Rahasia Seorang Menantu - Bab 150 Berbohong!
Tidak mampu membelinya?
Mario Wang melihat tas Varisini-nya dan tersenyum.
Tas seharga ratusan ribu Yuan, barang mewah itu pun termasuh rendahan, dan perusahaan mereka bahkan tidak memenuhi syarat untuk memberikan hadiah kepada Mario Wang!
“Sudahlah, untuk apa kamu banyak bicarakan dengan orang tidak berguna.” Calista Li memandang Mario Wang dengan tidak sabar: “Cepat pindahkan koper dan bawa ke rumah Helbert. Bukankah rumahnya vila? Beri kami tiga kamar, semua tempat tidur harus baru, jangan menipu kami dengan yang lama!
Mario Wang membawa dua koper besar ke dalam Mobil, dan mengangguk setuju: "Oke, aku akan memberi tahu orang tuaku ketika aku kembali."
“Huh!” Calista Li mendengus dingin dan mengabaikan Mario Wang.
Mario Wang tidak peduli siapa yang mereka tunggu, masuk ke dalam mobil dan langsung menginjak gad menuju Rumah Wei.
————————
Ruang tamu di villa Keluarga Wei.
Ulang tahun Helbert Wei yang ke 55, sebagian besar kerabat telah tiba, keluarga paman Karin Wei, paman, Bibi, dan anak-anak dalam keluarga ... Tidak kurang dari 30 orang di seluruh ruang tamu.
Bibi Chen di luar dalam sibuk menyiapkan kudapan dan minuman jus buah, sibuk sampai kakinya berjalan dengan sangat cepat.
“Kak Chen, jangan sibuk lagi.” Helbert Wei duduk di sofa sambil tersenyum: “Semuanya hampir sampai, aku sudah memesan hotel, di Tianxin Restaurant, ayo berangkat.”
Orang-orang belum datang semua.
Karin Wei masih di Perusahaan Keamanan Tianwang, mengatur kerja akhir tahun dan pesta tahun baru. Mario Wang belum kembali, dan ketiga keluarga Dicky Lin masih dalam perjalanan.
"Helbert." Olive Lin mengenakan pakaian wanita hari ini dengan wajah meriah. Dia menghitung jumlah orang di ruang tamu dan menempelkannya ke telinganya: "Tunggu, kakak dan kakak iparku belum ada di sini, Mario Wang pergi menjemput mereka. "
Helbert Wei melihat sekeliling, mengerutkan kening dan mengangguk: "Oke, kalau mereka sudah datang, ayo berangkat bersama."
Sekitar sepuluh menit kemudian.
Mobil Van bekas melaju ke halaman vila, dan Mario Wang membawa dua koper besar ke ruang tamu: "Ayah, ibu!"
“Mario Wang?” Olive Lin melihat koper di tangan Mario Wang dan terkejut sejenak: “Yang di tanganmu ini?”
Mario Wang meletakkan koper itu, menjelaskan secara singkat proses penjemputan di stasiun, dan juga mengatakan permintaan keluarga Dicky Lin: "Tempat tidur mereka harus baru, yang lama mereka tidak mau."
Helbert Wei sedikit mengernyit, tapi tidak mengatakan apapun.
Dia mengenal keluarga Paman dengan sangat baik, mereka pasti termasuk yang suka mencari masalah, dan sangat serakah. Ketika pertama kali memulai bisnis, tidak tahu seberapa banyak ekspresi menghina yang dia lihat, dan menderita sarkasme yang tak terhitung jumlahnya, dan akhirnya dengan susah patah menghasilkan 500.000 yuan. Dicky Lin berada dalam ekonomi keluarga yang baik pada saat itu. Mengejek dirinya banyak sekali, dan memberinya 30.000 Yuan seolah dia seorang pengemis.
Setelah sukses berkarir, Helbert Wei segera melunasi uangnya, sebagai ungkapan terima kasih, ia bahkan memberikan tambahan tiga juta Yuan untuk bungkam mulutnya.
Namun, bahkan 3 juta pun tidak dapat memenuhi keserakahan keluarga itu. Dalam lingkaran kerabat, dia mengatakan bahwa Helbert Wei adalah serigala bermata putih. Begitu baik padanya, tapi dia melupakan akarnya, tidak tahu bagaimana harus bersyukur!
“Di mana mereka?” Olive Lin tidak bertemu keluarga Dicky Lin selama beberapa tahun. Bagaimanapun, dia adalah kakak kandung, kakak ipar dan keponakannya. Dia khawatir: “Mario Wang, kamu membawa koper itu kembali, tetapi tidak ada yang datang?”
Mario Wang menggaruk kepalanya dan tersenyum: "Mobil aku buruk, mereka tidak menyukainya, Kakak Sepupu Derric menelepon seorang teman, dan akan ikut mobil temannya."
"Oh." Olive Lin sambil berpikir, menoleh dan menatap Helbert Wei: "Kalau tidak, mari kita beli mobil untuk Mario Wang? Menantu kita, tidak masuk akal untuk membawa mobil Van bekas sepanjang hari."
Helbert Wei mengangguk tanpa memikirkannya.
Belum lama ini, Mario Wang bekerja di Perusahaan Elektronik Wei dan mendapat 4 pesanan besar hanya dalam satu hari, dengan total nilai 300 juta Yuan! Jika komisi dihitung secara normal, setidaknya akan menjadi 6 juta Yuan, menantu yang sangat baik tentu saja harus memberinya mobil!
Pada saat ini, kerabat di ruang tamu melihat Mario Wang masuk. Kebanyakan dari mereka adalah orang tua. Mereka juga mendengar tentang Mario Wang dan Karin Wei, dengan senyuman di wajah mereka.
Yang paling ramah adalah Hugo Wei.
Setelah peristiwa komik terakhir kali, Hugo Wei telah menjadi kartunis perusahaan Guolong yang terkenal. Karyanya "Keajaiban oriental" telah dirilis, dan telah didistribusikan hingga 2,8 miliar. Aset pribadinya langsung melampaui Helbert Wei dan menjadi yang orang kaya urutan pertama dari keluarga besar mereka.
Kalau bukan karena Mario Wang yang menyuruhnya merahasiakan ini, dia mungkin akan memberi tahu semua orang sekarang bahwa semua prestasinya diberikan oleh Mario Wang!
Di ruang tamu, ada juga orang yang memandang Mario Wang dengan marah.
Sepupu Karin Wei, Shellen Lin!
Ia pernah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Saat berada di Tempat Gym, wanita cantik yang sepertinya bernama Stella Ni itu mengejar Mario Wang dan masih "mengejar terang-terangan"!
“Shellen, matamu menakutkan sekali.” Pacar Shellen Lin, George Cheng, buru-buru mengingatkannya dengan suara rendah di sebelahnya: “kakak ipar memiliki temperamen yang baik. Bukan berarti tidak mudah marah. Kamu harus memperhatikan dan jangan mengganggu kakak ipar.”
Saat Shellen Lin hendak membantah, dia tiba-tiba teringat apa yang terjadi di Rumah Sakit Yanjing malam itu, jantungnya terguncang dan wajahnya kagum sekaligus takut.
George Cheng benar.
Kakak ipar biasanya tersenyum dan terlihat tidak berbahaya bagi manusia dan hewan, tapi begitu seseorang menginjak ekornya, pasti akan ada guntur dan amarah, tidak ada kata ampun!
“Rasa kagum dan takutmu pada Kakak ipar terlihat jelas di wajahmu!” George Cheng buru-buru menarik lengan Shellen Lin, suaranya mengecil: “Identitas kakak ipar harus dirahasiakan. Ada begitu banyak orang di sini. Jangan sampai ada yang salah paham, bersikap wajar sedikit. "
Dia bilang wajar, tapi nyatanya, dia yang paling tidak wajar. Sejak Mario Wang masuk ke ruang tamu, punggungnya tegak, karena takut diri sendiri akan berperilaku buruk.
Meskipun dia adalah kakak iparnya, tapi identitas aslinya sangat menakutkan, semua orang di ruang tamu ini tidak bisa dibandingkan dengan jari kelingkingnya!
“Hugo, Shellen, George Cheng.” Mario Wang juga melihat mereka dari banyak kerabat, tersenyum dan melambaikan tangannya untuk menyapa: “Sulit untuk semuanya bisa kumpul bersama, nanti mari kita mengobrol selama makan malam, tidak ada yang tidak bisa dikatakan.”
Tidak ada yang tidak bisa dikatakan?
Ketiganya saling memandang dan langsung mengerti apa yang dimaksud Mario Wang - identitas aslinya harus dirahasiakan!
Pada saat ini.
Ada bunyi mesin, dan "wen weng" datang dari halaman vila.
Keluarga Dicky Lin yang terdiri dari tiga orang, duduk di mobil sport teman Derric Lin, perlahan berhenti di luar ruang tamu.
Mereka adalah yang tertua di seluruh keluarga. Helbert Wei dan Olive Lin menyapa mereka secara pribadi begitu mobil sport itu memasuki halaman.
“Helbert, Olive.” Calista Li melirik ke wajah istrinya, seolah tiba-tiba teringat sesuatu, buang muka: “Di mana Mario Wang, keluarlah!”
Mario Wang keluar dari ruang tamu, bingung: "Bibi, ada apa?"
“Bukankah kamu mengatakan bahwa Helbert dan Olive sedang sibuk di perusahaan dan tidak bisa menjemput kami?!” Calista Li bicara dengan marah, menunjuk ke hidung Mario Wang, dengan wajah galak: “Bukankah mereka semua di rumah? Kamu berani berbohong padaku ! "
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaWahai Hati
JavAliusSee You Next Time
Cherry BlossomAfter Met You
AmardaMy Secret Love
Fang FangMy Superhero
JessiGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?