Rahasia Seorang Menantu - Bab 112 Kamu Tunggu Saja
Merangkak sekali lagi?
Merangkak atau tidak?
Kakak Hu menahan emosinya sendiri, kesa hina memenuhi wajahnya, namun, dia juga tidak berani untuk tidak merangkak.
Orang lain tidak tahu, namun dia sendiri tahu dengan jelas, pria di hadapannya ini pasti menyembunyikan sesuatu, barusan itu hanyalah sebuah pukulan yang tidak berarti, namun itu telah membuat tubuhnya yang memiliki berat hampir sebesar seratus kilogram itu melayang dengan enteng, juga telah menabrak ke arah saudara-saudaranya yang begitu banyak.
Kemampuan seperti itu, bahkan seorang raja tinju ilegal pun tidak dapat menandinginya, jika dia ingin mengambil nyawanya, sama sekali bukan hal yang sulit!
Di dalam tatapan sekelompok saudara-saudaranya, Kakak Hu menundukkan kepalanya, sekali lagi dia berjalan ke arah pintu bar, dia turun ke lantai dan merangkak kembali, wajahnya tampak terkesan tidak punya harga diri.
“Menjadi berandalan di luar, pasti akan ada akibatnya.” Mario Wang meminum alkoholnya lagi, sambil minum, dia berkata dengan datar : “Kamu telah menerima satu pukulan dariku, tulang kamu tidak patah, itu artinya kamu tidaklah buruk. Baru-baru ini, telah dibangun sebuah Perusahaan Keamanan Tianwang, besok, bawalah saudara-saudaramu untuk melamar ke sana, jaga sikapmu, carilah sebuah pekerjaan yang serius, kedepannya, jangan jadi berandalan lagi.”
Kakak Hu dan sekelompok saudaranya : “......”
Bisa-bisanya dia menyuruh kami untuk menjadi penjaga keamanan, apa yang sedang dilakukan oleh kakak besar ini? Apakah ternyata dia bukan berandalan jalanan?
“Kenapa? Tidak sudi?” Mario Wang tertawa dingin, dia mengulurkan tangan kanannya, dalam sekejap, dia meraih golok yang terselip di pinggang Kakak Hu, kemudian dia membengkokkannya dengn pelan.
Prak prak......
Golok yang terbuat dari besi itu pun berubah bentuk begitu diputar oleh jari Mario Wang, terdengar suara patahan yang membuat kulit kepala terasa kesemutan, lalu terdengar suara “prang”, golok itu langsung hancur menjadi setumpuk potongan besi.
Hah!
Sekujur tubuh semua orang mengeluarkan keringat dingin, bulu kuduk di punggung mereka pun berdiri, Kakak Hu terbengong, begitu juga dengan saudara-saudaranya yang berada di sebelah, kaki mereka terasa lemas saking terkejutnya.
Oh Tuhan, apakah dia adalah manusia? Itu adalah golok besi, bagaimana dia dapat menghancurkannya dengan mudah? Jika tulang mereka dipelintir olehnya, maka rasanya...... bahkan tidak berani untuk memikirkannya!
“Aku ada sepuluh ribu cara untuk membuatmu menjalankan perkataanku, saat ini adalah cara yang paling lembut.” Mario Wang membuang potongan besi yang terselip di antara jari-jemarinya, dia membuka mulutnya dengan datar : “Apakah kamu ingin mencoba cara yang kedua?”
Tubuh Kakak Hu bergemetaran, sepasang kakinya membengkok, terdengar suara bruk, dia berlutut di atas lantai, sambil terisak, dia mengatakan : “Kakak besar, kakak besar, aku akan mendengar perkataanmu, aku pasti akan mendengarkanmu!”
“Bagus kalau begitu.” Mario Wang bangkit berdiri dan meninggalkan kursinya, dia mengulurkan tangannya dan menunjuk-nunjuk ke arah gadis yang mabuk itu : “Carikan tasnya.”
Terdengar suara gaduh......
Sekelompok saudara-saudaranya tidak berani mengabaikannya, mereka berpencar dan mencarinya, tidak sampai setengah menit kemudian, mereka mencari di setiap sudut bar tersebut, salah satu di antaranya berjalan bergemetaran sambil memegang sebuah tas merek Hermès di sepasang tangannya ke hadapan Mario Wang : “Kak, kakak besar......”
Mario Wang meraih tas tersebut, sekali lagi dia menatap Kakak Hu : “Ingat, besok melamarlah ke Perusahaan Keamanan Tianwang, dan, anggap malam ini tidak terjadi apapun, dan kamu sama sekali tidak pernah bertemu denganku.”
“Mengerti, mengerti!” Kakak Hu menganggukkan kepalanya berulang-ulang kali, diam-diam dia merintih di dalam hatinya.
Habis sudah, hari-hari kejayaannya sudah berakhir, kedepannya, dia hanya dapat menjadi penjaga keamanan dengan patuh!
“George, ayo kita pergi.” Mario Wang melambaikan tangannya : “Bopong dia, bawa dia kembali ke tempat gym milikku dulu, setelah minum air madu, dia masih belum sadar juga, kemungkinan minuman alkoholnya sudah dicampur dengan sesuatu oleh seseorang.”
George Cheng langsung menganggukkan kepalanya, sambil membopong gadis yang sudah mabuk itu, dia berjalan keluar dari bar bersama Mario Wang.
Terdengar suara mesin mobil......
Mobil van bekas itu dinyalakan, sepanjang jalan mengeluarkan asap tebal, melaju menuju ke arah tempat gym kecil milik Mario Wang.
————————
Keesokan paginya.
“Uh...... kepalaku sangat pusing.” Cahaya matahari menyinari ke dalam tempat gym, cahaya tersebut mendarat di sebuah wajah putih yang cemerlang, Stella Ni membuka matanya, matanya disinari oleh cahaya matahari, dia langsung mengulurkan tangannya dan menghalangi cahaya tersebut, sekujur tubuhnya terasa lemah dan tidak berdaya, perlahan-lahan dia merangkak bangun.
Dia melihat-lihat tempat di sekitarnya, Stella Ni sedikit kebingungan, setelah beberapa lama, dia baru teringat dengan kejadian semalam, dalam sekejap, wajahnya langsung memucat, dia bergegas mengecek badannya, setelah yakin kalau dia tidak disentuh oleh siapapun, dia baru merasa tenang.
“Aku ingat, sepertinya ada seorang pria yang menyelamatkanku, juga terjadi perkelahian......” Stella Ni sudah berjalan mengelilingi tempat gym sebanyak beberapa putaran, di belakang konter, dia mendapati terdapat sebuah izin membuka usaha dan foto Mario Wang yang tergantung di belakangnya, mata Stella Ni menjadi terang : “Dialah orang yang telah menyelamatkanku!”
Dia berjalan ke depan konter, lalu menghidupkan komputer dan sekilas melihatnya, matanya bercahaya lagi.
Sistem penanganan anggota!
“Ternyata tidak ada satu anggota pun, sangat menyedihkan.” Setelah Stella Ni melihatnya, dia pun tidak dapat menahan tawanya sambil menutup mulutnya, setelahnya, dia mengeluarkan telepon genggamnya dari tasnya, memindai barcode, bayar...... dia membuat sebuah kartu anggota untuk dirinya sendiri, dia langsung mengisi kartunya sebesar dua ratus juta rupiah!!
Setelah melakukan itu, Stella Ni melepaskan mantelnya, dia menyalakan pendingin udara, dia hanya mengenakan sehelai baju yang ketat, sehingga menunjukkan perutnya yang rata dan pinggangnya yang kecil, kemudian dia mulai berlari di atas sebuah mesin treadmill.
Tidak lama kemudian, keringat pun mengalir dari kulitnya yang mulus, rambut panjangnya yang dikuncir ke belakang menjadi basah di belakang punggungnya, terlihat sangat menggoda. Keringatnya pun membasahi bajunya yang kecil, menampilkan potongan dadanya yang sangat luar biasa, sepasang kaki rampingnya sangat bertenaga dan kencang, sama sekali tidak ada celah di tengah-tengahnya, lebih indah dibandingkan dengan sepasang kaki model profesional!
Ditambah lagi dengan wajahnya yang sangat cantik, benar-benar langka di dunia ini!
Brak......
Pintu gulung tempat gym dibuka, terdapat sosok pria yang berjalan masuk, sekilas, dia melihat ke arah Stella Ni, setelah itu, dia tidak memperhatikannya lagi, dia berkata dengan santai : “Mesin gym tidaklah gratis, satu jam empat puluh ribu rupiah.”
“Kamu adalah Mario!” Raut wajah Stella Ni tampak ceria, dia langsung melompat dari mesin treadmill dan menyerbu ke hadapan Mario Wang : “Bos Wang, terima kasih, untungnya semalam ada kamu, kalau tidak, aku pasti akan merugi!”
Mario Wang berjalan ke depan mesin treadmill, dia melihat waktu yang telah terpakai, dia mengulurkan tangannya : “Terima kasih sudah berlangganan, tiga puluh tiga menit, aku akan menghitungnya setengah jam, dua puluh ribu rupiah.”
Stella Ni : “......”
Apakah nona besar itu tidak memiliki karisma? Kenapa dia bahkan tidak menatap wajahnya? Dia sudah menjadi anggota gym di sini, apakah ternyata dia akan berhutang kepadamu?
“Coba kamu lihat ini.” Stella Ni mengeluarkan kartu anggota gym miliknya, dengan bangga dia melambaikannya untuk sesaat di hadapan Mario Wang : “Coba cek komputermu dan lihat berapa banyak yang telah aku isi ke dalam kartu ini?”
Setelah Mario Wang mengecek komputernya, dia mengangguk-anggukkan kepalanya : “Oh, dua ratus juta rupiah.”
Lalu dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah mesin treadmill barusan : “Silahkan anda pakai sesuka hatimu.”
Stella Ni : “......”
Kenapa bersikap kepadaku seperti ini? Aku juga tidak memancing emosimu, nona besar adalah pusat perhatian semua orang, banyak orang muda yang bahkan di dalam mimpi, mereka ingin berbicara dengan nona besar, kamu beruntung kalau nona besar masih berinisiatif untuk berbicara denganmu, namun, bisa-bisanya kamu bersikap begitu dingin!
Di samping itu, nona besar sudah mengisi uang sebesar dua ratus juta rupiah dalam satu kali isi, apakah kamu tidak merasa senang? Selain nona besar, tidak ada seorang anggota pun di tempat gym kecilmu ini!
“Hei, bos Wang.” Bola mata Stella Ni berputar : “Kemanakah kamu pergi semalam setelah menyelamatkanku? Setelah aku bangun, aku tidak melihatmu lagi.”
Mario Wang melepaskan mantelnya, terlihat otot kokohnya yang mulus dan bekas lukanya yang mengerikan, dia meraih dua buah dumbell dan mulai melakukan latihan, dia berkata dengan datar : “Aku telah pulang.”
“Oh.” Melihat badan Mario Wang, Stella Ni pun tidak dapat menahan wajahnya yang memerah, seolah-olah terkesan santai, dia bertanya : “Pulang untuk menemani istrimu?”
Sekilas, Mario Wang meliriknya, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya : “Istriku dan adik sepupuku tidur bersama, aku tidur di kamar lainnya.”
Wajah Stella Ni memucat, sedikit rasa kecewa muncul di dalam hatinya, sekali lagi dia tidak dapat menahan dirinya untuk menatap ke arah badan Mario Wang, tiba-tiba dia menggigit bibirnya sendiri : “Tidak masalah kalau kamu memiliki istri, kamu tunggu saja!”
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseAfter Met You
AmardaPria Misteriusku
LylyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniLove at First Sight
Laura VanessaTen Years
VivianRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?