A Dream of Marrying You - Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
Sonny menolehkan wajahnya, tatapannya berhenti pada wajah Claire selama 3 detik, menerima kertas pulpen dengan alami.
Akhirnya acara penayangan perdana dimulai.
Pertama-tama, lagu tema film sebagai pembukaan, seluruh aktor di dalam film ikut bernyanyi, Della bernyanyi sambil menekan tenggorokannya, jangankan Zoey yang terang-terangan menyumbat telinganya, bahkan Clarie pun tidak sanggup mendengarnya.
Lalu selanjutnya perkenalan aktor dan adegan.
Clarie mendengar presenter di hadapannya, interaksi para selebriti sungguh membosankan, langsung melihat ke tempat kosong di sebelah Della yang ada di hadapannya.
Bukannya Eugene tadi masih duduk disana? Dimana dia sekarang?
Dia langsung mulai menyapu sekeliling, tapi.......
Dia tiba-tiba tersadar, bisa-bisanya dia mencari Eugene? Apakah sungguh terlalu membosankan? Benar, pasti terlalu membosankan.
Setelah serangkaian acara, saat pemutaran perdana film, cahaya di atas kepala semuanya meredup.
Trailer film pun diputar terlebih dahulu.
Ini adalah sebuah film yang membawa rentang waktu, dari abad tahun 90an, sampai saat ini, diselingi dengan tiga hubungan percintaan, usia yang berbeda dengan cinta yang berbeda generasi, saat awal Clarie melihat perkenalan film ini, masih sangat kagun sutradara yang berpikir dengan berani, lalu investasi besar-besaran.
Peran Della di dalam film itu adalah seorang penari tiang di bar, Clarie melihat layar film, ketika Della muncul dengan pakaian menunjukkan pusarnya, bahkan suara tertawa Zoey pun terdengar.
Suara tawa yang sangat mendadak.
Benar, Zoey sengaja tertawa, Della benar-benar sudah marah, memutar kepalanya kemari.
Kalau tatapan seperti pedang beracun, takutnya Zoey sekarang sudah penuh oleh tancapan pisau.
Clarie menahan tawanya dengan kuat, dia bisa membayangkan, kedepannya Zoey takutnya sungguh bisa mencari bahan lebih baik untuk memarahi Della, penari telanjang, sungguh benar tidak ada bahan lebih baik lagi.
...........................................
Eugune merokok di luar teater, saat ingin masuk, bertemu dengan dua orang reporter, yang pertama reporter wanita itu langsung berjalan kemari menghadang jalan Eugene: "Weh, jangan laro! Aku merasa kita masih ada sesuatu yang masih belum selesai."
Eigene mengulurkan jarinya ke tepi tong sampah aluminum, lalu mejentikkannya ringan, jelaga diatasnya pun jatuh, tersenyum: "Apa yang belum selesai?"
Wanita itu melotot, sepasang mata hitam cantik seperti almond menatap: "Menjualkanku kepada Wesley! Kalian para pria ini kenapa perhitungan sekali, aku hanya diam-diam menjebaknya sekali demi material berita, apa perlu sampai seperti ini tidak melepaskanku?"
"Maka nona, apakah kamu sudah salah cari orang, harusnya pergi cari Wesley bukan?"
Wanita itu mengedipkan mata: "Aku sudah mencarinya," Dia mendekat sambil tersenyum, "Aku juga sudah mendapatkan sebuah kartu emas darinya, lihat pakaianku ini tidak? Aku sudah menghabiskan 50 ribu RMB, aku juga bersiap nanti pergi facial dan salon."
Bocah kecil di belakang yang mengangkat kamera: "Kak, masih mau pergi ke lokasi lagi tidak?"
Wanita ini baru tersadar, "Tentu saja mau, kalau tidak untuk apa kita datang, Eugene, kamu pergi dulu, nanti kalau ada waktu kita berkumpul lagi, aku masih ingat berutang sekali makan kepadamu."
Saat dia melewati pintu kaca di depan pintu teater, juga berhenti setengah menit di depan pintu kaca, merapikan poni di depan jidatnya, sekalian tangannya membersihkan debu yang sama sekali tidak ada di tubuhnya.
Bocah kecil yang berada di belakangnya sangat tidak bisa berkata-kata: "Kak, ini bukan untuk kontes kecantikan oke? Kita ini sedang buru-buru."
Eugene melihat reporter wanita itu berjalan jauh dari belakang, baru mematikan rokoknya, memutar badannya dan berjalan masuk.
Dia tidak kembali ke tempat duduknya sendiri, melainkan langsung berjalan dari samping, ke sebelah Sonny yang duduk di sebelah Clarie, mendekat: "Adik kelima, tukar tempat."
Sonny mengangkat tatapannya, lalu melihat Clarie yang menonton film dengan penuh perhatian, dalam sekejap tersadar, berdiri: "Kalau begitu aku pergi dulu, Jelly menungguku pergi ke TK menjemput Snow."
Eugene bergumam, saat berdiri dan memberikan jalan juga menyodorkan sebatang rokok kepada Sonny.
Sonny tersenyum: "Sudah tidak merokok lagi, Jelly sangat sensitif terhadap bau rokok, setitik bau pun bisa tercium."
Begitu menikah langsung berubah menjadi pria baik?
Eugene tersenyum datar, duduk di tempatnya.
Sikunya berada di sandaran lengan kursi, dia menyamping melihat Clarie yang menonton film dengan fokus.
Saat Clarie sedang serius, tubuhnya seperti mempunyai semacam kekuatan sihir, seperti sebuah tubuh bercahaya yang membawa sumber cahaya sendiri.
Dan juga gaun pesta yang dia pakai hari ini terlalu minim, sungguh membuat setiap pria yang melihatnya berpikiran kesana kemari,tidak bisa menahan membayangkan tubuh yang ada di balik gaun itu.
Cahaya di layar film di wajah Clarie yang halus seperti sebuah lapisan cahaya perak, Eugene tidak bisa menahan mengulurkan lengannya menyentuh tangan Clarie yang diletakkan di sandaran lengan kursi.
Clarie mengira sudah menghalangi tempat Sonny, langsung meminta maaf, dan menggeser lengannya.
Tak disangka, tangan ini terjulur kemari lagi, kali ini menyentuh bahu telanjangnya yang dingin.
Clarie mengernyit, apakah Sonny si mantan raja mempunyai kebiasaan buruk menyentuh orang di bioskop?
Dia menahan marah dan menoleh kepalanya, langsung bertatapan dengaan sepasang mata yang kalau tertawa mirip dengan rubah.
Eugene?!
Kapan dia duduk disini?
Apakah dia selalu muncul secara tiba-tiba?!
Eugene tersenyum, mumpung Clarie sedang keheranan, memakaikan Clarie dengan jas luarnya sendiri: "Suhu AC terlalu rendah, sedikit dingin."
Kamu yang dingin atau aku yang dingin?
Clarie merosotkan tubuhnya ke belakang: "Tidak perlu, aku tidak dingin."
Eigen langsung menahan tangan Clarie: "Tidak dingin? Sudah dingin sampai hampir tidak bisa merasakan dingin lagi bukan?"
Telapak tangan Eugene sangat panas, dengan cepat menempel di lengan Clarie, telapaknya membungkus tangan Clarie sepenuhnya, Clarie dalam sekejap merasa seluruh tubuhnya seperti dialiri listrik, hampir mau kejang-kejang.
Setelah kemarin Clarie menampar Eugene di kantornya, Clarie mengira Eugene tidak akan datang mencarinya lagi.
Tapi pada akhirnya masih tetap datang juga.
Kenapa bisa merasa penat di dalam hati.
Tangan Eugene menyentuh kulit Clarie juga tidak sampai 3 detik, lalu berpindah, dengan datar berkata: "Nonton film."
Tapi, ada seorang pria sepertinya yang auranya bisa membungkus Clarie di dalamnya sepenuhnya duduk di sebelahnya, apakah dia masih bisa menonton dengan baik?
Setengah jam selanjutnya, Clarie merasa dirinya pasti sudah gila, pemeran utama pria yang muncul di dalam film, dia malah melihatnya menjadi wajah Eugene. Bahkan di adegan yang sangat lucu, dia merasa sangat seidh tanpa alasan! Perasaan tidak enak melandanya lagi/
Dia mencari alasan untuk keluar, "Minggir sedikit, aku mau pergi toilet sebentar."
Eugene sedikit mengangkat kepala bertanya: "Perlu aku temani?"
Menemaniku pergi ke toilet?
Clarie dengan canggung menggeleng: "Tidak perlu."
Setelah keluar dari pintu, Clarie mengirimkan sebuah pesan kepada Zoey: "Ada masalah di kantor, aku pergi dulu."
Akhirnya setelah keluar dari teater, embusan angin bertiup, dia baru sadar kalau dia masih memaki jas mantel Eugene. Sudahlah, dia sungguh tidak mempunyai keberanian untuk masuk sekali lagi, simpan sendiri saja dulu, besok baru pakai jasa pengiriman sesama kota kirim ke kantor Eugene sana.
Sesampainya dirumah, Maddie membuka pintu, melihat Clarie memakai sebuah jas mantel: "Kamu memakai jas siapa?"
Clarie mengerutkan keningnya: "Punya bos, diluar terlalu dingin."
Maddie mengangkat alisnya: "Bos......dengan karyawan wanita?"
"Kak, bukan sepeti yang kamu pikirkan, karena," Clarie mencium sebuah bau gosong, "Bau apa?"
Maddie mengibaskan tangannya: "Tidak ada apa-apa, hanya saja tadi mencoba membuat semangkuk mi, malah gosong."
Malah......gosong........
Bagi Clarie, tidak hanya gosong saja.
"Kak! Lain kali kamu ingin makan apa aku buatkan untukmu saja oke? Jauhi dapur, ini adalah rumah sewaku, aku masih tidak ingin dapurnya terbakar."
Maddie bersandar di pintu kulkas: "Kenapa tidak beli rumah saja?"
Clarie baru saja berlutut di lantai membersihkan bekas hitam di lantai, berkata: "Aku sekarang hanya seorang karyawan kecil, gajiku sebulan hanya lima ribu RMB, diperintah oleh bos kesana kemari, mana ada uang untuk beli rumah, aku masih tidak ingin secepat ini menjadi budak rumah."
Kalimat ini bagus.
Sejak tiga tahun lalu Clarie putus hubungan dengan keluarga Song, tidak pernah meminta sepeser uang kepada Richard lagi.
Ditambah tiga tahun ini di keluarga Ye, Jasper tidak menyukainya, selalu mempermalukannya, vila keluarga Ye itu hanyalah sebuah tempat untuk meningap, menghemat uang sewa saja, tapi beberapa kali untuk menyenangi ibu mertuanya Molly, beberapa kali dia menggunakan gaji yang dikumpul selama beberapa bulan membeli sebuah produk kecantikan mewah untuk Molly.
Maddie berkata: "Kontrakmu dengan perusahaan Ye sudah jatuh tempo, berencana mencari pekerjaan lagi?"
Clarie tidak bersuara.
"Mencari pekerjaan lagi?
Dengan ijazahnya saat ini, meskipun dia sudah bekerja selama 3 tahun di sebuah perusahaan iklan kecil milik keluarga Ye dan sudah berpengalaman, tapi hanya ada ijazah SMA, sekarang bisa keluar melakukan apa?
Maddie bisa mengetahui apa yang dipikirkan Clarie, berkata: "Tidak berpikir mau kembali untuk kuliah lagi?"
Sampai hari ini, ini ada kedua kalinya Clarie mendengar orang menegurnya kembali menyelesaikan pendidikan univesitasnya.
Pertama kali dari Zoey, kedua kali dari kakaknya.
Ini adalah orang yang paling dekat dengannya, tidak akan mencelakainya.
Tapi masalah ini sementara dilepaskan saja dulu.
Ada banyak hal yang perlu dimasukkan ke dalam agenda.
Misalnya panggilan Zoey yang tidak habis-habisnya.
"Kakak, Clarie kamu benar-benar kakakku, tidak perlu mengabaikanku, jelas-jelas tau setelah penayangan film ini masih ada sebuah pesta, kamu ini mau aku pergi sendiri? Kamu sekarang naik taxi kembali lagi! Della barusan bertanya padaku, kamu tidak melihat tampilannya yang seperti wanita murahan, mengatakan aduh, kemana teman baikmu itu? Tidak mungkin membiarkan kamu sendiri disini bukan? Aku bilang kamu pergi mengganti baju."
Zoey berbicara seperti meriam, Clarie sama sekali tidak bisa memotongnya.
"Cepat datang kemari, 10 menit, aku tau apartemen golden water tidak jauh dari sini."
"Zoey, sebenarnya aku......."
Telinganya hanya mendengar suara sambugan terputus.
Clarie sedikit pusing.
Kali ini sungguh pusing.
................
Clarie naik taxi kembali ke luar pintu teater, di depan pintu ada beberapa orang berdiri, pria tampan dan wanita cantik sungguh membuat orang kagum, dan juga beberapa reporter sedang mewawancarai.
Dia langsung melambatkan langkahnya, berpikir masih mau pergi kesana memotong tidak.
Zoey di samping melihat Clarie, langsung melambaikan tangan: "Cepat kemari! Sedang menunggumu!"
Puluhan tatapan langsung mengarah padanya.
Beberapa reporter yang bermata jeli melihat disini masih ada seseorang, langsung mulai memotret tak henti.
Clarie berpikir dalam hati, sudahlah, anggap ini menjadi selebriti sekali.
Clarie mengira pesta, makanya tetap memakai gaun pesta berenda hitam yang Zoey belikan tadi, siapa menyangka, malah tiba-tiba ganti lokasi, menjadi pergi ke pub.
Maka, pakaiannya ini jelas sekali tidak cocok.
Zoey memberinya baju yang tadi dia tukar, mendorongnya masuk ke dalam toilet: "Pergi ganti baju, kami pergi ke dalam ruangan dulu, nanti aku kirimkan nomor ruangan kepadamu."
"Baik."
Tapi sekelompok orang malah tidak pergi ke ruangan.
Ruangan terlalu sempit, beberapa orang jelas sekali tidak bisa bermain dengan puas, terutama Zoey, sekarang sedang bersaing dengan Della, memilih sebuah tempat yang lebih tenang dibandingkan di dalam pub, di depannya ada sebuah pintu kaca, menghadang sekelompok orang jahat di luar.
Meskipun ini adalah pesta karnaval para kru film, tapi pada akhirnya memilih tempat seperti ini, sebaliknya sangat mengejutkan, sebenarnya ini adalah saran dari Eugene.
Tapi, saat duduk di tempatnya, melihat lagi, dimana Eugene?
Eugene sudah pergi ke toilet.
Di luar toilet mencuci tangan, lalu menyalakan sebatang rokok.
...................
Clarie juga mengganti baju di toilet perempuan, memasukkan ke dalam plastik dan keluar, sangat tidak kebetulan sekali, keluar dari dalam melewati pintu papan, atasnya ada sebuah paku kayu menonjol yang mengaitnya, akhirnya kemeja sifon itu terkait robek sangat panjang, terdengar suara robekan, hampir menampakkan pakaian dalamnya.
Dia hampir malu sekali.
Kenapa hari ini tidak beruntung sekali.
Clarie membungkuk dan menarik kain di tubuhnya, di sisi lain, seorang pemabuk keluar dari sebuah toilet pria melihatnya, tiba-tiba berjalan kemari sambil tersenyum: "Ingin pergi dengan kakak?"
Pemabik ini berbicara, langsung menjulurkan tangan ingin memegang dada Clarie.
Dibelakangnya hanya ada sebuah tangan terulur kemari, menahan lengannya, membuatnya kesakitan dan melolong seperti babi yang dibunuh, terdengar suara kretekan tulang, sepertinya sudah terkilir.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityThat Night
Star AngelSi Menantu Buta
DeddyBeautiful Lady
ElsaMy Charming Lady Boss
AndikaAwesome Guy
RobinA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!