Rahasia Seorang Menantu - Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
Memasuki kamar Karin Wei, hati Mario Wang merasa tersentuh.
Dia melihat sebuah foto.
Di samping nakas ranjang, terpajang sebuah foto yang buram, latar belakangnya adalah Huangshan Scenic Area, di foto itu terdapat gadis kecil yang mengenakan baju terusan, di pelukannya terdapat seorang pria kecil yang penuh darah, merobek sepotong kain dari ujung gaunnya, dan sedang memperban pria kecil itu.
“Foto ini ayahku yang memotretnya.: Karin Wei mengambil foto itu, dan kembali mengenang, tatapannya penuh dengan kelembutan: “Saat itu piksel kamera handphone masih sangat rendah, fotonya jadi tidak jelas, aku tidak tahu nama pria kecil itu, juga tidak tahu bagaimana dia sekarang, kuharap dia selalu baik-baik saja.”
Mario Wang menatap mata Karin Wei, hatinya terisi dengan rasa puas yang tidak ada sebelumnya.
Karin, aku adalah pria yang kamu tolong itu, di Eropa juga bukanlah ketidaksengajaan, aku sengaja mengaturnya, hingga akhirnya aku berjalan ke hadapanmu.
Sekarang kita sudah menikah, kamu adalah istriku, aku berjanji, akan menggunakan seumur hidupku untuk menjaga senyumanmu, aku tidak akan membuatmu sedih sedikit pun!
“Karin, kamu istirahatlah.” Mario Wang mengambil sebuah selimut bulu dari atas ranjang, lalu berbaring di atas karpet samping ranjang, berucap dengan lembut: “Aku akan tidur di lantai, kamu tidur di ranjang, aku tidak mendengkur, kamu tenang saja.”
Karin merasa ragu sejenak, menatap Mario Wang sejenak, kemudian menendang sandalnya, seperti anak kucing yang lincah, dia langsung masuk ke dalam selimut yang ada di atas ranjang, membungkus tubuhnya dengan erat: “Mario, jangan lupa dengan perjanjian kita, kita adalah suami istri palsu, bukan sungguhan, jika kamu berani naik ke atas ranjangku, aku akan langsung melapor polisi.”
Mario Wang tersenyum.
Wanita bodoh, entah berapa banyak wanita dari keluarga kaya di dunia ini, yang bermimpi ingin menghangatkan ranjangku, yang berani menolakku mentah-mentah, hanyalah dirimu!
Waktu terus berlalu, napas Mario Wang menjadi panjang perlahan-lahan, hatinya yang terbuka, tertidur dengan sangat tenang.
Sebaliknya dengan Karin Wei, dia terus mengamati Mario Wang diam-diam, takut dia memiliki niat buruk, dan menggunakan kesempatan naik ke atas ranjang saat dia sedang tidur, membuatnya sangat tidak tenang, wajahnya bahkan sedikit memanas.
Hingga sebesar ini, untuk pertama kalinya dia tidur satu kamar dengan seorang pria, bahkan itu adalah suami sahnya. Kunci utamanya adalah, dia masih memiliki aroma tubuhnya yang sangat maskulin, entah mengapa, ada pria itu di kamarnya, udara terasa berubah menjadi sangat hangat, hatinya tidak bisa mendeskripsikan betapa nyamannya dirinya.
Perlahan-lahan, Karin Wei memejamkan matanya, sejak kecil hingga sekarang, untuk pertama kalinya dia tidur setenang ini.
Tidak ada sepatah kata pun semalaman.
————————
Keesokan paginya.
Saat Karin Wei terbangun, dia tidak melihat Mario Wang yang berada di bawah kasur, selimut yang dia pakai, sudah terlipat rapi di samping, dan selimut yang ada di tubuhnya sangat rapi, seperti baru diselimuti.
Mario Wang menyelimutiku?
Wajah Karin Wei sedikit memerah, menggigit bibirnya pelan, kemudian menyikat giginya mencuci wajahnya dan mengganti pakaiannya, berjalan ke bawah vila untuk sarapan.
Helbert Wei dan Olive Lin telah berangkat kerja, di atas meja makan terletak segelas susu hangat dan roti yang baru saja dipanggang, dan juga sebuah telur mata sapi.
“Nona.” pelayan di rumah keluarga Wei adalah seorang bibi berusia empat puluhan, wajahnya penuh pujian: “Tuan Wang, benar-benar hebat, memanggang roti membuat telur mata sapi, bahkan hasilnya lebih bagus dari buatanku.”
Karin Wei tercengang sejenak: “Bibi Chen, Mario yang menyiapkan sarapan?”
“Benar.” Bibi Chen langsung menganggukkan kepalanya: “Saat Tuan Wang bangun, dia langsung ke dapur membuatkan sarapan untuk Nona, selesai membuatnya dia langsung pergi.”
Karin Wei mengambil selembar roti dan memakannya, kemudian menegak susunya, lalu bertanya dengan asal: “Dia pergi ke mana?”
“Tuan Wang tidak mengatakannya, aku juga tidak bertanya.” Bibi Chen mengambil vacuum cleaner dan mulai membersihkan rumah, bekerja sambil bertanya: “Nona, apa hari ini kamu masih pergi bekerja? Hari ini akhir pekan, bagaimana jika istirahat di rumah?”
Karin Wei menggelengkan kepalanya.
Di Eropa dia telah mendapatkan dua pesanan besar, yang belum dia selesaikan, dan juga, dia adalah kepala inspektur di perusahaan, seluruh rencana perusahaan ada banyak hal yang harus dia selesaikan sendiri, sulit baginya untuk beristirahat di akhir pekan.
Selesai sarapan, Karin Wei mulai mengemudikan Audi A4 ke perusahaan.
Bibi Chen merapikan alat makan, diam-diam hatinya merasa penasaran.
Aneh sekali, porsi makan Nona sangat sedikit, dulu setiap kali sarapan bahkan hanya makan sangat sedikit, namun hari ini dia menghabiskan semua sarapan buatan Tuan Wang. Sepertinya, hubungan Nona dan Tuan Wang memang sangat bagus!
————————
Saat Karin Wei meninggalkan rumah, Mario Wang telah menaiki sebuah taksi, tiba di sebuah komplek mewah di pesisir Kota A.
Rumah Gu!
Ini adalah vila ketua asosiasi bisnis di Kota A, harga vila ini hingga mencapai lima ratus juta Yuan, permukaannya sama seperti empat lapangan sepak bola, jauh lebih mewah daripada sebuah resort.
“Tuan muda Wang.”
Di depan pintu rumah Gu, Philip Gu telah menunggu cukup lama di depan rumahnya, mengenakan setelan pakaian tradisional, dengan raut wajah yang menghormati.
Tidak mungkin tidak menghormati.
Di adalah salah satu dari sekelompok orang tertinggi di Kota A, yang sangat hebat, memiliki tujuh perusahaan yang terdaftar, total asetnya lebih dari tiga puluh miliar Yuan lebih. Namun bagi Mario Wang, dengan identitasnya ini dia tidak menganggap itu adalah angka yang kecil, bisa berkomunikasi sejajar dengan Mario Wang, di dunia ini tidak mencapai sepuluh orang!
“Tuan Gu.” Mario Wang memasuki ruang tengah vila, dan langsung membicarakan intinya: “Ayah mertuaku membutuhkan jalur produksi, apa semuanya sudah disiapkan?”
Philip Gu sangat terkejut.
Dengarlah, Tuan muda Wang memanggilku apa? Tuan Gu!
Betapa mulianya ini!
“Tuan muda Wang tenang saja, kemarin malam saat menerima telepon Tuan muda Wang, aku langsung mengurusnya, semua pabrik yang cocok, sudah kuhubungi semuanya.” Philip Gu membuka laptop yang ada di atas meja, lalu mencari peta Kota A: “Tuan muda Wang lihatlah, pabrik keluarga Wei ada di sini, pabrik yang aku hubungi semuanya berada di dekat pabrik keluarga Wei.”
Philip Gu berucap, sambil memberi posisi pabrik, dengan wajah yang membujuk: “Tuan muda Wang, beberapa pabrik ini lumayan, jalur pabriknya sudah siap, memproduksi chip keluarga Wei pasti tidak akan ada masalah.”
“Hmm.” Mario Wang menganggukkan kepalanya: “Satu jalur produksi sepertinya tidak cukup, begini saja, ambil semua pabrik, asalkan ayah mertuaku membutuhkannya, dia bisa melakukan produksi kapanpun. Dan juga, pekerja di pabrik ayah mertuaku mungkin tidak cukup, masalah ini aku serahkan juga padamu.”
Philip Gu langsung menyetujuinya: “Baiklah, baiklah, semuanya serahkan saja padaku.”
Selesai berucap dia kembali memuji: “Saudara Wei benar-benar beruntung, ternyata Tuan muda Wang menjadi menantu Saudara Wei, nantinya posisi Saudara Wei di Kota A, pasti akan menjadi sangat tinggi, sungguh mengagumkan.”
“Tidak perlu buru-buru.” Mario Wang tersenyum kecil berucap: “Keluarga ayah mertuaku tidak mengetahui identitasku, jadi kamu jaga rahasia ini untukku, jangan sampai ketahuan. Aku memintamu melakukan hal ini, saat kamu mengurusnya kuharap kamu sedikit lebih pintar, jangan sampai mereka mengetahui jika aku yang melakukannya.”
Philip Gu yang paham, menunjukkan senyumannya.
Tuan muda Wang adalah Tuan muda Wang, tidak pernah menunjukkan kehebatannya, mendapatkan seorang wanita tanpa menunjukkan identitasnya, ini adalah orang kaya yang sebenarnya, orang sekelas kita masih sangat rendah, sangat tidak sebanding dengan Tuan muda Wang!
“Sudah jam sembilan lebih, Karin pasti sudah bangun......” gumam Mario Wang di dalam hatinya, lalu mengibaskan tangannya, meminta Philip Gu untuk tidak bersuara, kemudian mengeluarkan handphonenya menelepon Karin Wei.
Beberapa saat kemudian, sambungan telepon telah tersambung.
“Mario?” di seberang telepon, Karin Wei seperti sedang menahan amarah: “Apa ada masalah?”
Pagi-pagi begini, siapa yang memancing amarah Karin?
Mario Wang mengerutkan alisnya berucap, suaranya masih terdengar lembut: “Sarapan yang aku siapkan untukmu, apa kamu sudah memakannya?”
“Sudah.” suara Karin Wei yang sarat akan amarah sedikit berkurang: “Jika kamu hanya ingin menanyakan hal ini, aku akan menutupnya, sekarang aku sangat sibuk.”
Selesai berucap dia akan langsung menutup sambungan telepon.
“Tunggu.” kerutan alis Mario Wang semakin dalam, suaranya semakin melembut: “Karin, bagaimana jika siang nanti aku menjemputmu pulang kerja?”
Karin Wei terdiam sejenak: “Boleh, mobilku diparkir di bawah tanah, kamu datang saja jam sebelas nanti.”
“Baiklah.” Mario Wang mengangguk setuju.
Karin Wei tidak mengatakan apapun lagi, dan langsung menutup teleponnya.
Saat menutup telepon, wajah Mario Wang langsung menggelap, sepasang matanya memicing, menguarkan aura yang dingin.
Philip Gu yang duduk di hadapan Mario Wang, seketika berkeringat dingin.
“Tuan Gu, tidak perlu tegang.” Mario Wang mengibaskan tangannya, tersenyum kecut: “Mungkin ayah mertuaku membuat istriku marah, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu.”
Setelah itu Philip Gu menghela napas lega.
Astaga, menakutkan sekali, Mario Wang tadi merubah raut wajahnya, bulu kuduk di sekujur tubuhnya langsung berdiri.
Orang lain tidak mengetahui, Philip Gu tahu dengan jelas, pernah ada pembunuh yang berada di posisi kesembilan belas melakukan kesalahan pada Tuan muda Wang, dan Tuan muda Wang menyiksanya selama tiga hari tiga malam, bahkan markas besar pembunuh dicabut olehnya.
Lebih baik jangan macam-macan dengan Tuan muda Wang, ini adalah kebenaran yang mutlak!
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Enchanting Guy
Bryan WuLove In Sunset
ElinaMenunggumu Kembali
NovanThe Revival of the King
ShintaAkibat Pernikahan Dini
CintiaPrecious Moment
Louise LeeRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?