Rahasia Seorang Menantu - Bab 1 Mario Wang
"Mario, apakah kamu masih ingat dengan isi kontrak?"
Di pesawat mewah Boeing 767, Karin Wei menoleh untuk melihat pemuda berambut pendek yang duduk di sebelahnya. Alih-alih menunggu jawabannya, dia mengeluarkan sebuah file elektronik dan langsung membacanya: "Bab ketiga kontrak, Pasal 1. Dalam tiga tahun kontrak, kedua pihak tidak boleh melakukan kontak fisik apapun tanpa seizin pihak wanita. Jika kontak itu diperlukan, maka pihak pria harus bekerja sama tanpa syarat."
"Pasal 2, selama masa kontrak, pihak pria tidak diperbolehkan memiliki pacar dan tidak diperbolehkan menunjukkan perilaku ambigu dengan lawan jenis, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu bagi pihak wanita."
"Pasal 3, pihak pria tidak diperbolehkan mencari keuntungan untuk dirinya sendiri atas nama pihak wanita, juga tidak diperbolehkan merusak reputasi pihak wanita..."
Mario Wang mendengarnya dengan tenang, sesekali mengangguk, tanpa berbicara.
Karin Wei adalah satu-satunya putri dari keluarga Wei di kota A. Dia lahir dengan kecantikan melebihi semua artis wanita populer, dia juga sangat cakap. Dia baru berusia awal dua puluhan dan telah memperoleh gelar Ph.D. di bidang ekonomi. Menjadi lajang adalah tujuan yang dikejar oleh banyak pemuda dan media berita.
Dalam perjalanan bisnis ke Eropa, dia bertemu dengan Mario Wang secara kebetulan. Setelah proses perkenalan yang singkat, dia berpikir bahwa pria itu adalah tipe orang yang dia cari, dan kemudian mereka menikah di luar negeri. Akta nikah mereka didaftarkan melalui kedutaan besar, akhirnya mereka menjadi pasangan suami-istri yang sah.
“Ingat, kita hanya menikah di luar, tetapi sebenarnya ini adalah hubungan kerja.” Setelah membaca kontrak, Karin Wei dengan lembut menutup folder itu: “Aku adalah majikannya dan kamu adalah karyawannya. Sesederhana itu.”
Dia sedang dalam perjalanan bisnis di Eropa selama dua minggu dan menandatangani pesanan sejumlah 200 juta Yuan. Di sebuah pesta pribadi, dia bertemu dengan Mario Wang. Mengetahui bahwa pria itu sedang menganggur dan bahkan tidak memiliki pekerjaan yang serius, dia pun segera memutuskan untuk menikah dengannya dan tiga pasal dalam hukum itu menetapkan ketentuan kerjanya.
Kalau dilihat sekarang, Mario Wang ini pasti adalah kandidat terbaik. Dia jujur dan patuh. Jelas, dia tidak ada hubungannya dengannya.
“Selain tiga bab itu, masih ada yang paling penting.” Melihat Mario Wang yang selalu tenang, Karin Wei mengerutkan kening. Setelah memikirkannya, dia menambahkan: "Pihak wanita boleh menambahkan pasal di kontrak kapan saja dan tidak boleh ditolak oleh pihak pria, dan pihak wanita dapat secara sepihak memutuskan kontrak dan memutuskan pernikahan itu kapan saja."
Mario Wang membaca kelanjutan isi kontrak: "Ketika kontrak tiga tahun ini berakhir, kedua pihak akan segera bercerai dan pihak wanita akan membayar pihak pria 10 juta Yuan sebagai biaya tenaga kerja. Jika pihak pria melanggar kontrak, maka semua biaya akan dibatalkan dan pihak wanita tersebut harus dibayar 100 juta Yuan sebagai biaya kerugian mental."
Dia tersenyum: "Karin, aku sudah mengingat isi kontraknya. Jangan khawatir, aku pasti akan memainkan peran 'suami' ini sesuai dengan kontrak."
“Hanya di hadapan orang tuaku, kamu baru boleh memanggilku Karin!” Pipi cantik Karin Wei seakan tertutup lapisan es: “Panggil aku nona Wei, atau direktur Wei, atau apapun tidak apa-apa, tetapi kamu tidak boleh memanggilku Karin, jika tidak maka itu akan dianggap sebagai pelanggaran kontrak!"
Mario Wang: "Oke, direktur Wei."
Hanya janji, pria pengecut!
Karin Wei menoleh dan berhenti berbicara.
Tak lama kemudian, pesawat mendarat perlahan di bandara kota A, Mario Wang berada beberapa langkah di belakang Karin Wei, layaknya seorang staf yang menyeret kopernya ke pintu keluar bandara.
————————
Pintu keluar bandara kota A.
Empat puluh pria kekar yang mengenakan setelan hitam, masing-masing memegang sebuah payung hitam di tangan mereka, memiliki mata yang tajam dan temperamen dingin yang menakjubkan.
Banyak sekali penumpang yang baru turun dari pesawat dikejutkan dengan hembusan nafas rombongan itu sehingga tidak berani mendekat, sebaliknya mereka memutar dan keluar melalui pintu keluar lainnya. Dan orang-orang berbaju hitam ini tanpa ekspresi, mereka menatap sepasang pria dan wanita muda yang sedang berjalan kemari, diam-diam memeras keringat dingin di telapak tangan mereka.
"Tuan muda menghabiskan waktu dua bulan di Eropa. Awalnya, butuh beberapa waktu sebelum dia pulang ke rumah. Tetapi, tiba-tiba ada perubahan di jadwal perjalanannya, kemungkinan telah terjadi sesuatu." Pria berbaju hitam di depan berbisik: "Semuanya lebih waspada. Jangan membuat tuan muda marah, jika tidak, kalian tahu akan konsekuensinya!"
Tubuh sekelompok orang berbaju hitam itu menjadi kaku, keringat dingin menetes dari dahi mereka.
Tuan muda sangat jarang marah, tetapi setiap kali dia marah, maka seluruh dunia akan seperti mengalami tiga kali guncangan. Terakhir kali, karena seorang pangeran di negara Afrika mengatakan sesuatu yang tidak boleh dikatakan, tuan muda menamparnya sampai-sampai membuatnya kehilangan delapan giginya, membuatnya bahkan tidak berani mengeluarkan satu kata lagi.
Ada pepatah yaitu lebih baik memprovokasi raja dan tidak memprovokasi tuan muda.
"Tuan muda sudah datang!"
Para berbaju hitam itu memandangi pria dan wanita muda yang mendekat, memberikan hormat secara bersama-sama, tanpa sadar hendak membungkuk dan berkata dengan hormat: "Tu.."
Karin Wei yang berjalan di depan pun terkejut sesaat, sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi, sementara mata Mario Wang menyipit dan jari kelingking kanannya sedikit agak bengkok.
"Tu..." Pria berbaju hitam itu melihat gerakan kecil Mario Wang, seolah-olah telah mengerti sesuatu secara instan dan dengan cepat mengubah kata-katanya: "Kemalasan di masa muda berarti penyesalan di usia tua..."
Mario Wang menghela nafas lega. Ini sangat berisiko, hampir ketahuan!
“Aku terkejut, kupikir mereka adalah orang jahat.” Wajah Karin Wei berubah pucat sambil terus berjalan menuju pintu keluar bandara, sambil menoleh ke arah Mario Wang, matanya tampak dingin: "Apakah kamu mendengar apa yang mereka katakan? Kemalasan di masa muda berarti penyesalan di usia tua. Ketika kamu bertemu orang tuaku nanti, jangan berpikir bahwa orang tuaku akan memberimu keuntungan apapun; pergilah dan carilah pekerjaan dengan serius. Jangan menjadi pria yang lemah."
Mencari pekerjaan? Pria yang lemah?
Empat puluh orang berbaju hitam itu merasa bahwa otak mereka tidak cukup lagi, mereka tercengang.
Nona, apakah kamu tahu identitas tuan muda ini? Ketika dia melamar pekerjaan, atasan perusahaan mana yang tidak akan terkejut? Tidak ada wanita yang bisa membiarkan tuan muda menjadi lemah!
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomWonderful Son-in-Law
EdrickUnperfect Wedding
Agnes YuYour Ignorance
YayaDiamond Lover
LenaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAwesome Guy
RobinRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?