Rahasia Seorang Menantu - Bab 205 Abdi Wu
Pukul 9 pagi, kota C.
Sebuah mobil Audi A8 biru safir keluar dari jalan raya.
Tidak jauh di depan, sebuah mobil Bugatti Veyron hitam terparkir di pinggir jalan. Seorang pemuda berambut gondrong berdiri di samping mobil dengan sebatang rokok tipis di mulutnya, ketika dia melihat mobil Audi A8, matanya berbinar dan dia segera melambaikan tangannya: "Hei, di sini di sini!"
Mobil Audi berhenti, Mario Wang menekan tombol, lalu jendela mobil terbuka setengahnya: "Sudahkah menghubunginya? Aku sedang terburu-buru, tunjukkan jalan padaku!"
Setelah berbicara, dia menutup jendela lagi.
Pemuda berambut panjang itu hendak menangis.
Bos besar Wang, aku masih kecil, aku bisa mati jika kamu mengucapkan beberapa kata lagi!
Mobil Bugatti Veyron meluncur, pemuda berambut gondrong itu melaju duluan dan langsung menuju ke Entertainment Company di kota C.
————————
Kota C Entertainment Company, kantor lantai atas.
Bos besar, Anwar Chen, sedang mondar-mandir di kantornya, wajahnya sangat gugup dan gelisah.
Seorang pemuda kaya raya menghubunginya pagi-pagi sekali, menyuruhnya untuk waspada dan bersiap untuk menerima seorang teman.
Tidak peduli siapakah teman itu, intinya, tuan muda Wu lah yang menghubunginya!
Siapakah tuan muda Wu?
Pada 1980-an, kota C memiliki raja judi, raja kapal, dan raja darat... dan keluarga Wu adalah raja dari semua raja!
Di kota C, bayangan keluarga Wu dapat dilihat di industri manapun, terutama setelah kembalinya kota C pada tahun 1997, industri keluarga Wu telah berkembang pesat dan telah melampaui keluarga Li pendahulu dan berada di lingkaran kaya teratas. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan, orang biasa tidak tahu betapa menakutkannya bos besar tak kasat mata ini. Hanya dengan masuk ke lingkaran inilah, mereka baru akan memahami bahwa air di kota C bahkan lebih dalam dari laut!
Abdi Wu, yang menonjol dari lebih dari 20 pria dalam keluarga Wu, dicintai oleh keluarganya, dan telah ditentukan untuk menjadi generasi penerus keluarga Wu!
Satu panggilan teleponnya membuat Anwar Chen khawatir dan berpikir keras, takut dirinya mungkin saja melakukan suatu kesalahan.
Begitu kamu menyinggung tuan muda ini, jangankan hiburan di kota C, bahkan jika ada sepuluh lagi, itu tidak akan menghentikan amarah tuan muda Wu!
DING DONG!
Bel pintu kantor tiba-tiba berbunyi, dan suara pemuda berambut gondrong masuk melalui pintu kayu: "Ya, kantor masih tutup, apakah kamu tidak tahu aku akan datang?"
“Ah, tuan muda Wu!” Anwar Chen dengan cepat merapikan dasinya, mengeluarkan sebuah sisir kecil dari sakunya, menyisirnya beberapa kali di atas kepalanya yang botak, dengan senyuman di wajahnya, lalu dengan cepat membuka pintu.
Pemuda berambut panjang bernama Abdi Wu, setengah tubuh di belakang Mario Wang, berjalan masuk dari pintu.
“Selamat datang para tamu terhormat, maafkan aku jika ada kesalahan.” Anwar Chen mengucapkan kata-kata yang sopan dan tersenyum di seluruh wajahnya: “Tuan muda Wu, apakah ini teman yang Anda sebutkan?”
Sambil berbicara, dia mengulurkan tangannya.
Dia sendiri tahu bahwa statusnya yang rendah hati tidak bisa dibandingkan dengan Abdi Wu, sehingga dia tidak berani bersalaman dengan Abdi Wu, tetapi mengulurkan tangannya di depan Mario Wang.
Abdi Wu menatap.
Wah, pak Chen, kamu cukup berani, beraninya kamu ingin berjabat tangan dengan Mario Wang? Apakah kamu tahu siapa dia? Aku ingin berjabat tangan dengannya, itu masih tergantung apakah dia mau atau tidak!
"Direktur Chen." Mario Wang tersenyum, mengulurkan tangannya dan menjabat ringan tangan Anwar Chen: "Duduk dan bicaralah."
Anwar Chen tercengang.
Aku adalah tuan rumah di sini, ini adalah perusahaanku, silakan duduk, seharusnya aku yang mengucapkan kalimat ini! Teman tuan muda Wu ini tampaknya memiliki masalah dengan otaknya, dia tidak menganggap dirinya sebagai orang luar dan tidak sopan!
“Haha, duduk dan bicaralah, duduk dan bicaralah.” Dengan hadirnya Abdi Wu, Anwar Chen tentunya tidak berani menunjukkan ketidakpuasan apapun, dan terus tertawa, “Maaf, apa nama belakang tuan? Apa yang bisa kulakukan untuk Anda? Oh, Anda adalah teman tuan muda Wu, tidak peduli apapun itu, katakan saja, aku akan melakukan yang terbaik!"
Ketika berbicara, mereka bertiga sudah duduk.
"Begini." Mario Wang terus terang: "Nama keluargaku Wang, dan ibu mertuaku bernama Olive Lin, dia..."
Dia memberitahukan tentang keahlian biola Olive Lin, lalu tersenyum dan berkata: "Aku sudah menghubungi seorang produser di Kanada. Nantinya, akan ada artis asing yang membantu. Ibu mertuaku harus dibuat populer. Sekarang, aku perlu kamu untuk menyiapkan sebuah variety show yang kaya, kamu bisa memilih lokasinya, dan biayanya akan kutanggung semua!"
"Variety show yang kaya dan masih ingin bekerja sama dengan luar negeri?” Anwar Chen tertegun lama sekali: “Tuan Wang, ini sedikit agak sulit, karena aku tidak pernah mengadakan acara seperti ini - tidak sulit untuk membuat seorang artis menjadi terkenal, tetapi ibu mertua Anda seharusnya sudah berusia 50 tahun, ditambah lagi biola bukanlah sesuatu yang istimewa, dan untuk variety show, yang terbaik adalah mengatur beberapa artis muda untuk bergabung..."
“Artis kecil?” Abdi Wu tidak senang ketika mendengar ini: “Artis kecil apa, ibu mertua Mario adalah ibu mertuaku juga. Anwar Chen, jangan sebutkan artis kecil apapun kepadaku, aku ingin artis besar, yaitu artis yang paling terkenal, mengerti!"
Mario Wang: "..."
Ibu mertuaku adalah ibu mertuamu?
Abdi Wu, apakah kamu mencari masalah?
Ibu mertuaku hanya mempunyai seorang anak perempuan, yaitu istriku, Karin Wei! Jika kamu menjadi menantunya, bukankah istriku akan menjadi istrimu juga? Aku ingin membunuhmu!
"Selebriti besar..." Anwar Chen tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Mario Wang, wajahnya malu: "Tuan muda Wu, artis besar tidaklah mudah untuk dicari. Biaya penampilan mereka tidaklah murah, butuh jutaan Yuan hanya dengan menampilkan wajah mereka - buat Anda, uang tentu bukanlah masalah, masalahnya adalah jadwal! Artis pembuat film, artis sinetron, artis penyanyi, semakin terkenal mereka, maka akan semakin penuh jadwalnya, aku..."
"Apa?" Abdi Wu melotot: "Begitu saja. Carikan artis top untuk membantu ibu mertuaku!"
Anwar Chen: "..."
Bukankah itu ibu mertua temanmu? Apa hubungan kalian berdua sebenarnya!
Senyum di wajah Mario Wang hampir membeku, dan dia menatap Abdi Wu dengan galak.
Tunggu saja aku. Keluar dari pintu ini, aku tidak akan dipanggil Mario Wang lagi jika aku tidak membuat hidungmu bengkok!
“Tuan muda Wu, bagaimana menurutmu?” Anwar Chen berhenti berbicara dengan Mario Wang, lalu bertanya kepada Abdi Wu secara langsung, dengan hati-hati: “Variety show mudah untuk diatur, masalahnya adalah jadwal artis-artis besar yang susah diatur, berikan aku sedikit waktu untuk menyiapkannya - katakan, kapan kita akan mulai syuting?"
Abdi Wu menatap Mario Wang.
"Festival musim semi tinggal tiga hari lagi. Mari kita mulai syuting setelah tahun baru." Mario Wang berpikir sejenak: "Berikan kamu waktu setengah bulan."
Anwar Chen memandangi Abdi Wu.
“Lihat apa kamu!” Abdi Wu ketakutan dengan sorot mata Mario Wang, lalu mendengus dingin, “Apakah kamu dengar? Apa yang dia katakan adalah apa yang kukatakan, kamu diberikan waktu paling lama setengah bulan! Kamu uruslah masalah jadwalnya, kamu tidak perlu khawatir tentang uang!"
Anwar Chen berkeringat deras dan mengangguk berulang kali.
Sialan, siapakah yang harus kudengar sebenarnya?!
“Kalau begitu, sudah beres.” Abdi Wu bertepuk tangan, tiba-tiba tertegun, seolah teringat sesuatu: “Oh, Mario, kamu pergilah dulu, ada yang ingin aku diskusikan dengan sutradara Chen."
Mario Wang meliriknya sambil tersenyum, "Oke, aku harus berterima kasih padamu atas hari ini, aku akan mengundangmu makan malam lusa hari."
'Berterima kasih padamu', nada ketiga kata itu sengaja dinaikkan.
Selesai berbicara, dia pun bangkit berdiri dan pergi.
“Tuan muda Wu?” Anwar Chen baru berkata dengan gemetar setelah Mario Wang keluar dari ruangan: “Masih ada apa lagi, katakan, aku akan melakukannya”.
Abdi Wu melihat ke luar pintu seperti pencuri: "Keluar dan lihatlah apakah orang itu sudah pergi."
“Ah? Oh.” Anwar Chen tampak tercengang, dia berjalan ke luar pintu dan melihat-lihat, lalu mengangguk dengan patuh: “Sudah.”
Abdi Wu merasa lega dan mulutnya menjadi bengkok: "Baguslah kalau sudah pergi. - oh ya, kamu harus menangani masalah tadi dengan baik, kamu harus menganggapnya dengan serius. Jangan membuat kesalahan apapun!"
“Mengerti, mengerti!” Anwar Chen mengangguk lebih dulu, kemudian ragu-ragu sesaat, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “Tuan muda Wu, apa identitas temanmu sebenarnya?”
“Apa identitasnya?” Abdi Wu meliriknya seolah-olah memandangi orang bodoh: “Bahkan jika dia memukuliku sampai mati, aku juga tidak akan berani melawan. Bagaimana menurutmu?”
Dahi Anwar Chen langsung dipenuhi keringat dingin.
Mengerti!
Apa yang diserahkan tuan muda ini harus dilakukan dengan indah untuknya, bahkan lebih indah dari Felicia Ling yang baru-baru ini sangat populer!
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Superhero
JessiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniUnlimited Love
Ester GohPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?