A Dream of Marrying You - Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)

Sebenarnya dia bisa pulang lebih awal, bagaimanapun penanggung jawab proyek konstruksi ada di tempat, dia sebagai CEO ini ada di sini hanyalah memberi fungsi memantau dan memberi semangat, tapi dia sengaja tidak kembali, juga tidak ada telepon dari Laras Qiao.

Dia mendengus dingin di dalam hati, semua wanita sama saja.

Dia keluar dari kantor, awalnya ingin pergi Love Hotel, tapi dia berpikir tadi siang barusan bertengkar dengan bos wanita di Love Hotel, jadi berbelok pergi ke bar, dia meminta tiga botol alkohol, dan meminum semuanya sendiri, dia minum hingga setengah mabuk.

Di dalam bar, ada wanita ingin mencarinya untuk melakukan cinta satu malam, Jasper Ye juga hanya memberinya senyum dingin, namun sebaliknya membuat wanita-wanita itu tidak senang, “Cuih, jangan-jangan memiliki hiposeksualitas.”

Sampai jam 12 lebih, Jasper Ye baru keluar dari bar dengan mabuk, dia naik taksi pergi ke kediaman pribadinya.

Karena dia mabuk, saat tangannya mengeluarkan kunci, dia sedikit lambat, tangannya sedikit licin, kunci yang barusan dikeluarkan terjatuh di lantai.

Jasper Ye membungkukkan badan mengambilnya, namun pintu di depannya seketika dibuka.

Lampu di dalam ruangan sangat terang, menerangi tempat kosong besar di luar pintu, tentu saja menerangi Jasper Ye, seperti sebuah cahaya terang yang seketika menemukan seseorang dari kegelapan, masuk ke dalam hatinya.

Kepala Jasper Ye masih tidak terlalu sadar, seketika tidak berdiri dengan stabil, terjatuh ke depan, Laras Qiao bergegas memapahnya : “Kamu pelan-pelan sedikit!”

Jasper Ye memeluk pinggang Laras Qiao, tersenyum mabuk : “Clarie, kamu akhirnya kembali, apa kamu tahu, aku sudah mencarimu selama dua tahun.”

Tangan Laras Qiao berhenti, dia melihat Jasper Ye.

Dia bisa melihat, walaupun Jasper Ye mabuk, tapi tatapan di matanya saat melihatnya itu tidak pernah ada saat dia masih sadar dulu.

Malam ini, Jasper Ye memeluk Laras Qiao ke dalam pelukannya, dia menekannya di bawah tubuhnya,

berkali-kali memanggil Clarie, sedangkan Laras Qiao, juga berkali-kali menjawabnya.

Pagi di hari kedua, Jasper Ye bangun terlebih dulu, di sebelahnya, Laras Qiao masih tertidur nyenyak.

Dia berjalan ke ruang tamu di luar, melihat ruang makan di dalam pintu kaca, di atas meja makan penuh dengan makanan, di tengahnya ada dua buah lilin, bahkan ada sebotol anggur merah.

Lilin sudah terbakar habis, di atas meja membentuk satu lapisan lelehan lilin yang tebal, di kedua tepi meja diletakkan sebuah gelas anggur tinggi, salah satu gelas anggur terisi penuh, gelas anggur yang lain, sudah diminum habis, hanya tersisa di dasar gelas.

Jasper Ye berjalan menghampiri, dia melihat makanan yang dibuat dengan sungguh-sungguh namun sudah menjadi dingin itu, dia mengambil gelas yang penuh dengan anggur yang mungkin dituangkan untuknya, lalu meminumnya habis.

Laras Qiao berdiri di sisi pintu, melihat Jasper Ye yang meminum habis anggur merah di dalam gelas, kembali menuangkan ke dalam gelas, kembali meminum habis, tidak berkata satu kata pun.

Hanya saja, Laras Quao hanya tinggal di sini dua hari, sekarang harus diantar kembali ke Love Hotel, Jasper Ye masih belum memiliki kemampuan yang begitu besar hingga bisa langsung melepaskan keluar orang yang sudah masuk ke dalam Love Hotel.

Lagipula, sekarang dia masih belum mengerti sepenuhnya hatinya sendiri, juga masih belum terpikir untuk membawa Laras Qiao keluar.

Jasper Ye berada di luar mobil, menerima telepon dari Ibu, saat dia kembali ke dalam mobil, Laras Qiao sudah terbangun.

Laras Qiao mengusap matanya, berkata : “Apa sudah sampai?”

Jasper Ye mengangguk.

Laras Qiao membuka sabuk pengaman dan berkata : “Kalau begitu aku turun dulu....Sampai jumpa.”

Jasper Ye tidak menahannya.

Laras Qiao membuka pintu mobil dan turun, dia mengitari kepala mobil dan berjalan ke pintu Love Hotel, Jasper Ye menatap ke arah depan, tidak berpaling.

Tiba-tiba, Laras Qiao berbalik dan berlari ke arah Jasper Ye, dia mengetuk kaca jendela mobil dengan keras : “Aku mohon padamu, apa kamu bisa mengeluarkanku? Aku tidak ingin di tempat ini...Aku tidak ingin...”

Laras Qiao sekarang tidak ingin tinggal satu menit pun di tempat yang seperti setan ini.

Para gadis itu ingin bekerja di dalam karena mereka mencari uang, uang yang diberikan para tamu adalah milik mereka, tapi Laras Qiao berbeda, Laras Qiao dijual masuk ke dalam, makan dan tinggal di dalam Love Hotel, walaupun menerima tips, semuanya harus dibagi dengan orang di atasnya, dia ingin mendapatkan kebebasan kembali, dia tidak ingin terikat di tempat seperti ini.

Jasper Ye menurunkan jendela mobil, dia mengulurkan tangan membantu mengusap air mata di wajah Laras Qiao, berkata : “Aku tahu.”

………………

Clarie Song membawa Tavin Pei turun dari bis di halte bus di depan taman bermain, ada beberapa paman dan bibi yang melambaikan tangan padanya berkata : “Sampai jumpa.”

Tavin Pei awalnya ingin mengeluarkan postur yang keren dan dingin seperti Ayah, tapi Clarie Song menepuk-nepuk bahunya, berkata di samping telinganya : “Katakan sampai jumpa pada Paman dan Bibi.”

Dia juga hanya bisa mengeluarkan senyum, mengeluarkan ekspresi sangat menurut, sangat polos, berkata : “Paman, Bibi, sampai jumpa! Nanti bertemu lagi!”

Sebenarnya, dia berpikir dalam hati, bila bukan karena ada Clarie, aku malas memedulikan kalian, huh, aku adalah anak nakal, hahahaha.

Di depan Roller Coaster, ada antrian yang panjang, kebetulan, Clarie Song menggunakan kesempatan ini membawa Tavin Pei pergi bermain wahana yang lainnya.

Hatinya berpikir, bisa ditunda maka ditunda, dia takut ketinggian, pasti tidak bisa naik Roller Coaster.

Sedangkan hati Tavin Pei berpikir, Clarie ingin membawaku pergi bermain wahana yang lain dulu lalu naik Roller Coaster, dengan begini bisa naik Roller Coaster, juga bisa bersama dengan Clarie lebih lama, sangat bagus!

Clarie Song membawa Tavin Pei pergi bermain trampolin, Tavin Pei sangat senang hingga hampir

terbang, dia berlari-lari di atas kasur trampolin, bila merasa lelah langsung duduk di atas kasur trampolin, membiarkan anak-anak lainnya berlompatan, membuatnya ikut terlempar ke udara, bila haus dia berlari ke sisi Clarie Song, minum dua teguk yang besar.

Selesai bermain trampolin, Tavin Pei merengek ingin makan popcorn, Clarie Song berjalan ingin membeli popcorn, ujung mata Tavin Pei melihat di pinggir jalan ada sebuah warung yang menjual Malatang, dia menarik ujung baju Clarie Song : “Clarie, aku ingin makan itu!”

Clarie Song mencari sebuah bangku kecil di samping, dia takut Tavin Pei tidak bisa makan pedas, jadi memesan satu porsi sedikit pedas untuk dirinya, dan satu porsi tidak pedas untuk Tavin Pei.

Tavin Pei melihat dua porsi Malatang, dia bersuara “Eh?” : “Kenapa punyaku berwarna seperti ini, sedangkan milikmu, Clarie, berwarna merah?”

Clarie Song berkata : “Punyaku pakai cabai.”

Tavin Pei berkata :”Aku juga ingin makan cabai!”

Clarie Song melihat kedua mata Tavin Pei dengan sangsi, dia langsng memberi rasa sedikit pedas miliknya padanya, lalu memberinya sedikit kuah, takut terlalu pedas tidak baik untuk tenggorokan, “Bila kamu merasa pedas tidak bisa memakannya, maka berikan padaku, apa kamu mengerti?”

Tavin Pei mengangguk dengan keras.

Benar-benar....sangat pedas!

Tapi, di depan Clarie harus menjadi pria yang tangguh.

Tavin Pei menghabiskan semangkuk Malatang, bergegas minum air soda, perutnya berbunyi grok-grok.

Masih pedas, bagaimana.

Memanfaatkan Clarie Song pergi membayar, dia menjulurkan lidahnya keluar menghirup udara, seluruh mulutnya pedas, dia melihat ke cermin di sebelahnya, melihat bibirnya yang merah, seketika membelalakkan matanya.

Seperti lipstik yang dipakai anak perempuan yang berakting menjadi putri kecil di kelas saat terakhir kali berlatih drama di sekolah

Tavin Pei mengelus bibirnya yang sedikit panas, benar saja benar-benar mengerikan.

Saat ini, dia merasa ponselnya bergetar sebentar, dia mengeluarkan melihatnya.

MMS yang dikirim Ayah, di dalamnya ada sebuah foto.

Tapi!

Mengejutkan!

Kenapa hanya dia, lagipula hanya setengah wajah?! Bagaimana dengan Clarie yang memeluknya di kursi bus? Bagaimana dia bisa melayang di udara?! Kenapa bisa ada efek seperti ini! Bagaimana bisa melakukan efek seperti ini?!

Ayah, kamu nakal lagi!

………………

Memutari taman bermain sekali, perahu ayun tidak bisa dinaiki, Ferris wheel tidak bisa dinaiki, sedangkan Clarie Song takut Tavin Pei nanti malam akan mimpi buruk bila pergi ke rumah hantu, lalu ada komidi putar, komidi putar yang penuh fantasi.

Tapi siapa tahu bocah kecil ini berpaling dengan mencibir :”Huh, itu adalah wahana untuk anak perempuan, aku adalah pria tangguh, tidak akan naik permainan seperti itu.”

Clarie Song membujuk : “Sebenarnya, anak laki-lak juga boleh naik, kamu lihat, di atas juga banyak anak laki-laki.”

Tavin Pei memeluk lengannya : “Anak-anak laki-laki itu semuanya seperti Denny, kamu tahu Denny bukan, dia adalah putra Paman Michael Li, terakhir kali menyatakan cinta denganku.”

Clarie Song : “........”

Baiklah.

Lalu kembali ke depan Roller Coaster yang ingin dinaiki Tavin Pei.

Di depan banyak orang yang mengantri, semuanya adalah orang dewasa membawa anak kecil, tapi karena satu perjalanan bisa dinaiki belasan orang, jadi dengan cepat di depan sudah tinggal beberapa orang, kira-kira perjalanan berikutnya sudah giliran mereka.

Clarie Song mendengar suara jeritan dari udara, dia merasa tangannya berkeringat, bahkan saat mengangkat kepala melihat kereta yang terkadang tinggi terkadang rendah itu pun merasa pening.

Tavin Pei tidak tahu Clarie Song memikirkan hal ini, dia melihat orang di depan sudah turun lalu menarik lengan baju Clarie Song, berkata : “Tiba giliran kita, Clarie.”

Clarie Song mengangguk.

Dia awalnya berpikir bagaimana bila meminta Tavin Pei naik sendiri, bagaimanapun ada tindakan keamanan, tapi orang lain semuanya adalah orang dewasa membawa anak kecil, lagi pula staff di sini tidak membiarkan hanya anak kecil yang naik, harus ada orang dewasa yang melindungi, ucapan itu hanya bisa ditelan kembali. Lagi pula, melihat bocah kecil itu begitu senang, juga terus berharap, benar-benar tidak enak membuatnya kecewa.

Tavin Pei menarik Clarie Song berjalan ke arah Roller Coaster, bahkan khusus memilih tempat di barisan pertama, tapi menoleh melihat wajah Clarie Song sedikit pucat, “Kamu kenapa?”

Clarie Song menggeleng : “Tidak apa-apa.”

Dia diam-diam menggertakkan gigi, kali ini harus menaklukkan takut tinggi!

Tapi, bicara selalu lebih mudah daripada tindakan, bagaimanapun ini adalah sebuah hambatan yang sulit dilalui di hati, setelah dia duduk tubuhnya menegang sepenuhnya, matanya hanya menatap kepala kereta yang kosong, kepalanya benar-benar kosong, tangannya ingin mencengkram pengaman kursi, namun menyadari bagaimanapun tidak dapat mencengkramnya, di sekitarnya hanya ada udara.

Sebaliknya, Tavin Pei sangat bersemangat, dia menarik tangan Clarie Song dan mendongakkan kepala berbicara padanya : “Clarie, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku sangat berani, kamu bilang, aku....”

Lalu, Tavin Pei seketika melihat orang yang duduk di sebelahnya...Ayah?!

Dia masih mengira dia salah lihat, lalu kembali mengusap matanya, mulutnya terbuka.

Eugene Pei menaruh jari di bibirnya.

Tavin Pei seketika menutup mulutnya, karena gerakannya terlalu cepat, dia hampir saja menggigit lidahnya.

Tiba-tiba, Roller Coaster sudah perlahan bergerak, saat naik sangat lambat lalu whoosh langsung turun, kereta penuh dengan jeritan, Clarie Song benar-benar berteriak tanpa bisa dikendalikan, berteriak hingga dia tidak ada tenaga, kepalanya kosong, dia sangat ingin meringkuk dan gemetar, dia berada dalam keadaan lelah, tapi tempat duduk sudah ditetapkan, dia terkunci dengan kuat di tempat duduk, hanya bisa menutup matanya, tidak melihat.

Sedangkan saat ini, di sebelahnya ada satu orang yang memegang tangannya erat, dia tidak memiliki pikiran apapun dalam kepalanya, menangkap satu orang anggap sebagai penyelamat hidupnya, dia menarik tangan ini dengan erat, berganti menjadi bergandengan erat.

Menggandeng dan pelukan saat wanita berada di saat paling rapuh, sama saja dengan mendapatkan sukses dengan tenaga kecil.

Karena tempat duduk Roller Coaster sudah ditentukan, di depan ada pengaman kursi, tidak bisa memeluk, benar-benar disayangkan, tahu lebih awal maka naik wahana perahu ayun.

Setelah dua putaran, Roller Coaster perlahan berhenti.

Eugene Pei menarik pengaman kursi di depan tubuh Clarie Song, dia langsung menariknya ke dalam pelukannya.

Ujung jari Clarie Song dingin, semuanya gemetar, wajahnya pucat, merasakan ada pelukan yang hangat, hampir tanpa ragu dia langsung mengulurkan lengan memeluknya.

Eugene Pei merasakan ketakutan wanita di pelukannya, dia memeluknya erat, angin yang berhembus melewati wajahnya membawa suaranya : “Jangan takut.”

Tavin Pei barusan ikut berteriak mengikuti orang lain, saat ini suaranya sedikit serak, dia menoleh melihat Clarie Song menunduk bersandar di tubuh Eugene Pei, wajahnya tidak terlihat, berkata : “Ayah, kamu mengganggu Clarie lagi bukan?”

Eugene Pei melepaskan sepasang tangannya, dan mengeluarkan ekspresi “Kamu lihat bukan aku yang memeluknya, melainkan dia yang memelukku.”

Tavin Pei mengayunkan tinjunya, tanpa suara berkata : Clarie kamu cepat berbalik peluk aku! Aku juga ingin dipeluk!

Saat pengunjung berikutnya akan naik Roller Coaster, Eugene Pei menyuruh Tavin Pei turun dulu, dia menepuk-nepuk punggung Clarie Song, berkata : “Tidak apa-apa, bukankah kamu waktu itu berkata suatu hari ingin pergi Bungee jumping, sekarang masih begitu takut ketinggian, kapan bisa pergi Bungee jumping?”

Sekarang kepala Clarie Song kosong, benar-benar tidak mendengar Eugene Pei sedang berkata apa, tapi dia memiliki suatu perasaan, suatu perasaan bisa mendapatkan perlindungan, dan rasa aman.

Lewat setengah menit, Roller Coaster sudah dipenuhi orang, Clarie Song mengangkat kepala, dia menatap sepasang mata hitam Eugene Pei.

“Eugene Pei?”

“Iya, aku di sini,” Eugene Pei bertanya, “Apa kamu sudah lebih baik?”

Clarie Song mengangguk, dia keluar dari pelukan Eugene Pei, “Ya, sudah lebih baik, terima kasih.”

Tapi, sekarang kaki Clarie Song sangat lemas, bahkan berdiri pun tidak bisa, saat Eugene Pei menarik tangannya turun, seketika dia tidak berdiri dengan kuat, Eugene Pei merangkul pinggangnya, langsung menggendongnya.

Clarie Song mencengkram kemeja di dada Eugene Pei, berkata : “Aku bisa jalan sendiri.”

Eugene Pei berkata : “Kamu jangan bicara dulu.”

Tidak jauh Tavin Pei melihat Ayah ternyata menggendong Clarie dengan satu tangan, dia seketika terkejut!

Kenapa bisa begitu kuat?! Dia memindahkan sebuah meja bundar kecil saja sudah merasa kelelahan! Clarie pasti lebih berat dari meja!

Jadi, Tavin Pei saat ini memutuskan, pasti harus mulai berolahraga, lalu menjadi hercules, menggendong Clarie.

………………

Keluar dari taman bermain, mereka mencari sebuah rumah makan kecil, memesan dua mangkuk besar dan satu mangkuk kecil mie.

Porsi mie sangat besar, Clarie Song tidak bisa menghabiskannya sama sekali, dia hanya ingin menggunakan waktu duduk di sini untuk beristirahat sebentar, memulihkan tenaga, membersihkan

kekacauan di kepalanya.

Selesai makan, kira-kira tiba waktu masuk kerja siang.

Clarie Song melihat Tavin Pei yang makan hingga mulutnya berminyak, dia mengeluarkan sehelai tissue dan mengelap mulutnya : “Bocah kecil, kamu pergi keluar tunggu sebentar bagaimana? Ada hal yang ingin aku katakan pada Ayahmu.”

Tavin Pei membuka matanya yang bulat dan hitam, melihat ini, melihat itu, lalu menggoyangkan pantatnya turun dari kursi, berkaa : “Kalau begitu aku pergi keluar menunggu kalian!”

Selesai berbicara, dia berlari keluar.

Tapi, dia berbelok, berdiri di luar jendela di sebelah Eugene Pei dan Clarie Song, menyilangkan kaki dan berkacak pinggang, menatap kedua orang tersebut melalui kaca, sebentar-sebentar membuat ekspresi lucu, sebentar-sebentar membuat gestur babi.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu