1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 87 Dunia Mimpi
Dengan bantuan cahaya langit malam, aku kembali ke tempat tadi.
Para orang aborigin sedang bertarung dengan kelompok serigala dengan mati-matian, suara ocehan mulutnya tidak berhenti, sepertinya sangat kesal denganku.
Hatiku merasa agak bersalah, tapi kebanyakan fokusku terdapat di pertarungan ini.
Hanya melihat kelompok serigala semakin bertarung semakin kuat, perlahan, para orang aborigin menjadi rugi.
Teringat mereka memang sudah lumayan banyak membantu kami, aku menggigit gigi dan membulatkan tekad, mengepalkan tinju dan menyerbu kesana.
Para orang aborigin terkejut karena kemunculanku, tapi melihat aku datang untuk membantu mereka, sikap yang tadinya agak melunak seketika meningkat lagi.
Mereka menggunakan bahasa tubuh dan berkata ‘jiliwala’ padaku, walaupun aku tidak paham, tapi juga tahu mereka ingin minta bantuanku.
Aku menganggukan kepala pada mereka, mencari sebuah tongkat kayu disamping yang terlihat lebih tajam, dan menyerang ke arah kelompok serigala.
Sifat asli serigala liar cerdik, walaupun awalnya mereka dibuat ketakutan oleh kekuatanku, tapi sangat cepat mengembalikan keadaannya lagi, berkoordinasi dengan kompak.
Walaupun kualitas tubuhku jauh lebih bagus daripada orang biasa, tapi juga tidak bisa menahan perang bergilir para serigala ini, pertama kalinya, aku merasa ototku jadi sakit, kepalaku juga pusing.
Para orang aborigin beristirahat sebentar, lalu menyerbu sambil berteriak.
Akhirnya, dengan kerjasama kami, kepala salah satu serigala dari kelompok serigala hancur ditinju olehku, serigala lainnya melihat kondisinya tidak menguntungkan, merendahkan diri dan kabur dengan suram.
Aku berusaha mengumpulkan kesadaran, membawa para orang aborigin pergi menemui tiga temanku itu.
Tidak tahu apakah karena sudah melewati pengalaman hidup mati bersama, sikap para orang aborigin ini padaku jadi jauh lebih baik.
Tapi aku yang sekarang sama sekali tidak punya waktu untuk mengurusnya, kepalaku seperti tertancap sebuah jarum, terus berdenyut kesakitan.
Dalam keaadaan sekarat, orang aborigin yang memimpi itu sepertinya berbicara beberapa kalimat padaku.
Aku berusaha membuka mata untuk melihat dengan jelas, tapi setelahnya, sebuah kegelapan yang familiar menutupi mataku.
Saat membuka mata, didepan terdapat darah merah.
Disini adalah medan perang, tapi musuhnya malah bukan jendral negara musuh.
Aku dan dia saling bertatap-tatapan, hanya melihatnya seperti sebelum mengantarku ke medan perang, menunggang kuda besar, ekspresinya tidak bisa dijelaskan.
Tiba-tiba teringat hari itu aku pergi bertemu Raja Mor, dia menyuruhku minum bilang untuk merayakan kemenanganku.
Kami adalah sahabat baik belasan tahun, kali ini dia juga tidak ingin mengutusku ke Pertempuran Timur, aku tahu, waktu itu dia mencariku sudah memberitahuku, karena benar-benar tidak ada orang lain yang bisa dipercaya lagi, sehingga mengutusku pergi.
Pertempuran kali ini memang sangat berbahaya, aku hampir mati dalam situasi bahaya, tapi baik asap beracun rawa di tengah hujan besar, atau banyak kumbang necrophorus dari jebakan cekungan, aku berhasil melewatinya.
Aku hanya membawa sepuluh ribu jendral, menembus sepuluh kota, dan mendapatkan kemenangan.
Nila seperti ini, mungkin tidak akan menemukan orang kedua lain lagi di daratan kaisar kerajaan timur.
Sekarang, akhirnya aku kembali, juga akhirnya bisa minum arak untuk merayakan kemenangan ini.
Orang yang paling aku peduli yang memberinya padaku.
Tapi aku tidak menyangka.....
Aku tidak menyangka dari ribuan kemungkinan apa yang akan mereka katakan setelah aku kembali dengan kemenangan.
Tapi bagaimanapun aku juga tidak akan menyangka.....
Setelah bir kemenangan ini masuk ke perut, dia memberitahuku untuk pergi menikah, dia sudah mengaturnya untukku, dia sendiri yang memilihnya untukku.
Raja Mor, tidak, panggilan Raja Mor adalah panggilan yang diberikan orang luar untukmu, saat aku mengenalmu kamu masih bernama Markus, tapi akhirnya kamu disebut raja, puluhan ribu orang memujamu sebagai Raja Mor, mengenai huruf WU ini diberikan padaku, juga sebuah kehormatan khusus.
Kembali dengan kemenangan, aku bertemu dengan perempuan yang dia pilihkan untukku.
Membuka kain kepala, aku.....
Aku langsung membuka mata dan terbangun dari mimpi, mengelap keringat dingin di kepalaku dan melihat lingkungan sekitar.
Aku teringat orang aborigin itu tadi seperti ingin mengucapkan sesuatu padaku, tapi melihat puncak tenda dengan figur yang rumit di atas kepala, aku tidak bisa tidak mengerutkan alis.
Kalau tidak salah ingat, seharusnya aku sekarang berada di dalam kamp kelompok orang aborigin itu.
Kejelasan di dunia mimpi membuatku sementara tidak punya waktu untuk mengurus situasiku, aku rasa mimpi ini lanjutan dari mimpi yang lalu, rasa sakit di mimpi begitu jelas, saking jelasnya membuat orang mulai takut.
Termasuk wajah pengantin yang terakhir, semuanya membuat orang merasa begitu jelas, aku tidak pernah bertemu wanita itu sebelumnya, tapi aku tidak tahu kenapa dia bisa tertanam di otakku begitu dalam.
Aku baru sedang terbengong, pintunya tiba-tiba terbuka, yang masuk adalah seorang wanita aborigin tangannya membawa sebuah piring.
Wanita aborigin ini berkulit gelap, tubuhnya seksi, pakaian atasnya hanya cukup untuk menutupi sebagian dadanya.
Aku merasa desain pakaiannya ini aneh dan provokatif, setengah terlihat setengah tidak ini membuat orang tidak bisa menghentikan keinginannya.
Bagian bawahnya juga hanya menggunakan rok rumput kecil yang dibuat dari rumput untuk membalut bagian pentingnya, pahanya yang bersinar semuanya tampak diluar.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderMy Superhero
JessiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Yang Terlarang
MinnieYou're My Savior
Shella NaviInnocent Kid
Fella1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita