A Dream of Marrying You - Bab 61 Aku Laporkan!
Eugene Pei tidak membeli makanan ditempat yang dekat, bahkan dia menggunakan mobil kantor, dengan perjalanan setengah jam menuju ke sebuha rumah makan yang dia suka, membeli seporsi pangsit udang dan dua porsi kue.
Dengan segala yang dia tahu tentang kesukaan Clarie Song, sepertinya dia suka makan ini, walaupun mereka pernah makan banyak makanan china di tengah jalan.
Karena sudah menghabiskan lumayan waktu diperjalanan, dia tidak yakin Clarie Song sudah tidur, ingin memastikannya dia menekan bel, tetapi kamar Clarie Song tetap gelap.
Dia mengerutkan keningnya, membuka pintu, didalam sangat gelap, tidak ada cahaya.
Tetapi, didalam kegelapan, terdengar suara wanita itu seperti menandakan dia sadar.
“Clarie Song?”
“Iya”
Suara “Iya”, sangat lembut tidak berdaya, Eugene Pei merasa perutnya tidak enak seperti dibakar api.
Tangan Eugene Pei meraba stopkontak listrik untuk membuka lampu, tiba-tiba sebuah bayangan masuk dalam pelukannya, dia membuka lebar tangannya, walaupun tidak berkata ingin membuka lampu, tetapi matanya sudah terbiasa dengan kegelapan, juga bisa melihat keadaan wanita itu, ternyata hanya memakai pakaian dalam saja, dibelakangnya pelindung dada sudah terbuka dua, napasnya sudah terdengar.
Obat sudah bereaksi sejak setengah jam yang lalu, sekarang sedang membara dari dalam, tubuhnya sudah kosong, berharap ada air dingin.
Dan kesejukkan dari tubuh Eugene Pei, pas enaknya, dia tanpa sadar juga melepaskan kemejanya Eugene Pei, meraba otot dadanya.
Hasrat Eugene Pei menjadi muncul perlahan, langsung melepaskan Clarie Song ke kasur, mengambil telepon menelpon Wesley Gu.
Wesley Gu adalah jahat tiga tahun yang lalu, sebenarnya juga mulai dari kota S, bisa dibilang kota C dan kota S, obat-obat itu 80% sudah pernah lewat tangannya.
Ketika suara telepon terangkat, Eugene Pei langsung berkata:” Panggil tuan kota S mu berikan obat penawar untukku.”
“Obat penawar apa?”
Eugene Pei sambil memegang tangan Clarie Song yang meraba-raba tubuhnya, sambil menggigit giginya: “Menurut kamu penawar obat apa? Clarie Song diberi obat oleh orang lain.”
Wesley Gu mendengar itu mengerti, berkata “iya” dengan panjang, “Tidak ada obat penawar.”
“Jangan omong kosong, kamu tidak ada obat penawar? !”
Wesley Gu tiba-tiba tertawa:”Masalah ini, obat penawar terbaiknya adalah pria, Eugene, cepat lepaskan semuanya, aku ini sudah menjadi yang terbaik.”
Eugene Pei mendengar perkataan aneh disana, lalu melemparkan handphonenya kekasur, membalikkan badan lalu menimpanya, sepasang mata hitam sudah menjadi merah.
“Clarie Song, kamu lihat dengan jelas, siapa aku?”
Clarie Song dengan mata yang berkunang-kunang, sama sekali tidak memikir, dia hanya ingin, ingin dengan gila, terakhir melakukan itu kapan?
Pikirannya ada suatu pikiran, bibir merah mulai aktif, seperti ada atau tidak berkata: “Kakak Pei……”
Eugene Pei bergetar.
Dan disaat itu juga, terdengar suara bel dari luar.
Zoey Hua dengan marahnya berkata: “Eugene Pei! Aku tahu kamu didalam! Cepat buka pintu!”
Pagi-pagi tadi dia sudah melihat kabar dari Della Zhang, ternyata berduaan pergi bermain ke kota S, berengsek! Della Zhang itu bangsat! Tidak akan biarkan kamu jalan lain!
…………
Dan disaat itu juga, Jasper Ye sedang ke kota S juga mendapatkan telepon dari orang asing, berkata di hotel ini kamar nomor 2322, ada Clarie Song dan pria lain, cepat pergi.
Dia memeramkan matanya: “Kamu siapa? Berdasarkan apa aku harus percaya denganmu?”
“Ingat foto waktu itu? Itu dariku.”
Jasper Ye ingin berkata sesuatu, telepon pun terputus, dia dengan cepat mengambil pakaian, lalu berlari kebawah.
…………
Itulah kenapa waktu itu Erin Song memberikan kabar palsu tentang Clarie Song kepada Richard Song, itu karena tahu Jasper Ye hari keduanya akan dinas ke kota S itu, dan dia kebetulan dari itu bisa membuat suatu berita, memberikan Clarie Song obat, kemudian menyimpannya pada kejadian seperti ini, membuat Jasper Ye melihat Clarie Song betapa kotornya, masalah ini hanya berhasil setengah.
Hanya saja dia tidak mengira, ada orang yang akan turun tangan duluan.
Bagus juga, dia juga bisa duduk saja melihat keberhasilannya.
Erin Song duduk didepan hotel itu menikmati kopi, mendekati jendela, pas bisa melihat semua kejadian itu dengan jelas, dia menutup telepon Jasper Ye, lalu menelpon 110.
“Polisi? Aku lapor! Di hotel xx kamar nomor 2322, menjual, pembohong, menipu, datang.”
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniBeautiful Love
Stefen LeeHalf a Heart
Romansa UniverseMy Enchanting Guy
Bryan WuCEO Daddy
TantoUangku Ya Milikku
Raditya DikaMarriage Journey
Hyon SongA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!