Rahasia Seorang Menantu - Bab 164 Siapa Yang Memukul?

Semua orang mengulurkan tangan, mengangkat Roger Liu dari lantai.

Fisik tubuh Roger Liu lebih bagus dari orang biasa. Barusan pria itu ditampar oleh Mario Wang hingga kepalanya pusing, ditendang, seluruh tubuhnya sakit, sepertinya tubuh pria itu seakan remuk semua. Saat dipapah oleh teman-teman, Roger Liu tak bisa berdiri tegap, baru membuka mulut, keluar lagi darah dari mulutnya. Yang awalnya ingin bicara, ucapannya malah terdengar tak jelas.

"Roger, kamu baik-baik saja" teman-teman di sekeliling ketakutan, ada yang mengeluarkan tisu untuk mengelap mulut Roger Liu, ada juga yang mengeluarkan ponsel untuk melapor polisi, ada juga yang bersiap menelpon 120.

Roger Liu terbatuk menyegarkan tenggorokannya, perlahan tenaga di badannya kembali, "Jangan melapor! Bagaimanapun juga dia teman lamaku, jangan mempermalukan Karin. Mario yang memukulku, tak ada hubungannya dengan Karin!"

Melihat teman-temannya menarik kembali ponsel mereka, baru Roger Liu merasa lega.

Tak apa jika menelpon 120, tapi kalau melapor polisi, ini tak baik! Di koridor masih ada CCTV, jika buktinya diambil oleh polisi, dirinya sama saja dengan penjahat, maka pukulan ini sia-sia!

"Karin!" Beberapa teman bersikap marah, "Roger itu bermaksud baik, sudah mengadakan acara kumpul bersama, mentraktir kita karaoke. Ada apa dengan suamimu hingga memukul Roger sampai parah seperti ini? Kamu lihat, giginya patah!"

Masih ada beberapa teman yang mengelap wajah Roger Liu, mereka tampak marah pada Mario Wang dan Karin Wei, "Kalau ada masalah apa tidak bisa dibicarakan baik-baik? Mario membuka tempat gym, kekuatan yang dilatihnya itu untuk memukul teman lama? Kalian benar-benar!"

"Dengarkan penjelasanku." Karin Wei buru-buru mengibaskan tangannya, melihat Mario Wang dulu, menggigit bibirnya lalu menjelaskan, "Barusan Roger... dia.. dia.. melecehkanku. Jadi Mario memukulnya. Kalian nilai baik-baik masalah ini. Aku tak berpikir suamiku salah."

Kata 'suamiku' langsung membuat kemarahan Mario Wang luruh, bahkan Mario Wang tak lagi merasa kesal melihat Roger Liu!

Bangsat. Aku sudah memukulmu dan kamu bisa membuat Karin Wei memanggilku 'suami'.

"Karin, apa masalahmu?" Roger Liu tak mengakui masalah ini, pria itu menghentikkan teman-teman melapor polisi karena hal ini, dengan wajah sedih berkata, "Aku mengakui, terkadang aku berlaku tak baik. Arogan adalah kekuranganku, terkadang aku bicara keterlaluan, tapi kenapa kamu memfitnahku? Siapa teman-teman di sini yang tak tahu kalau aku memberikanmu banyak surat cinta semasa kita kuliah dulu? Yang paling melindungimu adalah aku. Jika aku ingin melecehkanmu, apakah aku harus menunggu sampai sekarang?"

Ucapan ini masuk akal dan memiliki bukti, sekumpulan teman-teman percaya tak percaya, tatapan mereka semua jatuh ke Karin Wei, semuanya tampak tak percaya.

Bahkan ada tatapan merendahkan!

Suamimu itu sampah. Semuanya sudah melihat, kenapa tak membiarkannya bicara? Bicara lalu memukul orang?

Bagaimana bisa Karin Wei menemukan suami kasar begini, tak masuk akal!

"Kalian..." Wajah Karin Wei memerah, tiba-tiba dia melihat kamera CCTV di sudut koridor, matanya tiba-tiba berbinar, "Masalah hari ini, aku bisa membuktikannya. Roger..."

"Masalah Roger, biar aku yang mengurusnya." Sedari awal Mario Awal sudah melihat kamera CCTV, tak ada CCTV pun pria ini tak peduli!

Karin Wei terkejut.

Saat dia bicara, jarang sekali Mario Wang memotong. Tapi kali ini Mario Wang tak hanya memotong pembicaraannya, pria itu langsung memegang bahu Karin Wei, wajahnya percaya diri, tatapannya dipenuhi kelembutan, "Karin, kamu pulang dulu. Jangan lupa, aku paling hebat dalam berdebat. Masalah ini serahkan padaku saja!"

"Tapi..." Karin Wei kembali melihat kamera, ragu: "Aku juga bisa mengurusnya, aku bisa..."

"Kamu bisa pulang duluan. Menurut, dengarkan aku." Mario Wang tersenyum tenang, "Di aspek lain, mungkin aku tak berguna. Tapi dalam berdebat, aku tak takut siapapun!"

Karin Wei menggigit bibirnya, menatap Mario Wang dalam-dalam, berbalik lalu perlahan-lahan pergi.

Samar-samar ada batu yang berat di hatinya. Barusan dia bergelut dengan Roger Liu, sangat melelahkan. Ada kamera CCTV, cukup untuk membuktikan segalanya. Mario Wang pasti tak akan kalah. Karin Wei... akan memberi kesempatan!

"Karin, jangan pergi!" Sekumpulan orang-orang tak senang.

Kalau dibilang pergi, ya pergi. Apakah Karin Wei tak menganggap teman-temannya? Masalah pemukulan belum diselesaikan, kenapa saat disuruh pergi dia malah pergi?

"Karin, berhenti!" Ketua kelas, orang yang paling bersikap menjilat melangkah lebar, bersiap menghalangi Karin Wei.

"Kamu harus mengurus masalah ini!"

Ingin menghalangi dan meminta Karin Wei pergi mengurus masalah ini?!

Mario Wang melangkah dengan langkah lebar, tubuhnya seperti puncak gunung yang besar, Mario Wang langsung menghalang di depan ketua kelas. Tubuh kedua orang itu bertabrakan, mendorong ketua kelas mundur. Kalau bukan karena papahan teman-teman, ketua kelas itu sudah hampir jatuh!

Sedangkan Karin Wei pergi dengan mudah. Ada Mario Wang sebagai pelindung, siapapun takkan menghalangi langkahnya!

"Mario, kamu keterlaluan!" Ketua kelas sangat marah, lalu melepas papahan dari beberapa temannya, maju ke depan dan berdebat dengan Mario Wang, "Kamu..."

Sayang sekali, ucapannya hanya sampai situ, tiba-tiba ucapannya dipotong dengan teriakan keras!

"Apanya yang kamu?!" Dua orang satpam KTV datang membawa tongkat, sambil berjalan sambil menegur, "Kenapa teriak-teriak? Kalian mengganggu tamu lain! Kalian dari ruangan mana? Kenapa tak menyanyi? Kalau tak menyanyi, cepat pergi!"

Wajah kakak kelas memucat, "Kalian..."

Sayang sekali ucapannya kembali dipotong.

Roger Liu kali ini sudah bisa berdiri tegak, wajah liciknya menatap Mario Wang, lalu melambaikan tangan pada satpam, "Hai dua bersaudara, aku dari ruangan 1024, Roger! Ponselku ditendang hingga hancur oleh orang, tolong hubungi manager Ning, sebutkan namaku dan suruh veliau kemari!"

Ruangan 1024, manager Ning?!

Kedua satpam itu saling bertatapan, sikapnya yang mengancam langsung berhenti, "Tuan Liu, apa hubungan anda dengan manager Ning? Kami..."

"Dia teman masa kecilku!" Sedari awal Roger Liu sudah emosi, sekarang emosinya tak tertahankan, lalu langsung berteriak, "Sialan! Cepat suruh Ezan kesini!"

Tubuh kedua satpam itu bergetar, salah satu satpam langsung mengeluarkan intercomnya, "Manager Ning, saya satpam di lantai 10. Di sini ada tuan Roger, barusan beliau dipukul seseorang, seluruh tubuhnya berdarah..."

"Apa?" Suara marah terdengar, "Tunggu, aku segera kesana!"

3 menit kemudian.

Siluet pria muda muncul, umurnya terlihat sekitar 27-28 tahunan, tubuhnya memakai jas, kakinya melangkah cepat, wajahnya marah sekali. Melihat dari kejauhan Roger Liu yang terluka, wajah Ezan Ning dipenuhi emosi, "Roger, siapa yang berani memukulmu di wilayahku? Tunjuk dia, aku akan membunuhnya!"

Roger Liu belum menjawab, tapi Mario Wang yang berada di samping menunjuk dirinya sendiri, dengan datar menjawab, "Aku!"

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu