A Dream of Marrying You - Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
Datang ke kamar yang dikatakan oleh penelpon asing,pintu tidak ditutup, mungkin pernah tinggal tetapi belum di bersihkan, Jasper Ye mendorong pintu, didalamnya sangat berantakan, selimut dikasur pun sudah terbongkar, jendela di balkon juga terbuka.
Didalam kamar benar-benar sudah kosong, perasaan Jasper Ye juga sudah lumayan tenang, hatinya yang terus bergejolak, sekarang sudah bisa tenang.
Lalu berjalan sebentar didalam ruangan itu, yang awalnya mengira penelpon asing itu adalah palsu, sebelum keluar, malah dikasur itu, melihat sebuah gelang yang putus!
Gelang ini adalah kepunyaan Clarie Song yang selalu dia pakai ditangan, karena tahun ini adalah tahun dia, diawal tahun dia sendiri membelikan gelang mutiara untuk dirinya, menjauhkan nasib buruk baginya, awalnya Jasper Ye tidak peduli, tetapi kali ini melihat gelangnya, lalu sangat menusuk matanya.
Jasper Ye membungkukkan badan mengambilnya, menggenggam erat bahkan hampir pecah.
Ternyata Clarie Song !
Didalam hatinya tiba-tiba muncul perasaan sakit yang luarbiasa, itu karena tebakannya tadi, atau kali ini sudah membuktikan tebakan, itu adalah penghianat !
..................
Jasper Ye tidak lama berjalan, kamar nomor 2322 dihotel ini, mendapatkan tamu baru yang masuk kedalam, orang ketiga yang memeriksa kamar adalah Patrick Yuan.
“Kenapa tidak ada orang?”
Mata Patrick Yuan berkedip, dari toilet melihat sampai kebawah kasur, lalu melihat lemari, sama sekali tidak bisa disangka.
Jelas-jelas sudah dilihat di depan pintu hotel, bukannya hotel ini hanya ada satu pintu utama, tetapi memang benar ada pintu belakang, tetapi Eugene Pei memiliki harta tidak mungkin tidak dinikmati, kenapa harus susah? Sampai memakai tali tentara.
Bawah Patrick Yuan yang kecil itu mengikuti dibelakang, tidak berani mengeluarkan tenaga besar, takutnya kena tampar lagi sekali lagi dan dikatakan bodoh.
Tetapi untungnya Eugene Pei juga sudah pergi, kalau sampai dilihat polisi takutnya itu akan mengejugakan kota S, di kota C juga sudah terkenal Keluarga Pei ternyata dia ke kota S, takutnya kontraknya ini tidak jadi, takutnya dia sendiri akan ada masalah.
…………
Walaupun Eugene Pei dan Clarie Song di mobil sedang berapi-api, tidak melihat permainan bagus diluar, hanya saja Cody Li sebagai seorang sekretaris yang handal, memotret semua alurnya, bagian yang tidak difoto, menggunakan nama wesley Gu, sampai di ruang cctv juga mendapatkan untung, menyuruh orang di ruang cctv mengubah rekaman yang ada, bersiap-siap sampai Eugene Pei selesai, lalu memberikan rekaman ini.
Hanya saja, kenapa masih belum ada kabar diwaktu yang begitu panjang ini, sudah lewat tiga jam? Apakah tenaga mereka begitu hebat?
Cody Li didepan hotel dibelakang kolam, dia tidak ingin menunggu semalaman disini.
Atau telepon saja untuk menanya.
Pasti tidak mau, pasti akan pukul, seperti memukul kecoa.
Waktu berlalu begitu saja, sudah sampai subuh hari jam empat subuh, melihat langit pun sudah mulai mengeluarkan terangnya.
Eugene Pei mengelap keringat wanita yang yang ada pelukannya itu, selesai membersihkan, lalu menggunakan jas nya menutupi tubuhnya, hanya menampakkan bagian leher saja, kakinya yang mulus terlihat, sekali lihat juga membuat dia menjadi panas.
Tetapi beberapa jam ini, obat dalam tubuh wanita ini sudah mulai berkurang, permainan yang lumayan menguras tenaga.
Dia takut ada sesuatu yang tidak di hati-hati, jadi membuka pintu mobil untuk turun dari mobil, bersender pada mobil menghisap rokok.
Tubuh Eugene Pei panjang, berkemeja ungu sudah tidak rapi, membuat orang yang melihatnya mengerti, kancing kemeja juga hanya terkait dibagian tengah sebanyak dua butir, memperlihatkan dada nya yang berotot. Satu tangannya didalam saku celana, tangan satunya memegang rokok, asap putih berada disekitarnya, di matanya penuh dengan kelemah lembutan.
Terkadang orang yang lewat dijalan itu, akan meliriknya.
Cody Li terlelap di tengah jalan dan sekalinya membuka mata melihat bos nya sudah diluar mobil, dan dengan cepat mengambil USB ditangan dan berlari menghampiri.
Eugene Pei melihatnya dengan dingin: “Tidak buka kamar didalam?”
Cody Li tidak berani, orang lain tidak tahu cara Eugene Pei membuat orang mati, dia sudah mengikuti Eugene Pei lama, tentu tahu karakter dia.
“Bos, ini ada rekaman tadi yang aku dapatkan.”
Eugene Pei mengambilnya, memainkannya ditangan, lalu membuka bagian menyetir mobil, lalu berkata : “Buka sebuah kamar lalu tidur dulu, hari ini kamu libur dulu.”
Karena dia mengerti dengan teman yang malas ini, keadaan yang begitu melelahkan, kalau tidak tidur sampai besok, takutnya akan tidak bisa lagi terbangun.
…………
Ternyata, sampai hari kedua jam tujuh pagi, Clarie Song baru terbangun, tubuhnya terasa lemas,pinggangnya terasa nyeri, bahkan sakit ketika bergerak.
Dia membuka matanya, baru sadar itu adalah hotel.
Iya, tidak aneh dihotel, karena dia ingat dengan jelas, semalam dia tinggal di hotel……
Tunggu……
Semalam, sepertinya ketika masuk lift ada yang mengikutinya dan menarik tangannya, kemudian……tidak sadar lagi.
Seketika itu, dia kaget dan membuka besar matanya, karena dia ingat dan merasakan, tubuhnya kosong! Bahkan pakaian dalam pun tidak ada, hanya ada selimut yang menutupi tubuhnya.
Dia bangun dan duduk, lalu tubuhnya terasa sakit dan dingin.
Selimut turun dari tubuhnya, menampakkan dadanya yang sepertinya biru kehijauan bekas ciuman, dia dengan cepat menutupnya dan berteriak.
Didalam toilet terdengar suara air, Clarie Song benar-benar terdiam, tetapi disekitarnya tidak ada bajunya, dia hanya bisa berbalutkan selimut, handphone? Dimana handphone?
Saat Clarie Song mencari handphone, toilet terbuka.
Clarie Song sudah ada perasaan, bahkan dia menutup matanya, ternyata, membuka lebar matanya, yang dilihat adalah Eugene Pei sedang merapikan kancing kemejanya, hanya saja dia hari ini mengganti kemeja putih, lebih terlihat keren, dan terlihat berwibawa.
“Pei……”
Eugene Pei melirik, matanya seperti sedang tersenyum,:” Iya?”
“Ini……kamu, aku……apakah……?” Clarie Song merasa dirinya sekarang sangat berantakan, lidahnya juga mulai terikat, tidak bisa berkata-kata.
Eugene Pei berjalan selangkah demi selangkah, menghampiri Clarie Song.
Clarie Song baru saja menarik selimunya keatas lalu turun lagi kebawah, langsung terlihat dadanya yang penuh dengan bekas ciuman, seperti Eugene Pei tidak mengakui juga, juga seperti sedang mengartikan yang lain.
Clarie Song terkejut sampai tidak bisa bernapas.
Eugene Pei mengulurkan tangannya membantu Clarie Song menarik selimut, sudah melihat semuanya masih ingin bertanya apa, katakan: “Waktu itu benaran terjadi apa-apa, kali ini benaran terjadi.”
Rambutnya masih basah, tidak tahu apakah pria memang tidak terbiasa mengeringkan rambut seperti wanita, saat dia mendekat didepan Clarie Song, air yang ada dirambutnya jatuh di pundak Clarie Song, dan kulitnya seperti dibakar seketika.
Clarie Song sama sekali sudah menjadi beku.
Apa artinya ini?
Eugene Pei sudah mengakui, waktu itu di kota A dihotelnya, dia mabuk, Eugene Pei yang mengantarnya ke hotel, kalau begitu baju tidur itu ? dia juga yang memakaikannya?
Tetapi disaat itu tidak penting lagi siapa yang menggantikannya, yang penting sekarang, sekarang sudah melakukannya, masih bahas baju apalagi?
Otaknya sangat berantakan, awalnya selalu berkata Jasper Ye ada selingkuhan diluar, bermain diluar, dan sekarang dia sendiri? Bukannya selingkuh juga?
Masalah ini kalau dikaitkan dengan tata krama, akan jadi kurang benar.
Disaat Clarie Song terbengong, Eugene Pei sudah berdiri seperti tidak ada masalah, mengancingkan kemejanya dengan baik, menutupi badan Clarie Song dengan jas nya, walaupun gerakannya tidak begitu bagus, tetapi mulutnya malah berkata: “Mau mandi lagi tidak? Tadinya aku hanya bilaskan saja.”
Clarie Song hampir tersadar, mendengar perkataan Eugene Pei yang tanpa beban, wajahnya semakin tidak tertahan.
Apa maksud…… tadi, di bilas, saja? !
“CEO Pei, aku rasa aku……”
Eugene Pei duduk dikasur Clarie Song dengan sedikit bertenaga: “Kamu rasa mau bicara dengan jujur semuanya?”
Clarie Song menggigit bibirnya.
Terdengar suara ketukan pintu, Eugene Pei berjalan kedepan pintu untuk membuka pintu.
Cody Li datang mengantarkan baju.
“Bos, aku beli sesuai dengan merek dan ukuran yang kamu mau, tetapi yang ini aku benaran tidak bisa memilih,” Cody Li membawa tiga kantong plastik, lanjut berkata, “Aku sesuaikan yang diberikan oleh penjual, membeli tiga jenis, tetapi menggunakan kartu kamu.”
Saat menggesek kartu seperti sangat istimewa, bahkan penjual melihatnya pun seperti bos besar yang royal, hanya saja kartunya bukan milik aku.
Eugene Pei mengambil plastiknya, berkata: “Pesankan dua porsi sarapan dan antarkan kesini.”
Cody Li: “……iya.”
Kali ini harus suruh Yoona kesini, bos benaran sudah tidak mudah dituruti.
Eugene Pei mengeluarkan tiga baju dari plastik itu, menyusunnya di kasur, ditanganny ada dua, bertanya kepada Clarie Song: “Kamu rasa mana yang bagus?”
Sebenarnya, saat dia mengeluarkan baju, sudah mengomentari selera Cody Li, dari ketiga baju itu yang masih bisa dilihat hanya baju disebelah kiri dua dress ini.
Clarie Song sekarang ingin cepat memilih baju, tidak peduli mana yang bagus, langsung mengambil dari tangan kiri kedua dress itu.
Eugene Pei tersenyum :”Seleranya tidak buruk.”
Clarie Song mengambil baju dan ingin memakainya, tetapi……
Dia mengangkat kepalanya, melihat Eugene Pei, wajahnya jelas semakin merah.
Eugene Pei berkata:”Aku ke balkon merokok sebentar.”
“Tidak……bukan, “ Clarie Song berkata, “Aku….pakaian dalamku.”
Pakaian dalam?
Disitu ada pakaian dalam apa? Sudah dirobek Eugene Pei didalam mobil, sekarang sudah tidak tahu berada dikotak sampah yang mana.
Eugene Pei berhenti melangkah, berkata: “Kamu tunggu sebentar, aku belikan untukmu.”
Pakaian dalam ini baju dalam, tidak perlu menyuruh orang lagi, beli sendiri saja lebih bagus.
…………
Toko dilantai bawah, sebuah toko pakaian wanita.
Eugene Pei tidak pernah membelikan pakaian dalam wanita, jadi tidak terlalu mengerti tentang pakaian dalam itu, tidak mengerti juga tentang ukuran yang ditanyakan penjual kepadanya, tetapi dia semalam sudah memegangnya, lalu mengambil semua ukuran pakaian dalam yang ada, mengukur menggunakan tangan, ukuran yang sama dia mengambil tiga.
Penjual melihat seorang pria ganteng datang membeli pakaian dalam, walaupun sangat aneh, tetapi sebagai wanita dari pria ini, pasti akan bahagia.
“Kamu belikan pakaian dalam untuk pacar kamu?” tanya penjualnya.
Awalnya Eugene Pei tidak terlalu memperdulikan, sama sekali tidak menanggapi, tetapi kali ini perasaannya sedang bagus, lalu dia menjawab: “Bukan pacar, tetapi istri ku.”
Hanya saja, tiba-tiba mengingat istri ini, sekarang masih dibuku keluarga orang lain, Eugene Pei mengerutkan keningnya.
…………
Clarie Song merasa pikirannya hampir pecah.
Saat baru mengenal Eugene Pei, dia sudah bisa melihat, pria yang begtu besar jabatannya, mungkin dalam hatinya ada sedikit perasaan lain, jadi saat itu memberi tanda besar padanya: Tanda bahaya, harus menjauh darinya, semakin jauh semakin baik, jangan sampai dekat dengannya!
Tetapi, kenapa bisa semakin dekat? Sekarang ternyata sudah melakukan di ranjang.
Clarie Song menjadi sakit kepala, sejak pulang kenegaranya, jelas -jelas sudah lumayan sembuh sakit kepalanya, sekarang kelihatannya harus menanyakan obat kepada ibunya.
Dia orang yang sangat teliti, teliti dengan semua barang, mungkin karena sudah lama menjadi asisten, muncul ketelitian ini, di atas kasu tertulis merek, bukan yang mereka tempati kemarin !
Apa yang terjadi kemarin malam sebenarnya ? sampai hotel yang ditempati bisa berubah.
Terdengar suara ketukan pintu.
Clarie Song : “Siapa?” dengan ketakutan.
“Aku,” Eugene Pei diluar berkata: “Tadi tidak membawa kartu kamar saat kelaur.”
Clarie Song terbengong, lalu berdiri menggunakan selimut, melingkari tubuhnya sampai ke dada, sampai didepan pintu dan membuka pintu, Eugene Pei memegang sebuah kantong ditangannya, dan satunya lagi membawa makanan.
…………
Setelah mengganti baju, Clarie Song dan Eugene Pei duduk disofa samping, melihat makanan itu, tidak berbicara.
Clarie Song mencuci mukanya dengan air dingin, dan pikirannya sudah mulai kembali normal.
“Pei……”
Eugene Pei mengulurkan jarinya, sepertinya ingin menyentuh bibir Clarie Song, Clarie Song kaget dan dengan cepat mundur.
Eugene Pei tersenyum dan berkata: “Makan dulu.”
Dia mengambilkan makanan yang ada diplastik mengeluarkan dua porsi bubur, yang satu sedikit asin dengan telur didepan Clarie Song, membuka bakpao, dan segera tercium aromanya.
Melihat ekspresi Eugene Pei, Clarie Song juga merasakan lapar, lalu memakan dua bakpao, aroma bubur nya sedikit asin, dia langsung meminum setengahnya.
Dia berkata: ‘CEO Pei, masalah semalam……sebenarnya apa yang terjadi?”
“Semalam?”
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleUnperfect Wedding
Agnes YuLove Is A War Zone
Qing QingAkibat Pernikahan Dini
CintiaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAdieu
Shi QiAir Mata Cinta
Bella CiaoA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!