Rahasia Seorang Menantu - Bab 70 Cinta Lama
PIAK, PIAK, PIAK...
Di pintu masuk vila keluarga Sun, Mario Wang telah pergi selama lebih dari dua puluh menit, tetapi Yoyo Sun masih berlutut di atas tanah, membungkuk dengan kedua tangannya yang terus berayun. Setiap tamparan itu nyata, dia menampar wajahnya dengan keras.
Satu tamparan, satu tamparan lain...
Wajahnya sudah berdarah, tangannya juga berlumuran darah, dan rasa sakitnya hampir membuatnya mati rasa. Tetapi, Mario Wang menyuruhnya untuk melakukannya selama setengah jam, jadi dia tidak berani melambat bahkan sedetikpun!
Karena itu adalah tuan Wang, tuan muda teratas di negara B!
Empat pria kaya lainnya yang menemani Yoyo Sun bermain kartu, awalnya menunggu di ruang tamu mengikuti arahan dari Yoyo Sun. Setelah sekian lama, mereka pun merasa penasaran dan berjalan menuju ke pintu vila bersama-sama, dan ketika melihat Yoyo Sun dari kejauhan, tiba-tiba mereka mengambil nafas dan tercengang.
Yoyo Sun masih menampar wajahnya, tidak ada lagi daging di wajahnya, darah segar menetes, seluruh wajahnya sudah membengkak menjadi babi, keunguan seperti hati babi, bahkan darahnya sudah menjadi hitam.
"Tuan Sun!" Keempat pria kaya itu tercengang, bergegas maju, mengulurkan tangan dan meraih lengan Yoyo Sun: "Apa yang sedang kamu lakukan, cepat berhenti!"
Sambil berbicara, mereka memerintahkan dua penjaga keamanan kecil di depan pintu itu, memarahi mereka: "Apakah kalian bodoh? Cepat hubungi dokter pribadi tuan Sun!"
Kedua penjaga keamanan kecil itu saling memandang dan tidak berani bergerak sama sekali.
Bukannya mereka tidak mau, mereka hanya tidak berani, apalagi menghubungi dokter pribadi? Suami dari Karin Wei itu, Mario Wang, meminta tuan muda untuk terus menampar wajahnya di sini selama setengah jam. Tuan muda saja tidak berani melawan, apa yang bisa kita lakukan?!
“Jangan menyentuhku!” Lengan Yoyo Sun ditangkap oleh kedua pria kaya itu, tiba-tiba dia tampak marah, berjuang mati-matian, dan terus menampar wajahnya dengan keras, menangis ke arah langit, “Tuan Wang, jangan salahkan aku. Benar-benar jangan salahkan aku, merekalah yang memegang tanganku, bukan aku yang ingin berhenti."
Sambil menangis, dia bahkan menampar lebih keras.
Keempat pria kaya: "..."
Melihat ke langit bersama-sama, aneh sekali, apa yang sedang tuan Sun lakukan? Ada awan putih di langit, cuacanya cerah, tetapi tidak ada yang lain!
Tiga orang lainnya tidak tahu apa yang terjadi. Hanya Marvin Zheng-lah yang pernah mengalami penderitaan yang sama dengan Mario Wang, dia seperti telah menebak sesuatu secara samar-samar.
Mario Wang!
Tuan muda di belakang Karin Wei ini tidak hanya dapat menghancurkan keluarga Zheng dengan mudah, tetapi bahkan keluarga Sun tidak sanggup memprovokasinya! Tuan Sun menampar wajahnya di sini, pasti adalah Mario Wang yang melakukannya. Tidak ada orang lain kecuali dia!
PIAK, PIAK, PIAK.. tamparan itu berlanjut. Keempat pria kaya itu tidak berani pergi ataupun menghalanginya, mereka hanya menemaninya di samping dengan wajah mereka yang semakin panik.
Beberapa menit berlalu.
"Tuan, sudah boleh." Seorang penjaga keamanan kecil dengan beraninya melangkah maju: "Sudah setengah jam."
Begitu Yoyo Sun mendengar ini, dia menampar wajahnya lagi sebanyak dua kali, lalu perlahan-lahan menurunkan lengannya. Seperti bola kulit yang kempes, dia tiba-tiba melemas di lantai, rasa sakit yang menusuk di wajahnya baru kemudian mulai berkurang. Terasa nyeri dan gatal, panas seperti api, sangat tidak nyaman.
Pada waktu bersamaan.
Di sebuah kafe sekitar enam kilometer dari vila keluarga Sun, Mario Wang meminum secangkir kopi dengan nyaman, mengeluarkan ponselnya dan menelepon: “Long Yu, bagaimana dengan Yoyo?"
Di pangkalan satelit di negara B, seorang pria muda dengan wajah kuatnya memberi hormat standar militer ke telepon satelit di tangannya, dan berkata dengan suara yang dalam: "Lapor tuan muda, pemantauan satelit waktu nyata menunjukkan bahwa Yoyo terus menampar wajahnya. Dia dihentikan selama beberapa detik di tengah-tengah, tetapi pada akhirnya dia menampar lagi, masih termasuk cukup jujur."
"Begitu ya." Mario Wang menyeringai: "Oke, aku mengerti."
Setelah berbicara, dia pun memutuskan telepon dan memutar nomor lain.
Yoyo Sun!
Pada saat ini, Yoyo Sun masih berlutut di atas tanah, kakinya sudah melemas, sekujur tubuhnya tidak mempunyai sedikitpun kekuatan, dia merasa begitu putus asa.
Tuan Wang, aku sudah menampar wajahku. Persis seperti yang kamu arahkan, tidak ada air sama sekali. Apa yang harus kulakukan selanjutnya, baru kamu rela melepaskan keluarga Sun!?
Di sakunya, ponselnya bergetar beberapa saat. Ada panggilan.
“Nomor tidak dikenal?” Yoyo Sun mengeluarkan ponselnya dengan gemetar. Dia awalnya tidak ingin menjawabnya, tetapi tidak tahu apa yang ada di pikirannya, roh tajam di sekujur tubuhnya dengan cepat menjawab telepon.
Di dalam kafe, Mario Wang menyesap kopinya perlahan, lalu tersenyum ke ponselnya: "Tuan Sun, penampilanmu bagus dan pantas dipuji."
"Huhuhu..." Yoyo Sun merasa seperti anak yang dirugikan, menangis seperti anak yang dirugikan, dengan memilukan: "Tuan Wang, maafkan aku, semua adalah salahku. Kumohon maafkan keluargaku, aku pantas mati untuk dosa-dosaku, aku menyesal..."
Mario Wang mengerutkan kening dan menjauhkan ponselnya dari telinganya, ribut sekali!
“Tuan muda Wang, tuan muda Wang!” Teriak Yoyo Sun sambil memegang ponselnya, seolah-olah dia sedang memeluk penyelamat terakhir: “Kudengar ayahku pernah mengatakan bahwa pada saat itu, kakekku datang ke kota A untuk berkembang, dan dinasehati oleh seorang ahli, yaitu keluarga Wang kalian! Tuan muda, aku akan mendengar semua perkataanmu, selama kamu membiarkan keluargaku pergi, aku akan melakukan apa saja!"
Mario Wang meletakkan cangkir kopinya dan tersenyum tipis.
Kakek dari keluarga Sun, Yansen Sun, pernah bertugas sebagai suruhan dibawah kakek Wang. Karena melanggar pantangan tertentu, dia pun datang ke kota A untuk berkembang dibawah instruksi dari kakek Wang. Jika bukan karena cinta ini, Yoyo Sun sudah akan mati berkali-kali!
"Aku telah menyelidiki semua yang telah dilakukan keluarga Sun-mu selama bertahun-tahun." Mario Wang berpaling ke ponsel, matanya menjadi semakin dingin: "Bahkan jika aku memberi kalian pelajaran kali ini, ingatlah bahwa orang-orang sedang menontonmu."
Yoyo Sun melemas dan hampir terjatuh, raut wajahnya semakin putus asa.
“Karena kamu menyebut kakekmu, aku juga akan memberitahumu.” Mario Wang mendengus pelan: “Cinta lama ini telah habis. Karena aku telah bertindak, maka aku tidak akan pernah menyerah. Kamu ingin memohon belas kasihan, kalau begitu, pergi dan memohonlah kepada ayah mertua dan ibu mertuaku. Mereka sangat sibuk akhir-akhir ini dan pulangnya malam. Pergilah ke vila keluarga Wei malam ini, jelaskanlah semuanya dengan jujur, dan meminta maaf kepada mereka. Jika mereka bersedia memaafkanmu, maka keluarga Sun-mu masih akan dilepaskan. Namun jika mereka tidak memaafkan, haha!"
Yoyo Sun yang dipenuhi dengan kegelisahan, tiba-tiba tersadar.
Keluarga Wei!
Tuan Wang adalah menantu dari keluarga Wei, kali ini dia pasti mengeluarkan muka untuk keluarga Wei. Hanya dengan membiarkan amarah keluarga Wei mereda, maka keluarga Sun baru bisa bertahan hidup!
"Juga." Di telepon, Mario Wang berkata dengan dingin: "Identitasku tidak boleh dibocorkan. Apakah Marvin dan beberapa dari mereka ada di sisimu? Katakan pada mereka dengan jelas untuk menjaga mulut mereka. Jika ada sedikitpun kabar angin, bahkan jika ayah dan ibu mertuaku mengampunimu, aku juga tidak akan pernah membiarkanmu pergi."
Setelah berbicara, dia langsung memutuskan teleponnya.
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongEternal Love
Regina WangBeautiful Lady
ElsaLove Is A War Zone
Qing QingHabis Cerai Nikah Lagi
GibranWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?