A Dream of Marrying You - Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
Dar, pintu kamar terbuka dari dalam, Elsie Xu seketika telah merebah di lantai, tapi sikapnya saat merebah, yaitu dengan kedua tangan saling memegang perutnya, keningnya telah terantuk di lantai, menghasilkan suara yang keras.
Wajah Clarie Song tidak memiliki ekspresi apapun: "Memohon padaku? Memohon apa?"
Elsie Xu menegakkan tubuhnya: "Biarkan anakku lahir, dan hal di masa lalu akan kubiarkan berlalu begitu saja, aku menjamin padamu untuk tidak merebut kakak ipar darimu! Setelah sang anak telah lahir, aku cukup dengan datang melihatnya sekali setiap bulan, anak ini tidaklah berdosa......"
Perkataan ini, sungguh dikatakan dengan begitu baik, seakan-akan tokoh wanita paling kejam yang ingin melakukan sesuatu terhadap anak dalam kandungan saat ini adalah Clarie Song, sedangkan Elsie Xu adalah tokoh Cinderella yang begitu menyedihkan.
Setiap mengungkit tentang anaknya, ucapan ini bagaikan pisau tajam yang tertancap ke hati Clarie Song dengan kejam, lalu kembali menarik pisaunya keluar!
Seumur hidup ini, dirinya tidak akan mungkin memiliki anaknya sendiri, ketika memikirkan hal ini, hatinya menjalar rasa nyeri, yang sangat dashyat.
Elsie Xu berjalan ke depan selangkah, memeluk kakinya Clarie Song.
Clarie Song memancarkan ekspresi sedih dan sakit, seketika semuanya telah berubah menjadi amarah yang pekat, dia mendorong Elsie Xu dengan kuat: "Lepaskan aku!"
Yang terus dinantikan oleh Elsie Xu adalah detik ini!
Kepalanya dalam sekejab telah terbentur ke dinding, sudut mulutnya telah mengeluarkan darah, tapi, sepasang tangannya tetap melindungi perutnya.
Pandangan mata Clarie Song menjadi gelap, sempoyongan ke belakang, telah ada sepasang lengan yang menariknya.
Jasper Ye dengan dingin melihat Elsie Xu, "Gugurkan anak itu, jangan menyuruhku untuk mengatakannya kembali."
Elsie Xu menangis hingga sepasang matanya memerah, "Kenapa kamu begitu tega, ini adalah anakmu......"
Molly Pei sudah tidak tahan untuk terus berdiam diri, mengambil inisiatif untuk pergi memapah Elsie Xu bangun, dan berkata terhadap putranya: "Gadis ini, aku putuskan untuk menyuruhnya tinggal! Kak Liu, telpon dan panggil dokter untuk datang kemari!"
............
Di lantai bawah penuh dengan kesibukan, tapi di lantai atas malah begitu hening.
Clarie Song duduk di samping ranjang, sangatlah pendiam, bayangan badannya terlihat panjang di bawah pencahayaan lampu.
Jasper Ye mengerti akan suasana hati Clarie Song saat ini, tiba-tiba merasa apakah hal yang dilakukannya dulu telah keterlaluan, dia pergi menuangkan segelas air dan memberikannya pada Clarie Song, siapa sangka Clarie Song malah langsung menghempaskannya, gelas kaca langsung pecah berkeping-keping.
Clarie Song mengangkat kepala, sepasang mata yang elok penuh dengan urat merah: "Kenapa kamu tidak turun ke bawah, untuk apa masih tetap di sini, ingin membuatku jijik?"
'Pak' terdengar sebuah suara, wajah Clarie Song di sisi kiri telah ditampar.
Tenaga yang digunakan oleh Jasper Ye sangat kuat, Clarie Song langsung merebah ke ranjang.
Sang pria mundur ke belakang selangkah, pandangan matanya tertuju pada telapak tangannya sendiri yang perih membara, seakan-akan juga merasa sangat sulit untuk percaya, menggerakkan bibirnya, "Kamu......"
Clarie Song bangun dengan tubuh yang tidak stabil, seakan-akan sedang bergumam sendiri: "Benar, yang harusnya pergi bukanlah kamu, melainkan aku sendirilah yang terus berada di sini untuk membuatmu jijik...... ini adalah rumah kediaman keluarga Ye, ini adalah kamarmu......"
Jasper Ye menarik Clarie Song, malah langsung dihempaskan oleh Clarie Song yang saat ini bagaikan telah menjadi orang gila, berteriak: "Minggat! Kamu jangan menyentuhku! Jasper Ye, kamu kira aku begitu murahan? Setelah menamparku, kamu langsung merayuku lalu akan menendangku lagi? Kesedihan yang kualami selama 3 tahun ini sudah cukup banyak!"
Melihat reaksi Clarie Song yang saat ini begitu besar, sang pria benar-benar tidak lagi mengulurkan tangan, hingga sosok tubuh yang ramping ini menghilang dari pandangan mata, hatinya yang selama ini telah terasa kebas, tiba-tiba merasa hampa.
Awalnya berniat untuk menenangkannya, tapi, kenapa malah kembali bertengkar?
Jika dia tahu, kepergian Clarie Song kali ini, merupakan awal dari perpisahan, mungkin, dia akan mengetahui isi hatinya dengan jelas, di saat sang wanita sangat lemah, berusaha sekuat tenaga untuk tetap membuatnya tinggal, lalu memasukkannya ke dalam pelukan, membuat sang wanita menangis terhadapnya seorang saja, dan bukanlah...... terhadap pria lain.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaAdore You
ElinaLove From Arrogant CEO
Melisa Stephanie1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAdieu
Shi QiHis Second Chance
Derick HoMeet By Chance
Lena TanHusband Deeply Love
NaomiA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!