padaku dan kamu juga bisa menganggapku sebagai orang kepercayaanmu ."

"Laura , aku benar-benar tidak tahu , aku selalu merasa aku ada hubungannya dengan gua itu ."

Laura mengangguk sambil berpikir , lalu berkata : "Iya , aku juga merasa kamu sudah banyak berubah sejak kembali dari gua misterius itu."

"Sebagai contoh ?"

"Aku rasa kamu tidak menyadarinya , Misalnya , menurutmu bukankah aneh kamu bisa membunuh seekor harimau dan dua singa dengan tangan kosong."

"Dan juga regenerasi lukamu sangat cepat dan ini aneh sekali ."

"Iya , benar ..." Laura langsung mengatakan ke intinya , sebenarnya aku juga pernah memikirkan hal yang sama seperti yang dia katakan , hanya saja karena aku tidak mengerti , jadi aku menghiraukannya saja . “

"Laura sebenarnya aku ingin pergi ke gua itu lagi , tapi setelah semua ini selesai , aku akan pergi ke gua itu lagi ."

"Untuk apa ? ! Gua itu begitu mengerikan ! “Begitu Laura mendengarkan apa yang aku katakan , dia langsung berkata : "Untuk apa kamu pergi ke sana ? Bukannya kamu sudah terlihat lebih baik sekarang ? "

"Hei , hei , aku tahu , tapi aku selalu merasa ada beberapa hal yang belum aku mengerti , jadi aku sangat penasaran ." Mendengar Laura memujiku , aku merasa sedikit malu.

Kami berdua berjalan sambil bercakap-cakap dan tidak terasa kami sudah sampai ke rumah kami sebelumnya , Kami mengambil semua barang yang ada , lalu kami langsung berangkat pulang .

"Albert , Albert , tolong bantu aku , aku rasa ada barang yang jatuh ."

Laura membawa banyak sekali barang dipelukannya dan dia sama sekali tidak bisa menundukkan kepalanya , aku melihat ke belakang dan barang yang jatuh itu terlihat familiar .

Ketika aku mengambilnya , aku menyadari sesuatu ternyata barang ini adalah barang yang aku ambil dari gua itu.

"Albert , jangan melamun , cepat ambil !”

Di tanah ini ada air karena saat pindahan kemarin , Yuri secara tidak sengaja menjatuhkan kendi berisi air laut . Saat itu semua orang lagi sibuk , ditambah lagi sudah tidak ada orang yang menempati rumah itu lagi , jadi tidak ada orang yang membereskannya .

"Laura ..."

Laura merasa aku sedikit aneh karena terus melihat ke bawah , tidak bergerak dan tidak mengambilnya . Yang bahkan lebih aneh , dia meletakkan barang-barangnya ke bawah , lalu datang ke arahku .

"Aku ingat , benda ini , benda ini sepertinya benda yang kamu bawa pulang dari gua aneh itu."

"Iya ..." Perhatianku sepenuhnya tertuju di pecahan kaligrafi ini sampai aku mengabaikan Laura .

"Ini ..hmm ... kenapa aku merasa benda ini sedikit aneh ."

Ini sangat aneh , Laura mungkin sudah lupa , tapi aku tidak lupa .

Sebenarnya ada delapan kata dalam lukisan kaligrafi ini dan karena aku merobeknya , tulisan ini hanya tinggal menjadi empat kata saja , tapi setelah terkena air laut , lukisan ini tiba-tiba mengeluarkan kata-kata kecil yang bewarna biru pekat .

"Kamu sebenarnya sedang apa ?" Laura melihatku berdiri tak bergerak , lalu dia dengan tidak sabar berjongkok dan menarik lukisan itu .

Dia sebenarnya baik hati ingin mengambilnya , tapi dia tidak tahu lukisan ini bisa mengeluarkan hal yang aneh karena terkena air laut , dia langsung mengambil gambar itu dari tumpahan air .

Lukisan itu menjadi sangat lembab karena terkena air , tapi Laura sama sekali tidak memperhatikannya dan langsung merobeknya.

"Laura !" Sudah terlambat bagiku untuk mengatakannya .

Laura juga kebingungan karena aku meneriakinya .

" Ini , kenapa ? aku , aku tidak sengaja melakukannya ."

Aku langsung mengambil lukisan itu dari tangannya Laura , untungnya tidak terlalu rusak , hanya saja karena terkena air , tulisan itu menjadi rusak .

"Laura , kita kembali pulang dulu , aku mengambil lukisannya , nanti kita akan sama-sama melihatnya dan mempelajarinya ."

Laura menganggukkan kepalanya dan mengambil kembali barang-barang yang di letakkan di bawah , tiba-tiba dia membelakangi aku .

"Kamu ini , aku sudah tidak melihatmu beberapa hari , kupikir kamu tidak akan kembali lagi ."

Monyet kecil ini yang menyelamatkan Hesti waktu itu .

Ketika kembali pulang monyet ini mengikuti Laura dan Hesti dan dia mendapatkan makanan yang enak selama beberapa hari bersama kami , di hari Hesti menghilang , monyet kecil ini juga menghilang.

Saat itu semua orang sedang sibuk mencari keberadaan Hesti dan tidak ada yang memperhatikan monyet kecil ini , dan ....

Katanya Laura sendiri yang keluar untuk pergi mencari monyet ini , tetapi tidak ada hasil.

Ini juga normal , siapa yang bisa menemukan monyet liar di pegunungan itu .

Tapi sekarang , dia sendiri kembali kepada kita dan dimulutnya ada sesuatu .

Tunggu...

Monyet kecil itu dengan rileks meletakkan benda yang ada di mulutnya ke tanah , Laura mengambilnya dan terkejut , lalu dia langsung menyerahkannya kepadaku .

Ini pakaian Jesse !

"Ini , ini pakaian si sialan itu . Iya , tidak salah lagi , ini pakaian si sialan itu . Dia mengenakan baju yang tebal ini ketika mengikatku ." Kata Laura sambil dengan suara yang gemetaran .

"Monyet kecil , tolong beri tahu kami di mana si sialan itu dan di mana Hesti ?" Kata Laura yang sudah hilang kendali sambil berjongkok dan mengguncang monyet itu dengan keras.

Monyet itu ingin lepas dari genggaman Laura dan tangan Laura akhirnya menjadi lecet .

Laura langsung memegangi tangannya sambil terduduk langsung di tanah dengan kesakitan dan ketakutan .

"Laura , apa yang sedang kamu lakukan?" Aku berjongkok , mengangkat lengannya dan melihatnya , Untung lukanya tidak terlalu dalam.

"Monyet kecil , bukankah kamu ingin membawa kami pergi ke sana "

Melihat monyet itu terlihat mengabaikanku , aku menunjuk ke arah ke sini , menunjuk ke arah kami , lalu menunjuk ke arah di luar hutan.

Kali ini Monyet itu seperti mengerti apa yang aku maksudkan dan tiba-tiba mengangguk kepadaku .

"Ayo jalan , Laura , monyet kecil ini mungkin sedang mencari Hesti , dia sangat punya jodoh dengan Hesti dan mungkin akan menjadi yang kedua kalinya bagi monyet ini untuk menyelamatkannya."

"Albert !"

Aku menarik Laura dan mencoba membawanya bersamaku , tapi dia menghentikanku.

"Ada apa ? Ayo cepat kita pergi , nanti Monyet kecil ini bisa lupa ."

Monyet ini sangat pintar , dia seolah-olah mengerti aku sedang memarahinya , lalu dia langsung memamerkan giginya .

"Albert , kita , kita masih begitu banyak barang dan juga ada lukisan ini , bukankah lebih baik kita pulang dan meletakkan barang dulu baru kita pergi bersama monyet ini ?"

"Dia mungkin secara tidak sengaja mengambil baju itu dan ..... aku rasa monyet ini tidak tahu di mana mereka berada.”

"Laura , tidak peduli seperti apapun kita harus pergi , Ini soal dua nyawa!"

"Aku tahu , aku juga tidak bilang kita tidak pergi , maksudku tunggu sebentar , kita letakkan semua barang terlebih dahulu ."

“Tapi ! “ Ketika aku ingin berbicara , Monyet kecil ini menarik-naik celanaku , lalu pergi menarik celananya Laura .

"Kamu lihat , dia begitu terburu-buru , pasti sudah terjadi sesuatu . Seperti ini saja , kita letakkan barangnya di sini dulu dan ikuti monyet kecil ini , ketika kembali pulang baru kita ambil lagi barang ini ."

Melihat aku begitu bersikeras , Laura juga tidak mengatakan apa-apa lagi , dia hanya bisa menganggukkan kepalanya , kemudian dia langsung meletakkan semua barangnya dan mengikutiku .

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu