Rahasia Seorang Menantu - Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
Tempat perjamuan itu adalah rumah Fabianto di sepanjang pantai kota A.
Fabianto adalah seorang dermawan terkenal dari Kanada. Donasinya untuk amal dalam seumur hidupnya telah melebihi 40 miliar Yuan. Universitas kota A sekarang telah menerima sumbangan dari Fabianto, dan nama Fabianto juga terukir di monumen sekolah.
Hanya saja, Fabianto yang kondisi fisiknya tidak terlalu bagus ini mengidap kanker paru-paru di usia awal 60-an, konon katanya karena terlalu banyak merokok. Pengobatan medis top juga gagal menyelamatkannya, dia hanya menyisakan dua anak perempuan.
Putri sulungnya berpacaran dengan seorang pembalap dua tahun lalu, dan meninggal bersama ketika bermain paralayang. Semua warisan pun jatuh pada putri bungsunya, Maggie, dan Maggie, pembawa acara sebenarnya dari perjamuan ini, reputasinya di Kanada tidaklah kecil. Selain sebagai anak tunggal Fabianto, dia juga merupakan perancang busana yang sangat hebat, yang terkenal di industri perhiasan.
Sekitar pukul 6 sore, langit sudah gelap, dan Maggie berdiri di lantai dua mansion Fabianto, memegangi lengan seorang pria tampan, wajahnya penuh dengan kegilaan: "Hani, bisa menjadi pacarmu adalah keberuntungan terbesar dalam hidupku. Betapa banyaknya gadis hebat yang kamu tinggalkan, tetapi kamu hanya menyukaiku, oh, aku sangat bahagia."
Hani mengibaskan rambutnya dengan penuh kemenangan, terlihat lebih tampan.
Tepatnya, dia tidak tampan, tetapi seperti wanita. Dia memiliki kulit seperti wanita yang putihnya tidak bisa dikatakan lagi. Jelas-jelas, bahasa ibunya adalah bahasa kota A. Setelah menghabiskan dua tahun di Kanada, aksennya pun berubah dan dia memiliki cita rasa asing yang khas: "Oh, Maggieku tercinta, aku sangat senang kamu mengadakan makan malam amal untukku kali ini. Para tamu yang kamu undang itu, yang dulunya tidak menghiraukanku sama sekali, sekarang ingin setara denganku. Memikirkannya saja terasa sangat nyaman."
“Oh, Hani, baguslah selama kamu senang.” Maggie meringkuk dalam pelukan Hani, melihat sisi putih wajahnya, hatinya sedang mabuk: “Aku bersedia memberikan segalanya untukmu, Hani, kamu adalah pria terindah di dunia."
Hani menyentuh wajahnya dengan bangga, melihat ke mobil mewah di lantai bawah, dan bersenandung lembut: "Ayo, ayo turun ke bawah dan lihatlah apa yang disebut selebriti kota A. Kita harus membuat mereka berdarah malam ini!"
Keduanya pun berciuman dan turun ke bawah bersama.
————————
Lantai pertama mansion.
Untuk jamuan makan kali ini, yang diundang tentunya adalah para orang terkenal di kota A, dan kebanyakan dari mereka adalah anak muda pemula.
Karena... para bos besar itu seringkali lebih tua dan lebih buruk dalam hal mode. Dan dengan status Maggie, dia tidak bisa mengundang bos besar itu, tetapi sudah tidak buruk untuknya mengundang keponakan dari para bos besar.
Misalnya, putri pendiri Perusahaan QLL di kota A, putra CEO Perusahaan FMYD, pewaris dari Perusahaan Zheng yaitu Marvin Zheng, dan beberapa temannya yang secara kolektif disebut sebagai lima tuan muda di kota A... semuanya ada di lobi di lantai pertama mansion dalam satu kelompok, duduk bersama di sekitar meja bundar kaca, memakan kue, dan minum-minum dengan ekspresi yang menyenangkan.
"Mereka, mereka..." Karin Wei meraih lengan Mario Wang dan memasuki aula mansion, matanya menyapu wajah semua orang, dan hatinya tiba-tiba terkejut.
Lima tuan muda di kota A!
Bahkan ada - Yoyo Sun!
Orang-orang ini memiliki hubungan yang sangat buruk dengan keluarga Wei. Hanya saja, ayah Yoyo Sun, Andrew Sun, menyewa pengawal dari Perusahaan Keamanan Tianwang dan berbisnis, sehingga sikap Yoyo Sun pun sedikit berubah. Juga tidak tahu mengapa, dia sangat berhati-hati saat berhubungan dengannya, bahkan sedikit menyenangkannya.
Meskipun begitu, bagaimana mungkin Karin Wei bisa melupakan semua dendam dan duka yang pernah dialaminya? Saat ini, tiba-tiba jantungnya seperti terangkat.
Orang-orang ini juga telah datang ke perjamuan, bagaimana jika mereka membuat masalah lagi?!
Yoyo Sun juga melihat Mario Wang dan Karin Wei.
Kedua kakinya langsung melemas!
Orang lain tidak tahu, tetapi dia tahu di dalam hatinya kalau Mario Wang bukanlah sampah, melainkan bos besar yang tidak bisa lebih besar lagi, tuan Wang di negara B! Yang paling penting adalah keluarga Sun mereka telah berjanji bahwa Yoyo Sun tidak akan diizinkan untuk kembali ke negara B lagi dalam hidupnya ini, dia hanya dapat menghabiskan sisa hidupnya di luar negeri.
Setelah menyelinap kembali kali ini, dia tidak berharap untuk bertemu dengan Mario Wang!
Bagaimana cara menulis kata 'mati'? Yoyo Sun sekarang benar-benar sudah mati!
“Tuan Wang!” Marvin Zheng dan yang lainnya juga melihat Mario Wang.
Ketakutan dan ketakutan, tanpa kekuatan sama sekali, mereka duduk di kursi tanpa bergerak, bahkan tidak bernafas terlalu banyak.
Mereka semua tahu akan identitas Mario Wang. Dia adalah orang nomor satu di negara B yang tidak boleh diprovokasi, orang yang akan membunuh siapapun yang membuatnya tidak senang!
“Kalian duduklah di sini dengan patuh, aku akan memohon ampun kepada tuan Wang.” Yoyo Sun bermata merah dan hendak menangis: “Jika tuan Wang membunuhku, beritahukan pada ayahku untuk jangan mengubur mayatku. Anggap saja dia tidak mempunyai anak laki-laki sepertiku ini, maafkan aku!"
Empat pemuda lainnya saling memandang, saling mengasihani dengan perasaan yang sama, dengan wajah bersedih.
“Mario!” Dengan segenap keberanian, Yoyo Sun menyeret kedua kakinya yang berisikan timah, langkah kakinya sangat berat, dia melihat kematian sebagai rumahnya, matanya lebih merah daripada sebelumnya, dan dia berjalan ke arah Mario Wang dan Karin Wei.
Dia awalnya ingin memanggilnya 'tuan Wang' atau 'kak Wang', tetapi Karin Wei ada tepat di sebelahnya. Identitas tuan Wang tidak boleh diungkapkan, jadi dia hanya bisa memanggilnya Mario Wang.
Tidak berani memanggilnya, tetapi harus memanggilnya, Yoyo Sun merasa getir!
“Yoyo datang ke sini!” Karin Wei tiba-tiba menggandeng tangan Mario Wang dengan erat, wajahnya pucat.
Yoyo Sun sangat menakutkan!
Lihatlah dia. Ekspresinya menyakitkan, langkah kakinya berat, kedua matanya merah, dia jelas sedang dalam keadaan marah seperti gunung berapi yang akan meletus - Apa yang dia inginkan? Mencari masalah dengan Mario Wang lagi!
Tentu saja, Mario Wang tahu apa yang terjadi dengan Yoyo Sun. Dia diam-diam merasa lucu dan menepuk-nepuk lengan Karin Wei dengan ringan: "Tidak apa-apa, dengarkan dulu apa yang akan dia katakan."
Pada saat ini, Yoyo Sun akhirnya menghampiri Mario Wang dan nyaris tidak tersenyum: "Nona Wei, aku ingin membicarakan beberapa masalah tentang pria dengan Mario, bisakah kamu meninggalkan kami sebentar? Atau, Mario dan aku bisa mencari tempat untuk mengobrol sendirian."
“Tidak boleh!” Karin Wei hampir refleks dan langsung menolak.
Apa yang dinamakan masalah tentang pria? Bukankah itu hanya berkelahi dan melihat darah! Masalah apa yang tidak bisa dikatakan di sini, kenapa bersikeras harus pindah tempat?
Dia hanya ingin berurusan dengan Mario Wang!
"Masalah pria..." Mario Wang berpura-pura tidak mengerti, lalu matanya tiba-tiba bersinar dengan senyuman: "Oh, aku sudah mengerti. Tuan Sun ingin mengundangku ke kamar mandi? Kebetulan sekali, ini juga pertama kalinya aku datang ke tempat ini. Aku tidak tahu dimana letak kamar mandi, jadi tolong tuan Sun untuk memimpin jalan."
Yoyo Sun mengangguk lagi dan lagi: "Ya, pergi ke kamar mandi. Aku juga tidak tahu tempatnya, kupikir kamu tahu. Ayo kita cari bersama."
"Kalian..." Karin Wei memandangi mereka dengan wajah bingung: "Pergi ke kamar mandi bersama-sama? Sungguh, Mario, kamu harus berhati-hati, aku..."
"Aku tahu." Mario Wang tersenyum tipis, dengan lembut melepaskan tangan kecil Karin Wei, tersenyum dan berkata: "Kamu tunggulah aku di sini, aku akan segera kembali."
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraThick Wallet
TessaUnplanned Marriage
MargeryThe Gravity between Us
Vella PinkyYour Ignorance
YayaI'm Rich Man
HartantoBehind The Lie
Fiona LeeMarriage Journey
Hyon SongRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?