A Dream of Marrying You - Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
Nyonya Besar Pei yang bersemangat mendidik anak berumur tiga belas tahun dengan kejeniusan setingkat Tsinghua University ataupun Peking University, sehingga dia mencari koneksi untuk menyekolahkannya satu tahun lebih awal, namun siapa yang menyangka bahwa nilai akademis Tuan Muda Kecil itu benar-benar buruk, dia sepertinya tidak akan bisa naik kelas tahun depan.
Tavin Pei masih tidak paham dan bertanya,”Apa maksudmu?"
Eugene Pei berkata,”Artinya adalah, kamu berada pada kelas satu, sama dengan Julian Mo tahun ini, tetapi kamu tetap akan berada di kelas satu, ketika Julian Mo sudah naik ke kelas dua tahun depan, setelah Julian Mo sudah duduk di kelas empat, kamu masih tetap akan duduk di kelas satu, dan seterusnya. "
Tavin Pei,”"
Lalu, Tavin Pei pun menangis tersedu-sedu, apakah mereka yang tidak pintar dalam dunia akademis harus dikucilkan seperti itu?
Clarie Song menyadari bahwa orang yang akan berhubungan dengannya dalam rencana periklanan dengan Pei's Corp. bukan lagi Eugene Pei, melainkan penanggung jawab awalnya, Winna Fang.
Winna Fang adalah wanita yang sangat cakap, dia adalah wanita anggun yang serupa dengan Ava Dai, dia juga sangat cepat dalam berbicara, ketika dia pertama kali bertemu dengannya, dia hanya menyampaikan kata sambutan singkat dan langsung mengalihkan topik pembicaraannya kepada rencna periklanan.
Oleh karena itu, ketika sedang berbicara dengannya, Clarie Song harus menyesuaikand iri, kecepatannya dalam berbicara juga meingkat, setelah dua jam berdiskusi dengannya, suara Clarie Song bahkan menjadi sedikit serak.
Winna Fang meminta asistennya untuk membawakan dua cangkir teh melati,”Redakan tenggorokanmu, aku akan meminta Kepala Desainer untuk mengubah rancangannya sore nanti"
Clarie Song menganggukkan kepalanya.
Hanya butuh dua hari, dari desain, naskah pertama, hingga naskah final, semuanya sudah hampir selesai. Padahal, pekerjaan yang diserahkan seharusnya diselesaikan dengan cepat, tetapi proses serah terima dengan Eugene Pei ternyata memakan waktu selama satu bulan penuh.
Dalam dua hari terakhir, di area kantor lantai atas Pei's Corp., bukannya tidak pernah melihat Eugene Pei lagi, tetapi orang ini menganggapnya sebagai orang asing ketika bertemu dengannya, hal itu bahkan mengurangi rasa malu Clarie Song sendiri.
"Manajer Fang, perlihatkan pengaturan staf proyek bulan ini."
Suara Eugene Pei tiba-tiba muncul di belakangnya, punggung Clarie Song menegang, dia juga langsung beranjak berdiri.
Winna Fang merasa kebingungan, bukankah naskah pertama yang dikirimkan oleh staf proyek sudah diambil oleh Cody Li? Namun, dia adalah orang yang lebih mengutamakan tindakan dibandingkan ucapan, dia bahkan mencetak tiga lembar naskah pertama hanya untuk berjaga-jaga, dia kemudian menyerahkan salah satu dokuemn yang sudah dijilidu, Eugene Pei mengulurkan tangan dan mengambilnya.
Sepasang tangannya ini memiliki jari-jari yang panjang dan rangka yang terlihat jelas, dalam satu tatapan, Clarie Song langsung teringat kembali akan mimpi halusinasi yang dia alami dua hari yang lalu, tangan-tangan besar yang indah dalam mimpinya itu, wajahnya kemudian memerah, hingga dia pun bergerak mundur satu langkah.
Tatapan Eugene Pei beralih ke memerah Clarie Song yang memerah, dia kemudian diam-diam berpaling dan pergi.
Setengah jam kemudian, Clarie Song mengucapkan selamat tinggal kepada Winna Fang, lalu mengemas semua dokumennya, ketika dia hendak naik lift, sebuah sosok kecil tiba-tiba bergegas keluar dari lift.
Dia adalah Tavin Pei.
Tavin Pei mengelus hidungnya dan menghapus air matanya, diikuti oleh Eugene Pei di belakangnya.
Ketika sepasang ayah dan anak itu melihat Clarie Song, mereka menampilkan ekspresi yang hampir serupa, mereka berdua terlebih dahulu meliriknya, lalu memalingkan wajah mereka. Namun, Eugene Pei melakukannya dengan lebih natural, Tavin Pei terlihat jelas tidak rela ketika memalingkan wajahnya.
Clarie Song mengangguk perlahan ke arah Eugene Pei, bergerak mundur satu langkah, dan memberi jalan untuk mereka berdua.
Akhirnya, Tavin Pei berjalan dua langkah di belakang Eugene Pei, lalu tiba-tiba duduk di tanah, menunjuk ke arah Eugene Pei dan berteriak,”Ayah, kamu tidak mencintaiku! Aku ingin mencari ibuku!"
Clarie Song terkejut, lalu bergegas membantu Tavin Pei bangkit berdiri.
Tavin Pei menyingkirkan tangan Clarie Song dan terus menangis tersedu-sedu,”Anak tanpa ibu itu seperti rumput, tidak ada ayah yang mencintai mereka, ayahnya bahkan tidak pergi menonton pertandingan sepak bolanya di sekolah, anak-anak lain selalu didukung oleh ayah dan ibu mereka! Huhuhu“
Kalimat "anak tanpa ibu seperti rumput" membuat Clarie Song merasa sakit hati.
Dia memang sudah bekrkata bahwa dia harus menjaga jarak dengan Eugene Pei, tetapi anak-anak tidak bersalah, terutama anak-anak dari keluarga dengan orang tua tunggal seperti Tavin Pei yang tidak memiliki ibu dan kurang merasakan kasih sayang ibu sejak kecil.
Clarie Song menjongkok dan meraih tangan kecil Tavin Pei,”Apakah ada pertandingan sepak bola di sekolah?"
TavinPei menangis hingga matanya memerah, dia kemudian bergegas menganggukn,”Ayah sangat sibuk, dia tidak mau menemaniku ke sekolah, huhuhu"
Eugene Pei berpaling, melipat tangannya, menatap putranya yang meringkuk di atas lantai, dan berkata,”Bukankah nenek berkata bahwa dia akan menemanimu?"
Tavin Pei berkata,”Nenek sakit diare sejak pagi tadi, nenek sudah lanjut usia, jika dia bersorak di antara penonton, maka pasti akan sangat mengejutkan!"
Jauh di kediaman keluarga Pei, Nyonya Besar Pei yang sedang bersenandung dan menyiram tanaman bersin dan mengelus hidungnya, siapa yang sedang memarahiku?
Dia bersin lagi dan tersenyum dingin, pasti cucu kesayangannya yang merindukannya.
Tavin Pei menangis tersedu-sedu, sebagai putra kecil dari Tuan Muda Ketiga keluarga Pei, sebagai harta karun keluarga Pei, permasalahan sebesar itu tentu saja menarik perhatian seluruh staf kantor dari gedung bertingkat enam puluh tiga itu untuk kemari.
Kenyataannya, di Pei's Corp., sebagian besar area lantai 63 adalah area kantor pribadi Eugene Pei, selain dari beberapa petinggi tepercaya, ada dua asisten khususnya, Cody Li dan Yoona.
Yoona sedang keluar untuk membantu urusan bisnis Eugene Pei, sehingga kini hanya tersisa Cody Li sendiri.
Orang-orang lainnya tidak dapat memahami situasi saat ini, tetapi Cody Li yang melihatnya dari kejauhan langsung sepenuhnya memahami mengapa kejadian seperti ini terjadi, dia berdiri dengan sangat cerdik dan menyaksikan pertunjukan itu dari kejauhan, bahkan tidak berencana untuk melangkah maju, Manajer Departemen Keuangan, Rynn Deng datang sambil membawa secangkir kopi,”Mengapa ramai sekali, apakah kalian berdua tidak akan melangkah maju dan membantu?"
Apakah melangkah maju sekarang akan membantu?
Cody Li langsung berpaling pergi, lalu mengambil majalah gosip di atas meja.
Rynn Deng bertanya,”Mau ke mana?"
Cody Li berkata,”Pergi menjongkok di toilet."
Clarie Song menarik Tavin Pei dari atas lantai, menepis debu pada bokongnya, dan menghapus air mata dari pipinya dengan jari-jarinya,”Bagaimana kalau bibi pergi menonton pertandingan bolamu?"
“Benarkah? Apakah Clarie ingin pergi denganku? ”Tavin Pei berhenti menangis, tetapi air matanya masih saja terus mengalir, tatapannya terlihat sangat kusut, seakan-akan tertutup oleh lapisan air, hingga tidak bisa melihat orang dengan jelas.
Clarie Song menganggukkan kepalanya,”Benar, kapan pertandingan bolanya dimulai?"
“Pukul setengah empat besok sore,”gumam Tavin Pei.
Clarie Song berkata,”Aku akan pergi menonton pertandinganmu nanti"
Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Eugene Pei menarik Tavin Pei dan lansung menggendongnya.
Eugene Pei berkata,”Jangan merepotkan Nona Song lagi, maaf sudah menunda waktumu."
Clarie Song benar-benar sakit mendengarnya, dia hanya melihat Eugene Pei menggendong pergi Tavin Pei yang sedang menangis itu.
Eugene Pei menggendong Tavin Pei ke kantornya dan menutup pintunya.
Air mata Tavin Pei masih terus mengalir tanpa henti, dia mengeluarkan bawang merah yang baru saja dia remas dengan tangan kecilnya dari kantong jaketnya, lalu membuangnya jauh-jauh,”Ayah, apa yang harus aku lakukan jika aku tidak bisa berhenti menangis? "
Eugene Pei membuka pintu kamar mandi,”Cuci tanganmu terlebih dahulu, jangan gosok matamu."
Clarie Song benar-benar tidak tahu mengapa dia mempunyai perasaan seperti ini terhadap seorang anak asing, tetapi melihat TavinPei yang menangis seperit itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman, terutama ketika dia mendengar kalimat "Anak tanpa ibu itu seperti rumput", seakan-akan dialah ibu yang menelantarkan anak ini.
Apakah benar-benar harus menonton pertandingan sepak bola Tavin Pei besok?
Clarie Song sudah pernah membantu bibi keduanya untuk mengajar di SD Penabur, pada saat itu, dia mengajar beberapa periode pelajaran bahasa kelas dua, sehingga dia juga memahami kondisi psikologis beberapa anak, anak-anak yang berada pada usia ini, secara psikologis sedang berada pada masa-masa yang paling sensitif, tuntunan yang tidak baik benar-benar akan meninggalkan dampak yang sangat besar bagi perkembangan mentalnya.
"Hei!"
Emma Zhou melihat Clarie Song yang hanya duduk linglugn setelah baru saja kembali, dia tidak bisa menahan diri, lalu pelan-pelan menghampirinya dan mengejutkannya.
Clarie Song benar-benar terkejut, hingga tersentak sejenak.
Emma Zhou duduk dan berkata,”Apa yang sedang kamu pikirkan hingga seserius itu, aku selalu merasa kamu selalu saja tercengang beberapa hari ini."
Clarie Song menghela nafas lega,”Aku menginginkan seorang anak."
Emma Zhou sedikit terkejut ketika mendengarnya.
Dia mengira Clarie Song sedang meratapi hubungannya dengan CEO Ye, sehingga dia mencoba untuk mengubah topik pembicaraannya,”Sebuah perusahaan rekrutmen menghubungiku dua hari yang lalu, mereka ingin mengajakku untuk bergabung dengan Prime Group, apakah kamu ingin ke sana? Lagipula, kontramu juga akan berakhir dalam dua bulan. "
Clarie Song berkata,”Belum ada rencana."
Emma Zhou tidak tahu hubungan di antara Clarie Song dan Jasper Ye, mereka hanyalah gabungan antara orang yang ingin melangkah pergi, dimana satunya lagi bersikeras tidak mau melepaskannya, ditambah dengan seorang ibu mertua dan orang ketiga yang mencampuri keadaanya, yaitu putri Gaby Xu, yang dijaga oleh Richard Song, dia tidak akan bisa melepaskan diri sesuka hati dari hubungan serumit ini.
Emma Zhou berkata,”Kontrakku akan berakhir dalam waktu satu bulan, aku juga tidak berencana memperbaruinya, aku akan pergi mencobanya terlebih dahulu, jika perlakuannya terhadap pekerja cukup baik, kamu baru menyusul."
Karena dia terakhir kali sudah menyinggung CEO Ye dan memarahi Jasper Ye hingga sangat menggila, Jasper Ye sudah cukup berbaik hati tidak mencari alasan untuk memecatnya, jadi dia lebih baik berinisiatif untuk pergi sendiri saja.
Pada malam harinya, Clarie Song awalnya berencana untuk membeli sesuatu pulang dan memasak sendiri, tetapi Emma Zhou berkata bahwa dia ingin makan steak,”Mohon kasihani diriku yang lajang ini, apakah kamu tidak merasa makan di restoran bernuansa barat sendirian itu sangat mengenaskan.”
Emma Zhou berasal dari Kota C, keluarganya tergolong sebagai keluarga yang cukup berada, karena dia adalah satu-satunya putri dalam keluarga, maka seleranya tentu saja cukup tinggi, dia membawa Clarie Song ke restoran barat yang cukup mewah dan antusias berkata bahwa dia sudah pernah bertemu dengan seorang artis di sini sebelumnya.
Clarie Song memesan seporsi steak lada hitam ala Prancis, Emma Zhou memesan seporsi steak daging sapi Texas, lalu memesan seporsi pizza udang lagi.
"Cobalah, pizza di sini sangat enak, aku tidak bisa menghabiskannya sendirian."
Clarie Song dan Emma Zhou duduk di tengah restoran, sehingga mereka dapat kebetulan melihat ke arah pintu, namun beberapa saat kemudian, speaker restoran langsung berdering, dikatakan bahwa mobil Alto dengan plat nomor xxxxx mengalami sedikit kecelakaan kecil dan perlu diurusi sejenak
Emma Zhou langsung melompat berdiri.
"Mobilku!"
Setelah melahap makanannya hingga hampir habis, Emma Zhou mengambil tasnya dan bergegas keluar, Clarie Song memanggil pelayan dan membayarnya sebelum akhirnya mengikutinya keluar, sebuah mobil pribadi berwarna merah terlihat berada tidak jauh darinya, Emma Zhou sedang beradu muluts dengan seseorang hingga wajahnya memerah dan lehernya menggembung.
Pengemudi itu mungkin merupakan seorang pengemudi pemula, dia terlihat sangat berhati-hati, ketika hendak mundur di lapangan parkir, dia menabrak mobil Emma Zhou yang berada di belakangnya, dia kemudian terkejut, hingga langsung bergegas membanting setir, namun tidak disangka bumper depan Emma Zhou terbentur hingga membengkok dan meninggalkan goresan parah di bagian depannya.
Clarie Song melihat bahwa pria itu mengendarai mobil Mercedes-Benz, sebuah mobil Mercedes-Benz yang besar menabrak Alto, hanya Emma Zhou yang berani menatap keributannya.
Namun, orang yang seharusnya bertanggung jawab itu memanglah sang pemilik Mercedes-Benz.
Pengemudi mobil ini hanyalah seorang pengemudi pemula, sepertinya dia keluar untuk mencoba mengenadari mobilnya tanpa memberitahu bosnya, jadi dia kini terlihat sangat berhati-hati dan sedikit ilegal.
Emma Zhou berkata,”Ilegal? Bisakah kamu membayarnya? Aku mau kamu membayar kerugiannya sekarang juga!"
Walaupun dia bukan tipe orang yang sombong dan irasional, namun dia merasa sangat kesal ketika mobilnya yang sedang terparkir rapi ditabrak orang tanpa alasan.
Clarie Song berkata kepada pengemudi pemula itu,”Cepat teleponbosmu, pemilik mobil harus menangani masalah ini, jika kamu masih saja terus menunda seperti ini, aku akan segera melapor polisi."
Ketika Emma Zhou mendengar Clarie Song mengatakan “lapor polisi", dia benar-benar mengeluarkan ponselnya dan ingin menelepon polisi, tetapi Clarie Song menahannya.
Pengemudi itu berkata,”Jangan lapor polisi! Aku akan menelepon bosku!"
Di atas restoran western ini terdapat ruang billiard, bosnya sedang membuat janji dengan beberapa temannya untuk bermain billiard.
Ketika pria itu berjalan turun, Emma Zhou langsung tercengang, lalu tanpa sadar menarik lengan pakaian Clarie Song.
Pria ini terlihat sangat anggun dan tampan, tidak heran dia adalah seorang bos, dia seharusnya sudah berusia tiga puluh tahunan.
Tatapannya terlebih dahulu tertuju ke arah Clarie Song dan Emma Zhou, dia kemudian melangkah maju untuk memeriksa kondisi mobilnya, dan langsung berkata kepada sekretaris yang mengikutinya di belakangnya,”Berikan biaya ganti rugi yang sesuai dengan standar Toko 4S kepada wanita ini."
Clarie Song tercengang untuk sementara waktu, masalahnya selesai dengansemudah ini? Namun karena dia adalah seorang bos besar, dia seharusnya tidak peduli dengan uang yang sesedikit ini.
Setelah pria itu menaiki tangga dan berpaling kembali ke ruang biliar, Emma Zhou yang tercengang akhirnya menggerakan bibirnya dan berkata,”Sudah, Clarie, aku sepertinya tidak akan bisa pergi ke Prime Group lagi."
“Kenapa?” Clarie Song tidak paham mengapa Emma Zhou tiba-tiba mengubah topik pembicaraannya, lalu berkata,”Bukankah kamu sudah pernah wawancara? Kamu akan langsung pergi bulan depan.”
Emma Zhou bergumam,"Orang itu adalah Nathan Yu, CEO Prime Group! Pada hari itu, mereka mewawancarai tiga orang, dia bahkan juga menghadiri sesi wawancaranya.”
Clarie Song juga tercengang mendengarnya, bisa-bisanya sekebetulan itu.
"Tidak apa-apa, keadaan hari ini gelap, dia mungkin tidak mengenalimu."
Emma Zhou benar-benar sedang berselisih dengan para atasannya dalam beberapa jangka waktu ini, dia sebelumnya memarahi bos atasannya tanpa memperhatikan suasanya, dan sekarang dia mengharuskan calon bosnya untuk membayar biaya perbaikan mobilnya.
Sehingga dia kini hanya bisa pasrah,"Semoga saja."
Pada malam ini, tepat sebelum tidur, Clarie Song menyalakan pemutar rekaman dan memainkan musik yang menenangkan.
Dia benar-benar sudah trauma, terkadang dia bahkan tidak berani menutup matanya, dia khawatir melihat Eugene Pei dan berhalusinasi ketika dia menutup matanya.
Namun, pada malam ini, ketika dia hendak tidur, ada ketukan keras dari arah pintu.
Sudah lewat jam sebelas, siapa yang mungkin datang pada saat-saat ini?
Clarie Song bertanya dengan ragu,"Siapa?"
Di luar pintu,"Ini aku, Clarie, buka pintunya."
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMore Than Words
HannyCinta Yang Dalam
Kim YongyiKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoYour Ignorance
YayaLove And War
JaneA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!