A Dream of Marrying You - Bab 41 Memang Sangat Kebetulan

Setelah selesai mandi, Tavin turun ke lantai bawah, lalu ia mencium sebuah aroma yang sangat lezat, setelah menarik nafas dalam-dalam, oh, ternyata aroma mie telur.

Anak kecil itu melihat ke bawah sambil memegangi pegangan tangga, ia melihat Eugene dan Clarie sedang duduk berhadapan di meja makan dan makan mie telur.

Tak bisa dipungkiri, Clarie sangat kaget melihat Eugene ternyata bisa memasak mie, awalnya ia mengira bahwa Eugene, putra emas keluarga tersohor seperti ini, pasti tidak akan mungkin menyentuh dapur, tapi ternyata ia bisa memasak mie? Diluar dugaan.

Tavin melangkahkan kakinya ke arah meja makan, lalu merangkul Clarie, "Aku juga mau makan mie!"

Eugene berkata, "Sudah tidak ada."

Tavin mengeluh dalam hati, Eugene pasti bukan ayah kandungnya, lalu ia memeluk paha Clarie, "Clarie, aku mau makan milikmu!"

Clarie pun memindahkan separuh mangkuk mie miliknya ke dalam mangkuk kecil milik Tavin, sambil melirik ekspresi wajah Eugene, lalu ia tersenyum dan berkata, "Aku juga tidak bisa menghabiskannya."

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Eugene berkata, "Asisten Song, apa kau dulu pernah ke Kanada?"

Clarie menjawab, "Ibuku di Kanada, aku dulu sempat tinggal di Vancouver beberapa saat."

Dari awal, Tavin sudah membersihkan telinganya untuk mendengar obrolan kedua orang dewasa itu, begitu mendengar Vancouver, ia pun kegirangan dan langsung mengangkat tangan kecilnya, "Aku juga pernah tinggal di Vancouver! Aku dan ayahku baru kembali tahun lalu."

Clarie terkejut, lalu tersenyum, "Kebetulan sekali."

Eugene melirik ke arah Clarie, lalu berkata, "Iya, memang sangat kebetulan."

Saat makan mie, otak Clarie tak berhenti berputar, ia sedang berpikir apa alasan Eugene sebenarnya hari ini, namun untung saja Eugene lekas menelepon asistennya untuk mengantarkan Clarie pulang ke rumahnya.

Setelah keluar dari Marina Park, Clarie merasa jantungnya seperti terkurung dalam sebuah plastik, rasanya seperti sulit untuk bernafas.

Entah ini adalah peringatan dari hati kecilnya atau bukan, Eugene adalah seseorang yang sangat berbahaya, jika kelak ia bertemu dengan orang ini lagi, ia harus menghindarinya.

Mobil pun berjalan keluar dari Marina Park, di balik pagar di sebelah tempat parkir, muncullah bayangan dua orang yang sedang berdiri di sana, salah satunya sedang memegangi sebuah kamera di tangannya, katanya, "Ternyata benar wanita ini kan."

Orang yang satunya lagi berkata, "Ia selalu bersama-sama dengan Eugene dalam beberapa hari ini, seharusnya memang benar dia."

"Kalau begitu, cari kesempatan untuk melakukannya."

"Tunggu saja pemberitahuan dari Manager Yuan, kalau bisa melakukannya dengan langsung, tidak perlu melakukan hal itu lagi."

...............

Saat Ava menerima surat pengunduran diri Clarie, sebenarnya ia sama sekali tidak terkejut, yang membuatnya terkejut adalah kejadian kemarin sore saat akhirnya ia mengetahui bahwa istri dari CEO Ye ternyata adalah Clarie.

Saat itu, kalau di depannya ada sebuah kamera, mereka pasti akan mengambil gambar ekspresi jeleknya saat itu.

Ava dijuluki sebagai mata elang, tapi bisa-bisanya ia tak mengetahui rahasia terbesar yang ada di sekitarnya, ia sama sekali tidak tahu, sebagai atasan, ia pasti akan kesal kalau ada suatu rahasia yang sangat besar seperti ini, namun dengan identitas Clarie sekarang, ia ditakdirkan untuk tidak bisa menyentuh ujung rambutnya sekalipun.

Sambil menaikkan kacamatanya ia berkata, "Claire, jujur, kalau dulu aku menerima surat pengunduran diri darimu, aku pasti akan membujukmu agar kau bisa tetap bekerja di sini, atau memberimu sebuah surat rekomendasi agar kau bisa melamar di perusahaan iklan lain, tapi sekarang," Ia mendorong surat pengunduran diri itu keluar, "Aku tidak bisa melakukannya."

"Kak Ava, aku tahu aku tidak seharusnya menutupinya darimu, tapi aku juga terpaksa melakukannya," kata Clarie, "Saat itu aku menandatangani kontrak tiga tahun, masih ada tiga bulan tersisa, denda pelanggaran kontraknya akan aku......"

"No, no," Ava menyilangkan tangannya, "File milikmu sudah dipindahkan ke kantor pusat, kau sudah bukan bagian dari kantor cabang ini lagi, oleh karena itu aku tidak punya hak untuk menentukan apa kau bisa pergi atau tidak."

Surat pengunduran diri itu Ava kembalikan ke tangan Clarie, Clarie memegangi surat itu, tiba-tiba ia merasa sangat tidak berdaya.

Apa yang ingin dilakukan Jasper sebenarnya?

Ava bisa melihat kekosongan pada wajah Clarie, dan bertanya, "Kalau kau dan CEO Ye ada masalah yang perlu diselesaikan, selesaikanlah dengan jelas, kau tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya kalau kau begini. Sebentar lagi Della Zhang akan datang kemari untuk menandatangani kontrak brand ambassador, layani dia."

"Kak Ava......"

Telepon di meja Ava pun berdering, ia mengangkat tangannya untuk menyuruh Clarie berhenti bicara, "Sementara ini begini dulu, pergi kerjakanlah pekerjaanmu, aku ingin mengangkat telepon."

...............

Di ruangan sebelah, Emma menyuguhkan secangkir teh madu untuk Clarie, "Tidak berhasil kan? Sudah kuduga, mereka tak mungkin akan melepaskanmu."

Clarie memegangi cangkir teh madu itu dengan kedua tangannya, uapnya yang panas mengembun di kacamatanya.

Sebenarnya ia boleh langsung pergi begitu saja, selembar kertas kontrak tak akan bisa mengekangnya.

Namun, hubungan antara dirinya dengan Jasper masih belum selesai, ia harus punya waktu yang tenang untuk memikirkan bagaimana caranya bercerai dengan Jasper, harus punya waktu untuk mempersiapkan dirinya, namun begini juga ada baiknya, setidaknya rahasianya ini sudah terbongkar, Ava tak mungkin lagi memberinya pekerjaan yang sangat sulit.

Meskipun Emma yang sangat ceroboh ini sikapnya tidak berubah terhadap Clarie, namun, semua pandangan orang-orang lainnya di kantor terhadapnya jelas sudah berubah, ada yang berubah jadi lebih menghormatinya, ada yang berubah jijik padanya, ada yang berubah ingin selalu pura-pura bersikap baik padanya, ia bisa merasakan dengan jelas banyak orang-orang yang membicarakannya di belakang.

Ia sedang mengambil secangkir kopi di ruang istirahat, dan saat ia berjalan keluar, ada dua orang rekan kerjanya yang sedang berbincang-bincang, dan saat Clarie berjalan melewati mereka, kedua bibir mereka langsung terdiam dan keempat mereka langsung tertuju pada arah lain.

Karena tidak suka melihatnya, Emma pun berteriak pada kedua wanita itu, "Kalian berdua ini kenapa?"

Clarie menarik tangan Emma, dan menggelengkan kepalanya.

Tak lama lagi, ia juga akan pergi dari perusahaan ini, ia tidak ingin membuat Emma menjadi dibenci karena membela dirinya.

"Clarie, jangan dimasukkan ke hati." kata Emma yang melihat eksresi wajah Clarie yang sedikit murung.

Clarie menjawab, "Kalau aku memasukkan semuanya ke dalam hati, aku pasti tidak akan bisa bertahan sampai sekarang."

Melihat wajah Clarie yang tampak seolah tidak peduli itu, Emma pun menghela nafasnya.

Ia tidak bertanya-tanya lagi, kata orang-orang, pernikahan Clarie dihancurkan oleh adiknya sendiri, dan adiknya juga sedang hamil anak suaminya, entah benar atau tidak, biarkan pertanyaan itu membusuk di dalam hatinya saja.

...............

Setengah jam kemudian, Della pun datang, ia terlihat lebih cantik dari saat ia menemuinya di hotel, di belakangnya ada dua orang asisten, yang satu membawa payungnya, dan yang satunya membawakan tasnya, sepanjang perjalanannya kemari, banyak staff pria yang melihatnya dengan mata terpana.

Bentuk tubuh Della yang kecil namun montok itulah yang dapat membuat para pria bergairah.

Clarie menjelaskan isi kontrak iklannya pada Della, Della yang duduk di atas kursi itu menopang dagunya sambil melihat ke arah luar jendela, wajahnya sama sekali tak berekspresi, entah dia mendengarkan perkataan Clarie atau tidak, malah manager yang berdiri di belakangnya itu yang terkadang mengajukan pertanyaan tentang pakaian dan lokasi iklannya.

Namun, pada akhirnya, Della langsung menandatangani kontrak itu tanpa berpikir sedikit pun.

Ia mengenakan kacamata hitamnya lagi, lalu membalikkan badannya, dan berkata pada Clarie yang sedang membereskan dokumen-dokumen di atas meja, "Apa kita pernah bertemu di hotel?"

Pertanyaan Della ini sangat ambigu, namun orang-orang yang bersangkutan pasti tahu ia sedang membicarakan kejadian menangkap basah pasangan yang sedang bercinta itu di hotel.

Clarie pun tersenyum, tidak berkata apa-apa.

"Asisten Song, Zoey Hua, yang waktu itu bilang akan membalasku itu, adalah sahabat baikmu?" Della tersenyum, lalu mengibaskan rambutnya yang baru saja ia tata itu ke belakang, "Tolong bantu aku menyampaikan pesan padanya, kutunggu pembalasannya, akan selalu kutunggu."

Clarie merasa perkataan Della ini ada maksud lainnya, ia merasa perkataannya ini bukan perkataan biasa, oleh karena itu ia pun menarik Emma yang ada di sebelahnya dan menanyakan sesuatu padanya.

Emma pun membuka mulutnya lebar-lebar pertanda tidak percaya, "Tak mungkin! Bisa-bisanya kau tidak tahu! Apa kau ini tinggal di luar angkasa......"

Setelah mencari beberapa postingan dari Weibo, Emma pun berkata, "Nih, baca sendiri."

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu