1001Malam bersama pramugari cantik - Bab 26 Pengkhianat
Untungnya Jesse tidak membawa apapun saat pergi, kami menggunakan obat yang ada di dalam ransel untuk mensterilkan kaki Yuri Mu dengan kasar dan membalutnya.
Terakhir kali dia memang terluka karena piranha, dan baru saja membaik pada akhirnya kakinya terluka lagi.
Laura menghela napas melihatku membantunya membaluti lukanya, dan berkata dengan marah : “Di mana bajingan itu?”
Sekarang Yuri Mu sudah sedikit tenang, dia menatapku dengan sedih dan berkata : “Begini……”
Aku dan Jesse pergi ke goa, aku menguliti singa untuk dijadikan alas tidur buat kami berdua, karena terlalu capek dan Jesse juga tidak melakukan apapun, jadi aku melempar mayatnya keluar.
Akhirnya pada malam hari dikepung oleh sekelompok singa, mereka mungkin ingin membalaskan dendam singa itu.
Kemudian……
Sebenarnya kebiasaan singa adalah mengejar orang yang lari terlebih dahulu, tapi Jesse tidak mengetahuinya.
“Jadi……”Laura memiliki pemikiran yang orang lain pikirkan, “Bajingan itu dimakan oleh singa?”
Yuri Mu mengangguk, menggeleng dan berkata : “Aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi, pada saat itu aku pingsan karena kesakitan, setelah bangun, singa dan Jesse sudah tidak ada.”
“Aku rasa, kemungkinan Jesse dalam situasi yang buruk.” Setelah aku selesai merawat luka Yuri Mu, dan aku memerintahnya : “Oke, istirahatlah beberapa hari ini.”
Baru saja aku dan Laura ingin pergi, Yuri Mu berdiri dengan sekuat tenaganya dan menahanku.
“Albert, aku, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu.”
Meskipun aku tidak tahu apa yang akan Yuri Mu katakan, tetapi meskipun aku tidak ingin, aku juga tahu jelas ini hanya tak lebih dari masalah ini.
“Aku……”
Yuri Mu menarik tanganku dengan erat : “Albert, aku mohon kepadamu, dengarkan aku sebentar, apa yang ingin aku katakan kepadamu sangat penting.”
Aku melepaskan tangannya dan mengangguk.
Yuri Mu melirik sekilas Laura, melihat aku menyetujuinya, Laura tak menunggu lama lagi, dia mendengus dan berjalan keluar.
“Ada apa, katakanlah.”
“Albert, kemarin aku tidak memilih untuk tetap di sini, apakah kamu membenciku?”
Aku tidak bisa menahan dan ingin tertawa, apakah Yuri Mu begitu narsis, dan merasa aku masih akan menyukainya setelah sudah berlalu begitu lama?
“Buat apa aku membencimu, kebetulan kamu pergi jadi bisa mengosongkan satu kamar……”
Selain itu, jika bukan karena Jesse membuat keributan kemarin, Laura juga tidak akan kesal dan ke tempat tidurku saat tengah malam, meskipun aku bukan orang mesum, tapi berada dalam pelukan gadis cantik ini siapa yang akan repot-repot memikirkan mantan kekasih yang telah berkhianat.
Yuri Mu masih tidak ingin mempercayai apa yang telah aku katakan, dan menarik tanganku lagi : “Albert! Aku tidak percaya, kamu pasti masih menyukaiku, apakah karena aku tidak memilihmu dan memilih Jesse jadi kamu melampiaskan amarahmu.”
Sekarang aku benar-benar tidak memiliki suasana hati untuk menjelaskan masalah ini kepada Yuri Mu, langit sudah gelap, tadi saat aku membaluti luka Yuri Mu aku telah memperhatikan bahwa Hesti masih belum kembali sejak dia berlari keluar sambil menangis tadi pagi.
Tidak tahu gadis kecil itu telah mengalami syok apa, namun sulit untuk menghindari pikiran yang gelisah ini, aku benar-benar takut dia akan dalam bahaya yang sama seperti terakhir kali.
“Yuri Mu, kamu rawatlah lukamu dengan baik. Alasan mengapa aku menyelamatkan kamu karena pertama-tama kita sudah saling mengenal satu sama lain, kedua, semuanya terdampar di pulau terpencil ini, meskipun ada sesuatu yang terjadi diantaranya juga tidak bisa untuk tidak menolong ketika lagi kesulitan, namun sebagai kenalan lama aku juga berharap suatu hari nanti tidak peduli masalah apa yang kamu hadapi, kamu bisa bijaksana dan pertimbangkan dengan baik-baik.”
Yuri Mu mulai menangis ketika aku berkata seperti itu, aku benar-benar tidak ingin memperhatikan air matanya, berdiri dan langsung berjalan keluar.
Begitu aku keluar, aku melihat Laura yang tak jauh di sana dengan penampilan yang licik terbukti jelas sedang memusatkan perhatian untuk mendengarkan apa yang kami bicarakan.
Dengan saling bertatapan, gadis kecil ini bahkan tidak merasa canggung, dia masih berjalan mendekat dan menepuk pundakku dengan puas.
Aku melihat tatapan Laura yang terasa lebih aneh, perasaan yang dia berikan kepadaku, seperti ingin aku berbicara kepada Yuri Mu dengan lebih kejam lagi.
Aku benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran halus di antara para gadis, tetapi hal yang sangat penting adalah Hesti.
“Apakah Hesti masih belum kembali?”
“Kamu sangat penyayang ya, baru selesai menghibur yang ini harus sibuk untuk menghibur yang itu, apakah tidak lelah?” perkataan Laura sangat menusuk, tapi sekarang aku tidak memiliki pemikiran untuk mendebatkan hal ini.
“Apakah kamu lupa terakir kali dia berlari keluar sambil menangis dan mengalami bahaya yang begitu besar!”
Laura meringkukkan bibirnya dan berkata : “Aku tidak lupa! Tapi aku merasa seharusnya dia harus mengingat pelajaran waktu itu dan tidak melarikan diri lagi, setelah itu harus merepotkan semua orang untuk pergi mencarinya.”
“Sudahlah, kamu sudah lupa siapa yang biasanya mengambil air bersih dan masak.”
Laura terdiam dan terpaksa menyerah.
“Kalau begitu aku pergi denganmu.”
Aku melirik sekilas Yuri Mu yang ada di dalam kamar dan menghela napas : “Lupakan, kamu tetaplah di sini untuk menemani orang yang terluka.”
“Tidak, kamu jelas-jelas tahu aku tidak akur dengannya, ayo kita cepat pergi mencari Hesti, takutnya dia dalam bahaya.”
Aku tidak tahan dengan tingkah Laura yang seperti anak kecil, aku mengangguk dan menyetujuinya : “Kamu bawalah sebuah kotak kecil, kita sekalian mencari makanan untuk dibawa pulang.”
Beberapa hari ini sering terjadi masalah, aku terus mencari solusi untuk menyelesaikannya, yang bisa menjamin kami memiliki sumber air yang stabil, dan yang terpenting adalah makanan juga bisa lebih stabil, dan tidak perlu setiap harinya tidak bisa makan karena gelisah dan takut.
Meskipun sia-sia membawa dua ekor singa itu, tetapi karena lukanya yang membusuk dan tidak disadari oleh kami pada waktu itu, sehingga mempengaruhi sebagian besar dagingnya tidak bisa dimakan lagi.
Laura dengan patuh mengambil sesuatu dan mengikutiku keluar, pemikiranku terus untuk mencari Hesti dan tidak memperhatikan yang lain.
Gadis kecil ini jarang keluar tanpa jejak seharian, yang aku takutkan adalah karena masalah pagi hari ini membuat hatinya merasa tidak nyaman, dan dia tidak bersedia kembali, dan yang lebih ditakutkan lagi adalah dia dalam bahaya.
“Hesti, Hesti!”
Melihat langit sudah gelap, Laura juga merasakan ada yang tidak beres, kami telah mencari di sekeliling dan tidak mendengar balasan apa pun.
“Laura, menurutmu Hesti sendirian bisa lari ke mana?”
Laura berpikir sejenak, dan berkata : “Sebenarnya menurutku gadis kecil seperti Hesti sangat baik hati, dan biasanya juga tidak suka membuat masalah.”
“Katakan intinya!”
“Kamu jangan terburu-buru!” Laura membentak kemudian menoleh dan menatapku, berkata : “Intinya adalah kemungkinan dia ingin keluar untuk mencari minuman dan makanan kemudian pulang, atau dia ingin membantu Yuri Mu dan si bajingan Jesse, dan pada akhirnya menghadapi situasi yang di luar dugaan……”
“Benar, Jesse!” Laura tiba-tiba menyadari dan berkata : “Apakah kamu tidak merasa aneh, tidak tahu dia hidup atau mati, ketika kita pergi mencari Yuri Mu, di sekeliling sangat sunyi, dan tidak terdengar gerakan apa pun……”
“Apa yang kamu katakan?” aku mengerutkan kening dan merenungkan perkataan Laura.
Sebenarnya sekarang hatiku sangat kacau, mengatakan bahwa gadis ini mempunyai indera keenam itu sangat normal, tidak tahu kenapa sepertinya aku juga mempunyai indera keenam, di dalam hatiku selalu merasa bahwa sesuatu akan terjadi kepada Hesti.
“Laura, jalan yang kita jalani ini bukanlah jalan mencari Yuri Mu, ayo kita pergi ke jalan menuju goa yang ditinggali oleh Yuri Mu dan Jesse, takutnya sesuatu akan terjadi .”
“Albert, langit sudah gelap, aku……” Laura menarik lenganku.
“Nyawa Hesti dalam keadaan darurat!” setelah Laura melihatku tidak bergerak sedikitpun, dia terpaksa menyerah.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelBretta’s Diary
DanielleLove And War
JaneMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiPerjalanan Selingkuh
Linda1001Malam bersama pramugari cantik×
- Bab 1 Nyawa Yang Didapat Kembali Dari Bahaya
- Bab 2 Memungut Barang Hilang
- Bab 3 Filan Keterlaluan
- Bab 4 Filan Sudah Mati
- Bab 5 Mendapatkan Pistol Tanpa Disengaja
- Bab 6 Pertarungan Berdarah Dengan Piranha
- Bab 7 Kematian Tim Penyelamat
- Bab 8 Perempuan Ketiga
- Bab 9 Pengalaman Tim Penyelamat
- Bab 10 Demam
- Bab 11 Menemukan Anggota Baru
- Bab 12 Menyerbu Binatang Liar
- Bab 13 Pembunuh di Balik Badan
- Bab 14 Bermalam di Atas Pohon
- Bab 15 Pemandangan yang sangat menakjubkan
- Bab 16 Ada Harta Karun di Sini
- Bab 17 Kotak Harta Karun Cahaya Bulan
- Bab 18 Ada Apa Denganmu
- Bab 19 Kembali ke Masa Lalu
- Bab 20 Zebra Kembali Muncul, Pertandingan Antara Manusia dan Hewan dimulai
- Bab 21 Persaingan Hutan
- Bab 22 Menjelajah Alam
- Bab 23 Yang Memukul Adalah Kamu
- Bab 24 Mimpi Indah
- Bab 25 Hesti patah hati
- Bab 26 Pengkhianat
- Bab 27 Adegan Kecelakaan Mobil (Sangat Pornografi Dan Penuh Kekerasan)
- Bab 28 Hanya Tersisa Kamu
- Bab 29 Dia Tidak Punya Lidah
- Bab 30 Hidden paradise
- Bab 31 Menemukan telepon genggam
- Bab 32 Julio
- Bab 33 Ada apa dengan Laura dan Yuri
- Bab 34 Pindah rumah
- Bab 35 Keheranan Orang hutan
- Bab 36 Rahasia dari lukisan kaligrafi
- Bab 37 Dia Sudah Mati
- Bab 38 Lukisan Menghilang
- Bab 39 Tidak Disangka Dia adalah...
- Bab 40 Bunga Merah Pemakan Manusia
- Bab 41 Segel Kutukan
- Bab 42 Pertempuran di Kuburan
- Bab 43 Perjalanan Sehari di Dalam Lambung Monster
- Bab 44 Pulau Tak Bernama
- Bab 45 Pertarungan
- Bab 46 Pingsan
- Bab 47 Rahasia Julio
- Bab 48 Cyndi
- Bab 49 Menemukan Hesti
- Bab 50 Perselisihan
- Bab 51 Wanita yang Baru Datang
- Bab 52 Ciuman Hesti
- Bab 53 Cyndi Terlibat Kesulitan
- Bab 54 Hesti Menghilang
- Bab 55 Mengeluarkan racun
- Bab 56-57 Mina
- Bab 58 Transmiter Tua Milik Suzy
- Bab 59 Jatuh ke dalam Lubang
- Bab 60 Hesti yang Aneh
- Bab 61 Kamp Terserang
- Bab 62 Kerusuhan yang Tak Diperlukan
- Bab 63 Jebakan
- Bab 64 Bertemu Lagi dengan Hugez
- Bab 65 Menjebak
- Bab 66 Bom Waktu
- Bab 67 Suzy Menghilang !?
- Bab 68 Buah Yang Aneh
- Bab 69 Menemukan Mina
- Bab 70 Kembali ke goa
- Bab 71 Mina Siuman
- Bab 72 Diselingkuhi
- Bab 73 Permintaan Maaf dan Pertentangan
- Bab 74 Hesti Bangun?
- Bab 75 Seperti Orang yang Berbeda
- Bab 76 Dua Jiwa
- Bab 77 Can't Make Bricks without Straw
- Bab 78 Manusia Jelek
- Bab 79 Harapan di tengah kesulitan
- Bab 80 Cincau
- Bab 81 Kemunculan Ular Piton
- Bab 82 Bertarung Melawan Piton
- Bab 83 Scarlet
- Bab 84 Selamat Dari Gigitan Ikan
- Bab 85 Smith Kembali
- Bab 86 Bertemu Orang Aborigin Lagi
- Bab 87 Dunia Mimpi
- Bab 88 Melihatmu, Memakanmu
- Bab 89 Sumber Latihan Master
- Bab 90 Diskriminasi Ahli
- Bab 91 Bertarung Melawan Monster
- Bab 92 Berhati Busuk
- Bab 93 Upacara
- Bab 94 Ikut Denganku
- Bab 95 Pertandingan Sebelum Pergi
- Bab 96 Mata Air Coba Pertarungan
- Bab 97 Penjara Air
- Bab 98 Bangkit Kembali
- Bab 99 Berhasil
- Bab 100 Akhir Cerita