A Dream of Marrying You - Bab 33 Temukan Wanita Itu!

Gelas anggur di dalam tangan Eugene Pei sudah kosong, sedangkan poni Nana yang berada di depannya itu sudah basah dan menempel di atas keningnya, bagian dada pakaian wanita itu sudah setengah tembus karena basah tersiram anggur, pemandangan di dalam itu menjadi lebih jelas lagi sekarang.

Lidah Patrick Yuan sedikit terbelit: “Ini……”

Tanpa ada jeda sedetik pun, Eugene Pei menarik tangan di dalam kemejanya itu dan menggelengkan kepalanya dengan jijik, dirinya lalu menarik selembar kertas tisu untuk menyeka tangannya: “Manajer Yuan, hatiku sudah terisi oleh seseorang.”

Patrick Yuan menjadi sedikit gelisah dan bertanya: “Siapa?”

Eugene Pei mengangkat alisnya dengan tangannya yang sudah memberi isyarat “Silahkan pergi dari sini” sambil berkata: “Wanita yang menelepon tadi.”

Wanita!

Patrick Yuan sedikit terkesiap, pria itu mengira bahwa yang menelepon tadi itu adalah putra kesayangannya Eugene Pei! Tetapi di luar dugaannya, itu ternyata adalah seorang wanita! Gaya bicara yang penuh dengan kasih sayang……

Awalnya dia berpikir bahwa perihal kerja sama kali ini adalah sebuah hal yang tidak ada halangannya sedikitpun, tetapi siapa sangka bahwa selera Eugene Pei serumit itu.

Siapa sebenarnya wanita di balik telepon itu?!

Keluar dari dalam kamar itu, Nana yang mengikuti dari belakang itu bertanya dengan berbisik-bisik: “Manajer Yuan, uang itu……”

Patrick Yuan langsung mendorong wanita itu, dan berkata dengan marah: “Kamu masih ingin bayaran setelah kerja sama ini gagal?!” Jari-jarinya lalu menyentuh dada wanita itu dan langsung mencengkramnya, “Bagaimana kalau dirimu melayaniku? Dijual kepada siapapun juga namanya dijual!”

Dia membuka sebuah kamar lagi, dan ketika menyuruh Nana untuk pergi mandi, dirinya memberikan sebuah tugas kepada asistennya: “Ikuti Eugene Pei dan temukan wanita itu!”

……

Pagi-pagi sekali keesokkan harinya, sebelum pukul enam, Clarie Song sudah bangun, dia kemudian memasukkan beberapa macam biji-bijian dan kacang walnut yang sudah dicuci bersih ke dalam mesin pembuat susu kedelai, setelah itu dia mencuci tangannya dan membuat beberapa dadar telur, mengiris tomat dan ham, kemudian menggulungnya ke dalam daun selada, lalu ketika dirinya bersiap untuk pergi membangunkan Tavin Pei, si kecil itu sudah bangun dan sedang berjalan kesana sembari mencari sumber aroma harum itu, seperti sedang berjalan dalam tidurnya.

“Apa ini?” Tavin Pei menjulurkan tangannya, ingin mengambil makanan itu.

“Dadar telur,” Clarie Song menahan pundak Tavin Pei: “Pergi sikat gigi sana.”

Ketika makan, dengan memanfaatkan waktu ketika Clarie Song membantunya merapikan tasnya, Tavin Pei melebarkan mata bulatnya sembari mengeluarkan hp kecilnya, si kecil itu kemudian memotret dua lembar foto dadar telur dan susu kedelai itu dan mengirimkannya kepada Eugene Pei, dia juga tidak lupa menambahkan sebuah kalimat yang bertuliskan: bekal penuh kasih dari Clarie <3.

Satu jam kemudian, Eugene Pei turun dari pesawat, baru saja hp itu menyala, dirinya langsung menerima sebuah pesan dari putranya, langkahnya langsung terhenti, dia lalu mengirimkan pesan kepada Tavin Pei: Jam lima sore nanti akan ada pertemuan orang tua, aku akan menyuruh mama barumu untuk pergi menghadirinya.

Menyimpan hpnya, Eugene Pei memikirkan ekspresi yang mungkin akan dibuat oleh Tavin Pei dan sudut bibirnya terangkat naik.

Sampai pukul setengah empat sore, Cody Li mengetuk pintu dan berjalan masuk ke dalam kantor Eugene Pei sambil membawa susunan jadwal di tangannya: “Bos, jam lima nanti akan ada pertemuan orang tua tuan muda, apa aku perlu menyiapkan mobil?”

Eugene Pei yang duduk dibalik meja kantor itu sedang mengetik, ketika dirinya melontarkan dua kata itu dengan jelas: “Tidak perlu.”

Dalam hatinya Cody Li berpikir, habis sudah, tidak mungkin kan? Bos tidak mungkin ingin menyuruhnya pergi mengahadiri pertemuan orang tua tuan muda lagi kan? Pengalaman menyedihkan dirinya ketika terakhir kali pergi bertemu dengan guru anak bosnya itu terlintas lagi dalam benaknya, dia tidak akan kembali lagi kesana.

Melihat Cody Li tidak pergi, mata Eugene Pei melirik ke atas dari balik kacamata yang dikenakannya itu: “Masih ada yang lain?”

“Tidak perlu aku…… tidak ada.” Cody Li cepat-cepat pergi sambil memeluk map dokumen itu, keluar dari kantor itu, dia menghembuskan sebuah napas panjang yang lega, dirinya seperti sudah menghindari sebuah bencana, tetapi siapa yang akan pergi menghadiri pertemuan orang tua itu? Cody Li diam-diam turut prihatin dan menyemangati orang itu dalam hatinya.

Dan orang yang diam-diam mendapatkan keprihatinan itu adalah Clarie Song.

Sekarang dia memang benar-benar membutuhkan semangat dari orang lain.

Dari dirinya masuk bekerja tadi pagi hingga sekarang, dirinya sudah hampir dibuat gila.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu