A Dream of Marrying You - Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
Eugene Pei melambaikan tangannya, dan sang pegawai pun mundur ke belakang selangkah, sangat mengerti maksudnya dan tidak bersuara sama sekali.
Resleting telah ditarik dengan rapat, Eugene Pei mengatakan: "Sudah."
Di saat Clarie Song mendengar suara ini, seketika langsung membalikkan badannya, sejujurnya merasa sedikit kaget, "CEO Pei, aku tidak tahu...... Mohon maaf......"
Eugene Pei membentuk sebuah senyuman jahil, "Untuk apa kamu minta maaf padaku?"
Clarie Song menyadari kejahilan di balik nada bicara Eugene Pei, membungkam mulutnya, membuat sebuah jarak, berkata: "Terima kasih CEO Pei."
Gaun pesta merah tua ini, saat dipakai oleh Clarie Song, efeknya terlihat lebih baik dibandingkan dengan efek dari orang di dalam foto yang memakai gaun ini, dengan kerah v rendah, dihiasi dengan motif untaian rantai infinity putih panjang di depan dada, lekukan yang mempesona langsung terlihat jelas.
Pandangan mata Eugene Pei terlihat semakin gelap, membalikkan badan berkata terhadap pegawai: "Yang ini saja."
Tapi, dalam sekejab, Eugene Pei menyesal membuat Clarie Song memakai gaun ini.
Karena di kerah v rendah gaun ini, untaian rantai invinity putih ini begitu berat dan membuat kerah menjadi turun sedikit ke bawah, seakan-akan memikat orang lain untuk melihat ke tempat yang tidak pantas di lihat dalam sekilas.
Pesta ini diadakan oleh teman baiknya Eugene, Lincoln Xue, tamu yang diundang semuanya adalah masyarakat kalangan atas ataupun konglomerat.
Clarie Song sama sekali tidak merasa malu, karena dia telah menjadi asisten selama 3 tahun, pesta semacam ini sudah sering dihadiri, dia mengaitkan tangannya dengan lengan Eugene Pei, dan tersenyum dengan elegan.
Lincoln Xue mengelus dagunya, melihat ke arah Clarie Song: "Ini adalah......?"
"Clarie Song."
Lincoln Cue mengulurkan tangannya, Clarie Song menyentuhnya sejenak, langsung kembali menariknya dengan cepat, pandangan mata Lincoln Xue yang melihatnya terkandung maksud yang dalam.
"CEO Pei, aku pergi ke toilet sejenak."
Eugene Pei menganggukkan kepala, dan lanjut berbicara dengan Lincoln Xue.
Lincoln Xue melihat Clarie Song yang pergi dengan tergesa-gesa, pandangan matanya sedikit bergejolak: "Dialah orangnya?"
"Hmm." Tangan Eugene Pei yang satunya memegang segelas champagne, meletakkannya di samping mulut dan mencicipinya, pandangan mata bergetar.
Lincoln Xue mengangkat alisnya: "Hanya berdasarkan sebuah paras wajah yang menawan?"
"Bukan hanya itu, parasnya sama, suaranya juga sama, bahkan......" Eugene Pei tersenyum, "bahkan tanda lahir di bagian atas pahanya pun sama."
Bir di dalam mulut Lincoln Xue nyaris saja terpancur keluar, "Apakah kamu telah melakukan tes DNA dia dengan anakmu?"
Eugene Pei tersenyum, tidak mengatakan apapun.
"Belum sempat, benar bukan? Kamu tahu kenapa dia menarik tangannya secepat itu saat bersalaman dengan tanganku tadi?" Lincoln Xue mengganti secangkir gelas wine, "Dia tidak ingin membuatku menyadari, bahwa telapak tangannya telah penuh dengan keringat."
............
Di dalam toilet, Clarie Song telah mencuci tangan sebanyak 3 kali, lalu menarik nafas tidak kurang dari 10 kali.
Sama dengan apa yang dikatakan Loncoln Xue, dari luar tak terlihat adanya keanehan apapun pada dirinya, tapi sebenarnya dia sudah sangat tegang hingga telapak tangannya berkeringat, dan senyuman di wajahnya sudah mengkaku.
Dia mengelap tangannya hingga kering, menepuk-tepuk pipinya sendiri, saat hendak keluar, dia mendengar di salah satu ruangan di samping, terdapat suara desahan nafas pria dan wanita yang semakin lama semakin keras, bagaikan ombak yang berhempasan di pintu.
Sekujur tubuh Clarie Song langsung merinding setelah mendengarnya, melakukan hal seperti ini di tempat umum, sungguh jijik, dia hendak keluar, berjalan hingga samping pintu, tiba-tiba mendengar sebuah suara wanita yang lembut, dan menghentikan langkah kakinya.
"Aku kira kamu tidak akan datang, tapi setelah datang...... malah begitu buru-buru, pelanlah sedikit, bagaimana jika orang diluar mendengarnya......"
Tunggu......
Suara ini begitu familiar, ini adalah suaranya Elsie Xu!
Clarie Song bagaikan disambar petir, seketika mengkaku di tempat, tak bergerak.
Bukankah Elsie Xu telah mengandung? Kenapa masih bisa bersama dengan seorang pria di sini......
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlDon't say goodbye
Dessy PutriWaiting For Love
SnowAwesome Husband
EdisonA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!