Rahasia Seorang Menantu - Bab 211 Menyapa

Makan malam besar sambil menonton acara malam tahun baru adalah cara orang-orang Negara B merayakan pergantian tahun.

Di ruang tamu keluarga Wei, Mario Wang menemani 6 anggota keluarga Wei dan bibi Chen mengelilingi hidangan yang masih panas sambil menonton acara pergantian tahun di televisi. Semuanya mengobrol sambil tertawa, suasananya ramai.

Bahkan Helbert Wei yang biasanya selalu serius, saat ini wajah pria itu penuh dengan senyuman, pria itu berkata pendapatan tahun ini untuk Perusahaan Elektronik Wei sangat pesat, terlebih saat Mario Wang menjadi bagian keluarganya. Dari semula perusahaan menengah, sekarang langsung lompat menjadi perusahaan di jajaran terkuat di kota A, perkembangannya lancar, hal ini termasuk bagus.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Di televisi menunjukkan sekumpulan pria muda dan tamoan sedang bernyanyi sambil menari, penampilannya luar biasa.

Di umur 50 tahunannya, Helbert Wei sama sekali tak tertarik dengan pria muda tersebut, Helbert Wei tak lagi melihat televisi, kepalanya menoleh ke Mario Wang, "Mario, ini tahun baru, telepon lah keluargamu dan beri ucapan."

"Ya, ayah." Tentu saja Mario Wang tak menentang, pria itu mengeluarkan ponselnya, berpikir sebentar lalu menelpon kakek Wang.

Terkait kedua orangtuanya, pasti saat ini mereka sedang di samping kakek!

Dengan cepat telepon tersambung.

Di telepon, suara kakek Wang sangat gembira, "Mario! Anak tengik ini, tak tahu cara menelponku? Kapan membawa istrimu kemari? Namanya Karin, kan? Aku melihat fotonya, cantik sekali!"

"Hehe." Mario Wang tertawa sambil menggaruk kepalanya, "Kek, aku sedang menemani ibu dan ayah mertua menonton acara tahun baru. Di tahun baru ini, semoga kakek sehat selalu dan panjang umur."

Kakek Wang tersenyum lebar, tiba-tiba teringat sesuatu, "Tunggu tunggu, kamu tadi bilang apa? Kamu sedang menonton acara tahun baru?"

"Iya." Mario Wang kaget, "Kalau tidak menonton acara tahun baru, apa yang aku tonton? Bukankah ini biasa?"

Kakek Wang semakin senang, "Tunggu, tunggu. Aku akan menyapamu. Teruskan menontonnya, jangan pergi!"

Setelah itu panggilan terputus.

Mario Wang memegang ponselnya, kebingungan.

Apa yang akan dilakukan orang tua ini? Menyapa apa? Membingungkan!

Saat ini...

"Hei!" Karin Wei yang berada di samping Mario Wang meletakkan sumpitnya, sepasang matanya menatap lurus televisi, wajahnya terkejut, "Ada apa?"

Hugo Wei, Milyardi Wei, Ibu Olivia Zhao, Olive Lin... semuanya meletakkan sumpitnya, matanya terperangah!

Di layar televisi, acara yang sedang menampilkan para pria muda langsung terpotong, lalu digantikan dengan kemunculan pria tua yang bersemangat, di belakangnya berdiri satu pria dan wanita. Di wajah pria dewasa ada senyuman canggung. Wanitanya memakai pakaian elegan, wajahnya dipenuhi senyuman, mereka bersama-sama dengan pria tua itu melambaika tangan dengan hangat ke layar kaca.

"Halo penonton semua!" Saat ini, pembawa acara sangat bersemangat sekali, "Sekarang yang muncul di depan layar kaca anda adalah seseorang yang sangat terhormat, adalah pemimpin kita dari negara B, tiang dari berdiri tegaknya negara B! Di tahun baru ini, keluarga beliau mengucapkan selamat tahun baru, semoga segala hal menjadi lancar, bahagia! Semoga negara B selalu makmur! Semoga semua keluarga memiliki banyak anak, cucu dan keberuntungan menyertai kalian!"

Tangan kiri pria tua yang ada di dalam televisi memegang ponsel, sedangkan tangan kanannya melambai-lambai sambil berkata, "Semoga banyak anak, cucu, bahagia dan panjang umur! Hehehehe!"

Bagusnya tak ada mikrofon di sana, kalau tidak ucapan pria tua itu akan di negara seluruh penonton!

Tapi Mario Wang bisa mendengar jelas, ia mendengar jelas dari speaker ponselnya!

Karena kebetulan pria tua serta pria dan wanita di belakang pria tua itu adalah kakek dan kedua orang tuanya. Mereka menggunakan cara ini untuk menyapa Mario Wang!

Saat kakek Wang muncul di televisi, semua keluarga Wei yang berada di ruang tamu, kecuali Mario Wang, langsung berdiri, wajahnya penuh hormat!

Wajah pucat pria tua itu tak hanya sekali muncul di layar televisi. Seperti yang dikatakan pembawa acara, beliau adalah simbol kekuatan dari negara B, pemberi banyak kontribusi bagi negara B, bahkan orang yang kurang pengetahuan bisa tahu identitas pria tua tersebut.

Tetua, Bos Tua, Master... sebutan apapun tak cukup mewakilkan prestasi beliau. Di dalam hati orang-orang negara B, pria itu abadi!

Mario Wang juga berdiri, wajahnya tampak mengaguminya, beliau adalah kakek kandungnya, sejak kecil sampai besar kakek selalu memanjakannya,terlebih lagi dia mendengar cerita yang diceritakan kakek. Bisa melihat kakek yang sehat dan bahagia dengan cara ini, hati Mario Wang menghangat.

"Tuan Wang!" Di layar televisi, pembawa acara mengambil mikrofon, dengan wajah menghormati berjalan ke depan kakek Wang, dengan sopan dan hormat memberikan mikrofon padanya, "Apakah anda memiliki sesuatu untuk dikatakan pada penonton? Para penonton sangat ingin mendengar suara anda."

Ekspresi wajah kakek Wang sangat murah hati, aura kuat beliau masih tersebar walaupun dibatasi dengan televisi, beliau mengambil mikrofon lalu tersenyum ramah, "Anak-anak sekalian dan semuanya, selamat tahun baru! Jika memiliki anak, rawatlah mereka dengan sehat. Yang tidak memiliki anak, lahirkanlah beberapa anak. Kebijakan banyak anak banyak cucu sudah dimulai. Semuanya, lakukan yang terbaik untuk melahirkan anak. Negara B adalah negara dengan warga terbanyak, dengan banyaknya warga, maka kekuatan kita juga semakin besar!"

Seluruh penonton di rumah dan penonton di studio: "....."

Anggota keluarga Wei di ruang keluarga, "...."

Banyak wajah yang kebingungan.

Apa yang sedang dibicarakan tuan Wang? Dia menyemangati agar warganya melahirkan banyak anak? Ucapan macam apa ini? Yah, tuan Wang tetaplah tuan Wang, ucapan tahun barunya sangat berbeda!

Mario Wang tertawa garing, lalu menggaruk kepalanya, "Hehe."

Tentu saja orang lain tak tahu maksud tuan Wang, tapi Mario Wang mengerti jelas, pria itu sedang menyuruhnya dan Karin Wei memiliki anak, kakek Wang sedang menunggu menggendong cucu!

Akhirnya siaran sementara di televisi selesai, kembali dengan siaran tahun baru.

"Bisa melihat keluarga beliau di televisi sungguh sebuah keberuntungan!" Satu persatu orang kembali duduk, Helbert Wei menghela napas, "Barusan ketika beliau muncul, jantungku berdegup cepat sekali. Itu membuktikan bahwa tetua negara B auranya kuat sekali, sangat mendebarkan!"

Hugo Wei juga mendesah, "Beliau sudah berumur 70 tahun lebih, tenaganya masih full, fisiknya masih hebat, ini merupakan keberuntungan bagi kita!"

"Ya." Karin Wei juga menunjuk dadanya dengan jarinya, wajahnya bersemangat, "napasku hampir berhenti saat melihat beliau, sangat gugup, auranya sangat kuat!"

Mario Wang:“……”

Aduh, awalnya dia berencana mencari kesempatan untuk membawa Karin Wei bertemu kakek. Tapi melihat sekarang, lupakan saja! Membiarkan Karin Wei dan kakek bertemu, pasti Karin Wei bersemangat sekali, perbedaannya sangat besar! Tidak ada yang bisa dibandingkan antara keluarga Wei dan keluarga Wang, satunya di langit, satunya di tanah!

"Aaaah!" Olive Lin yang selalu diam tiba-tiba berteriak, wajahnya gembira srkali, "Cepat lihat! Ini artis pria kesukaanku! Athan Liu!"

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu