Rahasia Seorang Menantu - Bab 5 Minta Maaf
“Selesai sudah, selesai sudah…” Dia putus asa, seolah-olah kehilangan semua kekuatannya, lalu bergumam pada dirinya sendiri, sudut matanya basah: “Setelah bekerja keras hampir sepanjang hidupku, tidak ada lagi yang tersisa sekarang. Kekuatan keluarga Zheng di kota A sudah terlalu besar, kita tidak mampu memprovokasi mereka. Sangat mudah bagi keluarga Zheng untuk menghancurkan keluarga kita. Selesai sudah, semuanya sudah berakhir... "
Olive Lin menangis di sampingnya, tidak kalah sedih: "Karin, kamu ini mendorong keluarga kita ke dalam api unggun, bagaimana bisa kamu menikah dengan sampah si Mario itu? Membuat kesal tuan Zheng, keluarga kita juga ikut menjadi sial. Ayahmu dan aku bekerja sangat keras untuk kebaikanmu, dan sekarang semuanya sudah dihancurkan olehmu."
Karin Wei menggigit bibirnya dengan erat, merasa bingung.
Dia hanya ingin memberontak terhadap pernikahan yang diatur oleh orang tuanya. Dia tidak menyangka masalah ini akan berkembang menjadi begitu serius. Marvin Zheng benar-benar tidak masuk akal. Mario Wang keluar untuk berbicara dengannya, tetapi jangan sempat menambahkan bahan bakar ke api, kalau tidak, segalanya pasti akan menjadi lebih buruk. Dengan karakter Marvin Zheng, mungkin dia akan melawan Mario Wang...
Dalam hal ini, Mario Wang tidak bersalah.
Memikirkan hal ini, Karin Wei merasa bersalah dan tidak bisa menahan untuk tidak melihat ke luar ruang tamu.
Pada saat ini.
“Paman Wei, bibi Lin!” Marvin Zheng mengikuti di belakang Mario Wang dan berjalan masuk ke ruang tamu. Begitu dia memasuki pintu, air matanya mengalir, dan dia berteriak dengan keras: “Maafkan aku, aku sudah bersalah."
Sambil berbicara, dia merangkak ke lantai, menggunakan lengan baju Versace-nya yang dibuat khusus lalu dengan panik menyeka air liurnya di lantai, memohon belas kasihan sambil membersihkannya: "Karin... tidak, tidak, kakak ipar. Kakak ipar, melihat pada persahabatan antara kedua keluarga kita, mohon maafkan aku. Apa yang baru saja kukatakan hanyalah kata-kata kekesalan, tolong jangan marah lagi."
Helbert Wei dan Olive Lin tertegun sejenak dan tanpa sadar bangkit berdiri dari sofa, saling memandang, tetapi mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, wajah mereka tercengang.
Karin Wei juga sedikit lamban.
Ada apa ini, Marvin Zheng? Mario Wang baru saja pergi keluar untuk berbicara dengannya, dan dia langsung seperti orang yang berbeda. Apakah mulut Mario Wang begitu cakap? Atau, apakah dia sudah salah menganggap Marvin Zheng sebelumnya, lantas dia benar-benar orang yang masuk akal? Namun, penampilannya juga terlalu dibesar-besarkan, ludah yang diludahkannya di lantai tidak dianggap kotor.
"Tuan Zheng, tuan Zheng..." Helbert Wei akhirnya bereaksi, merasa sedikit bingung: "Mengapa tuan Zheng mengatakan ini? Karin, cepatlah bantu memapah tuan Zheng, bagaimana bisa kita membiarkan tuan Zheng membersihkan lantai?"
Segera setelah Karin Wei hendak bergerak, wajah Marvin Zheng ketakutan dan dia bergegas untuk berdiri: "Tidak, tidak, kakak ipar, aku tidak perlu dibantu, aku bisa berdiri sendiri."
“Mario?” Karin Wei semakin bingung. Setelah memikirkannya, dia menoleh untuk melihat ke arah Mario Wang, dengan ekspresi curiga di wajahnya: “Apa yang sudah kamu katakan kepada Marvin? Bagaimana dia bisa menjadi seperti ini?"
Mario Wang menepuk bahu Marvin Zheng, berkata: "Aku baru saja menganalisisnya dengan tuan Zheng. Jika bisnis keluarga kita dan perusahaan Zheng lanjut bekerja sama, maka hal itu akan membawa keuntungan untuk kedua belah pihak, kalau tidak, perusahaan Zheng juga akan mengalami kerugian. Tuan Zheng pun memikirkannya dan berpikir bahwa apa yang kukatakan masuk akal. Tuan Zheng, bukankah aku baru saja mengatakannya sama seperti ini?"
“Ya, ya!” Seperti ayam yang mematuk nasi, Marvin Zheng buru-buru mengangguk: “Apa yang dikatakan oleh kak Wang terlalu masuk akal, aku melakukannya sesuai dengan akal sehat. Aku sudah belajar banyak dari kak Wang. Paman Wei, aku sudah salah karena membuatmu kesal."
Marvin Zheng berkata dengan ekspresi sanjungan: "Paman Wei, jagalah kesehatanmu. Aku baru saja memikirkannya. Kedepannya, keluarga kita akan terus bekerja sama, dan keluargaku akan menyerahkan 20% dari keuntungan untuk menebus masalah hari ini."
“Apa?!” Helbert Wei tercengang, bahkan mulai meragukan kehidupan.
Dia bukannya tidak tahu karakter Marvin Zheng. Pria itu memiliki keluarga besar dan bisnis yang besar, dan dia termasuk tipe orang yang tidak takut akan apapun. Bisakah Mario Wang mengubah karakternya hanya dengan beberapa kata? Dengan menjual 20% dari keuntungan, keluarga Wei sudah dapat meningkatkan pendapatannya sekitar 300 juta Yuan selama setahun. Jumlah ini terlalu besar dan sama sekali tidak mungkin!
"Tuan Zheng." Helbert Wei jelas tidak bisa mempercayainya, lalu dengan hati-hati berkata: "Apa yang baru saja kamu katakan itu adalah benar? Apakah kamu ingin memikirkannya lagi?"
Marvin Zheng menggelengkan kepalanya lagi dan lagi: "Tidak perlu, aku sangat serius. Hanya untung 20%, kuharap paman Wei akan memaafkanku... Aku bukan tuan Zheng, paman Wei, panggil saja aku Marvin, aku akan menjadi keponakanmu kedepannya!"
Wajah tiga orang keluarga Wei sangat luar biasa.
Sepertinya, Marvin Zheng tidak seperti sedang berakting. Lantas dia benar-benar sudah diyakinkan oleh Mario Wang? Dulunya mereka sudah salah, ternyata Marvin Zheng adalah orang yang cukup beralasan dan masih bersedia menjual keuntungannya, sungguh permintaan maaf yang begitu tulus.
“Tuan Zheng.” Helbert Wei tidak berani memanggilnya Marvin, dia berkata dengan ragu-ragu: “Makanannya sudah disiapkan, bagaimana kalau kamu makan bersama kami dan mari kita mengobrol dengan baik?”
Bagaimana mungkin Marvin Zheng masih berani makan? Di sebelah Mario Wang, dia bisa merasakan auranya yang tidak terlihat. Dia tidak bisa menahan ketakutan dan memandangi Helbert Wei dengan memohon ampun: "Paman Wei, kak Wang dan Karin sudah menikah, kuharap kedua pengantin baru ini memiliki hubungan yang baik selama seratus tahun dan cepat melahirkan seorang anak. Aku tidak akan mengikuti jamuan keluargamu lagi."
Helbert Wei masih sedikit khawatir dan ragu-ragu: "Tetapi..."
Tetapi apa lagi? Marvin Zheng sudah hampir menangis. Paman Wei, tolong jangan katakan apa-apa lagi, biarkan aku pergi dengan cepat, karena aku tidak bisa lagi berdiri di samping menantu laki-lakimu, kakiku hampir melemas!
"Ayah, apa yang dikatakan tuan Zheng ada benarnya. Makan-makan keluarga kita, tidak pantas baginya untuk tetap di sini." Mario Wang tidak lagi mempermalukan Marvin Zheng dan tersenyum: "Ayah, tuan Zheng mengatakan padaku bahwa masih ada urusan di rumahnya, jadi biarkan dia pulang dulu."
Marvin Zheng menerima amnesti itu dan buru-buru mengambil alih percakapan: "Ya, ya, masih ada yang harus kulakukan. Paman Wei, bibi Lin, kak Wang, kakak ipar, aku pergi dulu sekarang."
"Hei, tuan Zheng..." Helbert Wei ingin mengatakan beberapa patah kata lagi.
Marvin Zheng tidak berani menunggu sedetikpun dan berlari keluar dari ruang tamu, mengendarai mobil Lamborghini-nya, dan pergi seperti pelarian.
"Ini, ini, ini..." Di ruang tamu, Olive Lin tercengang sepanjang waktu. Baru setelah itu, dia mengerti: "Helbert, urusan bisnis keluarga kita sudah baik-baik saja? Apa yang dikatakan tuan Zheng barusan itu benar? Bagaimana perasaanku seperti bermimpi, begitu tidak nyata?"
Helbert Wei dan Karin Wei, ayah dan putrinya itu sepertinya telah memikirkan sesuatu, mata mereka tertuju pada Mario Wang pada saat yang bersamaan.
“Ayah, ibu, Karin.” Mario Wang seperti tidak melihat keraguan di mata mereka, dia menggaruk kepalanya seperti orang yang baik-baik saja, hanya tersenyum: “Bukankah ayah baru saja mengatakan mau makan, aku kebetulan sudah sedikit lapar sekarang... apa yang akan kita makan?"
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Tapi Diam-Diam
RossieMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAku bukan menantu sampah
Stiw boyLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Only One
Alice SongJalan Kembali Hidupku
Devan HardiRahasia Seorang Menantu×
- Bab 1 Mario Wang
- Bab 2 Masuk Ke Keluarga
- Bab 3 Serahkanlah Padaku
- Bab 4 Mengatakan Kebenaran
- Bab 5 Minta Maaf
- Bab 6 Hadiah
- Bab 7 Seleranya Tidak Bagus
- Bab 8 Bisakah Mengerjakan Soal Pilihan Ganda?
- Bab 9 Bagaimana Kamu Mengatakannya
- Bab 10 Membeli Pakaian
- Bab 11 Masa Lalu
- Bab 12 Lianchuang Group
- Bab 13 Acara Perjamuan
- Bab 14 Ayah dan Anak Zhu Yang Menyedihkan
- Bab 15 Senang Bekerja Sama Denganmu
- Bab 16 Philip Gu
- Bab 17 Kemarahan Tuan Muda Wang
- Bab 18 Penjahat
- Bab 19 Apakah Sekarang Sudah Mengaku Kalah?
- Bab 20 Clara
- Bab 21 Tuan Sun
- Bab 22 Salah Paham
- Bab 23 Bersenang-senang
- Bab 24 Penyamaran
- Bab 25 Mengoleskan Tabir Surya
- Bab 26 Aku Yang Akan Mengolesi Istriku
- Bab 27 Mengoleskan Tabir Surya Secara Bersama-sama
- Bab 28 Lakukan Yang Terbaik
- Bab 29 Sengaja Mempersulit
- Bab 30 Teknik Membalikkan Ikan
- Bab 31 Murahan
- Bab 32 Melakukan Sesuatu!
- Bab 33 Membuat Ingatanmu Tahan Lama
- Bab 34 Tidak Bisa Diusir
- Bab 35 Summer Of Romance
- Bab 36 Memainkan Piano
- Bab 37 Menghabisinya Dengan Uang!
- Bab 38 Tebal Uang
- Bab 39 Langsung Merobeknya
- Bab 40 Lukisan Terkenal Yang Palsu
- Bab 41 Nama Baik Sangat Penting Seperti Bayangan Pohon
- Bab 42 Ingin Bukti? Aku Memberimu!
- Bab 43 Gerakan Membunuh Mematikan
- Bab 44 Serangan Bajak Laut
- Bab 45 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 46 Tegas, Cepat dan Kejam!
- Bab 47 Dirasuki Raja Akting
- Bab 48 Menyelamatkan Karin Wei
- Bab 49 Peringkat Naga Long
- Bab 50 Raja Perang Akan Segera Bertindak
- Bab 51 Raja Ada Di Depan, Wanita Cantik Ada Di Belakang!
- Bab 52 Terkejut Terkejut Terkejut
- Bab 53 Philip Gu Yang Panik
- Bab 54 Ancaman Sandera!
- Bab 55 Kapal Pesiar Bercipratan Darah
- Bab 56 Pahlawan!
- Bab 57 Mengubah Kembali Ke Identitas
- Bab 58 Dimana Dia?
- Bab 59 Mario Wang yang malang
- Bab 60 Penguapan Dunia
- Bab 61 Perasaan Bahagia
- Bab 62 Adik Sepupu
- Bab 63 Sepasang Kekasih
- Bab 64 Bergerak Sangat Cepat
- Bab 65 Bangkrut
- Bab 66 Perangkap
- Bab 67 Kesempatan Terakhir
- Bab 68 Badai Dahsyat
- Bab 69 Setengah Jam
- Bab 70 Cinta Lama
- Bab 71 Mohon Ampun
- Bab 72 Pasti Fendi Zhang!
- Bab 73 Siapa Yang Menyuruhmu Memindahkan?
- Bab 74 Aku Memprovokasi Siapa
- Bab 75 Tersanjung!
- Bab 76 Mengapa Harus Meminta Maaf?
- Bab 77 Berpisah Dengan Tidak Senang
- Bab 78 Pelelangan Amal Pesta Koktail
- Bab 79 Sampai Jumpa Lagi
- Bab 80 Usir Dia Pergi!
- Bab 81 Tak Terduga!
- Bab 82 Tak Berharga Sama Sekali.
- Bab 83 Saint Bandit!
- Bab 84 Mulai Melelang.
- Bab 85 Tulus
- Bab 86 Nilai Potensial.
- Bab 87 Permintaanku.
- Bab 88 Cara Kejam
- Bab 89 Fendro Chen.
- Bab 90 Kopassus Serigala!
- Bab 91 Perusahaan Keamanan
- Bab 92 Obrolan Malam Di Balkon
- Bab 93 Diberhentikan
- Bab 94 Melamar
- Bab 95 Mengembalikan Harta Negara
- Bab 96 Menjemput
- Bab 97 Kakak Iparku Adalah Sampah
- Bab 97 Konflik di Bar
- Bab 99 Dewa Datang
- Bab 100 Membawa Datang Orang
- Bab 101 Sudah Seharusnya Minta Maaf
- Bab 102 Siapa Kamu Sebenarnya?!
- Bab 103 Aku Sangat Mencintainya
- Bab 104 Cinta Sejati
- Bab 105 Bayarannya Masih Bisa Dinaikkan!
- Bab 106 Perjamuan Keluarga
- Bab 107 Pertengkaran
- Bab 108 Paling Lama Lima Menit
- Bab 109 Bukan Pembohong, Itu Benar!
- Bab 110 Tidak Perhatikan
- Bab 111 Merangkaklah Ke Sini
- Bab 112 Kamu Tunggu Saja
- Bab 113 Mengejarnya Secara Terang-Terangan
- Bab 114 Carol
- Bab 115 Pergi Ke Afrika Selatan!
- Bab 116 Bingung
- Bab 117 Ansandro
- Bab 118 Pria Seram
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Paku
- Bab 121 Tidak Perlu Selalu Cemberut!
- Bab 122 Gadis Konyol
- Bab 123 Pusat Perhatian
- Bab 124 Dipromosikan
- Bab 125 Kabur Dari Rumah
- Bab 126 Membunuh Orang
- Bab 127 Dia Sangat Mirip Denganmu
- Bab 128 Hugo Wei Yang Terkejut
- Bab 129 Terkenal Di Seluruh Negeri
- Bab 130 Saint Bandit Muncul Lagi
- Bab 131 Hancurkan!
- Bab 132 Sendirian Menepati Janji
- Bab 133 Naik Ke Kapal
- Bab 134 Cium Aku!
- Bab 135 Sahabat
- Bab 136 Aku Tidak Akan Menandatangani Yang Dibawah 100 Juta Yuan
- Bab 137 Pandangan Yang Bagus
- Bab 138 Sepuluh Juta Setahun
- Bab 139 Tingkat Teratas Dunia
- Bab 140 Mari Kita Sama-Sama Berbohong
- Bab 141 Felicia Ling
- Bab 142 Peluk Di Atas Panggung
- Bab 143 Si Tua Mesum
- Bab 144 Diblokir Sepenuhnya
- Bab 145 Aku Akan Berbicara Yang Masuk Akal Dengannya
- Bab 146 Lebih Mengerikan Dari Kematian!
- Bab 147 Diselesaikan Sekaligus
- Bab 148 Semua Diselesaikan
- Bab 149 Satu Keluarga Tiga Orang
- Bab 150 Berbohong!
- Bab 151 Masing-Masing Dengan Pemikiran Sendiri
- Bab 152 Aku Yang Membayar Pesanan Ini
- Bab 153 Mengejar Hidangan
- Bab 154 Pengakuan
- Bab 155 Memperbesar
- Bab 156 Orang Di Bidang Yang Sama Adalah Musuh
- Bab 157 Dukungan
- Bab 158 Benaran Tidak Bisa Menyalahkanku
- Bab 159 Reuni Teman Sekelas
- Bab 160 Sanjungan
- Bab 161 Menyanyi
- Bab 162 Ciuman Kuat.
- Bab 163 Berhenti.
- Bab 164 Siapa Yang Memukul?
- Bab 165 Aktor Terhebat!
- Bab 166 Kekuatan Dua Pesan Singkat.
- Bab 167 Penyelesaian.
- Bab 168 Mengabulkan Permintaan.
- Bab 169 Menjadi Penulis Lagu Felicia Ling.
- Bab 170 Bos Tertinggi.
- Bab 171 Ahli Kecil
- Bab 172 Pria Brengsek Hani
- Bab 173 Mengajakmu Pergi Ke Kamar Mandi
- Bab 174 Mulai Memarahi!
- Bab 175 Terpengaruh
- Bab 176 Lima Tuan Muda Kota A
- Bab 177 Apa Yang Dinamakan Mode!
- Bab 178 Menyulitkanku Sekali Lagi!
- Bab 179 Visi Dan Kebijaksanaan Berat
- Bab 180 Benar-benar Kagum
- Bab 181 Keindahan Dari Timur
- Bab 182 Bukti!
- Bab 183 Bunuh Si Anjing Ini!
- Bab 184 Hormat
- Bab 185 Hanya Mengobrol
- Bab 186 Adegan Yang Diharapkan
- Bab 187 Ayah Dan Anak Perempuan Itu Adalah Musuh
- Bab 188 Mengobrol Dengan Ibu Mertua
- Bab 189 Mimpi Seorang Gadis Menjadi Artis!
- Bab 190 Pernyataan Cinta Wanita Cantik
- Bab 191 Masa Lalu Olive Lin
- Bab 192 Kamu Akan Tahu Rasa
- Bab 193 Ingin Kamu Tahu Rasa
- Bab 194 Baik Bagi Kedua Belah Pihak
- Bab 195 Pertunjukan Dimulai
- Bab 196 Olive Lin Di Atas Panggung
- Bab 197 Master Fanna Yang Kasihan
- Bab 198 Ayah Dan Anak Keluarga Zhu Yang Lebih Menyedihkan
- Bab 199 Berjalan Ke Arah Internasional
- Bab 200 Produser
- Bab 201 Roti Murahan Berkulit Kuning
- Bab 202 Si Gendut Yuric
- Bab 203 Merasa Kagum
- Bab 204 Peringatan
- Bab 205 Abdi Wu
- Bab 206 Pemerasan
- Bab 207 Yuda Zhuo
- Bab 208 Bermulut Keras!
- Bab 209 Bakat!
- Bab 210 Anjing Yang Setia
- Bab 211 Menyapa
- Bab 212 Persiapan.
- Bab 213 Kejutan Tak Terduga.
- Bab 214 Empat Mega Bintang.
- Bab 215 Jangan Bergerak!
- Bab 216 Hugo Wei Yang Licik!
- Bab 217 Melepas Kacamata Hitam dan Penutup Kepala!
- Bab 218 Member Terhormat!
- Bab 219 IQ dan EQ Yang Tinggi!
- Bab 220 Merubah Skrip.
- Bab 221 Pelatihan Mendesak
- Bab 222 Wanita Kaya
- Bab 223 Jangan Disiarkan!
- Bab 224 Mencicipi
- Bab 225 Siapa Pemenangnya
- Bab 226 Pertunjukannya Disiarkan!
- Bab 227 Image Yang Sempurna
- Bab 228 Rencana Ke Tiga
- Bab 229 Ini Adalah Kelebihannya!
- Bab 230 Wawancara Eksklusif Dengan Mario Wang!
- Bab 231 Tidak Sadar
- Bab 232 Apakah Kamu Mau Muka?
- Bab 233 Helbert Wei Yang Kesepian
- Bab 234 Kepala Keluarga
- Bab 235 Marcel Lai!
- Bab 236 Inferior
- Bab 237 Menantu Keluarga Wei?
- Bab 238 Dalam Posisi Ini!
- Bab 239 Tersenyumlah!
- Bab 240 Berfoto Bersama
- Bab 241 Direktur Wei Mau Melakukan Bunuh Diri!
- Bab 242 Set Berantai!
- Bab 243 Halusinasi?
- Bab 244 30 detik
- Bab 245 Hideki Zheng!
- Bab 246 Grup Long Negara B!
- Bab 247 Pelurunya Sisakan Untukmu
- Bab 248 Sekarang Kamu Senang?
- Bab 249 Setengah Langkah Bos Tua!
- Bab 250 Aku, Helbert Wei, ingin menyebutmu yang terhebat!
- Bab 251 Perusahaan Aibo!
- Bab 252 Bear
- Bab 253 Hanya Sebuah Pelajaran!
- Bab 254 Kamu Sebutkan Angkanya, Aku Akan Memberikan!
- Bab 255 Gelang Pintar
- Bab 256 Perang Harga!
- Bab 257 Penolakan
- Bab 258 Penyakit Hati
- Bab 259 Datang Berkunjung!
- Bab 260 Tuan Muda!
- Bab 261 Sialan!
- Bab 262 Yakin Tidak Hidup Mengandalkan Wanita!
- Bab 263 Mengakhiri Kontrak Pernikahan?
- Bab 264 Bicara Dari Hati Ke Hati!
- Bab 265 XF Technology!
- Bab 266 Tolong Tunjukkan Kartu Pas
- Bab 267 Suamiku, Kamu Datang!
- Bab 268 Saudaramu mengerti segalanya!
- Bab 269 Peluru Penembus Perisai!
- Bab 270 Fendy Zhang Palsu! !
- Bab 271 Diselingkuhi?
- Bab 272 Jabat Tangan!
- Bab 273 Mengintai!
- Bab 274 Ceritakan Untuk Didengar?
- Bab 275 Tuan Wang, Kamu Adalah Ayah Kandungku!
- Bab 276 Dunia Bawah!
- Bab 277 Bersantai
- Bab 278 Joy Bar
- Bab 279 Lemparan Bahu!
- Bab 280 Mengagumi Negara Lain!
- Bab 281 Tidak Bisa Bela Diri.
- Bab 282 Membersihkan Sampah!
- Bab 283 Penerus Bangsa!
- Bab 284 Bunuh Tanpa Ampun!
- Bab 285 Aku Dengar Kamu Ingin Bertemu Denganku?
- Bab 286 Kekuasaan Tuan Wang!
- Bab 287 Kekhawatiran George Cheng.
- Bab 288 Si Bejat, Joe!
- Bab 289 Hak Khusus!
- Bab 290 Kamu Mau Mereka Mati Dengan Bagaimana?