Rahasia Seorang Menantu - Bab 111 Merangkaklah Ke Sini

Mario Wang jarang berbasa-basi, dia cepat dalam melakukan sesuatu.

Seberapa cepat?

Selain George Cheng, tidak ada orang yang dapat melihat dengan jelas di dalam bar, bahkan George Cheng hanya dapat melihat secara samar-samar kalau Mario Wang telah mengeluarkan enam jurus dasar taekwondo secara berturut-turut.

Dia menyerang ke depan dengan pukulannya, menyerang ke arah kiri atas, dia membalikkan badannya ke kanan, maju lagi dan melemparkan tendangan ke kiri, dia membungkukkan badannya ke sebelah kanan, lalu melangkah mundur dan melemparkan tinjunya!

Dengan total waktu yang tidak sampai dua detik, enam jurus itu dikeluarkan secara bertubi-tubi, enam berandalan itu sama sekali tidak sadar apa yang telah terjadi, mereka merasa, hanya dalam sekilas saja, Mario Wang sudah menyerang mereka, dua orang di antaranya langsung terhempas keluar dihajar oleh Mario Wang, dua orang lainnya, tulang rusuk mereka patah, dua orang terakhir melayang setinggi dua meter ke atas dan terjatuh dengan keras ke atas lantai, kepala mereka terantuk dan langsung jatuh pingsan.

Kecepatan gerakan tangan ini tampaknya sangat mengerikan, sebenarnya, itu adalah kekuatan yang secara sengaja ditahan oleh Mario Wang, dia memberikan demonstrasi kepada George Cheng, kalau tidak, jangan berharap George Cheng dapat melihatnya dengan jelas!

“Fiuh!”

Di dalam bar, terdengar suara desis dingin.

Tidak peduli apakah tamu, karyawan bar, maupun pelayan...... semua orang itu pun terbengong, mereka menatap Mario Wang dengan tajam, seolah-olah mereka telah melihat sesuatu yang tidak dapat dimengerti oleh mereka, untuk beberapa waktu, mereka tidak dapat mengeluarkan kata-kata dan terkaku di tempat dengan wajah yang penuh keterkejutan.

Sungguh tidak dapat dimengerti.

Karena, setelah Mario Wang menghajar keenam pemuda itu dalam sekejap, dia terlihat seolah-olah sama sekali tidak mengeluarkan gerakan, bahkan kakinya sama sekali tidak bergerak di saat dia sedang bersiap-siap untuk menyerang!

“Sung...... sungguh lihai!” Akhirnya, seorang tamu tersadar, wajahnya memerah saking semangatnya : “Ilmu bela diri, itu adalah ilmu bela diri, sama sekali bukan hanya sekedar untuk penampilan saja! Aku pernah mengamati ilmu bela diri kuno, dia pasti adalah seorang master di antara master, jika di zaman dahulu, mereka adalah ksatria tak tertandingi yang menyeberangi sungai dan danau!”

“Aduh, seharusnya tadi aku merekamnya, sama sekali tidak akan ada orang yang percaya jika hanya dengan mengatakannya saja, di dunia ini ternyata ada manusia yang begitu luar biasa......”

Mario Wang sama sekali tidak mempedulikan perkataan-perkataan di sekelilingnya.

Barusan itu bukanlah ilmu bela diri kuno, melainkan hanyalah gerakan dasar taekwondo, jika dia mengeluarkan semua kemampuannya, maka keenam berandalan itu akan mati sejak awal!

“Jangan pergi jika kamu merasa hebat!” Di atas lantai, seorang berandalan sedang berusaha untuk bertahan, darah mengalir dari sudut bibirnya, dia sudah mengeluarkan telepon genggamnya, kalah tidak berarti menyerah, dengan wajah yang tampak sangat keji : “Jika kamu merasa hebat, tunggulah di sini, kami bergabung dengan Kakak Hu, dengan mengajar kami, berarti kamu telah menampar wajah Kakak Hu, Kakak Hu pasti akan membela kami, kamu akan segera mati!”

Kakak Hu?

Mario Wang sama sekali tidak tahu siapa Kakak Hu, senyum datar terpampang di wajahnya, dia duduk di kursinya dan melanjutkan minum alkohol : “Baik, ternyata ada orang di belakang kalian, suruhlah dia ke sini, aku akan berhadapan dengannya.”

“Kakak ipar?” Di atas kursi di hadapannya, George Cheng masih membopong gadis tersebut, hatinya secara samar-samar masih terasa tegang : “Bagaimana kalau kita pulang dulu? Bagaimana kalau Kakak Hu itu membawa orang ke sini? Tidak apa-apa kalau hanya sepuluh atau delapan orang saja, jika orangnya terlalu banyak, takutnya......”

Selanjutnya, Mario Wang tidak mengeluarkan kata-kata, jawabannya sudah terlihat jelas.

Menurut George Cheng, memang Mario Wang sangat hebat dalam bertarung, satu lawan enam, lawan sepuluh, sama sekali bukan masalah baginya. Namun, siapa yang tahu dengan kemampuan Kakak Hu itu? Jika dia membawa empat atau lima puluh orang bersamanya, maka bahkan Mario Wang sekalipun, dia tidak akan dapat mengalahkannya!

“Tidak apa-apa.” Mario Wang tersenyum, dia mengulurkan tangannya : “Pelayan, antarkan segelas air madu untuk menawarkan alkohol pada gadis ini.”

Saat in, hampir semua tamu sedang membayar nota mereka di atas konter bar, mereka sama sekali tidak berani berlama-lama di bar.

Permasalahan hari ini telah menjadi besar!

Siapakah Kakak Hu? Di kota A yang terkenal dengan kekuatannya, di sekitar tiga jalan besar, siapa yang tidak mengenal Kakak Hu?!

Pria ini telah menghajar adik-adik dari Kakak Hu, mungkin dia masih dapat menyelamatkan nyawanya sendiri jika dia cepat-cepat melarikan diri, bisa-bisanya dia sekarang masih menunggu Kakak Hu untuk membawa orang ke sini. Dia berani menunggu, namun kami tidak berani menunggu, jika Kakak Hu mengamuk, bahkan kita juga akan ikut dihajar, tidak boleh main-main dengannya!

Terdengar suara gaduh......

Tidak sampai tiga menit kemudian, bar sudah menjadi kosong, selain beberapa bartender dan beberapa pelayan yang tersebar, bahkan anggota band bar juga sudah kabur semua.

“Tuan, ini air madu yang kamu pesan.” Seorang pelayan berjalan menghampiri dengan tubuh yang bergemetaran sambil membawa air madu, dia tidak berani berbicara terlalu nyaring : “Bar kami dilindungi oleh Kakak Hu, kamu telah menghajar orang dari Kakak Hu, bar kami tidak berani untuk membiarkanmu di sini, jika ada nyawa yang melayang, maka bar kami juga akan ditutup, sebaiknya, sebelum Kakak Hu datang, kamu dan temanmu cepatlah pergi.”

Mario Wang menyerahkan air madu tersebut kepada George Cheng, dia membantu gadis itu untuk meminumnya, lalu dia tersenyum kecil kepada pelayan tersebut : “Keberanianmu cukup besar, kamu juga berhati baik, siapa namamu?”

Pelayan itu tidak berani banyak berbicara dengan Mario Wang, dia bergegas membalikkan badannya dan berjalan pergi.

Kira-kira sepuluh menit kemudian.

Brak!

Terdengar suara nyaring, pintu kaca pun pecah ditendang, seorang pria berbadan kokoh dengan tinggi seratus sembilan puluh sentimeter, di wajahnya terdapat bekas goresan pisau, dia membawa tiga puluh orang lebih menerobos ke dalam bar, terdapat sebuat golok di setiap tangan orang, begitu masuk, dia langsung mengamuk : “Siapakah yang telah menyentuh orangku? Majulah!”

“Kakak Hu!” Di atas lantai, berandalan itu masih berusaha untuk bertahan, dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah Mario Wang, sambil memegang tenggorokannya, dia mengatakan : “Bedebah inilah yang menghajar beberapa saudaraku sampai pingsan, Kakak Hu, balaskan dendam saudara kita!”

Pandangan mata Kakak Hu menjadi keji, tatapan matanya menyapu ke arah Mario Wang : “Sialan, aku......”

Kalimatnya terhenti sampai di sana.

Seolah-olah terdapat kilatan cahaya di sosok Mario Wang, orang lain sama sekali tidak tahu bagaimana dia menyerang ke arahnya, detik selanjutnya, dia sudah berada di hadapan Kakak Hu, dia mengangkat tangannya dan melayangkannya lalu menghantamnya.

Bruk!

Badan Kakak Hu yang seberat sembilan puluh kilogram itu melayang jauh bagaikan karung goni yang ditabrak oleh kereta api, dia terhempas ke arah tubuh saudara-saudaranya yang berada di belakangnya dengan keras, dia menubruk dua puluh orang sekaligus, setelahnya, dia terguling-guling sejauh belasan meter, dia terhempas jauh ke luar jalan dari pintu bar.

“Jatuh dengan satu serangan saja.” Mario Wang menepuk-nepuk tangannya, perlahan-lahan dia berjalan kembali ke kursinya, dia menghabiskan segelas minuman koktailnya, dengan pelan dia berkata : “Jika tidak ingin mati, merangkaklah ke sini sekarang.”

Di luar pintu bar, Kakak Hu tampak linglung terhempas jauh, isi perutnya seolah-olah remuk, setelah merangkak beberapa kali, dia baru dapat bangkit berdiri dengan susah payah, dia merasa dadanya seolah-olah telah hancur. Saudara-saudaranya yang berada di sebelah sudah terbengong-bengong, mereka berdiri di tempat dan sama sekali tidak berani bergerak, sekujur tubuh mereka terasa dingin.

Oh Tuhan, apa yang telah terjadi barusan? Bagaimana pria itu bisa melakukannya? Bagaimana Kakak Hu bisa melayang keluar dihajarnya? Dia adalah orang yang pernah bertarung di adu tinju ilegal, dengan satu tinju, dia dapat mematikan seekor sapi, namun bisa-bisanya dia tidak dapat membalas pria ini, bagaimana mungkin!

“Ka...... kakak besar.” Kakak Hu tidak searogan seperti tadi lagi, satu tangannya memegang ke dadanya, dia berjalan ke depan Mario Wang dengan kepala yang tertunduk, dia bahkan tidak berani bernapas dengan dalam : “Kakak, mohon tanya, anda bergabung dengan grup manakah? Aku sudah meremehkanmu dan tidak mengetahui latar belakang kakak, mohon kakak untuk memberikan ampun, ini adalah kesalahpahaman.”

Awalnya, masih ada sedikit senyuman di wajah Mario Wang, saat ini, tiba-tiba tatapan matanya menjadi dingin : “Aku menyuruhmu untuk merangkak ke sini, tidak menyuruhmu untuk berjalan ke sini, merangkaklah sekali lagi!”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu