Rahasia Seorang Menantu - Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
Setelah ayah dan anak perempuan itu pergi, di ruang tamu hanya tersisa Mario Wang dan Olive Lin.
Yang satu berwajah tidak berdaya, satu lagi menghela napas!
"Memusingkan sekali." Olive Lin menghela napas panjang, kembali duduk di sofa, lanjut merajut sweater untuk cucunya di masa depan, lalu melambaikan tangan dan menyapa, "Mario, sini, temani ibu bicara."
Mario Wang awalnya berencana kembali ke kamar menemani Karin Wei, tapi siapa Olive Lin?
Ibu Karin Wei, ibu mertuanya!
Kalau ibu mertua mau bicara, apakah dia bisa menolak?
"Ibu." Mario Wang memanggil dengan akrab, lalu duduk di samping Olive Lin.
"Haih!" Olive Lin merajut sebentar, lalu menengadahkan kepala melihat ke halaman villa di luar, sekali lagi menoleh ke lantai dua, menggelengkan kepala dan berkata dengan wajah pahit, "Mario, katakan dengan jujur pada ibu. Apakah kamu masih menyalahkan ayahmu?"
Menyalahkan?
Mario Wang menggelengkan kepala dan tersenyum, "Ibu, ibu dan ayah memperhatikan Karin, memperhatikanku. Sifat ibu memang agak lembut. Meskipun ayahku sedikit kasar, tapi melakukan segala sesuatu pasti selalu memikirkanku dan Karin. Sifatnya memang sedikit tegas, tapi aku dan Karin mengertinya."
"Kamu bisa mengerti, tapi Karin belum tentu bisa!" Olive Lin berwajah lega, lalu berwajah pusing lagi, "Kondisi rumah kita dulu sebenarnya lumayan tidak bagus. Kemudian ayahmu melakukan bisnis, bekerja di luar, mempunyai banyak karyawan, jadi sikapnya harus lebih tegas! Sifat Karin sejak kecil sama dengan ayahmu. Keduanya suka menang. Ayah dan putri itu, ribut sampai sekarang menjadi api. Melihat itu hatiku jadi cemas."
Sambil berkata, Olive Lin mengulurkan tangan mengelus rambutnya sendiri, lalu berkata dengan sedih, "Coba kamu lihat, aku pusing sampai rambutku sudah akan memutih!"
Mario Wang tertawa.
Ibu mertuanya ini, usianya belum mencapai 50 tahun, termasuk wanita tradisional yang sangat cerdas dan berkharisma. Saat masa muda, ibu mertuanya menerima begitu banyak penderitaan, tapi pemeliharaan kulit beberapa tahun ini termasuk lumayan bagus. Di wajahnya tidak ada satu kerutan pun. Rambutnya juga hitam semua, putih dari mana?!
"Ibu, ibu sedikitpun tidak tua. Berambut hitam, lebih muda dari banyak perawan tua dan istri muda." Mario Wang tersenyum lalu berkata serius, "Sebenarnya aku merasa, masalah utama Karin dan ayahku, seharusnya tentang perbedaan tujuan hidup. Karin ingin menjalani hidupnya sendiri, mewujudkan nilai kehidupannya. Kalau ayah bisa mendukungnya, menyemangatinya, maka hubungan mereka pasti akan jauh lebih baik."
Olive Lin pandai menilai keadaan dan juga berpikir seperti ini, "Yang kamu katakan benar, sama dengan yang aku pikirkan. Tapi, keadaan manusia di masyarakat tidak bisa bebas. Mana bisa semuanya mengikuti keinginan sendiri? Contoh saja keluarga kita. Perusahaan Elektronik Wei, kelihatannya cukup bagus, tapi persaingan bisnis terlalu sengit. Di Kota A termasuk mempunyai kedudukan, tapi sebenarnya tidak bisa terkena masalah. Karena begitu mempunyai masalah tidak terduga, maka bangkrut pun bisa terjadi dalam waktu beberapa menit saja."
Untuk hal ini, Mario Wang sangat setuju.
Keluarga Sun sudah cukup besar kali. Dia, Mario Wang, kalau ingin membiarkan Keluarga Sun bangkrut, pasti tidak membutuhkan lebih dari setengah jam. Kekhawatiran Olive Lin ini masuk akal!
"Ayahmu sungguh mengkhawatirkan Karin, harapannya pada Karin sangatlah tinggi." Olive Lin menghela napas, "Dia ingin meneruskan perusahaan keluarga ini ke generasi-generasi berikutnya. Katanya mempertahankan bisnis lebih sulit daripada memulai bisnis. Memang benar sulit! Aku dan ayahmu tidak mempunyai anak laki-laki, tapi ayahmu angkuh. Menganggap Karin meskipun seorang anak perempuan, tapi tidak lebih buruk dari anak laki-laki. Tapi Karin tidak ingin meneruskan bisnis keluarga, apakah menurutmu ayahmu bisa tidak marah?"
Mario Wang tahu Olive Lin pasti belum selesai bicara dan mendengar dalam diam di samping.
Benar saja, Olive Lin merajut sweater sebentar lagi, lalu langsung meletakkan sweater di samping. Olive Lin mengatakan semua isi hatinya dan berkata dengan wajah penuh masalah, "Dulu, kalau Helbert bicara 10 kalimat, Karin masih bisa mendengar dua, tiga kalimat. Sekarang menjadi direktur pengganti dari Perusahaan Keamanan Tianwang, juga sudah termasuk wanita karir hebat. Helbert bicara 10 kalimat, dia bahkan tidak mendengar satu kalimat pun!"
Mario Wang tanpa bisa menahan diri ingin tertawa.
Masalah ini tidak bisa menyalahkan Karin. Karena perkataan ayah mertuaku memang tidak begitu enak didengar!
"Tapi coba kamu pikir ya." Olive Lin mengomel, "Karin memang berkemampuan hebat. Kabarnya perusahaan keamanan itu juga berjalan baik. Tapi sebaik apa pun, bukankah perusahaan itu masih milik orang lain?Pengganti, pengganti, apa yang dinamakan direktur pengganti? Ya hanya sementara saja!! Bisa jadi suatu hari dilengserkan. Dari pengamatanku, Karin seharusnya mendengar perkataan ayahmu. Jangan bekerja ke perusahaan keamanan apa itu. Cepat pulang untuk meneruskan bisnis keluarga!"
Mario Wang berpikir sebentar lalu berkata dengan wajah serius, "Ibu, pemikiranku sedikit berbeda denganmu. Coba ibu pikir ya. Karin mempunyai hal yang dia kejar, pekerjaannya lancar, performanya bagus. Kedepannya mendapatkan saham perusahaan keamanan, bukankah perusahaan itu menjadi miliknya? Perusahaan Elektronik Wei kita, kalau ingin diteruskan juga sangat mudah. Bisa merekrut manajer profesional. Keuntungan perusahaan tetap menjadi milik kita. Ibu seharusnya mengerti hal ini."
"Mengerti memang mengerti. Tapi manajer seprofesional apapun, pada akhirnya tetap termasuk orang luar." Olive Lin menghela napas berat, lalu menatap mata Mario Wang beberapa saat, "Mario, apa kamu tahu kenapa Helbert tiba-tiba begitu marah tadi?"
Mario Wang menganggukan kepala, "Aku bisa mengerti."
"Mengerti bukan tahu." Olive Lin menggeleng kecil dan berkata dengan maksud panjang, "Perkataanmu banyak yang benar. Pantas saja kamu begitu pandai membicarakan kebenaran kepada orang lain. Tapi kamu harus tahu. Dulu aku dan ayahmu tidak menyetujui pernikahanmu dengan Karin, adalah karena——Kamu tidak mandiri, bergantung pada orang tua! Akhir-akhir ini performamu lumayan. Bahkan Helbert pernah mendiskusikannya denganku. Menyuruh Karin mewujudkan mimpinya, tidak perlu menyusahkannya lagi. Sedangkan bisnis keluarga kita, juga tidak perlu diserahkan kepada manajer apapun. Seorang menantu termasuk setengah putra, sama juga kalau diserahkan kepadamu!"
Olive Lin melihat ke halaman di luar ruang tamu, samar-samar melihat punggung Helbert Wei dan berkata dengan kasihan, "Helbert sangat tidak mudah. Susah-susah melihat harapan darimu. Kamu malah investasi kepada Heavenly King apa itu... Haih, lebih baik kamu melanjutkan bergantung kepada orang tua saja!"
"Tidak lagi." Mario Wang menahan tawa dan berkata dengan wajah serius, "Ibu, apa ibu juga menganggap ada yang salah dengan mimpi investasiku?"
Olive Lin bahkan tidak berpikir, langsung berkata dengan wajah tentu saja, "Tadi saat kamu berkata kepada ayahmu, aku juga mendengarnya. Meskipun aku bukan sangat mengerti terhadap investasi, tapi karena Helbert menganggap tidak cocok, maka pasti tidak bisa dipercaya——Aku percaya pada Helbert!"
Mario Wang, "......."
Ayah mertua, apakah bisa mengajarkan padaku pengalamanmu. Bagaimana kamu bisa melakukannya. Ibu mertua sepertinya sangat memujamu, memujamu dalam keadaan apa pun!
"Ibu, aku merasa masalah investasi ini sangat berarti. Selain itu ada satu kalimat yang bernama pekerjaan bergantung pada orang. Kalau tidak dicoba, bagaimana bisa diketahui hasilnya." berkata sampai sini, mata Mario Wang bersinar, "Ibu, setiap orang mempunyai mimpi mereka sendiri. Ibu juga pasti ada! Tidak peduli apapun itu, meskipun hanya harapan yang kecil saja, aku percaya ibu pasti ada!"
Olive Lin tersentak dulu sebentar, lalu seperti teringat pada sesuatu, pandangannya sedikit kabur, lalu wajahnya sedikit merona, "Mimpiku..."
Berkata sampai sini, Olive Lin tersadar dari lamunannya, dan wajahnya juga kembali seperti biasa, "Haih, aku saja sudah berumur setua ini, sudah lewat dari 50. Beberapa tahun ini menemani Helbert membangun bisnis, melihat Karin tumbuh dewasa... Semuanya lumayan bagus. Masih membicarakan mimpi apa lagi. Sudahlah, tidak usah dibicarakan lagi!"
Meskipun berkata seperti ini, Mario Wang dapat melihatnya dengan jelas. Di mata Olive Lin, tetap terdapat setitik harapan, yang tengah bersinar kecil.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Cute Wife
DessyCinta Yang Terlarang
MinnieAfter Met You
AmardaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleAdieu
Shi QiSang Pendosa
DoniPredestined
CarlyRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?