Rahasia Seorang Menantu - Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
"Kakak ipar..."
Shellen Lin menatap bagian belakang Mario Wang, dia ingin bicara namun tidak berani, tanpa sadar, dia menggigit bibirnya dengan erat.
"Shellen, apa yang harus kita lakukan sekarang!" Ketiga teman sekelasnya sudah benar-benar panik: "Kakak iparmu sudah turun, tidak ada gunanya meminta maaf kepada orang-orang itu, dia akan dipukuli mati-matian oleh mereka!"
Air mata berlinang di mata Shellen Lin, dia tiba-tiba merasa bahwa kakak iparnya ini sepertinya juga bukan begitu tidak berguna.
Kemampuannya berkelahi sangat hebat, panggilan telepon yang aneh di dalam mobil, dan ketenangannya ... Dia memiliki banyak keraguan di hatinya, tetapi pada saat ini, penilaiannya pada Mario Wang hanya dua kata—— Sangat berani!
Dia adalah pria yang sangat berani!
"Ah!" Saat Shellen Lin sedang berpikir, terdengar suara seruan di bangsal sebelah: "Cepat lihat, cepat lihat, pria itu sudah mengikuti kepala rumah sakit Dome turun ke bawah!"
Shellen Lin tersentak, dia bergegas ke jendela bersama tiga teman sekelasnya dan bersandar di ambang jendela untuk melihat ke bawah.
————————
Di lantai bawah bangsal.
Yoyo Sun duduk di kursi besi dengan kaki disilangkan, dia memegang cerutu di tangannya, terlihat senyuman sinis di sudut mulutnya, dia menatap pintu masuk gedung rawat inap dengan wajah cemberut.
Pemuda berambut pendek dan ketiga temannya berdiri tidak jauh dari sana, mereka menatap ke gedung rawat inap dengan arogan, mengarahkan jari mereka ke para pasien dan anggota keluarga mereka yang menyaksikan keramaian, lalu berteriak: "Brengsek, sialan, kali semua lihat bagaimana aku mengambil kepalanya! "
Bush bush bush ...
Banyak orang yang tidak bernyali buru-buru meninggalkan jendela, mereka tidak berani melihatnya.
"Haha!" Pemuda berambut pendek itu tertawa dengan penuh kebanggaan, dia menoleh untuk melihat ke arah Yoyo Sun: "Kakak sepupu, nanti jika bajingan itu keluar, langsung lumpuhkan saja dia, biarkan dia tahu konsekuensi menyinggung kita!"
Yoyo Sun menyesap cerutunya dan melambaikan tangannya: "Semuanya dengarkan Diego, pukul dia habis-habisan, lumpuhkan tangan dan kakinya!"
Lebih dari 20 pengawal berkata dengan serempak: "Ya!"
Setelah selesai bicara, mereka berjalan ke belakang pemuda berambut pendek yang bernama "Diego Sun" dan mengeluarkan tongkat plastik dari pinggang mereka, wajah mereka penuh dengan aura kejam dan niat membunuh.
Sekitar setengah menit kemudian.
Empat sosok orang, Dome Niu di depan, dua penjaga keamanan di belakang, dan Mario Wang di paling belakang, dengan tersenyum tipis berjalan perlahan keluar dari pintu gedung rawat inap.
"Bukankah kamu hebat, ayo pamer di depanku biar aku melihatnya lagi!?" Tatapan Diego Sun langsung tertuju pada wajah Mario Wang, matanya langsung memerah, dan dia berteriak: "Kakak sepupu dialah bajingannya, brengsek ini menendang kami sampai pingsan di pintu masuk bar Kota C ... Kenapa masih bengong? Pukul dia habis-habisan, pukul dia sampai mati! "
Bushhhh!
Lebih dari 20 pengawal itu, tidak ragu sedikitpun, mereka segera melambaikan tongkat plastik mereka dan menyerang menuju Mario Wang.
Namun……
"Berhenti!" Di belakang semua orang, tubuh Yoyo Sun menegang dan dia dengan refleks berdiri dari kursi, cerutu di tangannya terjatuh ke tanah, dan matanya menatap ke arah Mario Wang dengan membelalak seperti melihat sabit di tangan Dewa pencabut nyawa, jantungnya berdebar kencang, dan hampir melompat keluar dari tenggorokannya.
Wang ... Tuan muda Wang!
Adik sepupunya yang selalu menimbulkan masalah, malah menyinggung Tuan muda Wang dan memukuli orang Tuan muda Wang! !
"Kakak sepupu?" Diego Sun merasa sangat bingung, dia menoleh dan menatap Yoyo Sun: "Aku…"
"Dasar brengsek!" Yoyo Sun hampir gila, dia berlari ke depan dengan sangat cepat, menggepalkan tinjunya, menarik lengannya di depan wajah Diego Sun, bahkan giginya gemetaran karena marah: "Brengsek, sialan, kamu sudah mencelakaiku!"
Saat ini, lingkungan sekitar hening.
Tiga teman Diego Sun, lebih dari 20 pengawal, kepala rumah sakit Dome ... semuanya sangat terkejut, mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, mereka berdiri diam di tempat dan tidak berani bergerak.
Senyuman di wajah Mario Wang masih tetap datar, dia maju ke depan dua langkah: "Hehe, benar-benar berjodoh, Tuan muda Sun, kita bertemu lagi. Adik sepupuku dipukuli oleh orangmu hingga terluka, dan aku harus meminta maaf padamu, bukankan begitu? "
"Tidak, tidak ... ya ya!" Ujar Yoyo Sun dengan tidak jelas, dia ketakutan hingga kakinya menjadi lemas, dia menggunakan seluruh tenaganya untuk menampar Diego Sun hingga dia terjatuh ke bawah, lalu menekuk kedua kakinya dan berlutut di bawah, dia menampar dirinya sendiri dengan keras, sambil menangis: "Wang ... Kak Wang, aku sudah salah!"
Pada saat ini, udara di rumah sakit seolah-olah benar-benar berhenti, bola mata semua orang membelalak.
Termasuk Diego Sun yang terjatuh ke bawah dan menutupi wajahnya, serta tiga teman, para pengawal, kepala rumah sakit Dome, penonton di lantai atas bangsal, Shellen Lin dan tiga teman sekelasnya ... Semua orang sangat terkejut!
"Kakak sepupu, dia, dia ..." Shellen Lin yang berada di jendela lantai 11 mengulurkan tangannya untuk menutupi mulutnya, dia sangat terkejut: "Pria berambut merah itu benar-benar berlutut pada kakak sepupu!"
Ketiga teman sekelasnya sama-sama sangat terkejut, mereka sama sekali tidak bisa memahaminya, dan berseru: "Bagaimana mungkin? Kenapa dia berlutut?"
Di bangsal lain, anggota keluarga pasien yang menyaksikan keramaian, bahkan orang yang mengenali identitas Yoyo Sun, ekspresi mereka sangat terkejut: "Siapa pemuda itu sebenarnya? Yang berlutut di bawah itu sepertinya adalah Tuan muda pertama Keluarga Sun, Yoyo Sun, dia bahkan berlutut pada pemuda itu? Ini, ini, apa yang terjadi?! "
Apa yang terjadi?
Yoyo Sun juga ingin tahu apa yang terjadi, dia sangat menyesal.
Kota A begitu besar, populasi orangnya lebih dari 18 juta orang, Diego Sun si brengsek ini, malah menyinggung orang yang paling tidak bisa disinggung, dia adalah Tuan muda Wang!"
Jika dia hanya menyinggungnya mungkin masih memiliki kesempatan untuk hidup, tetapi dia malah memukuli adik sepupu Tuan muda Wang hingga masuk rumah sakit, ini, ini, ini namanya cari mati sendiri, Tuhan pun tidak dapat menyelamatkannya!
Saat Yoyo Sun berlutut, ekspresi wajah Mario Wang juga sudah berubah.
Tentu saja bukan shock, melainkan khawatir.
Shellen Lin dan ketiga teman sekelasnya pasti sedang melihatnya dari lantai atas, jika mereka melihat adegan ini, mereka pasti akan ragu dan identitas aslinya mungkin akan terungkap!
"Yoyo Sun!" Mario Wang merendahkan suaranya dan meneriakinya: "Bangun, jangan berlutut!"
Yoyo Sun bergidik, air matanya mengucur keluar, lalu dia segera merangkak dan bergegas menuju Mario Wang, tiba-tiba dia langsung memeluk kaki Mario Wang sambil melolong keras, dia menangis dengan sangat sedih, tersedu-sedu, hingga tidak dapat berbicara.
Gawat, gawat, benar-benar gawat, Tuan muda Wang bahkan tidak membiarkanku berlutut, apakah dia sudah benar-benar bertekad untuk membunuhku, dan tidak memberi kesempatan sama sekali untukku, huhuhuhu!
"..." Mario Wang terdiam beberapa saat, dia menoleh dan melirik ke gedung rawat inap.
Di jendela lantai 11, Shellen Lin sudah benar-benar tercengang, mulutnya terbuka hingga bisa memasukkan sebuah telur bebek besar, ekspresinya curiga, shock, dan bahkan ketakutan, berbagai emosi kompleks muncul bersamaan, dan tatapannya bahkan lebih penuh dengan kebingungan, seolah mengatakan——
Kakak sepupu, aku benar-benar dibuat terkejut olehmu, siapa kamu sebenarnya? !
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeInventing A Millionaire
EdisonHei Gadis jangan Lari
SandrakoTen Years
VivianTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniBeautiful Love
Stefen LeeGet Back To You
LexyRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?