Rahasia Seorang Menantu - Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
Mario Wang jarang berbasa-basi, dia cepat dalam melakukan sesuatu.
Seberapa cepat?
Selain George Cheng, tidak ada orang yang dapat melihat dengan jelas di dalam bar, bahkan George Cheng hanya dapat melihat secara samar-samar kalau Mario Wang telah mengeluarkan enam jurus dasar taekwondo secara berturut-turut.
Dia menyerang ke depan dengan pukulannya, menyerang ke arah kiri atas, dia membalikkan badannya ke kanan, maju lagi dan melemparkan tendangan ke kiri, dia membungkukkan badannya ke sebelah kanan, lalu melangkah mundur dan melemparkan tinjunya!
Dengan total waktu yang tidak sampai dua detik, enam jurus itu dikeluarkan secara bertubi-tubi, enam berandalan itu sama sekali tidak sadar apa yang telah terjadi, mereka merasa, hanya dalam sekilas saja, Mario Wang sudah menyerang mereka, dua orang di antaranya langsung terhempas keluar dihajar oleh Mario Wang, dua orang lainnya, tulang rusuk mereka patah, dua orang terakhir melayang setinggi dua meter ke atas dan terjatuh dengan keras ke atas lantai, kepala mereka terantuk dan langsung jatuh pingsan.
Kecepatan gerakan tangan ini tampaknya sangat mengerikan, sebenarnya, itu adalah kekuatan yang secara sengaja ditahan oleh Mario Wang, dia memberikan demonstrasi kepada George Cheng, kalau tidak, jangan berharap George Cheng dapat melihatnya dengan jelas!
“Fiuh!”
Di dalam bar, terdengar suara desis dingin.
Tidak peduli apakah tamu, karyawan bar, maupun pelayan...... semua orang itu pun terbengong, mereka menatap Mario Wang dengan tajam, seolah-olah mereka telah melihat sesuatu yang tidak dapat dimengerti oleh mereka, untuk beberapa waktu, mereka tidak dapat mengeluarkan kata-kata dan terkaku di tempat dengan wajah yang penuh keterkejutan.
Sungguh tidak dapat dimengerti.
Karena, setelah Mario Wang menghajar keenam pemuda itu dalam sekejap, dia terlihat seolah-olah sama sekali tidak mengeluarkan gerakan, bahkan kakinya sama sekali tidak bergerak di saat dia sedang bersiap-siap untuk menyerang!
“Sung...... sungguh lihai!” Akhirnya, seorang tamu tersadar, wajahnya memerah saking semangatnya : “Ilmu bela diri, itu adalah ilmu bela diri, sama sekali bukan hanya sekedar untuk penampilan saja! Aku pernah mengamati ilmu bela diri kuno, dia pasti adalah seorang master di antara master, jika di zaman dahulu, mereka adalah ksatria tak tertandingi yang menyeberangi sungai dan danau!”
“Aduh, seharusnya tadi aku merekamnya, sama sekali tidak akan ada orang yang percaya jika hanya dengan mengatakannya saja, di dunia ini ternyata ada manusia yang begitu luar biasa......”
Mario Wang sama sekali tidak mempedulikan perkataan-perkataan di sekelilingnya.
Barusan itu bukanlah ilmu bela diri kuno, melainkan hanyalah gerakan dasar taekwondo, jika dia mengeluarkan semua kemampuannya, maka keenam berandalan itu akan mati sejak awal!
“Jangan pergi jika kamu merasa hebat!” Di atas lantai, seorang berandalan sedang berusaha untuk bertahan, darah mengalir dari sudut bibirnya, dia sudah mengeluarkan telepon genggamnya, kalah tidak berarti menyerah, dengan wajah yang tampak sangat keji : “Jika kamu merasa hebat, tunggulah di sini, kami bergabung dengan Kakak Hu, dengan mengajar kami, berarti kamu telah menampar wajah Kakak Hu, Kakak Hu pasti akan membela kami, kamu akan segera mati!”
Kakak Hu?
Mario Wang sama sekali tidak tahu siapa Kakak Hu, senyum datar terpampang di wajahnya, dia duduk di kursinya dan melanjutkan minum alkohol : “Baik, ternyata ada orang di belakang kalian, suruhlah dia ke sini, aku akan berhadapan dengannya.”
“Kakak ipar?” Di atas kursi di hadapannya, George Cheng masih membopong gadis tersebut, hatinya secara samar-samar masih terasa tegang : “Bagaimana kalau kita pulang dulu? Bagaimana kalau Kakak Hu itu membawa orang ke sini? Tidak apa-apa kalau hanya sepuluh atau delapan orang saja, jika orangnya terlalu banyak, takutnya......”
Selanjutnya, Mario Wang tidak mengeluarkan kata-kata, jawabannya sudah terlihat jelas.
Menurut George Cheng, memang Mario Wang sangat hebat dalam bertarung, satu lawan enam, lawan sepuluh, sama sekali bukan masalah baginya. Namun, siapa yang tahu dengan kemampuan Kakak Hu itu? Jika dia membawa empat atau lima puluh orang bersamanya, maka bahkan Mario Wang sekalipun, dia tidak akan dapat mengalahkannya!
“Tidak apa-apa.” Mario Wang tersenyum, dia mengulurkan tangannya : “Pelayan, antarkan segelas air madu untuk menawarkan alkohol pada gadis ini.”
Saat in, hampir semua tamu sedang membayar nota mereka di atas konter bar, mereka sama sekali tidak berani berlama-lama di bar.
Permasalahan hari ini telah menjadi besar!
Siapakah Kakak Hu? Di kota A yang terkenal dengan kekuatannya, di sekitar tiga jalan besar, siapa yang tidak mengenal Kakak Hu?!
Pria ini telah menghajar adik-adik dari Kakak Hu, mungkin dia masih dapat menyelamatkan nyawanya sendiri jika dia cepat-cepat melarikan diri, bisa-bisanya dia sekarang masih menunggu Kakak Hu untuk membawa orang ke sini. Dia berani menunggu, namun kami tidak berani menunggu, jika Kakak Hu mengamuk, bahkan kita juga akan ikut dihajar, tidak boleh main-main dengannya!
Terdengar suara gaduh......
Tidak sampai tiga menit kemudian, bar sudah menjadi kosong, selain beberapa bartender dan beberapa pelayan yang tersebar, bahkan anggota band bar juga sudah kabur semua.
“Tuan, ini air madu yang kamu pesan.” Seorang pelayan berjalan menghampiri dengan tubuh yang bergemetaran sambil membawa air madu, dia tidak berani berbicara terlalu nyaring : “Bar kami dilindungi oleh Kakak Hu, kamu telah menghajar orang dari Kakak Hu, bar kami tidak berani untuk membiarkanmu di sini, jika ada nyawa yang melayang, maka bar kami juga akan ditutup, sebaiknya, sebelum Kakak Hu datang, kamu dan temanmu cepatlah pergi.”
Mario Wang menyerahkan air madu tersebut kepada George Cheng, dia membantu gadis itu untuk meminumnya, lalu dia tersenyum kecil kepada pelayan tersebut : “Keberanianmu cukup besar, kamu juga berhati baik, siapa namamu?”
Pelayan itu tidak berani banyak berbicara dengan Mario Wang, dia bergegas membalikkan badannya dan berjalan pergi.
Kira-kira sepuluh menit kemudian.
Brak!
Terdengar suara nyaring, pintu kaca pun pecah ditendang, seorang pria berbadan kokoh dengan tinggi seratus sembilan puluh sentimeter, di wajahnya terdapat bekas goresan pisau, dia membawa tiga puluh orang lebih menerobos ke dalam bar, terdapat sebuat golok di setiap tangan orang, begitu masuk, dia langsung mengamuk : “Siapakah yang telah menyentuh orangku? Majulah!”
“Kakak Hu!” Di atas lantai, berandalan itu masih berusaha untuk bertahan, dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah Mario Wang, sambil memegang tenggorokannya, dia mengatakan : “Bedebah inilah yang menghajar beberapa saudaraku sampai pingsan, Kakak Hu, balaskan dendam saudara kita!”
Pandangan mata Kakak Hu menjadi keji, tatapan matanya menyapu ke arah Mario Wang : “Sialan, aku......”
Kalimatnya terhenti sampai di sana.
Seolah-olah terdapat kilatan cahaya di sosok Mario Wang, orang lain sama sekali tidak tahu bagaimana dia menyerang ke arahnya, detik selanjutnya, dia sudah berada di hadapan Kakak Hu, dia mengangkat tangannya dan melayangkannya lalu menghantamnya.
Bruk!
Badan Kakak Hu yang seberat sembilan puluh kilogram itu melayang jauh bagaikan karung goni yang ditabrak oleh kereta api, dia terhempas ke arah tubuh saudara-saudaranya yang berada di belakangnya dengan keras, dia menubruk dua puluh orang sekaligus, setelahnya, dia terguling-guling sejauh belasan meter, dia terhempas jauh ke luar jalan dari pintu bar.
“Jatuh dengan satu serangan saja.” Mario Wang menepuk-nepuk tangannya, perlahan-lahan dia berjalan kembali ke kursinya, dia menghabiskan segelas minuman koktailnya, dengan pelan dia berkata : “Jika tidak ingin mati, merangkaklah ke sini sekarang.”
Di luar pintu bar, Kakak Hu tampak linglung terhempas jauh, isi perutnya seolah-olah remuk, setelah merangkak beberapa kali, dia baru dapat bangkit berdiri dengan susah payah, dia merasa dadanya seolah-olah telah hancur. Saudara-saudaranya yang berada di sebelah sudah terbengong-bengong, mereka berdiri di tempat dan sama sekali tidak berani bergerak, sekujur tubuh mereka terasa dingin.
Oh Tuhan, apa yang telah terjadi barusan? Bagaimana pria itu bisa melakukannya? Bagaimana Kakak Hu bisa melayang keluar dihajarnya? Dia adalah orang yang pernah bertarung di adu tinju ilegal, dengan satu tinju, dia dapat mematikan seekor sapi, namun bisa-bisanya dia tidak dapat membalas pria ini, bagaimana mungkin!
“Ka...... kakak besar.” Kakak Hu tidak searogan seperti tadi lagi, satu tangannya memegang ke dadanya, dia berjalan ke depan Mario Wang dengan kepala yang tertunduk, dia bahkan tidak berani bernapas dengan dalam : “Kakak, mohon tanya, anda bergabung dengan grup manakah? Aku sudah meremehkanmu dan tidak mengetahui latar belakang kakak, mohon kakak untuk memberikan ampun, ini adalah kesalahpahaman.”
Awalnya, masih ada sedikit senyuman di wajah Mario Wang, saat ini, tiba-tiba tatapan matanya menjadi dingin : “Aku menyuruhmu untuk merangkak ke sini, tidak menyuruhmu untuk berjalan ke sini, merangkaklah sekali lagi!”
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityMenantu Hebat
Alwi GoThe Great Guy
Vivi HuangAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanHalf a Heart
Romansa UniverseRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?