Rahasia Seorang Menantu - Bab 234 Kepala Keluarga
Zino He menghabiskan waktu setengah jam di rumah keluarga Wei, dan ketika dia pergi, wajahnya seperti dipenuhi oleh angin musim semi.
Helbert Wei sebaliknya.
Menemani di ruang tamu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun selama keseluruhan proses, wajahnya menjadi hitam.
“Helbert.” Mengantarkan Zino He keluar, Olive Lin menyerahkan ponselnya ke Helbert Wei dengan senyuman di wajahnya: “Lihatlah saldonya, dalam dua hari bisa menghasilkan begitu banyak, 200 juta Yuan!"
Helbert Wei tegas, tidak mengatakan apa-apa.
“Apakah ayah tidak senang ibu menghasilkan uang?” Karin Wei sudah lama merasa bahwa ada yang salah dengan Helbert Wei. Setelah memikirkannya, dia tertawa: “Ayah, apakah karena ibuku menghasilkan uang, posisimu di rumah menjadi tidak aman?"
Helbert Wei mendengus dingin dan menoleh.
“Helbert.” Senyuman di wajah Olive Lin berlanjut: “Jangan begitu, kita sudah menjadi pasangan suami-istri yang lama, apakah kamu masih tidak mengenalku? Tidak peduli berapa banyak uang yang dihasilkan, semuanya adalah untuk keluarga ini! Bukankah tadi sutradara He sudah mengatakan bahwa akan ada beberapa acara lagi kedepannya, dan popularitas di internet sangatlah tinggi. Setelah semua acara difilmkan, setidaknya akan mendapatkan 600 juta Yuan - Karin dan aku akan mempersiapkannya, kami akan pergi untuk syuting yang kedua dalam beberapa hari lagi."
Helbert Wei refleks dan tiba-tiba berkata, "Tidak!"
Suaranya tidak kecil, dan itu mengejutkan Olive Lin dan Karin Wei!
"Keluarga kita tidak punya perusahaan? Mensyuting film itu sepanjang hari, apakah masih mau bekerja!" Wajah Helbert Wei memerah: "Perusahaan membutuhkanmu, kamulah yang selalu bertanggung jawab atas departemen keuangan. Ini namanya kamu tidak bertanggung jawab!"
Olive Lin yang selalu lembut, tetapi kali ini dia masih sabar: "Helbert, bukankah masih ada pak Liu di departemen keuangan? Setelah mengikuti kita selama bertahun-tahun, kamu masih khawatir padanya? Kamu tidak mungkin terpengaruh oleh perkataan Karin, kan? Kamu khawatir aku akan mempengaruhi posisimu dalam keluarga kita?"
“Jika aku bilang tidak boleh, ya tidak boleh!” Helbert Wei memasang kembali 'kepala rumah' itu, langsung berdiri setelah memukul meja, penuh amarah: “Tidak peduli apa yang kamu katakan, kamu tidak diizinkan untuk syuting acara ini lagi kedepannya!"
Olive Lin gemetar, lalu perlahan mengangkat kepalanya. Sudah ada lapisan kabut air di matanya: "Ketika kamu bertengkar dengan Karin dulu, aku selalu membelamu. Kupikir Karin belum dewasa dan perkataanmu cukup masuk akal - sekarang aku baru tahu, Helbert, kamu ini selalu membuat masalah tanpa alasan! Aku adalah istri mu, aku ini setara denganmu dalam keluarga ini! Aku juga ingin memberitahumu dengan jelas, bahwa aku menyukai acara ini, tidak peduli berapa banyak episodenya, aku akan ikut semuanya!"
“Oke!” Karin Wei langsung mengangkat ibu jarinya di samping dengan bangga: “Bu, aku dengan tegas mendukungmu. Tim acara masih membutuhkanku untuk mengatur pekerjaan keamanan. Aku akan bergabung denganmu dalam acara itu! Mari bergandengan tangan, kita tidak perlu ditindas untuk menjatuhkan direktur Wei!"
Helbert Wei: "..."
Dia menggigil karena marah.
Gawat, kedua orang itu lebih baik dari satu sama lain. Dulu, putrinya lah yang tidak patuh, tetapi sekarang, istrinya juga memberontak!
"Terserah kamu!" Helbert Wei berteriak, berbalik dan berjalan keluar ruang tamu: "Mario, keluarlah denganku!"
Mario Wang terdiam beberapa saat. Pada saat ini, dia segera bangkit berdiri dan berjalan keluar setelah Helbert Wei.
Keduanya pergi ke halaman.
“Hei!” Helbert Wei menghela nafas, rasa kesepian di wajahnya tidak bisa disembunyikan, dan dia menghela nafas sambil berjalan: “Mario, tidak mudah bagi kita para lelaki. Kita harus bekerja keras di luar, kita juga harus menjaga keluarga - apakah aku benar?"
Mario Wang menganggapnya serius dan mengangguk perlahan: "Ayah, apa yang kamu katakan itu benar!"
“Untungnya kamu bijaksana, lebih bijaksana daripada Karin.” Helbert Wei sangat senang, wajahnya terlihat sedikit lebih baik: “Kupikir ini adalah pekerjaan kita untuk menghasilkan uang dan menghidupi keluarga kita. Mereka berdua menikmati kebahagiaan, pergi jalan-jalan, bersantai, pergi berbelanja, apakah kehidupan seperti itu buruk?"
Mario Wang berpikir sejenak, menggaruk kepalanya dan tersenyum: "Menurutku, kita juga harus menghargai pendapat mereka. Jika mereka tidak mau, maka kita para lelaki tidak bisa memaksanya - ayah, ini hanyalah pendapat pribadiku. Kamu jangan marah."
"Kamu..." Helbert Wei baru saja akan marah, tetapi dia tiba-tiba menahan: "Mario, di rumah ini, mereka berdua sudah tidak mendengarkanku lagi. Kamu adalah menantuku, jadi kita berdua harus mempunyai satu pikiran yang sama!"
Mario Wang tidak bisa menahan tawa.
Aku adalah menantu laki-lakimu, juga adalah menantu istrimu, juga suami dari putrimu, dengan siapakah pikiranku tidak selaras? Alasanmu ini tidak valid!
“Di keluarga kita, kita tidak bisa membiarkan kedua wanita itu memberontak!” Helbert Wei dengan serius mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Mario Wang: “Kamu anak yang baik, kamu pasti mengerti apa yang kumaksud. Kembalilah dan bersatulah denganku, kita harus menghentikan mereka syuting acara!"
Mario Wang berpikir sejenak dan berkata dengan serius: "Ayah, sebenarnya, kurasa kamu sudah terlalu banyak berpikir. Ibu berpartisipasi dalam acara dan menjadi artis populer dan istri kaya, bukankah itu seperti memberikan iklan gratis kepada perusahaan kita? Ini adalah mimpinya sepanjang waktu, dan sekarang akhirnya menjadi kenyataan. Kamu seharusnya berbahagia untuknya."
"Aku..." Helbert Wei berhenti, menutup matanya sejenak, dan menghela nafas dalam-dalam: "Hei... percuma saja memberitahumu, kamu masih belum mengerti!"
Setelah selesai berbicara, ekspresinya bahkan lebih kesepian daripada sebelumnya, dengan wajah bersedih, tanpa perlu Mario Wang menemaninya, perlahan dia berjalan menjauh, punggungnya sangat tertekan.
————————
Satu hari, dua hari, tiga hari..
Waktu berlalu.
Lima hari berlalu dalam sekejap mata, dan belakangan ini, Olive Lin dan Karin Wei lagi-lagi mendapatkan naskah untuk episode kedua acara tersebut. Mereka bekerja sama setiap hari, sering terdengar suara para gadis yang tertawa di ruang tamu. Suara mereka telah menambahkan sedikit aura kehidupan di vila keluarga Wei.
Dan, Helbert Wei juga tidak menghentikan mereka lagi, sebaliknya malah memfokuskan seluruh energinya pada Perusahaan Elektronik Wei. Setiap harinya, dia keluar pagi-pagi sekali dan pulang larut malam sekali, sesekali mengungkapkan jejak kepercayaan yang kuat di matanya, dan sepertinya telah menemukan cara —— Bahkan jika istri dan anaknya begitu hebat, mereka tetap tidak boleh memberontak!
Sampai hari keenam, kru film berangkat lagi ke lokasi syuting program kedua - Australia, Kastil Mortanzawat!
Kastil ini adalah pusat koleksi dan distribusi artis tertua di Australia. Ia adalah manor bergaya abad pertengahan Eropa secara keseluruhan. Bangunannya unik dan vegetasi tamannya luar biasa mewah. Terutama di awal musim semi, semuanya pulih dan seluruh kastil dipenuhi dengan vitalitas.
“Bu, Karin, lokasi syutingnya ada di sini.” Mario Wang menarik dua koper besar, menemani ibu dan putri keluarga Wei, dan berjalan menuju gerbang kastil.
Kali ini, ada lebih banyak bagian 'latihan' daripada episode pertama. Hari ini, mereka datang ke kastil ini untuk berlatih sebelum rekaman resmi dengan beberapa keluarga kaya yang berpartisipasi dalam acara ini, untuk mencegah situasi yang tidak bersahabat seperti terakhir kali.
Adapun nyonya Zhu yang tidak bersahabat itu, tentu saja dia telah dieliminasi dan tidak pernah dipekerjakan lagi!
Seluruh tim acara termasuk beberapa individu kaya, beserta Mario Wang dan ibu-anak dari keluarga Wei, memiliki hampir 200 orang yang mendekati gerbang kastil kuno.
Namun--
"Berhenti!" Di gerbang kastil, dua penjaga yang berjanggut dan berseragam, dengan tombak bergaya retro di tangan mereka, menggunakan bahasa Inggris-Australia yang fasih, dengan suara bulat berkata: "Tidak ada yang boleh masuk tanpa seizin dari tuan!"
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesIstri Yang Sombong
JessicaEternal Love
Regina WangLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPengantin Baruku
FebiRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?