A Dream of Marrying You - Bab 28 Mimpi Buruk

Suara yang tertutupi dengan suara air dan dipisahkan dengan dua pintu itu sudah kehilangan karakteristik suara aslinya, ditambah dengan Clarie Song yang sudah panik, dia sama sekali tidak tahu bahwa suara itu adalah suara Eugene Pei.

Melihat pintu buram itu terbuka, sebuah tubuh seorang pria perlahan-lahan muncul dan menjadi lebih jelas, jantung Clarie Song berdegup dengan kencang seperti sudah ingin keluar dari dadanya, dia lalu langsung terburu-buru memutar tubuhnya dan berlari keluar dengan panik.

Karena berlari keluar dari apartemen itu dengan terburu-buru, lampu jalan berwarna putih itu langsung menyilaukan matanya dan membuat semuanya menjadi putih, dirinya baru bisa berdiri dengan tegap setelah berpegangan kepada dinding.

Tidak tahu mengapa, ketika dia melihat bayangan tubuh yang seperti itu tadi, sebuah gambaran lain tiba-tiba muncul di benaknya, dan itu adalah gambaran yang serupa.

Di dalam gambaran itu, dirinya sedang mengenakan sebuah terusan putih dengan rambut yang diikat tinggi, berlari sambil melompat-lompat, lalu membuka pintu kamar mandi dan berkata: “Sayang, aku bantu kamu gosok punggung ya?”

Karena kepalanya sangat sakit, dia tidak bisa menahan dirinya untuk berjongkok dan mengurut-urut pelipisnya.

Tidak hanya kepalanya sakit dan jantungnya berdebar dengan sangat kencang, anehnya, dia juga merasa seperti napasnya sesak, sepasang jari panjang yang mengapit rokok, bayangan orang-orang yang bertebaran dimana-mana, ditemani dengan suara tangisan bayi.

Dan disaat itulah, suara dering hpnya itu menariknya keluar dari dalam mimpi buruknya.

Ketika Clarie Song mengeluarkan hp dari dalam kantong luarannya itu, tanganya masih bergetar, melihat nama yang tertera di layar telepon itu adalah ^, dia langsung menolak telepon itu dan memasukkan pria itu ke dalam daftar nama hitam.

Setelah beberapa tarikkan napas panjang, barulah dia berjalan perlahan-lahan ditengah-tengah malam yang gelap itu.

……

Tavis Pei sibuk menyiapkan semangkuk salad buah di dapur, dan ketika dirinya keluar, dia sudah tidak menemukan lagi bayangan Clarie Song disana, pintu apartemen itu terbuka lebar, dan ketika dia mengangkat kepalanya, dirinya melihat Eugene Pei sedang berjalan turun dari tangga dengan bertelanjang dada dan sehelai handuk yang melingkar di pinggangnya.

“Papa, pasti papa yang membuat Clarie terkejut sampai kabur kan?!” Tavis Pei lalu menaruh salad buah itu di atas meja kopi, “Ckck, lihat, hanya mengenakan sehelai handuk! Papa benar-benar tidak tahu sopan santun!”

Eugene Pei tertawa.

Sekarang dirinya masih dibalut dengan handuk, tetapi tadi ketika mandi di dalam kamar mandi, dirinya tidak mengenakan apa-apa, dan dibawah lampu yang terang membuka pintu buram kamar mandi itu.

Melihat ruang tamu itu yang jelas sudah dibersihkan dari barang-barang yang berantakkan, Eugene Pei langsung menduga bahwa Clarie Song sudah datang untuk beberapa saat, di atas sofa itu ada kemeja putihnya dan sebuah dasi gelap yang sudah dilipat dan diletakkan disana.

Tavis Pei dengan kesal pergi menutup pintu, si kecil itu masih bergumam: “Aku pasti lupa memasang kata sandi ketika masuk tadi, kalau tidak, Clarie bagaimana bisa membuka pintunya sendiri…… Eh, ini bukannya tas Clarie?”

Sekali melirik ke sana, dia langsung melihat sebuah tas tangan wanita berwarna krem di atas kursi itu.

Baru saja Eugene Pei ingin berdiri, Tavis Pei langsung peka dan merebut tas itu lebih dulu, mendekapnya dalam pelukkannya, lalu mundur ke belakang perlahan-lahan dengan wajah seperti seekor induk ayam yang melindungi anaknya, “Aku yang menemukannya lebih dulu!”

Eugene Pei mengangkat alisnya, lalu mengambil sepotong apel dari dalam mangkuk salad buah yang disiapkan oleh Tavis Pei itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya, sekejap, ekspresi wajahnya langsung berubah.

“……”

Kemudian dia langsung memuntahkannya ke dalam kertas tisu.

Sambil memeluk tas Clarie Song dengan erat, Tavis Pei langsung berlari kabur, dia hanya mendengar suara berat Eugene Pei yang menggema dari belakang: “Tavis Pei! Berapa banyak garam yang kamu masukkan?!”

……

Ketika Clarie Song kembali ke kantor setelah izin selama satu hari, belum sempat dia merapikan dokumen-dokumen di atas meja kantornya, dirinya sudah dipanggil ke kantor Ava Dai.

“Ada apa?”

Sekali Clarie Song masuk, Ava Dai langsung melemparkan sebuah dokumen kerja sama di atas meja kantor itu dan dengan nada bicara yang sangat serius wanita itu berkata: “Ada apa?!”

Itu adalah proposal permintaan yang diberikan oleh pemerintahan.

Clarie Song lalu mengambilnya dan melihatnya dengan cepat, setelah itu tangannya langsung berkeringat.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu