A Dream of Marrying You - Bab 10 Ciuman Paksa
Clarie Song sudah selesai menangis, ketika Eugene Pei telah tiba, dia memeluk gelas dan berdiam diri, duduk di sebuah sudut sofa, tidak bergerak, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang telah mabuk.
Eugene Pei telah membayar uangnya, berbalik badan, kebetulan melihat sepasang mata Clarie Song yang indah sedang melihatnya dengan pandangan kabur, sang pria mengangkat alisnya: "Kenapa?"
"Clarie Song mengatakan: "Aku pernah bertemu denganmu."
"Pernah bertemu di mana?"
Clarie Song mengelus keningnya berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala: "Tidak tahu."
Eugene Pei duduk di samping Clarie Song, bertanya: "Tidak ingat lagi?"
Clarie Song kembali menggelengkan kepalanya, pandangan matanya yang melihat Eugene Pei terlihat sedikit bingung, menatapnya dalam waktu yang cukup lama.
Di bawah pencahayaan lampu yang lembut, seorang wanita menggunakan tatapan seperti ini memandang seorang pria, maksud di baliknya sangatlah jelas.
Bagian bawah tubuh Eugene Pei bereaksi, mencubit sejenak pipi Clarie Song yang merona akibat pengaruh alkohol, menunddukkan kepala, dan mengemut bibirnya, saat sang wanita baru menyadari harus mundur ke belakang, tapi sang pria telah mengkail kepalanya, ujung lidah telah mulai bermain di rongga mulutnya.
Mata Clarie Song melotot lebar-lebar, sepasang mata Eugene Pei yang hitam pekat penuh dengan senyuman penindas, wanita ini, sikapnya saat mabuk sama seperti dia di masa lalu.
Asistennya Eugene Pei, Cody Li telah kembali setelah pergi membelikan obat mabuk, yang terlihat adalah gambaran yang begitu langka seperti ini.
Setelah bibir saling beradu sejenak, masing-masing bibir mereka terdapat selapis cairan ludah yang berkilau.
Wajah Clarie Song berubah menjadi semakin merah, dia saat ini masih belum sadar sepenuhnya, malah secara spontan menggunakan tangan untuk mengusap bibir yang diciumnya tadi.
Pandangan mata Eugene Pei tiba-tiba menjadi murung, lalu kembali mencium paksa bibir Clarie Song, lebih kasar daripada ciuman tadi, seolah-olah ingin meleburkannya dan bersatu dengan darah.
Cody Li membalikkan badan, baru saja hendak keluar dengan diam-diam, terdengar Eugene Pei memanggilnya dari belakang: "Asisten Li."
"Iya."
Eugene Pei melonggarkan dasinya, melewati Cody Li, dan melontarkan sebuah kalimat dengan ringan: "Bawa dia naik ke mobil."
Cody Li melihat wanita yang masih duduk di atas sofa, hatinya sangat panik: Bos, boleh tidak jangan begitu sok terhormat, bukankah tadi baru saja berciuman dengan begitu dalam.
............
Sebuah mobil pribadi melaju dengan stabil, ponsel Clarie Song telah berdering, dia mengeluarkan ponsel dari dalam tas, terlihat nama Jasper Ye, setelah melamun sejenak, baru mengangkatnya.
"Kamu tadi menelponku......"
"Siapa yang menelponmu? Aku sedang bersenang-senang dengan baik di luar, bukankah hanya tidak bisa melahirkan anak, aku tidak menginginkannya lagi! Kamu dan aku tidak menginginkannya lagi, aku juga tidak menginginkan anak lagi! Dan kamu pergilah sejauh mungkin!"
Jasper Ye tidak pernah mendengar Clarie Song memarahi orang, seketika mengerutkan keningnya, "Kamu sekarang sedang berada di mana?"
"Apakah kamu peduli terhadap di mana keberadaanku? Atas dasar apa kamu menyuruhku?! Memangnya siapa kamu? Memangnya kamu siapanya aku?!"
Kelopak mata Clarie Song terasa nyeri, aroma alkohol di dalam tenggorokan keluar, setelah mual sejenak, dia langsung membungkukkan tubuhnya dan muntah.
Dia memang telah meminum bir dalam jumlah banyak, aroma benda kotor itu seketika memenuhi ruangan mobil yang sempit, bahkan Cody Li yang berada di depan mengemudi mobil pun spontan menghentikan nafasnya, dan menurunkan jendela mobil.
Clarie Song memang telah mabuk, saat tadi menerima panggilan dari Jarper Ye, dia langsung tumbang, seketika menyerbu ke Eugene Pei, tak tertahankan untuk menangis tersedu-sedu.
Dalam satu hari, dia telah kehilangan perlindungan dari ibu mertuanya, kehilangan suaminya, juga kehilangan hak untuk menjadi seorang ibu.
Cody Li yang duduk di belakang melihat melalui kaca spion, dan hampir salah mengira pedal rem sebagai pedal gas, wanita ini ingin mati ya! Bos memiliki misofobia! Tapi, pergerakan Eugene Pei lebih membuatnya melongo sampai mengagakan mulutnya.
Eugene Pei menepuk punggung Clarie Song, dan menggunakan tangannya secara langsung untuk mengusap benda kotor yang tersisa di sudut mulutnya, juga memindahkan rambut basah yang tertempel di wajahnya ke belakang kepala.
"Jangan nangis, terlihat sangat jelek."
Dan di tengah pergerakan ini, Clarie Song tidak menutup panggilan telpon, Jasper Ye yang berada di pihak telpon yang satu lagi, samar-samar mendengar suara seorang pria, seketika pikirannya penuh dengan bara amarah, dalam sekejab telah meledak.
Ternyata, Clarie Song benar-benar memiliki pria lain!
Dia mengangkat tangan dan melemparkan ponselnya, menghantamkannya ke tembok, hancur berkeping-keping.
Novel Terkait
Back To You
CC LennyMy Lady Boss
GeorgeWaiting For Love
SnowBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesEverything i know about love
Shinta CharityA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!