Rahasia Seorang Menantu - Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
Mario Wang sampai di kediaman keluarga Wei saat pukul jam 10 malam.
Karin Wei tidur sampai 4 jam lebih, saat baru bangun wanita itu langsung memakan cemilan malam, duduk di ruang tamu lantai satu, memegang ponsel sambil melamun, tampak menyedihkan.
"Karin?" Mario Wang berjalan masuk ke dalam ruang tamu, lalu duduk di hadapan Karin Wei, jemarinya digoyangkan di depan wajah Karin Wei lalu tersenyum, "Sedang memikirkan apa? Kenapa melamun?"
Karin Wei menggeleng, "husss, pelan sedikit. Ayah dan ibu sudah tidur. Semakin memikirkannya, aku semakin bersalah. Seharusnya kita tak bertarung di Joy Bar. Kalau kita terlibat masalah dengan negara lain, kita tak bisa kabur. Siapapun tak bisa menyelamatkan kita, aku menyesal sekali!"
"Kamu sedang mengkhawatirkan ini?" Diam-diam dalam hati Mario Wang tertawa, lalu dengan serius berkata, "Barusan aku pergi bertemu dengan duta besar negara M. Masalah ini sudah terselesaikan dengan baik. Bukankah aku sudah bilang padamu? Kakekku adalah orang dengan posisi tertinggi di negara B, masalah kecil seperti ini mudah diselesaikan. Jangan dipikirkan."
Karin Wei menatap tajam, "Aku masih mengkhawatirkan ini, tapi kamu malah membual! Teruskan saja omong besarmu!"
"Hehe." Mario Wang tertawa sambil menggaruk kepalanya, "Aku hanya tak mau kamu khawatir."
Sambil bicara, sambil Mario Wang menatap ponsel Karin Wei, "Ada apa? Ada hal yang harus kamu kerjakan?"
"Bukan." Diinterupsi seperti itu oleh Mario Wang, perasaan Karin Wei menjadi membaik, "Sepupuku tadi menelpon. Tahun ini dia akan lulus, sudah harus magang, lalu kalau ada waktu aku harus menghampirinya untuk mengajak main."
Karin Wei memeletkan lidahnya, "Aku tak berani pergi. Permasalahan Joy Bar belum berlalu. Kalau aku ditangkap bagaimana?!"
"Hahahaha." Mario Wang tak kuasa tertawa, "Baiklah, kalau tak pergi ya tak pergi saja. Apa kamu masih tak mengantuk? Aku tidur dulu ya."
Karin Wei menghela napas lalu kembali ke kamar bersama Mario Wang. Karin Wei melihat kasur milik Mario Wang dan ranjang besarnya, lalu menggigit bibirnya, agak ragu, wajah Karin Wei pun memerah.
"Apakah karena khawatir dengan masalah Joy Bar hingga kamu kekurangan rasa aman? Apa kamu ingin tidur bersamaku?" Mario Wang menepuk-nepuk dadanya, wajahnya serius, "Jangan khawatir, kita adalah suami istri kontrak, sebelum kamu benar-benar menerimaku, walaupun aku tidur seranjang denganmu, aku akan jujur padamu, aku jamin aku tak akan macam-macam padamu."
Setelah itu langsung berlari ke arah ranjang.
"Berdiri!" Wajah Karin Wei semakin memerah, "Peraturan lama!"
Mario Wang:“……”
Dengan kesal, Mario Wang membuka selimutnya, lalu masuk ke dalam selimut, "Aku sibuk seharian, lelah sekali. Aku tak mau mandi, langsung tidur!"
Karin Wei memakai sendal jepit, lalu menendang pelan Mario Wang, wajahnya semakin memerah, gigitan di bibirnya semakin keras, "Ka... kamu sungguhan ingin tidur bersamaku?"
Mario Wang berbalik lalu mengangguk, wajahnya gembira, "Ingin!"
"Mimpi!" Tawa Karin Wei meledak, wajahnya merekah bagai bunga yang sedang merekah, kamar ini seperti sangat terang sekali, "Kalau begitu bersikaplah dengan baik. Nantinya belum tentu ada kesempatan. Suami kontrak, selamat malam!"
Setelah itu Karin Wei menatap dalam mata Mario Wang, kedua pipinya semakin bersemu merah, lalu Karin Wei mematikan lampu dan larut dalam tidur damainya.
"Karin, istriku..." di kegelapan Mario Wang menatap siluet kurus yang terbungkus selimut, lalu perlahan-lahan memejamkan matanya.
Malam ini tidurnya memuaskan sekali!
————————
Keesokan paginya.
Sepasang suami istri Wei mulai sibuk masing-masing. Pagi-pagi sekali Helbert Wei pergi ke kantor demi kesibukan pasar luar negeri.
Olive Lin baru saja menerima acara variety baru, lokasi syutingnya berada di kota A bagian utara dan wanita itu sudah berangkat bersama para kru.
Karin Wei berangkat ke perusahaan keamanan Tianwang, acara international fair sudah selesai diselenggarakan dan pesta perayaan akan dirayakan hari ini.
Di rumah hanya tersisa Mario Wang dan bibi Chen.
"Tuan." Bibi Chen sedang membereskan peralatan makanan, dari jauh menatap Mario Wang dengan ramah, "Hari ini tak pergi ke tempat gym?"
Mario Wang sedang melihat ponselnya, asal menjawab 'hm' lalu tatapannya kembali ke layar ponsel.
Sebuah pesan.
Isinya singkat: Kakak ipar, aku George Cheng, apa anda ada waktu? Bisakah menelponku? Ada minta diajari sesuatu.
"George, anak ini... memanggilku dengan kata 'anda'? Sopan sekali." Mario Wang berjalan keluar ruang tamu, lalu meneloi George Cheng.
Panggilan tersambung, suara George Cheng langsung terdengar, jelas sekali terdengar hati-hati, "Tu.. tuan Wang!"
"Jangan berhati-hati begitu. Panggil aku kakak ipar saja." Mario Wang tersenyum, "George, kamu adalah kekasih Shellen. Semalam Karin bilang padaku, kalian akan segera lulus dan sepertinya akan segera menikah?"
Suara George Cheng masih gugup, masih ada perasaan tak tenang, "Kakak ipar, yang aku ingin bicarakan adalah Shellen. Sekarang sudah memasuki waktu magang, aku ingin dia magang di perusahaan keluargaku, tapi dia menolak, dia ingin magang di kota K. Tentu saja aku menghormati keinginannya, tapi diam-diam aku memeriksa perusahaan itu dan mendengar kabar tak baik."
"Oh? Kabar tak baik?" Mario Wang tertarik, "Coba katakan."
George Cheng tak berani menunda, langsung menjawab, "Sebenarnya sekolah kami dan perusahaan itu memiliki kerjasama. Ada banyak lulusan kampus kami lanjut di perusahaan mereka, Shellen mengajukan lalu dengan mudahnya diterima. Aku agak khawatir, lalu mencari beberapa lulusan yang dulu dan bertanya pada mereka. Bos perusahaan luar itu orang yang haus nafsu, dia memanfaatkan wanita cantik yang sedang magang, banyak yang ditiduri olehnya!"
Mario Wang mengangguk pelan.
Di dunia kerja, situasi ini sangat normal.
Banyak gadis muda yang berpengalaman kurang, datang ke sebuah perusahaan, tentu saja keinginan mereka adalah naik posisi dan gaji lalu genit pada atasan, bahkan berkembang menjadi kekasih, itu semua adalah hal yang sering ditemukan.
"George, jangan terburu-buru dulu." Mario Wang menenangkan, "Shellen bukan wabita seperti itu, kamu harus banyak memberinya kepercayaan."
Bagaimana mungkin George Cheng tak panik, "Kakak ipar, bos mereka adalah orang asing, dia memainkan banyak wanita magang. Kata-kata manisnya menipu mereka semua. Ada seorang wanita yang dibodohi, katanya diracuni obat oleh bos itu, menjijikkan! Aku sudah bicara pada Shellen, tapi dia bilang selalu bisa melindungi dirinya. Kakak ipar, kita adalah pria, tak mudah menipu seorang wanita untuk naik ke ranjang kita, benarkan?"
Mario Wang:“……”
Tak mudah menipu seorang wanita naik ke atas ranjang? George Cheng, kemarin aku ingin naik ke atas ranjang Karin Wei, bahkan sisi ranjangnya pun belum aku sentuh!
"Apa nama perusahaan itu?" Walaupun Mario Wang menangis dalam hati, tapi suaranya tak berubah, "Katakan padaku, aku akan membantumu untuk mencaritahu."
George Cheng langsung menjawab, "Perusahaan tempat magang Shellen bernama Prime Electricity. Tapi aku dengar-dengar kalau mereka memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan perusahaan besar dalam negeri. Se... sepertinya nama perusahaannya Yanjing Energy!"
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaRahasia Istriku
MahardikaCinta Yang Terlarang
MinnieDiamond Lover
LenaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMenantu Hebat
Alwi GoHis Soft Side
RiseDark Love
Angel VeronicaRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?