Rahasia Seorang Menantu - Bab 213 Kejutan Tak Terduga.

"Mario, kamu pulang." Tanpa memindahkan tatapannya dari televisi, Olive Lin sambil bertanya, "Lapar, kan? Kakak Chen memasak di dapur, kamu makan dulu."

Mario Wang sama sekali tak lapar!

Mario Wang duduk di sebelah Olive Lin, tertawa, "Bu, kamu sangat menyukai Heavenly King ya? Malam tahu baru aku sadar, selain Heavenly King, ibu menyukai artis siapa?"

"Anak ini. Untuk apa kamu bertanya?" Olive Lin tertawa malu, "Tahun ini aku berumur 50 tahun. Artis yang ku suka sudah tak muda lagi. Ada Athan Liu, Charlie Zhang, Eric Zhou, Andre Li... saat muda aku menyukai mereka. Mereka yang terhebat di setengah hidupku!"

Mario Wang mengingat 4 nama tersebut, lalu berdiri dari sofa sambil tersenyum, "Bu, di tempat gymku ada sedikit urusan. Aku pergi dulu."

Tanpa menunda, Mario Wang langsung berbalik pergi.

"Aduh, anak ini..." Olive Lin agak bingung, "Kenapa demi bertanya itu dia sampai pulang? Aneh sekali!"

Mulutnya bicara, tapi matanya tak berpindah dari televisi, masih menonton Athan Liu.

————————

Mario Wang mengendari mobil Audi A8 nya ke kota C, bukan ke tempat gym.

Perjalanan setengah jam berlalu dengan cepat.

"Tuan Wang." Melihat kemunculan tiba-tiba Mario Wang, Anwar Chen menganga.

Bukankah barusan menelpon? Kenapa tuan wang buru-buru sekali? Apa dia kesini untuk membunuhku?!

"Athan, Charlie..." Mario Wang duduk di atas sofa, langsung bicara pada intinya, menyebutkan ke 4 nama artis tersebut. "4 orang ini, cepat hubungi mereka. Aku mau mereka ikut dalam syuting acara ibu mertuaku!"

Anwar Chen::“……”

Diam-diam Anwar Chen agak kesal.

Ini tak mungkin sekali!

Siapa ke-4 orang itu? Mereka adalah mega bintang dalam negeri bahkan internasional!

Kamu bilang untuk mengundangnya, memang dirimu siapa? Jika kamu bukan teman tuan Wu, aku malas meladenimu!

"Aduh!" Anwar Chen menghela napas, ragu untuk tak menelpon.

Anwar Chen masih mengingat ucapan Tuan Wu saat itu!

Harus membuat lawannya senang!

Siapa yang berani menyenggol tuan Wu? Realitanya, tak ada sama sekali. Pasti identitas Mario Wang ini tak biasa, tapi tak seberlebihan yang dijelaskan tuan Wu!

"Tuan Wang." Anwar Chen mengernyit, wajahnya tampak depresi, "4 artis yang anda sebutkan, satupun tak bisa ku undang, mereka terlalu hebat! Dan mereka memiliki bosnya masing-masing. Di industri ini, mereka tak lebih kecil dariku. Mereka bukan orang biasa. Untuk masalah ibu mertuamu, aku sarankan anda memikirkannya lagi. Jangan membayangkannya begitu mudah!"

Ada nada tak sabaran pada suaranya.

Mario Wang terkejut sejenak, lalu mengerti.

Tuan Wu pasti tak mengatakan yang jelas soal identitasnya pada Anwar Chen. Pantas saja Anwar Chen bingung!

"Abdi Wu." Mario Wang tak banyak bicara lagi pada Anwar Chen, Mario Wang langsung menelpon Abdi Wu di depan Anwar Chen, "Bawahanmu boleh juga untuk menyelesaikan pekerjaan, bagus sekali hasilnya! Tapi identitasku, kamu tak memberitahunya?"

Di telepon, Abdi Wu mematung, "Iya. Bagaimana mungkin aku memberitahu identitasmu? Apa dia pantas? Prinsipmu itu ingin tak terlihat, prinsipku adalah mengikuti langkahmu. Sama-sama tak terlihat sepertimu. Bos Wang, sebenarnya ada apa?"

"Situasi?" Mario Wang menjelaskan situasi sebelumnya, "Andi, dunia hiburan yang kecil ini, apakah ada orang yang tak bisa ku undang? Mega bintang, waktu penayangan, fee tampil... demi semua itu aku datang ke kota C selama 2 kali!"

Apa maksudnya datang 2 kali?

Mario Wang sangat mementingkan urusan acara ibu mertuanya.

"Bos, jangan pedulikan!" Abdi Wu panik, "Begini saja, berikan urusan itu padaku. Artis apapun, selama kamu hidup, aku pasti akan memberikannya padamu. Bahkan jika mati, aku akan menggali kuburnya dan memberikan abu mereka padamu!"

Mario Wang:“……”

Untuk apa aku mau abu mereka? Abdi Wu sangat tak bisa dipercaya!

"Baiklah." Mario Wang tertawa, "Jangan pedulikan masalah ini. Aku hanya bertanya, jika Anwar mengerahkan seluruh energinya, apa dia bisa mengundang 4 artis itu?"

Abdi Wu merenung sebentar, lalu berkata, "Sepertinya... sulit!"

"Aku mengerti." Mario Wang mengangguk gembira, "Maka dari itu Anwar tak akan bingung lagi. Baik, ku tutup."

Anwar Chen yang mendengar mematung.

Barusan tuan Wang menelpon tuan Wu?

Sepertinya tuan Wu... agak takut dengan tuan ini?

Pantas saja dia berkata seperti itu. Identitas tuan ini lebih menakutkan dari tuan Wu?

Tapi tuan Wu sangat terkenal di kota C maupun negara B. Orang mana lagi yang bisa melampaui tuan Wu?

Dirinya benar-benar tak mengerti!

"Anwar." Selesai menelpon, Mario Wang meletakkan ponselnya di kantong, "Aku tak menyalahkanmu atas masalah hari ini. Tunggu teleponku nanti."

Mario Wang tak berkata asal lagi, langsung pergi meninggalkan kantor Anwar Chen.

Anwar Chen kembali mematung.

Tak menyalahkanku. Apa maksudnya?

Tuan Wu sudah bilang, aku tak bisa mengerjakan hal ini. Untuk apa masih menelponku? Tak ada gunanya!

Anwar Chen tak tahu identitas Mario Wang, Abdi Wu tahu. Anwar Chen tak tahu cara yang digunakan Mario Wang, Abdi Wu juga tak bisa menebaknya!

Karena... Mario Wang tersenyum!

Mario Wang mengendarai mobil Audi A8 nya, melaju cepat di jalan tol, sambil tersenyum cerah mengetikkan sebuah pesan.

Bukankah mega bintang itu tak ada jadwal tayang? Bukannya tak on-air?  Bukankah berwibawa? Bukannya tak bisa diundang?

Baiklah, aku harus melihatnya. Orang mana yang lebih hebat dari Mario Wang!

Setelah pesan terkirim beberapa menit kemudian...

Berita besar di dunia hiburan!

Tiba-tiba berdiri sebuah perusahaan hiburan bernama "Happy Entertainment." Dengan dana total 460 milyar dolar amerika dan membeli 4 perusahaan entertainment!

Star Cinema, Cless Group, Hundred Ent, Sky Pictures. Kebetulan ke 4 perusahaan itu adalah tempat ke 4 artis bernaung!

Tak ada yang tahu siapa bos besar dari Happy Ent, tak ada yang tahu kenapa pendirian perusahaan begitu cepat, seperti gedung yang langsung kokoh. Dengan uang sebesar itu, sangat mudah membawa masuk ke 4 perusahaan tersebut.

Kabar ini langsung menyebar ke penjuru industri hiburan, kepada siapapun itu. Entah itu media atau forum, semuanya membicarakan kabar ini!

"I...ini..." di dalam kantor, Anwar Chen menatap layar komputernya. Bola matanya tampak kosong, seperti akan keluar dari matanya.

Surat undangan!

Happy Ent mengundang tuan Anwar Chen sebagai CEO perusahaan dan akan memperoleh saham sebesar 20%.

Ini kejutan yang tak terduga.

Saat ini juga caranya akan efektif!

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu