A Dream of Marrying You - Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
Mengesampingkan kekhawatiran di dalam hatinya, beberapa hari ini Claire paling stress meminta pelunasan kepada Adi dari Taikang.
Tapi, juga ada sebuah kabar baik.
Zoey menelepon kemari bilang kalau Lulu sudah mau pulang.
Rabu sore, waktu jam 4, Claire mengatakan kepada Emma, "Temanku hari ini pulang dari Australia, aku pergi jemput, jadi aku keluar sebentar dulu."
Emma mengibaskan tangannya: "Pergilah, jangan lupakan kamu masih harus bertanggung jawab meminta pelunasan Adi! Sepertinya minggu ini Ava mau mencarimu untuk meminta hasil."
Memikirkan ini, Claire merasa sakit kepala.
Terhadap masalah utang ini, Claire selalu merasa tembok muka harus tebal, harus lebih tidak tau malu dari orang yang berutang.
Tapi tidak pernah menyangka, dia malah bertemu dengan orang yang lebih bermuka tebal, yaitu Adi dari Taikang.
Dia sudah beberapa kali datang ke Taikang, tapi Adi setiap kali mencari alasan, Emma memberinya ide, yaitu mentraktirnya makan.
Claire sungguh ingin sekali menepuk meja tidak mau melakukannya lagi, lagipula kontrak masih ada dua bulan lebih.
Tapi Emma membujuknya berkata: "Kemarin aku pergi ke pabrik garmen meminta pelunasan, bersusah payah selama 3 minggu baru memberikan 80%, tampaknya Adi juga orang yang bersikeras, jadi kamu bersiap-siap bersusah payah selama sebulan saja."
Sebulan......
Claire berpikir kesana kemari, paling tidak mentraktir Adi makan saja, biasanya di atas meja makan mudah menyelesaikan masalah bukan?
Tapi, Adi mendengar saran Claire, langsung membantah, dan juga menunjukkan wajah yang benar, berkata: "Takutnya tidak bisa, malam nanti aku harus pulang memasak untuk anak perempuanku."
Claire mendengar kalimat ini, sungguh ingin sekali langsung bertanya kembali kepadanya apakah bisa membayar utang dulu baru pergi menemani anak kesayanganmu?
Tapi, klien adalah raja, apalagi klien yang mempunyai pelunasan sebesar dua juta RMB yang belum dibayar.
Sungguh tidak ada yang bisa dilakukan lagi.
Dua hari ini karena mengejar pelunasan, Claire tidak tau sudah mati berapa banyak sel otak, untung saja, semalam malam ada sedikit perkembangan, dia memeriksa anak Adi yaitu Vannes Shang sekarang bersekolah di sebuah sekolah menengah swasta, nilainya tidak begitu bagus, termasuk membuat Adi khawatir. Karena Adi bercerai dengan istrinya disaat Vannes berumur 7 tahun, jadi anak perempuan yang tumbuh dengan orangtua tunggal, pemikirannya selalu lebih sensitif.
Memulai dari anak Adi belum tentu adalah cara yang bagus.
Di dalam perbisnisan, tidak pernah ada keadaan dimana pribadi dan pekerjaan terpisah dengan jelas.
Untuk pribadi, kamu bermanfaat baginya, untuk pekerjaan, dia baru bermanfaat bagimu.
Claire berpikir banyak sekali, langkahnya juga melambat, keluar dari perusahaan sepertinya terus berjalan dengan pelan.
Di depan ada sebuah mobil berwarna sampanye membunyikan klakson beberapa kali, Zoey langsung menurunkan jendela mobil mengulurkan kepala: "Weh! Claire! Kamu tidak buru-buru, aku merasa buru-buru untukmu, cepat!"
Claire naik ke dalam mobil, "Kapan membeli mobil lagi?"
Zoey melihat dari kaca spion, dan memutar setirnya untuk mundur: "Hadiah dari kakak sepupuku."
"Bukankah ulang tahunmu bulan Desember?" Tanya Claire sambil memakai sabuk pengaman.
Zoey berkata: "Dia dengan kakak ipar sepupuku baru menikah, mau pergi berbulan madu, dari bulan Mei sampai bulan Desember tidak pulang-pulang, benar-benar sudah terlena."
Claire mendengarnya merasa lucu: "Bukankah kamu bilang kakak sepupumu itu playboy, kapan dia bertaubat, bahkan sudah menikah?"
"Masih belum menikah, hanya saja sudah bertunangan, mungkin tahun depan menikah," Ucap Zoey, "Kamu tidak tau, kakak sepupuku itu benar-benar ditekan oleh kakak ipar sepupuku yang belum menikah dengannya! Hahaha, sungguh tidak pernah melihat dia seperti itu."
Claire tidak begitu mengerti kondisi keluarga Tang, mengenai kakak sepupu Zoey, tuan muda ketujuh Tang, juga dulu pernah ikut pergi makan minum beberapa kali, lumayan baik kepadanya, dan juga sangat asyik.
"Aku pernah bertemu dua kali, sepertinya baru tamat kuliah, sudah lulus gelar master tapi tidak pergi belajar, juga dari universitas A, kalau begitu masih terhitung kakak seniormu."
Claire begitu membicarakan universitas A, dalam hatinya sedikit tidak bisa reda.
Zoey menyadari Claire yang mendadak diam, langsung bertanya: ”Berpikir tentang masalah cuti sekolah lagi?"
"Kontrakku dengan perusahaan dua bulan lagi sudah jatuh tempo," Ucap Claire, "Aku sedang bepikir, mau tidak kembali ke sekolah untuk menyelesaikan pendidikan dua tahun lagi."
"Kalau mau pulang, ya pulang saja, kamu hanya cuti, bukan berhenti, bagus juga kembali ke sekolah untuk mengembalikan energimu," Ucap Zoey, "Tapi apakah kamu sudah memikirkan Jasper mau bagaimana? Kamu sudah bilang dia tidak mau bercerai."
Claire melihat pemandangan yang terlewat cepat diluar jendela sana, berkata: "Aku ingin mencari kesempatan mencari pengacara, ingin berkonsultasi tentang gugatan perceraian."
Lampu merah didepan, Zoey memberhentikan mobilnya pelan-pelan, berkata: "Aku ada seorang junior yang belajar tentang hukum, kapan kamu mau pergi bekonsultasi, aku beri kamu nomor teleponnya."
Sesampainya di bandara, zoey mendapatkan izin khusus, mengendarai mobilnya sampai ke lapangan penerbangan, menurunkan jendela dan mencari bayangan Lulu di antara kerumunan.
Hanya saja, saat semua penumpang sudah pergi, juga tidak melihat Lulu.
Claire berkata: "Bukan kita berdua yang tidak bisa mengenalinya bukan? Dihitung-hitung sudah beberapa tahun tidak berjumpa."
Zoey langsung membuka pintu mobil dan turun: "Sebesar apapun perubahannya mana mungkin dari seekor monyet menjadi orang! Dia bilang penerbangan ini."
Tapi, pada akhirnya orangnya tidak terlihat juga.
Zoey langsung panik, mengendarai memang mudah terjadi kecelakaan, jadi Claire yang mengendarai selama perjalanan pulang, Zoey menelepon Lulu.
"Sudahlah, kami sudah menunggu dua jam disini!" Zoey menurunkan jendelanya sedikit, "Tapi bukan hanya aku, tapi juga Claire....Benar, Claire juga datang, kami berdua menunggumu! Dengan aku saja tidak terhitung, kamu bilang dengan Claire."
Sambil berkata, Zoey menghidupkan mode speaker.
Suara Lulu terdengar dari ujung telepon sana: "Claire, perusahaanku sini ada sedikit masalah, takutnya bulan depan baru bisa pulang, ada sedikit masalah ingin kamu bantu."
"Apa?"
"Aku ada sedikit masalah, disini ada sejumlah uang, ingin membuka sebuah rekening di dalam negri, menggunakan namamu untuk membuka rekening, mengirimkan uang kesana." Ucap Lulu.
"Asalkan kamu percaya padaku, apa yang tidak boleh aku lakukan?"
"Baik, jadi dua hari ini, kamu berikan kepadaku rekening yang kamu buka, aku usahakan kirimkan uang kesana secepat mungkin. Tunggu bulan depan aku pulang, baru cari kamu untuk ambil uangnya."
Sebenarnya, nama sebenarnya Lulu adalah Lula, hanya saja Zoey dan Claire sudah terbiasa memanggilnya Lulu.
Setelah mengakhiri panggilan, Zoey menarik Claire pergi toko pakaian untuk mengambil sebuah baju pesta.
Zoey termasuk seorang designer baju yang terkenal, tapi setengah dari popularitasnya berkat popularitas keluarga Hua dan keluarga Tang di kota C, banyak sekali orang yang mencarinya untuk mendesign baju karena ingin dekat dengan keluarga Hua dan keluarga Tang, kalau tidak juga tidak akan ada begitu banyak pesanan.
Setelah mengambil baju pestanya, Zoey mendapatkan sebuah kabar dari detektif swasta, mengatakan kalau malam ini Eugene akan hadir di penayangan perdana film yang dibintangi Della, dia langsung melempar bajunya ke dalam mobil, menarik Claire masuk ke toko lainnya, berkata kepada staff disana, "Keluarkan baju pesta yang paling baru disini."
Claire sudah terbiasa dengan sifat Zoey yang tangkas seperti ini, bertanya: "Baju ini mau diantar kemana?"
Zoey di depan rak baju, melihat satu per satu baju, memilih sebuah gaun pesta berwarna renda hitam tidak berlengan yang ketat pada bagian pinggul dan melempar kepada Claire, lalu mencari lagi sebuah gaun mermaid bordir berlengan satu, berkata: "Nanti kamu temani aku ke sebuah acara penayangan perdana film, pakaianmu harus diganti."
Claire berpikir sebentar, lagipula malam nanti dia tidak ada kegiatan, jadi dia menemani Zoey pergi kesana.
Hanya saja, dia lupa bertanya, penayangan film yang mana.
.......
Harus dikatakan, Zoey sebagai designer baju, mempunyai tingkat kesensitifan terhadap baju.
Saat Claire memakai gaun pesta berenda hitam itu, mata beberapa staff toko melihat sampai terbodoh, ada seorang pria yang menemani pacarnya untuk memilih baju, tatapannya melihat Claire benar-benar seperti menelanjangi Claire, pacarnya melihatnya, langsung menamparnya dan keluar dari toko, dia langsung menarik kembali tatapannya, berlari keluar mengejar pacarnya.
Hanya saja Claire merasa gaun ini sedikit pendek, hanya sampai di pangkal pahanya saja, dan juga rancangan di bagian dada sangat menonjolkan bentuk dadanya, menampakkan bahu yang putih bersih.
Dia berdiri di depan cermin, sedikit mengernyit, menarik gaunnya kebawah sedikit: "Bukankah terlalu pendek?"
"Pendek apanya, sudah pas." Zoey juga sudah menukar gaun pestanya, melihat sekilas merasa sangat puas, langsung membayar, memakai mantel luarnya, bertanya kepada staff toko: "Apakah disini ada telepon supir pengganti?"
"Ada." Seorang staff toko mengeluarkan sebuah kartu nama dari laci.
Claire berkata: "Bukannya tidak bisa mengendarai, untuk apa mencari supir pengganti."
Zoey menatap kartu nama itu, memasukkan ke bagian luar tasnya, menarik Claire berjalan keluar: "Sehabis acara penayangan film masih ada sebuah pesta, keluar dari pesta tidak akan bisa mengendarai, sekarang reputasiku berharga sekali, aku tidak ingin masuk ke berita utama koran karena mengendarai saat mabuk."
Kemarin berita buruk Zoey akhirnya sudah teredam, dan juga tuan muda ketujuh Tang, kakak sepupu Zoey yang menyelesaikannya, tiba-tiba ada seseorang yang keluar mengatakan tidak tega membiarkan orang lain menjadi kambing hitam, mengatakan kalau orang di dalam foto itu semuanya adalah dia, tidak ada sedikit hubungannya dengan Zoey.
Meskipun semua orang tau dalam hati, ini adalah cara orang pintar, tapi masih bisa mengembalikan reputasi Zoey.
Acara penayangan perdana film berada di pusat film Oscar, yang diundang adalah presenter papan atas, tanpa membicarakan seberapa kuat pemain yang berpartisipasi di dalam film tersebut, hanya tamu terhormat yang diundang saja, semuanya adalah papan atas, dan juga raja yang baru muncul baru-baru ini, hanya saja kali ini dia tidak di depan panggung, tapi dialihkan ke belakang panggung, pusat perhatiannya tetap tidak berkurang, ada orang yang memang dari lahir mempunyai aura raja alami.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeDemanding Husband
MarshallThat Night
Star AngelA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!